Tuesday, October 28, 2014

Carilah Tuhid Ilahi melalui Rasulullah saw


Di dalam Khutbah Jum’ah yang lalu telah dijelaskan bahwa setelah Hadhrat Masih Mau’ud a.s. membenamkan diri dalam lautan kecintaan terhadap Rasulullah saw beliau memahami Al Qur’an, memahami hukum-hukum Al Qur’an dan memahami Tauhid Allah Ta’ala. Sebab, manusia tidak dapat memahami Tauhid Hakiki tanpa melalui Hadhrat Rasulullah saw dan tidak dapat memahami Al Qur’an. Oleh sebab itu setelah memahami betul kalimah  لا الہ الا اللہ manusia penting sekali harus memahami . Hanyalah Nabi Muhammad Rasulullah saw orang yang faham betul hakikat kalimah لا الہ الا اللہ dan amaliahnya juga. Sekarang saya akan mengemukakan beberapa intisari dari sabda-sabda Hadhrat Masih, Mahdi Mau’ud a.s tentang Tauhid Ilahi hakiki atau sejati dan bagaimana manusia bisa disebut موحد  (muwahhid, yang beriman kepada Satu Tuhan).
Mengenai Surah An Nas, sambil menjelaskan tafsirnya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “ Saya ingin menjelaskan bahwa di dalam Surah ini Allah Ta’ala memulai dengan menyebutkan  ‘Tuhan manusia’ kemudian  ‘Raja manusia’ dan pada akhirnya menyebutkan  ’Sembahan manusia’ yang


JALSAH SALANAH JERMAN 2014




Hazrat Khalifatul Masih menyampaikan Khutbah Jumat beliau hari ini di Jerman. Jalsah Salana Jerman diawali dengan khutbah. Huzur mengekspresikan harapan bagi pengkhidmatan Jalsa yang baik, sebagaimana Hadhrat Masih Mau’ud (as) berulangkali menarik perhatian kepada keberkatan datangnya Jalsah. Hingga, sekalipun kita harus mengalami ketidaknyamanan, kita harus berusaha yang terbaik untuk menyambut Jalsah ini. Para Ahmadi yang tinggal di negara barat beruntung bahwa mereka dapat mengadakan Jalsah dan pertemuan lainnya. Mereka harus bersyukur dengan kesempatan ini dan dalam rasa syukur itu mereka harus sepenuhnya berfaedah bagi acara jalsah tersebut. Para Ahmadi di Pakistan menghadapi pelarangan dalam masalah ini dan menelan penderitaan yang dalam serta merindukan untuk dapat menyelenggarakan Jalsah dan ingin menjadi orang yang memperoleh keberkatan yang dijanjikan tersebut. Beberapa pengunjung Jalsah Jerman dari Pakistan bertemu Huzur dan menangis dengan kepiluan yang mendalam atas ketidak-berdayaan yang mereka hadapi di Pakistan. Huzur mengulang kembali nasihatnya bahwa para Ahmadi di Pakistan harus kembali kepada Tuhan dengan gairah yang tinggi guna melihat perubahan.