Saturday, June 14, 2014

Kenabian & Kepemimpinan

FridaySermon 6 Juni 2014
·         Adalah suatu karunia bagi kita karena telah menerima Imam Zaman, Hadhrat Masih Mau'ud dan  Imam Mahdi  as.
·         Setiap waktu kita harus menemukan khazanah yang terkandung di dalam Al-Qur'an, kita harus membaca literatur/karya Masih Mauud as.
·         Ayat yang Hudhur (aba) tilawatkan adalah ayat dari surah Jumah, yang mencerminkan topik Kenabian dan Kepemimpinan.
·         Unta memiliki kemampuan untuk mematuhi satu sama lain. Mereka mengikuti satu sama lain untuk menempuh jarak jauh.
·         Unta yang berada di garis depan adalah unta yang paling pintar dan tahu betul arah perjalanan yang akan dilalui.
·         Tidak ada unta yang berpikir untuk  berjalan bersama-sama di samping pemimpin unta tersebut.
·         Agar kita benar-benar bersatu, maka kita harus memiliki seorang imam (pemimpin).

keberkatan Jalsah di Jerman

Khutbah tanggal 13 Juni 2014  (dalam rangka Jalsah di Jerman)


·         Segala puji Milik Allah, Tuhan semesta alam.
·         Hari ini oleh karunia Allah, Jama'at Ahmadiyah Jerman sedang diresamaikan dengan khotbah ini.
·         Dengan karunia Allah, kehadiran di jalsa ini terus meningkat. Insya Allah itu akan meningkat tahun ini dan seharusnya.
·         Hadhrat Masih Mau'ud (as) tlh disinggung menghadiri Jalsa ini. Sbg anggota Jama'at meningkat, Jalsa kehadiran hrs meningkatkan.
·         Anda beruntung bahwa Anda memiliki kesempatan untuk menghadiri Jalsa. Ada hambatan di Pakistan untuk Jalsa.
·         Ahmadi di Pakistan menjadi gelisah. Semoga hambatan ini dipecah sehingga mereka dapat menghadiri Jalsa.

Monday, June 9, 2014

Maksud dan Tujuan ber-Jalsah Salanah

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
. ’Pada hari ini, dengan karunia Allah Taala, Jalsah Salanah dimulai. Meskipun biasa diduga, bahwa Jalsah Salanah dimulai dengan Acara Pembukaan yang akan diadakan setelah ini, namun sesungguhnya, Khutbah Jumah ini pun merupakan bagian dari Jalsah, maka inilah Pembukaannya itu. Maka merujuk kepada hal tersebut, saya ingin menyampaikan beberapa perkara penting terkait.
Hadhrat Imam Mahdi a.s. bersabda: ‘Tujuan utama Jalsah Salanah adalah agar berkat penyelenggaraannya, Jama’ah menjadi siap untuk senantiasa meningkatkan ilmu dan pemahaman tentang Tauhid Ilahi. Sehingga sikap takut kepada Allah Taala mulai timbul. Keshalihan dan ketaqwaan terlihat meningkat. Rindu kepada Allah Taala. Sikap silih-asih semakin mengental. Qalbu menjadi lunak dan semakin peduli terhadap satu sama lain. Sikap ukhuwah antar ‘sesama saudara rohani menjadi istimewa sebagaimana digambarkan di dalam Al Quran, "ruhamaa’u-bainahum", yakni, "kasih sayang di antara mereka'’ –
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
(QS. 48 / Al-Fath : 30). Kerendahan hati dan itaat menjadi sikap akhlakiah. Kejujurannya berderajat tinggi sehingga tak dapat ditemukan di tempat lain. Qalbunya senantiasa membara untuk ikut menablighkan Islam ke seluruh pelosok dunia. Setiap saat bersedia untuk mengorbankan jiwa, raga, harta, waktu dan kehormatannya demi untuk melaksanakan tekadnya tersebut pada setiap detik kehidupannya. Maka kita semua yang sudah hadir di sini, hendaknya tiap-tiap jiwa memeriksa keadaan dirinya masing-masing.

Syiar-luaskan Ajaran Haqiqi Hadhrat Rasulullah saw

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
‘Ketika saya ‘datang [di Masjid Baitul Futuh ini] untuk melaksanakan Salat Jumah pada minggu lalu, saya melihat banyak wartawan [reporter] yang berkerumun. Ketika saya bertanya, tuan Amir [Nasional] mengatakan, bahwa mereka ‘datang untuk mengamati reaksi kaum Ahmadi terkait dengan reaksi kaum Muslimin terhadap film buatan USA yang melukai hati itu.
Maka saya ‘katakan, bahwa: "Khutbah yang akan saya sampaikan ini bertajuk sama [dengan harapan mereka], yakni mengenai reaksi yang sepatutnya diperlihatkan". Jadi, ini merupakan rencana Allah Taala, yang menarik perhatian sedemikian banyak wartawan, dan juga menggerakkan qalbu saya untuk membahas perkara ini. Padahal, sebelumnya sudah direncanakan saya akan menyampaikan suatu topic Khutbah yang lain, tetapi kemudian berubah menjadi masalah ini, hanya sehari sebelumnya. Sehingga, apa yang terjadi kemudian, adalah semata-mata karunia Allah Taala. Meskipun pembahasan yang dapat disampaikan sangat terbatas sesuai dengan waktu yang tersedia, tetapi pesan utamanya telah diterima luas oleh pihak lain, selain dari dunia [Jamaah] Ahmadiyah.

Tentang Khutbah Ilhamiyah (Khotbah yang Diilhamkan)

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن محمّدًا عبده ورسوله. أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرّجيم. بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم* الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ،

 Dalam Khutbah hari ini saya akan menceritakan sebuah Tanda Hadhrat
Masih Mau’ud a.s. yang terjadi pada tanggal yang sama dengan hari ini
11 April, tahun 1900. Tanda ini adalah berupa sebuah Khutbah yang
disampaikan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dalam Bahasa Arab. Yang
telah berlaku dengan pertolongan Allah Ta’ala secara khusus kepada
beliau. Sebuah tanda pertolongan Tuhan berupa Ilham di waktu Khutbah,
yang kemudian diberi nama Khutbah Ilhamiyah.

Tanda Kebenaran: Masih & Mahdi Mau’ud (bag.2)




اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
 اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ o الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ  oملِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ  o اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ o
 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَo  صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ عَمْتَ عَلَيْهِمْ,غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَo
Pada hari ini saya akan menceritakan kutipan-kutipan dari karya tulis Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tentang Tanda-tanda dan beberapa peristiwa yang telah beliau jelaskan atau beberapa kejadian yang orang-orang menceritakannya sendiri yang mendukung kebenaran Hadhrat Masih Mau’ud a.s.

Intisari Cinta Sejati Kepada Allah Ta’ala




أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن محمّدًا عبده
ورسوله. أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرّجيم.



بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم* الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ *
الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ
نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ،



Hadhrat Masih Mau’ud ’alaihish shalaatu was salaam dalam memberi
nasihat secara mendasar terhadap orang-orang yang baru baiat. Beliau
as bersabda: “Setelah baiat hendaknya setiap orang mengadakan
perobahan suci dalam diri pribadi, menjalin hubungan erat dengan Tuhan
mereka dan berusaha untuk meningkatkan mutu akhlak.”