أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
’Sekarang ini kita tengah menjalani bulan Islamiyah Muharramul-Haram yang adalah bulan pertama di dalam system Kalender Muslimin.
Lumrahnya pada setiap permulaan suatu Tahun Baru, kita pun saling mengucapkan selamat [dan berpengharapan baru].
Yakni, pada hari Jumat yang lalu, ketika hari pertama bulan Muharram dimulai, ada seseorang yang mengucapkan selamat kepada saya. Namun, apa maknanya ?
Sebab, pada hari yang sama itu juga terjadi suatu ledakan [bom] besar di Iraq yang ditujukan kepada kaum Syiah, sehingga mensyahidkan lusinan di antaranya. Jadi, kita yang biasanya saling mengucapkan selamat pada permulaan suatu Tahun Baru, namun di awal Tahun Baru [berdasarkan tarikh] Hijriah Qamariyah ini, padamana mayoritas orang Muslim yang bersimpati kepada Ummat, justru menjadi sangat berprihatin dan ketakutan. Ini disebabkan banyaknya ledakan bom, pembunuhan dan huru-hara yang terjadi di dalam bulan itu. Yakni, meskipun pihak pemerintah telah mengeluarkan berbagai pengumuman, dan para pemimpin agama dari berbagai firqah telah mengeluarkan pernyataan bersama, namun tetap saja, kebencian antar kaum Sunni dan Syiah timbul di berbagai tempat.