Thursday, August 30, 2012

Ciri Khas Orang Mumin

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
إِنَّ الَّذِينَ هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ
وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ
وَالَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ




artinya, ‘Sesungguhnya, orang-orang yang karena takut kepada Tuhan mereka, mereka gemetar untuk menjaga diri dari segala dosa. Dan orang-orang yang kepada Tanda-tanda dari Tuhan mereka, mereka pun beriman, Dan orang-orang yang kepada Tuhan mereka, mereka tidak mempersekutukan, Dan orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan, sedang hati mereka penuh ketakutan bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan mereka — Mereka itulah yang bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan mereka untuk itu berlomba-lomba.’ (Q.S. 23 / Al Muminun : 58 hingga 62)
جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
‘Pahala mereka ada di sisi Tuhan mereka, Kebun-kebun Abadi, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka akan menetap di dalamnya untuk selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya, Itulah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhan-nya.’ (Q.S. 98 / Al Bayyinah : 9).

Thursday, August 2, 2012

Ramadhan, Ibadah dan Amalan Shalihan


أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ(v)
‘Dengan karunia Allah Taala, sekarang ini kita tengah menjalani [ibadah] bulan suci Ramadhan. Maka sungguh beruntunglah mereka yang akan memperoleh faedah dari bulan yang diberkati ini. Namun, berbagai keberkatan bulan Ramadhan dapat diperoleh dengan cara memahami hakekat berpuasa dan memperoleh manfaat sepenuhnya [dari ibadah ini] . Sama sekali tak diragukan, bahwa Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw bersabda: ‘Di bulan [Ramadhan] ini, pintu-pintu Surga dibukakan; sedangkan pintu-pintu Neraka ditutup; dan Syaithan dibelenggu.
Akan tetapi, apakah pintu-pintu Surga tersebut terbuka untuk setiap insan, dan Syaithan terbelenggu bagi setiap manusia ? Serta pintu-pintu Neraka tertutup bagi setiap insan orang ? Sesungguhnya, hal ini tidaklah untuk setiap manusia, melainkan untuk orang mukmin sebagaimana ditujukannya [perintah berpuasa] ini. Namun, apakah mereka itu pun dapat memperoleh faedahnya tersebut hanya melalui kulit dan iman yang hanya tampak di luarnya saja ? Bila memang seperti itu, mengapa amalan shalihan berkali-kali diperintahkan ? Dan pada kenyataannya, dikatakan kepada kita, bahwa penganut agama lain yang berbuat baik pun, akan memperoleh ganjaran pahalanya.
Jadi, seorang insan belum tentu menjadi pewaris ‘surga [Al-Jannah] hanya disebabkan ia rajin berpuasa dan menjalani bulan Ramadhan. Maka sangat penting untuk memenuhi tuntutan dan persyaratan hal [berpuasa] ini, serta memusatkan perhatian kepada amalan shalihan. Jika tidak, banyak orang di dunia ini yang hanya makan di pagi hari lalu tak makan apa-apa lagi hingga petang. Yakni, mereka yang disebut fakir (ascetics), yang tak makan minum selama beberapa hari, berbaring beralaskan seadanya, tetapi tak mempedulikan ibadah.
Ada lagi mereka yang tak makan disebabkan sesuatu pembatasan; ada pula yang disebabkan oleh perintah dokter untuk diet berpantang makan sesuatu, sementara yang lainnya, khususnya kaum wanita, tak mau makan disebabkan semangat mereka untuk merampingkan badan.