Tuesday, June 1, 2010

PERLAWANAN & PENGANIAYAAN TERHADAP JEMA’AT ILAHI

Setelah membaca dua kalimah Syahadah dan menilawatkan surat Al-Fatihah Huzur atba menilawatkan ayat 32 dari Surah Al Furqan (25) sebagai berikut :

Wa kadzaalika ja’alna li kulli nabiyyin ‘aduwwam minal mujrimiina wa kafaa bi rabbika hadiiyaw wa nashiiraa.


Artinya: Dan demikianlah telah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari antara orang-orang yang berdosa, dan sungguh cukup Tuhan engkau sebagai pemberi petunjuk dan penolong.





Apabila kegelapan sudah melanda dunia maka para Anbiya dan Jema’at beliau ditentang oleh manusia. Mereka dicemoohkan sedemikian rupa seperti digambarkan di dalam ayat yang barusan telah saya tilawatkan di atas. Jadi Allah swt berfirman bahwa setiap Nabi diutus ke dunia di mana manusia menentangnya. Dan mereka yang menentang itu bukanlah orang-orang yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah swt melainkan orang-orang mujrim (orang berdosa). Dan apabila mereka mengatas namakan Tuhan menyakiti kekasih Tuhan maka dosa orang-orang mujrim itu semakin terus bertambah. Jadi apabila Hazrat Rasulullah saw telah ditentang oleh manusia maka Allah swt juga berfirman kepada beliau bahwa penentangan atau perlawanan itu adalah pekerjaan orang-orang mujrim. Musuh-musuh agama itu selalu melawan dengan sekuat tenaga mereka, agar mereka dapat menghapus amanat Nabi itu, dengan menghadang kegiatan-kegiatannya dan para pengikutnya diserang dan dianiaya. Akan tetapi perlawanan dan penganiayaan itu atau pembunuhan yang mereka lakukan itu tidak pernah mendatangkan kemenangan terhadap tujuan utama mereka yaitu untuk menumpas missi para Anbiya itu. Akhirnya para Anbiya-lah yang memperoleh kemenangan dan kejayaan. Sedangkan para penentang di zaman mana pun menjadi mangsa azab Allah swt.



Ayat yang saya baca di atas tadi dari Surah Al Furqan yang turun di Mekkah menjelaskan bagaimana tindak kezaliman para penentang terhadap Hazrat Rasulullah saw dan para pengikut beliau. Setiap kezaliman yang dilakukan terhadap beliau dan terhadap para pengikut beliau dihadapi dengan sabar dan beliau pun menganjurkan kepada para sahabat untuk selalu bersabar. Sehubungan dengan ituTarikh / sejarah penuh dengan catatan berbagai macam peristiwa yang sangat mengerikan.



Diantaranya sebuah peristiwa yang berlaku terhadap Ammar Bin Yassir dan Ibu beliau bernama Samiyah. Ketika beliau tengah dianiaya dengan sangat kejam sekali oleh musuh, Hazrat Rasulullah saw lewat di tempat itu. Tatkala pandangan beliau tertuju terhadap mereka, beliau saw bersabda dengan nada sangat berat:




Artinya: Sabarlah kalian! Sesungguhnya berkat kesabaran kalian Surga telah dipersiapkan bagi kalian!! Pada waktu itu setelah Yasir dianiaya dengan sangat kejam, akhirnya beliau-pun disyahidkan.



Di dalam sebuah peristiwa lain lagi seorang perempuan tua Samiyah r.a., telah dibunuh oleh Abu Jahhal ditusuknya dengan tombak dari perut sampai tembus hingga menggelepar kemudian syahid. Kezaliman terhadap orang-orang mukmin di zaman Rasulullah saw. dilakukan seperti itu untuk menakut-nakuti orang-orang lain agar jangan ada yang berani mendekat kepada Nabi saw. Akan tetapi kezaliman mereka itu justru telah mengundang perhatian orang-orang yang berfitrat suci dan lurus terhadap Islam, yang semakin meningkat jumlahnya. Setelah mereka menyaksikan teguhnya iman orang-orang mukmin dalam menghadapi macam-macam penganiayaan, perhatian mereka-pun terhadap Hazrat Rasulullah saw semakin bertambah dalam.



Amanat Islam tersebar dari Mekkah sampai ke kota Madinah dan di sana Islam mulai berkembang. Kemudian amanat Islam sampai ke Habsyah. Maka apabila kebrutalan dan kebiadaban para pemimpin Mekkah sudah melampaui batas, Islam bukan menjadi pudar bahkan sebaliknya kebiadaban mereka itu menjadi penyebab bertambah majunya Islam. Maka Allah swt berfirman: Kalian tidak perlu gentar disebabkan adanya perlawanan dan penentangan itu. Sebab perlawanan itulah yang justru menjadi penyebab turunnya hidayah kepada orang banyak. Dan Allah swt adalah Nasir yang artinya Penolong dan Hadi juga yakni Pemberi hidayah. Dia pasti akan menolong orang-orang beriman. Dan sekalipun kerasnya perlawanan dari pihak musuh namun akhirnya kemenangan akan berada di pihak orang yang telah diutus oleh Allah swt beserta para pengikutnya. Dan jika Allah swt menghendaki untuk menolong orang-orang beriman, Allah swt menunjukkan tanda-tanda-Nya dari Bumi dan juga dari langit, untuk membinasakan para penentang yang telah melampaui batas itu Dia menunjukkan manifestasi-Nya secara luar biasa. Seorang Raja perkasa seperti Fira’un, seorang Pemimpin Bangsa atau kepala Negara, tidak dapat menghalangi pekerjaan seorang Nabi, bahkan sebaliknya para penentang itu menjadi pembuka jalan untuk kemajuan missinya. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa, sebagaimana baja / pupuk atau rabuk gunanya untuk membuat subur tanaman maka perlawanan kotor dari fihak musuh-pun menjadi pupuk bagi sarana cepatnya kemajuan sebuah Jema’at Ilahi.



Perlawanan mereka itu sesungguhya menjadi penyebab turunnya hidayah dari Allah swt terhadap kebanyakan orang yang berfitrat suci. Jadi, memang sudah menjadi adat kebiasaan para mujrim (orang-orang berdosa) mereka senantiasa menentang orang yang menjadi kekasih Allah swt. Maka jelaslah, ketika Hazrat Masih Mau’ud a.s. harus datang ke dunia, maka sesuai dengan sunnah Allah swt di sini juga perlawanan pasti muncul dari berbagai penjuru. Demikianlah apa yang terjadi, Hazrat Masih Mau’ud a.s. dilawan, dihina dan dicemoohkan; para pengikut beliau juga dari waktu ke waktu acapkali diserang dan dianiaya. Dan orang-orang muslim dengan mengikuti fatwa orang-orang yang menamakan diri ulama, atau pemimpin ummat, melakukan

berbagai macam kekerasan dan penganiayaan terhadap orang-orang Ahmady itu dianggap sebagai suatu pengkhidmatan terhadap Agama Islam.



Ayat 31 sebelum yang saya bacakan di atas dari Surah Furqan Allah swt berfirman:

Wa qaalar rasuulu yaa rabbi inna qaumit takhadzuu haadzal qur-aana mahjuuraa

Artinya : Berkata Rasul: Wahai Tuhan-ku ummat-ku ini telah melupakan Al Qur’an ini.



Ayat ini menerangkan penolakan kaum kuffar Mekkah terhadap Alqur’an. Pada zaman ini pun ketika Hazrat Masih Ma’ud a.s.sudah diutus dan beliau mulai mengajak manusia kepada ajaran hakiki Alqur-aanul Karim, beliau mengajak manusia untuk menerapkan ajaran-ajaran Alqur’an itu pada diri mereka sendiri, keadaan mayoritas orang-orang muslim sudah betul-betul melupakan Alqur-aan, sesuai dengan firman Tuhan di atas. Apabila Imam Zaman mengajak mereka untuk memahami rahasia dan keindahan ajaran hakiki Alqur’an agar ajarannya yang sangat indah itu mereka terapkan pada diri mereka dan menyampaikannya kepada dunia, mereka menentangnya.



Maka di dalam ayat setelah yang saya tilawatkan itu Hazrat Masih Mau’ud a.s. berserta para pengikut beliau dihibur bahwa perlawanan musuh yang mengatas-namakan Tuhan dan Kitab-Nya (yakni mereka berkata: Kalian telah menodai Agama Tuhan dan Kitab-Nya) hanyalah karena mereka sendiri tidak memahami Alqur’an. Kalian tidak perlu khawatir, memang para Anbiya selalu diperlakukan demikian. Allah adalah Hadi yakni pemberi hidayah, berkat perlawanan mereka itu Dia akan memberi hidayah kepada orang banyak. Dia adalah Nasir yakni Penolong kamu juga. Orang-orang mujrim, orang-orang yang menamakan diri mereka ulama, para Pemimpin yang menghasut masyarakat awam, sepak-terjang mereka tidak akan berhasil dan kemenangan pasti akan diraih oleh Masih Mau’ud a.s. dan Jema’at beliau, insya Allah!! Maka para penentang ini apakah menyerang dengan dahsyat atau dengan berdo’a sambil sujud, dalam

bentuk bagaimana-pun usaha yang mereka lakukan, sama sekali tidak akan berhasil menghancurkan Jema’at Ilahi ini. Semua perlawanan dan orang-orangnya yang melawan akhirnya pada suatu hari akan disapu bersih dari permukaan Bumi.



Saya berkata kepada para penentang: Jika kalian merasa takut kepada Tuhan maka takutlah kamu kepada gada Allah swt yang diam tidak bersuara. Dan mohonlah perlindungan dari azab-azab-Nya. Sebab Dia menunjukkan sangat besar ghairat-Nya terhadap orang yang dikasihi-Nya. Jadi, sesungguhnya para penentang ini harus memanfa’atkan peluang yang diberikan Tuhan kepada mereka ini, daripada mereka mengikuti langkah orang-orang yang menamakan diri mereka ulama

yang merusak kehidupan dunia dan akhirat mereka, lebih baik dengarlah nasihat orang yang berkata dengan penuh kasih, yakni seorang yang sangat simpati bahkan bukan hanya simpati melainkan atas perintah dari Allah swt mengajak mereka, namun sayang, mereka ini telah menganggapnya kazzab dan dajjal.



Tentang mereka ini kita hanya dapat katakan: Kasihan! Alangkah malangnya nasib mereka ini Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Jika tidak ada sifat Rahmaniyyat dan Rahimiyyat Tuhan tidak mungkin mereka selamat dari musibah dan dari azab Tuhan.” Maka sekarang juga kita katakan kepada mereka yang menganggap penganiayaan terhadap orang-orang Ahmady sebagai amal saleh yang patut mendapat pahala, dengan mengamalkan ajaran-ajaran Hazrat MasihMau’ud a.s. mengikuti langkah-langkah yang beliau a.s. ambil dari teladan HazratRasulullah saw, kami berkata kepada mereka: Kami mengutamakan simpati terhadap kalian dan kebimbangan pikiran kalian membuat kami sangat prihatin, jangan-jangan perbuatan kalian akhirnya membuat Tuhan murka kepada kalian, hingga akhirnya kalian tidak mendapat jalan untuk kembali kepada-Nya.

Tinggalkanlah semua jenis perlawanan dan permusuhan kalian terhadap Utusan Tuhan di zaman ini. Janganlah orang-orang yang beriman kepadanya dijadikan sasaran penganiayaan dan kezaliman oleh kalian. Hazrat Masih Mau’ud a.s bersabda kepada para penentang : “Hai orang-orang yang sedang tidur, bangunlah ! Hai orang-orang yang lalai, bangkitlah! Sekarang tiba sa’atnya untuk reformasi besar. Sekarang waktunya untuk menangis, bukan untuk tidur!

Sekaranglah waktunya untuk berdo’a, bukan mencaci maki. Dan bukan pula untuk tertawa dan kafir-mengkafirkan. Berdo’alah ! Semoga Allah swt membuka mata kalian. Supaya kalian melihat dengan sungguh-sungguh suasana kegelapan masa kini. Dan untuk melenyapkan kegelapan itu Rahmat Ilahiyah telah mempersiapkannya juga. Bangunlah di ujung malam dan berdo’alah kepada Tuhan sambil memohon hidayah dari pada-Nya. Dan janganlah kalian berdo’a buruk demi menghancurkan Jema’at Ilahi ini. Dan jangan pula membuat rencana buruk untuk

itu. Allah swt tidak menyetujui kelalaian dan maksud jahat kalian. Tuhan akan menzahirkan kebodohan mental dan noda hati kalian. Dan Dia akan menjadi Penolong hamba-Nya. Dia tidak akan menebang batang pokok (pohon) yang telah Dia sendiri tanam dengan tangan-Nya.”



Semoga Allah swt memberi akal kepada para penentang itu dan semoga mereka meninggalkan perlawanan terhadap Imam Zaman dan semoga mereka faham terhadap amanat yang telah beliau sampaikan dengan hati berat penuh kasih ini. Aamiiin !!



Di Pakistan undang-undang yang telah dikeluarkan terhadap Ahmadiyyah, diantaranya orang-orang Ahmady dilarang mengucapkan kalimah toyyibah: Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah dan tidak pula diperbolehkan menzahirkannya dengan tulisan dimana pun. Dari waktu ke waktu undang-undang zalim itu dipergunakan oleh Penguasa Negara itu untuk menjadikan sasaran kezaliman terhadap para pegawai tinggi Ahmady. Mereka mengambil faedah dari undang-undang itu semata-mata demi menyenangkan hati para mullah. Beberapa hari yang lalu di sebuah kampung bernama Chak Manggla di Distrik Sargodha, pada suatu malam seorang police datang ke mesjid Ahmadiyyah dan menyuruh seorang anak kecil untuk menurunkan kalimah toyyibah yang tertulis pada sebuah plaque (papan nama) di depan mesjid itu. Sesudah diturunkan dibawa oleh polisi pergi. Namun pada malam itu juga Kalimah Toyyibah itu ditulis kembali oleh orang-orang Ahmady di sana. Seorang anak kecil, dia anak Ahmady tidak tahu apakah ia telah dipaksa oleh polisi atau ditakut-takuti untuk menurunkan plang kalimah toyyibah itu atau ada latar belakang lainnya lagi, sampai sekarang belum diterima berita secara rinci. Peristiwa seperti itu tidak boleh terjadi. Saya memberi nasihat kepada setiap anak Ahmady, dimasa depan apabila terjadi lagi peristiwa seperti itu, maka beri tahu kepada polisi, jika mau menurunkan kalimah itu turunkanlah sendiri, kami orang Ahmady tidak dapat melakukan demikian, sekalipun dipaksa atau dianiaya untuk menurunkannya, kami tidak akan melakukannya. Setiap orang Ahmady harus ingat, Kalimah toyyibah harus dijaga baik-baik oleh lelaki, perempuan, orangtua, anak muda atau anak-anak, semuanya mempunyai kewajiban untuk menjaganya.



Jika penguasa pemerintah yang mengeluarkan undang-undang atau orang-orang dari pihak mereka mau melakukan demikian lakukanlah. Kami tidak melawan undang-undang. Akan tetapi setiap orang Ahmady harus ingat, tidak boleh menolong mereka dalam perbuatan demikian bagaimana pun keadaannya. Supaya pada hari qiamat nanti Kalimah itu menjadi saksi bagi kita bahwa yang menurunkan itu mereka bukan kita. Undang-undang Pakistan mengatakan,

disebabkan orang-orang Ahmady, menurut pengertian mereka, bukan muslim mereka tidak boleh membaca Kalimah maupun menulisnya. Kita berkata kepada mereka: Kami tidak perlu pengakuan kalian. Allah swt dan Rasul-Nya saw telah mengatakan bahwa barangsiapa membaca Kalimah Syahadat, dia adalah orang muslim.



Bahkan di dalam hadis terdapat riwayat Nabi Muhammad saw bersabda: Zikir yang paling afdhal yang dapat menjadikan kita orang mukmin adalah mengucapkan Laa ilaaha illallah Muhammad rasulullah. Iman kita terhadap Islam tidak dapat dirampas oleh siapapun, bahkan Allah swt berfirman di dalam Kita Suci-Nya Alqur’an:

…… wa laa taquuluu li man alqaa ilaikumus salaama lasta lasta mu’minan ……



Artinya : …… dan janganlah kamu mengatakan kepada seorang yang mengucapkan salam kepadamu, “ Engkau bukan mukmin!” ……. (An Nisa : 95)



Dan orang-orang Ahmady dengan karunia Allah swt beriman secara kamil terhadap Allah swt dan kepada Rasul-Nya serta kepada Kitab Suci Alqur’an. Dan semua Ahmadi meyakini Rukun Islam dan Rukun Iman. Bukan hanya beriman melainkan kami adalah orang-orang mukmin sejati. Sebab hanya orang-orang Ahmady-lah yang dengan patuh memenuhi nubuwatan Hazrat Rasulullah saw dan telah menyampaikan amanat ucapan salam beliau kepada Imam Zaman, Masih Mau’u a.s. bahkan telah menggabungkan diri kedalam Jema’at beliau.



Peristiwa menghapus atau menurunkan Kalimah Toyyibah tidak terjadi hanya di satu kampung saja, bahkan telah terjadi di sebuah kampung lain lagi di Distrik Sargodha. Ketika beberapa orang polisi datang ke kampung Jema’at itu, Sadr Jema’at di sana masuk ke dalam mesjid lalu menguncinya dari dalam sambil berkata: “Hanya Polisi berseragam yang boleh masuk kedalam mesjid, yang lain tidak boleh masuk.” Sadr Jema’at itu bernama Atta Muhamad, orang sudah tua dan sedang menderita sakit jantung juga. Beliau berkata: “Jika ada orang lain masuk juga, nanti terpaksa dia harus keluar sambil melangkahi mayat-ku.” Beliau terus duduk di dalam mesjid itu sambil tidak henti-hentiya membaca Kalimah Toyyibah. Melihat keadaan demikian Polisi-pun keluar lagi. Amir Sahib Daerah di sana melaporkan bahwa setelah terjadi peristiwa mempertahankan kalimah Toyyibah itu Amir Atta Muhammad Sahib keluar dari Masjid dan kembali ke rumah. Tidak lama setelah ampai di rumah penyakit jantung beliau bertambah serius karena mendapat serangan jantung. Selama itu beliau terus-menerus membaca Kalimah Toyyibah. Dan tidak lama kemudian akhirnya beliau wafat, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya. Aamiiin! Kemarin saya telah menyembahyangkan jenazah ghaib beliau.



Perlawanan terhadap Jema’at Ahmadiyya di Pakistan sekarang semakin keras. Orang-orang Ahmady yang tinggal di luar negeri juga harus banyak-banyak berdo’a bagi Negara Pakistan. Saya mengingatkan para Anggauta Jema’at Pakistani yang tinggal diluar negeri bahwa pada waktu ini kesinambungan hidup Negara Pakistan dewasa ini terletak di tangan do’a orang-orang Ahmady. Oleh karena itu banyak-banyaklah memanjatkan do’a kepada Allah swt. Mereka yang menamakan diri ulama telah menggerakkan massa untuk melakukan pembunuhan terhadap sesama yang lain dari mereka. Akal mereka sudah mati, tidak mampu berpikir apakah perbuatan demikian betul atau tidak. Banyak diantara mereka yang sudah bermental jahat, cenderung kepada perbuatan dosa. Tentang orang-orang seperti mereka ini telah disebutkan juga di dalam Alqur’anul karim. Mengharapkan sesuatu kebaikan dari mereka akan sia-sia belaka. Akan tetapi banyak orang-orang yang kurang faham dan kurang ilmu pengetahuan agama sangat patuh terhadap perkataan ulama mereka yang tidak berilmu itu. Semoga Allah swt memberi akal dan pemahaman yang baik kepada mereka semua. Aamiiin ! Dan dengan karunia Allah swt banyak sekali orang-orang yang berfitrat saleh juga yang telah menyatakan diri mereka tidak setuju dengan cara berfikir dan gerak-gerik para pemimpin agama seperti itu yang hanya menyatakan diri kiyai atau ulama. Namun mereka itu harus berani mengemukakan pendirian mereka di depan masyarakat ramai (banyak), jangan takut dan gentar demi menyelamatkan Negara mereka.



Para Mullah sibuk dengan cara hidup mereka sendiri. Mereka menginginkan para pengikut mereka tetap banyak. Dan mereka berdiri menyampaikan ceramah atau pidato-pidato dimana-mana membuat kaum di sana bertambah bodoh dan emosional. Demikianlah juga keadaan para Pemimpin di sana. Keadaan ekonomi masyarakat Pakistan sudah sampai ke peringkat yang sangat memprihatinkan.



Setiap hari diberitakan melalui TV dan melalui surat-surat khabar dan media lain lainnya

kekacauan, ancam-mengancam, pembunuhan banyak terjadi dimana-mana mencapai belasan orang setiap hari, terkadang lebih, namun tidak ada yang menghiraukan, dibiarkan begitu saja. Musibah bertubi-tubi turun dari langit mengepung mereka. Tidak ada orang yang tergerak hatinya untuk memikirkan apa latar belakang semua kejadian itu. Beberapa hari yang lalu telah terjadi banjir di Hunza, Pakistan bagian Utara sehingga banyak kampung-kampung ditelan banjir.

Tidak ada yang tahu dari mana datangnya sumber air yang semakin meluap merendam kampung-kampung di sana. Penduduk panik dan mulai naik ke bukit, namun air pun naik pula sampai ke sana. Highway Korakrom (Jalan Raya Korakrom) juga tenggelam dilanda banjir, penduduk semakin panik karena mereka sulit dievakuasi dari kampung-kampung mereka itu sekalipun menggunakan sampan-sampan, karena sampan-sampan merekapun hanyut diterjang banjir yang sangat dahsyat itu. Mereka naik keatas bukit-bukit, namun air pun perlahan-lahan sampai pula keatas bukit itu sehingga evakuasi menggunakan Helicopter-pun sulit dilakukan. Seperti itulah keadaan di sana. Renungkanlah sungguh-sungguh, apa back ground-nya yang sedang terjadi itu? Permukaan air semakin meningkat sehingga dikhawatirkan spillway (saluran pembuangan-pun) tidak dapat menampung sepenuhnya, keadaan sangat membahayakan sekali. Tidak ada yang dapat menduga apa yang akan terjadi. Jika banjir tertumpah dari sana pasti menghanyutkan kampung-kampung di sana. Kampung-kampung yang terletak di bawahnya lagi tidak dapat diperkirakan keselamatannya. Tidak ada yang menaruh perhatian sedikit pun terhadap hal itu semua disebabkan kuping mereka sudah dipenuhi oleh pidato-pidato dusta para mullah yang menghasut masyarakat, mereka sudah mengabaikan apa yang sedang terjadi di daerah itu. Hanya satu yang mereka pikirkan yakni, lawanlah Ahmadiyah, hancurkan mereka, hapuslah Kalimah Toyyibah dari masjid-masjid mereka, bunuhlah mereka dimanapun mereka berada.



Bagi kita apabila orang-orang Ahmady dibunuh, mereka mendapat darajah syahadat, sebab mereka dibunuh karena Allah dan Rasul-Nya saw. Mereka dibunuh karena dianggap oleh para pemimpin mujrim itu mengucapkan kalimah Laa ilaahaillallah Muhammad Rasulullah itu hanya dibibir saja. Sedangkan Hazrat Rasulullah saw bertanya kepada seorang sahabah setelah membunuh seorang musuh yang mengucapkan kalimah toyyibah: “Apakah engkau sudah membedah dadanya dan melihat bahwa ia mengucapkan kalimah toyyibah dengan hati sesungguhnya atau hanya dimulut karena takut dibunuh??” Sahabat beliau memang tidak tahu apakah musuh itu membaca kalimah hanya di mulut atau dengan hati sesungguhnya.

Hazrat Rasulullah saw sendiri sekalipun menerima petunjuk langsung dari Allah swt, namun beliau tidak tahu juga keadaan hati orang apakah membaca Kalimah Toyyibah dengan hati sesungguhnya atau hanya di mulut saja. Akan tetapi para mullah atau para maulvi ini (di Pakistan) nampaknya mereka mengetahui benar sampai ke dalam lubuk hati orang ketika kalimah toyyibah itu dibacakan.



Dua hari yang lalu di Karachi seorang pemilik toko bernama Hafiz Ahmad Syakir telah disyahidkan setelah menutup tokonya pukul 11.30 malam hari. Pada malam itu beliau sedang dalam perjalanan kembali pulang ke rumah, tiba-tiba penjahat itu menghadang sambil mengacungkan pistol lalu menembak kepala beliau hingga syahid. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un! Beliau berumur 41 tahun seorang Ahmady yang sangat baik dan aktip di dalam Jema’at dan sangat mahir tilawat Alqur’an dan mencintainya. Beliau meninggalkan ibu, isteri, dua orang anak perempuan dan seorang anak lelaki umur 17 tahun. Semoga Allah swt memberi kesabaran danketabahan kepada ibunda beliau, isteri dan anak-anak beliau semua. Dan semogaAllah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya. Aamiiin !



Semua kezaliman seperti ini, pensyahidan, penganiayaan, kebencian dan penghapusan kalimah toyyibah, adalah disebabkan gencarnya hasutan para mullah atau maulvi yang mengobarkan api kebencian masyarakat terhadap Ahmadiyah.



Pengertian muslim dan mukmin yang dijelaskan oleh Allah swt dan Rasul-Nya saw sudah saya jelaskan sebelumnya. Dan sekarang bagaimana bunyi firman Tuhan tentang seorang pembunuh, berikut ini ayatnya:

Wa may yaqtul mu’minam muta’ammidan fa yazaa-uhuu jahannamu khaalidan fiihaa wa ghadiballaahu ‘alaihi wa la-‘annahuu wa a’adda lahuu ‘adzaaban ‘azhiimaa.
.

Artinya : Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan disengaja, maka balasannya adalah Jahannam, ia akan tinggal lama di dalamnya, dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya dan akan menyediakan baginya azab yang sangat besar. (Surah An Nisa: 94).



Selain orang Ahmadi, orang-orang Islam lain juga yang menurut istilah mereka sendiri orang Islam menjadi sasaran pembunuhan disebabkan timbulnya permusuhan di antara mereka sendiri. Setiap hari terjadi pembunuhan seperti itu di Pakistan. Seolah-olah mereka yang menamakan diri ulama, tidak memikirkan bagaimana mengatasi keadaan seperti itu. Si Penghasut dan Si Pembuat rencana untuk melakukan kejahatan sama kedudukannya seperti orang yang melakukan kejahatan itu sendiri. Bagaimana pun peristiwa-peristiwa yang terjadi terhadap Jema’at, kita serahkan kepada Allah swt dan akan kita hadapi dengan penuh sabar dan tabah. Insya Allah! Dan tentang orang-orang yang terbunuh di jalan Allah swt telah difirmankan sebagai berikut:

Wa laa tahsabannal ladziina qutiluu fii sabilillaahi amwaatam bal ahyaa-un ‘inda rabbihim yurzaquun.



Yang artinya: Dan janganlah kamu mengira tentang orang-orang yang terbunuh dijalan Allah itu

mereka mati. Melainkan mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka, mereka itu diberi rezki (Aali ‘Imraan ayat : 170)



Jadi bagi para syuhada itu disediakan berkat-berkat oleh Allah swt dialam akhirat nanti. Dan kehidupan mereka telah ditetapkan untukselama-lamanya oleh Allah swt. Sedangkan bagi para penentang dan musuh-musuh kebenaran itu Allah swt berfirman :

Wa taj’aluuna rizqakum annakum tukadzdzibuun.



Artinya:

Dan kamu menjadikan rizki kamu dengan jalan mendustakan ? (Surah Al Waqi’ah ayat : 83).



Oleh karena itu bakul nasi para maulvi dan para pemimpin politik juga diperoleh dengan jalan mendustakan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. dan beliau dianggap mereka pendusta. Seakan-akan perbuatan demikian itu dijadikan mereka untuk mencari rizki. Atau mendustakan beliau a.s. itu dijadikan sarana bagi mereka untuk memperoleh rizki. Sedangkan Pemberi Rizki sejati yaitu Zat Allah swt telah mereka lupakan sama sekali. Jadi, hukuman

terhadap orang-orang yang mendustakan kebenaran dan si pembunuh orang-orang beriman telah diumumkan oleh Allah swt sendiri di dalam ayat yang saya bacakan di atas tadi dari Surah An Nisa. Sungguh-sungguh menakutkan, mereka harus betul betul menyadarinya.



Bersamaan dengan perkembangan kemajuan Jema’at, perlawanan juga terus berjalan di atas dunia ini. Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya, sesuai dengan firman Allah swt ini bahwa setiap Nabi ada yang memusuhinya. Maka Hazrat Masih Mau’ud a.s. juga harus ada yang memusuhinya dan para pengikut beliau juga di setiap tempat di dunia ini di mana saja Jema’at Ahmadiyyah ini berada di sana pasti menghadapi perlawanan, di satu tempat banyak terdapat perlawanan di tempat lain lagi sedikit dengan berbagai macam cara.



Seperti telah saya katakan pada khutbah Jum’ah yang lalu bahwa di Mesir pada sa’at ini terdapat banyak dan keras sekali perlawanan terhadap Jema’at. Dan disebabkan perlawanan ini para penguasa Pemerintah juga mendukung para mullah hingga banyak para Ahmady yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam tahanan. Bahkan mereka juga menuduh bahwa na’udzu billahi min dzalik, orang-orang Ahmady mempercayai Hazrat Miza Ghulam Ahmad a.s. sebagai khataman

nabiyyin. Innalillaahi wa inna ilaihi raji’un!!



Menurut kepercayaan kita martabat Hazrat Rasulullah saw paling mulia dari semua Anbiya Allah swt. Setelah beliau tidak dapat datang lagi seorang Nabi pembawa syari’at baru dan tidak dapat pula turun Kitab Syari’at baru. Sedangkan da’wa Hazrat Masih Mau’ud a.s. semata-mata sebagai ghulam (hamba) dari pada Hazrat Muhammad saw. Dan beliau menda’wakan diri setelah memperoleh banyak sekali barkat-barkat dari beliau saw.



Allah swt telah mengutus beliau sebab beliaulah pada zaman ini orang yang paling banyak menjadi asyiq shadiq (pencinta sejati) Rasulullah saw. Saya ingin berkata kepada orang-orang terpelajar dan para ilmuwan di sana, jangan percaya hanya dengan mendengar perkataan orang saja. Janganlah mendukung para mauvli sambil menutup mata, bacalah dahulu amanat dan buku-buku Jema’at Ahmadiyyah.



Dan periksalah da’wa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. Barulah jika terbukti ada suatu tuduhan beritahukan kepada kami. Dengarlah dahulu bagaimana pendirian kami. Sangat disayangkan jangankan mau memahami pendirian Ahmadiyya, mendengar-pun mereka tidak mau. Seharusnya mereka takut kepada Tuhan dan kepada kemurkaan-Nya. Periksalah dahulu bagaimana pengkhidmatan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. terhadap Agama Islam. Periksalah bagaimana ghairat dan kecintaan orang-orang Ahmady terhadap Hazrat Rasulullah saw. Sebab di sisi Allah swt., kami bukanlah orang-orang yang menuduh melainkan anda-lah orang-orang yang menuduh. Anda semua yang melemparkan tuduhan dan membuat keputusan sendiri tanpa mengadakan pemeriksaan secara wajar.



Saya ingin menguraikan pandangan Hazrat Masih Mau’ud a.s. mengenai karakter para ulama zaman sekarang ini bahwa sejak zaman Hazrat Masih Mau’ud a.s. sampai sekarang fitrat dan karakter mereka yang menamakan diri ulama tidak terdapat perbedaan sedikitpun.

Beliau a.s. bersabda: “ Mereka yang menda’wakan diri, kami Ulama Islam! Dan kami para tokoh ulamaAgama Nabi Muhammad saw! Namun kami tengok mereka itu wujud manusia yang sangat malas yang kerjanya makan minum seperti binatang berkaki empat.”



Perkataan dan ucapan-ucapan mereka sedikitpun tidak mendukung hak atau kebenaran. Kecuali hamba-hamba khas Allah Yang Maha Agung dan jumlahnya sedikit dan sebagian besar akan dijumpai mereka membenci orang-orang yang menerima kebenaran, tidak pernah mengadakan perobahan kearah kebaikan sekalipun setelah mendengar penjelasan mengenai amanat kebenaran. Mereka tidak mengenal apa yang disebut kebaikan dan kejujuran itu. Mereka tidak mau berhenti melakukan fitnah dan tuduhan-tuduhan dusta. Mereka mencampur adukkan perkara yang benar dengan yang bathil. Sehingga dengan tuduhan-tuduhan dusta, mereka terlibat ke dalam perangkap orang-orang jahil. Di antara tuduhan mereka yang tak berdasar itu menyebutkan bahwa orang-orang Ahmadi mengakui, na’uzu billahi min zalik, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s sebagai Nabi terakhir dan Khataman Nabiyyin setelah Hazrat Nabi Muhammad saw.



Hal itu sebuah dusta besar dan tuduhan yang dibuat-buat belaka. Dan dengan cara itulah mereka menghasut orang-orang yang berfitrat suci dan bersih untuk menentang Jema’at Ahmadiyah. Beliau bersabda lagi: “Mereka menganggap “khannas” (syetan) terhadap orang yang telah diutus Allah swt demi perbaikan umat manusia di zaman ini dan terhadap orang-orang mukmin mereka menganggap kafir murtad. Langkah-langkah mereka tidak bergerak kearah lain selain untuk berdusta atau menipu. Dan mereka tidak tahu apa yang disebut pengkhidmatanAgama itu. Mereka mencampur adukkan perkara yang hak dengan yang bathil. Dan mereka sengaja melemparkan bermacam-macam tuduhan dusta terhadap kita.



Jadi, semua itu merupakan sebuah musibah yang sangat besar bagi Agama Nabi Muhammad saw, yakni kebanyakan para ulama zaman sekarang telah terlempar jauh dari kejujuran dan keimanan. Dan mereka bekerja seperti musuh-musuh Agama. Mereka berlindung dibalik dusta supaya mereka terhindar dari serangan kebenaran. Mereka berusaha merangkul dusta dan melepaskan hak atau kebenaran. Mereka sama sekali tidak menghiraukan Tuhan Yang Maha Gagah Perkasa. Dan mereka seperti musuh membantu orang-orang kafir melawan kebenaran. Dan mereka tanamkan pendirian dengan kuat di dalam hati mereka bahwa merekalah yang benar, padahal semua langkah mereka menuju ke arah kehancuran. Mereka hanya mencari ilmu yang berkaitan dengan kehendak hati mereka. Mereka tidak mencari makna sesungguhnya dan tidak juga mau

merenungkan pengetahuan yang sesungguhnya. Setelah mendengar perkara yang benar-pun mereka mengajak orang untuk berbuat kekacauan, mereka seolah-olah mengundang kejurang kematian. Dan mereka telah menyaksikan dunia sudah sangat tidak setia dan keadaan zaman sudah hampir jungkir balik. Namun mereka tetap tergila merangkul dunia. Dan banyak di antara mereka yang bekerja untuk menafkahi keluarga dengan jalan standar ganda (double standard) di depan majlis bercakap lain di dalam keluarga sendiri bercakap lain lagi. Mereka banyak pamer dalam perbuatan yang mereka lakukan.



Pada suatu hari di dalam suatu majlis seorang maulvi dengan semangat berapi-api menjelaskan agar masyarakat mencintai pengurbanan, sehingga banyak orang yang sangat tertarik sambil memuji kefasihan ceramahnya. Isterinya-pun hadir di dalam majlis itu dan sangat terkesan oleh ceramah suaminya itu. Sampai dirumah ia serahkan semua perhiasannya kepada suaminya untuk dikurbankan. Suaminya terperanjat dan berkata: Apa-apaan ini ? Isterinya menjawab: Setelah

mendengar ceramah tadi saya sangat terpanggil untuk berkorban dan perhiasan ini semua saya korbankan. Sambil senyum Maulvi itu berkata kepada isterinya: “Anjuran itu untuk orang lain, bukan untuk kamu. Simpan lagi perhiasan ini!!” Begitulah keadaan ulama zaman sekarang.



Selanjutnya Huzur atba bersabda, sekarang para maulvi telah menyaksikan semakin kerasnya kerusuhan anti Islam yang ditimbulkan oleh pihak orang kafir. Sekarang di berbagai tempat didunia di dalam website, terutama di Negara-negara Eropah di dalam surat-surat kabar dan media lainnya telah banyak dilakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. Atau di Pakistan face book mereka yang dipergunakan untuk propaganda menentang Hazrat Rasulullah saw untuk sementara telah ditutup. Mengapa permusuhan ini mereka lakukan demikian

terhadap Islam? Sebab mereka mengetahui dengan pasti bahwa orang-orang Muslim di seluruh dunia tidak bersatu, telah pecah berkelompok-kelompok, tidak ada pemimpin mereka yang ditakuti, mereka dapat “dibeli” atau diperalat dengan mudah. Imam Zaman yang telah datang ke dunia sebagai pahlawan untuk membela Islam di medan laga, mereka tidak mau menolongnya bahkan menentangnya. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda tentang mereka ini: “ Orang-orang kafir mengapa semakin meningkat membuat kerusuhan anti Islam, sebab mereka betul-betul tahu dengan pasti bahwa Agama Islam telah menjadi sasaran orang-orang nakal yang tidak bertanggung jawab. Dan hak (kebenaran) telah diinjak-injak di bawah telapak kaki orang-orang jahat dan berdosa. Lalu mereka tidur seperti orang-orang lalai dan malas, tidak ada perhatian sama-sekali untuk menaruh simpati terhadapa Agama. Setiap waktu mendengar suara yang menusukperasaan, namun tidak ada orang yang menanggapi suara berisi tuduhan-tuduhankeji yang keluar dari mulut orang-orang Kafir dan kotor itu. Dan mereka tidak mau bangkit seperti orang-orang yang berghairat. Bahkan mereka seperti perempuan-perempuan hamil merasa berat diri mereka untuk bangkit. Dan apabila bergerak untuk melakukan kebaikan nampak malas dan loyo. Pada diri mereka tidak terdapat tanda-tanda semangat dan kreatif. Apabila diketahui ada sesuatu yang dapat memberi keuntungan nafsunya, mereka berlari sambil melompat-lompat memburunya.”



Selanjutnya beliau a.s.: Itulah keadaan para sesepuh agama zaman sekarang. Padahal orang-orang Kafir sedang berusaha keras untuk melenyapkan Islam dari permukaan bumi ini. Dan semua perundingan dibuat oleh mereka hanya untuk menyempurnakan tujuan mereka untuk menghancurkan Islam.” Itulah pernyataan prihatin yang sangat dalam telah diuraikan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. mengenai keadaan Islam sambil melukiskan kelengahan dan kelalaian para pemimpin agama Islam pada zaman sekarang. Dan beliau menguraikan keadaan Islam serta memberitahukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara pengkhidmatan terhadap-nya.



Beliau a.s. tidak hanya menulis kritikan khas terhadap para ulama saja, sebagaimana kita semua tahu beliau telah menulis lebih dari 80 buah buku demi membela Islam. Beliau menunjukkan jalan-jalan kebenaran juga kepada para ulama Islam. Beliau mengajak setiap Agama untuk bertanding untuk membuktikan keunggulan Islam dan beliau menanamkan ketinggian martabat Hazrat Rasulullah saw di dalam hati orang-orang yang beriman kepada beliau. Beliau mengurbankan jiwa-raga demi menegakkan Tauhid Ilahi.



Beliau meninggalkan sebuah Jema’at di belakang beliau demi melanjutkan perjuangan Missi ini. Atas kewafatan beliau banyak orang ghair Ahmady yang mengagumi karya-karya agung beliau. Sebagai contoh saya kemukakan berikut ini.



Maulana Abul Kalam Azad Sahib seorang pemimpin muslim India, beliau bukan seorang Ahmady, telah menulis artikel menyatakan rasa kagumnya tentang karya-karya agung Hazrat Masih Mau’ud a.s. Orang-orang Kristen sudah hampir berhasil dalam usaha untuk melenyapkan Islam dengan menggunakan harta kekayaan, dengan literatur dan dengan sumber segala kekuatan mereka lainnya. Sedangkan keadaan orang-orang Islam begitu lemah dan miskin sekali tidak memiliki sebuah panah-pun untuk melawan serangan-serangan meriam mereka itu.



Disa’at yang sangat genting itulah Hazrat Masih Mau’ud a.s. berperang melawan mereka (Kristen) demi membela Islam. Huzur bersabda, Hazrat Masih Mau’ud a.s. merupakan seorang Jendral Islam yang Agung demi mempertahankan serangan-serangan gencar dari Kristen. Selanjutnya Huzur atba membacakan pujian dan penghormatan seorang Pendeta America tentang suksesnya pengkhidmatan Jema’at Ahmadiyyah di negara Sierra Leone, Afrika dan seorang Sejarawan bernama S.G. Williamson, Proffessor Ghana University telah menulis di dalam bukunya “Christ and Muhammad”, katanya: “ Di Ghana bagian Utara selain Roman Catholic Kristen semua golongan Kristen telah gulung tikar mengosongkan medan pertablighan bagi para pengikut Agama Muhammad. Di bagian Selatan daerah Ashanty dan Gold Coast kegiatan Kristen sedang memperoleh kemajuan, mulanya diharapkan di sana akan mendapat kemajuan yang pesat. Namun sekarang daerah ini pun berada dalam posisi sangat berbahaya. Keadaan bahaya ini lebih besar dari yang diperkirakan mereka sebelumnya sebab banyak sekali jumlah para pemuda yang

sedang berbondong-bondong masuk Islam melalui Jema’at Ahmadiyyah. Keadaan seperti ini menjadi tantangan sangat berat bagi pihak Kristen. Kami tidak dapat memperkirakan apa yang akan terjadi, apakah Hilal (bulan sabit) yang akan menang atau Salib.” Kita katakan: Insya Allah Ta’ala, Hilal yang akan menang!!!



Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda tentang diri beliau sendiri: “Ketenteraman dalam kehidupan saya sehari-hari terletak pada kegiatan untuk menzahirkan keagungan dan kegagahan Dia, yakni Tuhan dan keagungan serta kegagahan pribadi Hazrat Rasulullah saw dan keagungan Kalam-Nya. Saya tidak merasa takut dari siapapun yang akan mengkafirkan saya dan tidak pula saya ambil perkiraan tentang itu. Untuk saya cukuplah Tuhan Yang telah mengutus saya ridha kepada saya. Apapun yang telah Dia zahirkan kepada saya akan saya zahirkan kembali kepada ummat manusia. Sebab telah menjadi kewajiban saya apapun yang telah Tuhan berikan kepada saya harus saya berikan kembali kepada ummat manusia. Dan akan saya ajak mereka semua dalam menjalankan da’wat -e-Maula (Memanggil manusia kepada Tuhan) yang akan segera saya panggil. Saya berhak sekali untuk menyempurnakan semua tugas kewajiban itu. Untuk itu semua saya siap berdiri untuk mengurbankan jiwa raga saya. Saya sangat berharap semogaTuhan tidak akan mensia-siakan do’a-do’a yang saya panjatkan kepada-Nya dan semoga semua kehendak saya ini akan dipenuhi-Nya.”



Jadi, apakah orang seperti ini dapat dituduh dengan nonsens bahwa, na’uzubillahi min zalik, ia mengaku dirinya sebagai Khataman Nabiyyin? Dan mengaku martabat dirinya lebih tinggi dari Hazrat Rasulullah saw? Berkat bimbingan dan ajaran Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s., kami sangat memahami makna Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah. Kamilah yang betul-betul memahami arti hakiki ayat khataman nabiyyin. Dari waktu ke waktu sambil menuduh orang-orang Ahmady secara dibuat-buat, orang-orang yang menamakan diri mereka ulama itu menghasut masyarakat Islam awam demi meraih maksud-maksud pribadi mereka atau sedang berusaha keras untuk meraihnya.



Orang-orang muslim sambil membuka mata mereka harus merenungkan dan memeriksa semua kenyataan itu. Sejauh mana tentang orang-orang Ahmady, mereka siap mengurbankan jiwa mereka. Akan tetapi setelah memahami arti hakiki kalimah Laa ilaaha illallah Muhammadur rasulullah tidak mungkin mereka memalingkan muka dari padanya. Orang-orang Ahmady yang menjaga dan melindungi kalimah toyyibah ditangkapi di Pakistan dan dimasukkan kedalam tahanan penjara dan orang-orang Ahmady disyahidkan karena mempertahankan Kalimah toyyibah, kalimah inilah yang akan memberi kesaksian bagi kami di hadapan Allah swt di hari qiamat, bahwa mereka inilah pembaca kalimah yang sesungguhnya. Kalimah ini juga-lah yang akan memberi kesaksian terhadap pembunuh orang-orang Ahmady secara zalim, dan pembunuh orang-orang Ahmady menjadi syahid. Kita bergembira bahwa Allah swt menjanjikan kehidupan surga yang kekal kepada kita. Di mana para syuhada sedang menerima khabar suka kehidupan yang kekal, di sana orang-orang Ahmady, bahkan setiap orang Ahmady yang kuat mempertahankan iman pasti akan dapat meraih kecintaan dan keridhaan Allah swt, insya Allah!



Jadi siapapun jangan membiarkan semangat iman itu mati! Untuk itu semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita semua. Aamiiin !!!



Hari ini setelah salat Jum’ah saya akan memimpin salat jenazah ghaib bagi beberapa orang syuhada dan termasuk Malik Syakir Sahib, Atta Muhammad Sahib juga, demikian juga seorang Ahmady di Mesir bernama Ahmad Hilmi Shafi Sahib, yang telah wafat dalam umur muda karena penyakit ginjal. Inna lillahi wa inna ilaihiraaji’un! Umur beliau ketika wafat baru 22 tahun.



Beliau putera terbesar Dr Muhammad Khatam di Mesir dan cucu dari Almarhum Hilmi Shafi. Tentu banyak orang yang sudah kenal dengan Tn Hilmi Syafi almarhum yang sering menjadi penterjemah di dalam acara Liqa Ma’al Arab di dalam MTA bersama Hazrat Khalifatul Masih lV r.h. Ketika beliau wafat, ayah beliau Dr Muhammad Khatam, Sadr Nasional Jema’at Mesir bersama beberapa orang Jema’at lainnya sedang dalam tahanan penjara karena Jema’at.



Sekali pun dalam keadaan sakit dan lemah beliau belajar terus di University hingga tamat memperoleh degree dibidang bisnis dan telah menamatkan Computer Course juga. Beliau bercita-cita untuk mengikuti jejak langkah Kakek beliau Hilmi Syafi alm. berkhidmat untuk menterjemahkan literaturJema’at. Hubungan dan kecintaan beliau dengan Khilafat sangat erat sekali dan telah dua kali datang ke London untuk menghadiri Jalsah Salanah. Ibu beliau mengatakan ketika sudah hampir meninggal terucap di bibir beliau ayat ini: Inna awwala baitin wudi’a linnaasi lalladzi bibakkata... lalu berkata: labbaik allahumma labbaik!

Ayah beliau masih di dalam tahanan dan tentu tidak dapat ikut dalam sembahyang jenazah beliau.



Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau di sisi-Nya dan semoga Dia memberi kesabaran dan ketabahan kepada kedua ibu-bapak dan juga kepada saudara-saudara beliau semua. Aamiiin!! Dan semoga Allah swt senantiasa melindungi setiap anggauta Jema’at di mana pun berada. Aamiiin !!!



Alihbahasa dari Video Urdu oleh Hasan Basri