Friday, July 3, 2009

“Sifat Al-Rafi (II) Allah Swt ”

Menyambung pembahasan topik Khutbah Jumah yang lalu, yang pada kesimpulannya, Huzur menyampaikan, bahwa hanya rumah-rumah yang ditinggikan derajatnya oleh Allah sajalah yang mampu membawakan kembali nur hidayah Rasulullah Saw di zaman kini. Huzur menerangkan perkara ini lebih lanjut berdasarkan berbagai perintah Hadhrat Masih Mau'ud a.s..
Pertama-tama, Huzur mengingatkan, wa maa khalaqtul jinna wal-insa illa liyaa'budun, yakni, tujuan utama diciptakannya jin dan manusia tiada lain adalah untuk menyembah Allah.

Wednesday, July 1, 2009

Sifat Al-Rafi (Maha Pengangkat Derajat) Allah Swt

Al Rafi (Maha Pengangkat Derajat) adalah salah satu sifat Allah Swt, yang artinya Dia-lah Dzat Yang Mengangkat derajat kaum mukminin sejati. Dia mengangkat derajat mukmin sejati atas dasar amal shalih mereka yang dikerjakan dengan dawam; yang itupun berkat karunia Allah semata. Namun, Dia menganugerahkan karunia-Nya untuk memuliakan kaum mukminin itu dengan cara yang luar biasa, diluar jangkauan pikiran manusia. Allah memberikan qurb-Nya kepada para hamba pilihan-Nya itu sehingga memperkokoh kemuliaan derajat mereka. Dia mengaruniakan sebagian kemulian-Nya dan mengirimkan ilmu tarbiyat-Nya melalui para rasul-Nya. Di dalam Al Qur’an Karim dinyatakan,

اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْـكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهٗ

‘…Kepada-Nya naik segala perkataan yang baik, dan amalan-shalihan membantu mengangkat derajat mereka…’ (Surah Al Fatir, 35:11).

Friday, February 13, 2009

Sifat Al-Hadi Allah Swt & Mengutus Nabi-Nya

Huzur mendasari Khutbah Jumah beliau ini kepada masalah sifat Al Hadi (Pemberi Petunjuk) Allah Swt. Menurut Kamus Bhs.Arab, al-Hadi artinya adalah suatu Wujud yang senantiasa mengajari umat-Nya dengan ilmu kerohanian hingga mereka betul-betul dapat memahami sifat Rububiyyat Allah Swt (yakni, sifat menciptakan, menumbuh-kembangkan dan memelihara kelangsungan hidup semua makhluk ciptaan-Nya. Hal ini terkait dengan sifat ‘Rabb’-Nya, yakni Rabbul-Alamin, atau Tuhan Semesta Alam).

Wednesday, February 4, 2009

Apakah Allah tidak Cukup bagi hamba-Nya?

Huzur menyampaikan Khutbah Jum’at beliau tentang Allah cukup bagi orang yang dari Dia.
Status yang didapatkan oleh Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) dalam ketaatan sepenuhnya kepada Junjungan-nya, Yang Mulia Rasulullah (s.a.w.) adalah jelas bagi setiap Ahmadi. Di dalam Khutbah Jum’at yang lalu Huzur telah menerangkan Sifat Ilahi Al Kaafi (Yang Maha Mencukupi). Di dalam hal ini, banyak wahyu-wahyu Ilahi yang diberikan kepada Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.). Beliau menjadi kecintaan Allah dikarenakan pada kecintaan dan ketaatannya yang sangat besar dan istimewa untuk Yang Mulia Rasulullah (s.a.w.). Berapa bagian dari Kitab Suci Alqur-aan telah diturunkan kepada beliau sebagai wahyu-wahyu. Setiap hari dengan fajar menyingsing pada Jama’at Ahmadiyyah merupakan testimony pada kenyataan wahyu-wahyu tersebut yang membuktikan memang bahwa beliau adalah benar.
Orang yang berdusta mengada-ada atas nama Allah, terutama yang berdusta dalam hal kenabian tidak dapat melepaskan dirinya dari hukuman. Allah menyatakan di dalam Alqur-aan:

Wa lau taqawwala ‘alainaa ba’dhal aqaawiil. La akhadznaa minhu bil yamiin. Tsumma la qatha’naa minhul watiin. Fa maa minkum min ahadin ‘anhu haajizijn.
“Dan sekiranya ia mengada-adakan atas nama Kami sebagian perkataan, Niscaya Kami akan menangkap dia dengan tangan kanan, Kemudian tentulah Kami memutuskan urat nadinya; Dan tiada seorang pun di antaramu dapat mencegah-nya dari itu.”
[Al Haaqqah, (69:45)-(69:48)]

Tuesday, January 20, 2009

“Al-Kaafi”, Yang Maha Mencukupi – Sifat Ilahi

Huzur (aba) memberikan ceramah mengenai sifat Ilahi Al Kaafi (Yang Maha Mencukupi) dalam Khutbah Jum’atnya hari ini. Dengan menerangkan artinya dari Kamus Bahasa Arab Lexicon, Huzur (aba) mengatakan bahwa Al Kaafi ini adalah satu sifat dari Allah yang memberikan arti satu Wujud Yang Maha Mencukupi dan tidak memerlukan apa pun dari yang lain atau tidak mengharapkan sesuatu apa pun juga dari pihak lainnya.
Sifat ini biasa digunakan oleh orang-orang Muslim untu menyatakan rasa kebersyukuran mereka dan