Wednesday, October 31, 2012

Riwayat (II) Para Sahabah Hadhrat Imam Mahdi a.s

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
‘’Saya akan menyampaikan lanjutan berbagai kisah yang menggugah keimanan dari riwayat kehidupan para sahabah Hadhrat Imam Mahdi a.s.. Yakni:

(16) Hadhrat Walayat Shah sahib r.a. menulis: ‘Aku memiliki peluang yang sangat minim untuk dapat menemui Hadhrat Masih Mau’ud a.s. disebabkan tak dapat memperoleh izin cuti yang cukup dari tempat pekerjaanku. Maka aku pun Bai’at melalui suatu mimpi yang aku dapatkan. Yakni, di dalam mimpi itu aku menyaksikan serombongan insan yang dipimpin oleh seorang waliullah berbusana sangat elok dan kepalanya bermahkota. Rombongan tersebut kemudian beriringan menaiki atap-rata rumahku. Lalu dikumandangkanlah Adhan dengan bantuan sebuah corong besar. Kemudian tampak rombongan tersebut melaksanakan Salat. Setelah itu, mereka pun turun kembali. Namun, ketika melewati tempat tidurku, waliullah itu berkata agar aku membersihkan rumahku dari segala kekotoran. Seketika itu juga aku jawab: Baiklah tuan’. Maka aku bertanya kepada salah seorang dari rombongan: Siapakah gerangan waliullah itu ? Ia menjawab: ‘Beliau itulah Hadhrat Mirza sahib. Kemudian, pada hari yang sama itu, seorang karibku mengetuk pintu kamarku. Lalu ia berkata: ‘Walayat sahib, engkau telah menjadi orang Ahmadi.’ Aku bertanya: ‘Bagaimana mungkin ?’ Temanku yang orang Ahmadi itu menjawab: ‘Aku mendapat mimpi melihatmu berbusana jubah panjang.’ Jadi, kami sama-sama mendapat mimpi pada malam itu yang merujuk kepada hal yang serupa.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya aku memperoleh kesempatan berangkat ke Qadian bersama seorang teman. Lalu kami ber-Shalat Jumat di masjid Aqsa. Ketika Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tiba, aku memohon beliau untuk membai’atku. Maka dengan penuh kasih ‘sayang, beliau a.s. pun memegang tanganku dan proses Bai’at pun berlangsung.

Tuesday, October 23, 2012

Riwayat Para Sahabah Hadhrat Imam Mahdi a.s

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
‘’Manakala saya menyampaikan berbagai peristiwa dalam kehidupan beberapa sahabah Hadhrat Imam Mahdi a.s., anak keturunan mereka menyurat kepada saya, untuk memberitahukan, bahwa betapa bahagianya mereka atas penyampaian saya itu. Mereka pun mohon didoakan agar mereka dan generasi demi generasi mendatang mereka dapat melanjutkan kemuliaan ini, serta memenuhi berbagai persyaratan yang terbebankan sehubungan dengan baiatnya kakek-buyut mereka di tangan berberkat seorang Imam Zaman, yang adalah seorang hamba sejati Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw. Yakni, jangan sampai mencemari kehidupan mereka yang - telah mendapat karunia - sezaman dengan beliau a.s., serta memperoleh kebekatannya.
Namun, saya pun heran mendengar ada di antara mereka itu yang mengeluhkan, bahwa pendahulu mereka itu telah keliru dengan meninggalkan orang tuanya karena memilih bergabung dengan Jamaat Hadhrat Masih Mau’d a.s.. Itulah kedzaliman pikiran mereka yang timbul disebabkan tidak mendapatkan keterangan yang benar dari mereka yang menceritakan riwayat para pendahulu mereka.

Tuesday, October 16, 2012

Hadhrat Muhammad SAW Adalah Rasul Untuk Seluruh Umat Manusia

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
‘’Hadhrat Imam Mahdi a.s. menyatakan: Jika seorang insan sudah mendalami riwayat hidup Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw dan memahami sepenuhnya kondisi dunia pada waktu itu, kemudian menyadari segala apa yang sudah beliau Saw lakukan, lalu dalam keadaan setengah sadar ia berseru:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
yakni, ‘Ya Allah, berikanlah rahmat shalawat kepada Muhammad…..!‘
Dan ia mengucapkannya dengan sepenuh jiwa dan raga, maka hal itu bukan sekedar cetusan pikiran ataupun imaginasinya sendiri. Melainkan, bahkan Al Qur’an Karim dan Sejarah Dunia pun telah memberikan kesaksiannya yang nyata atas segala amal shalih yang telah dilakukan Hadhrat Rasulullah Saw.
Jika tidak demikian, mengapa pula hal ini telah dinyatakan secara khusus hanya untuk beliau Saw, yakni:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
‘Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang mukmin ! Maka kamu pun hendaknya bershalawat untuknya dan mintalah selalu doa keselamatan baginya. (Q.S. 33 / Al Ahzab : 57).

Monday, October 1, 2012

Mempertahankan Kemuliaan Derajat Hadhrat Muhammad Rasulullah saw

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا
Tarjamah ayat-ayat [Al Quran] ini adalah sebagai berikut: ‘Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang mukmin ! Maka kamu pun hendaknya bershalawat untuknya dan mintalah selalu doa keselamatan baginya. Sesungguhnya, orang-orang yang menyakiti Allah dan rasul-Nya, Allah mengutuknya di dunia, di Akhirat, dan telah menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan.’ (Q.S. 33 / Al Ahzab : 57–58).