Tuesday, September 2, 2008

Laporan Jalsah Tasyakur Seabad Khilafat Germany

Huzur bersabda, dengan karunia Allah Taala, beliau telah kembali dari kunjungan kerja ke Germany beberapa hari yang lalu. Yakni, pulang tak lama setelah acara penutupan Jalsa Salana pada hari Minggu [24 Agustus 2008]. Huzur bersabda, sebelumnya beliau berpikir akan memberikan Khutbah dengan sesuatu topik yang lain, namun ketika beliau mengonsep topik bahasan tersebut teringat akan tradisi yang sudah lama berlangsung, akhirnya beliau memutuskan untuk menyampaikan Khutbah laporan hasil kunjungan kerja ke Germany. Dengan kata lain, Huzur akan menyampaikan tentang Jalsa di German. Hal ini memang diperlukan sebagai ucapan terimakasih kepada seluruh pekerja waqaf Jalsa, yang apabila tidak, sangat boleh jadi Jamaat German akan berkecil hati, jangan-jangan Huzur merasa kecewa lagi oleh mereka.


Hadhrat Masih Mau'ud a.s. menyelenggarakan Jalsa dengan tujuan untuk meningkatkan ilmu agama, akhlak dan rohani seluruh anggota Jamaah, yang betapa kini telah tercapai pada setiap tahun kalender masing-masing Jamaat di seluruh dunia. Sebagaimana telah disampaikan Huzur pada waktu yang lalu, di tahun 2008 ini, khususnya karena terkait dengan Tasyakur Perayaan Seabad Khilafat, Jalsa yang diselenggarakan menjadi demikian istimewa, yang apabila tentang Jalsa Khilafat Jubilee Jamaat German ini tidak disampaikan, tentu akan berdampak buruk di belakang hari. Huzur bersabda, Jamaat German sungguh telah meningkat jauh dalam keikhlasan dan pengkhidmatan mereka, sehingga bila ada sesuatu keluhan terhadap mereka, dapat dipertanyakan apa maksudnya.

Allah Taala telah memberi Jamaat Hadhrat Masih Mau'ud a.s. ini dengan suatu kaum yang keikhlasannya mengagumkan. Sebagaimana Huzur dapati kaum Ahmadi di seluruh dunia pada umumnya telah meningkat dalam keikhlasan dan pengkhidmatan mereka, pun demikian dengan Jamaat German. Kaum mudanya meningkat keikhlasan dan disiplin Salat mereka. Jamaat di seluruh dunia menyaksikan melalui MTA betapa Penutupan Jalsa German demikian banyak dikaruniai Allah Swt. Jumlah pesertanya membludak diluar perkiraan, yakni mencapai 37,000 orang. Inilah suatu Jamaat yang telah diupayakan oleh para penentangnya akan dihabisi, justru semakin tumbuh kuat dari hari ke hari. Namun sungguh malang mereka tak menyadarinya. Kita hanya dapat mendoakan semoga mereka sadar.

Huzur bersabda, meskipun jumlah peserta demikian besar membludak, namun antisipasi persiapan panitia sangat baik. Pun demikan acaranya. Para pembicara dan topik bahasannya juga menarik sehingga para peserta mendengarkannya dengan penuh minat. Huzur pun menyempatkan diri melihat MTA untuk mengetahui apa yang terjadi, dan menyaksikan peserta demikian khusyunya menyimak berbagai pidato yang terkait dengan Khilafat.

Huzur bersabda, satu acara khusus yang terkait dengan Jalsa sejak tahun lalu yang kemudian menjadi rutin adalah mulaqat dengan para tamu non-Muslim dan atau tamu Muslim ghair-Ahmadi, khususnya yang datang dari luar negeri. Pada kesempatan tersebut, Huzur menyampaikan ceramah tentang Jihad Sejati sebagaimana yang diajarkan di dalam Alqur’an; Yakni diperbolehkan mengangkat senjata hanya demi untuk mempertahankan diri. Juga ajaran Hadhrat Masih Mau'ud a.s. mengenai Jihad di zaman sekarang ini. Acara ini disambut hangat oleh para peserta yang kemudian menyampaikannya kepada Huzur bahwa mereka telah mendapat kesan yang baik, berbagai kesalah-fahaman terhadap Islam kini telah sirna. Beberapa wartawan yang hadir menyampaikan dengan penuh antusias, sesampainya di negara mereka masing-masing akan mempublikasikan acara Jalsa ini dan juga ceramah Huzur. Semoga Allah menzahirkan kesungguhan mereka, karena kadangkala para wartawan harus berkompromi dengan situasi mereka.

Ada juga sejumlah tamu dari Estonia, Eslandia, Albania, Malta, Bulgaria dlsb. Di Bulgaria inilah Jama’at mendapat penentangan. Umumnya kaum Muslimin di Bulgaria tidak memahami hakekat ajaran Islam. Mereka hanya mengikuti apa kata ulama. Pemerintah Bulgaria membentuk suatu Majelis yang bertugas untuk menerbitkan sesuatu sertifikat keabsahan agama agar jamaah yang bersangkutan dapat berfungsi. Namun sertifikat untuk Jama’at Ahmadiyah telah mereka batalkan dan berbagai upaya rintangan lainnya pun mereka perbuat. Delegasi dari Bulgaria menyampaikan kepada Huzur, bahwa kini mereka telah menjadi sadar, bahwa justru Jamaat Ahmadiyya-lah perwujudan Islam yang sebenarnya. Huzur menasehati, sepulangnya ke Bulgaria upayakanlah sesuatu yang dapat menghilangkan segala kekeliruan yang dilontarkan oleh para ulama, sampaikanlah kebenaran [Jamaat] yang telah tuan-tuan saksikan di Germany. Huzur pun memerintahkan staf beliau agar memberi mereka berbagai literatur Jama’at dalam bahasa Bulgaria. Huzur bersabda, Ahmadi Bulgaria adalah orang-orang yang sangat ikhlas, khidmat dan pandai mengekspresikan perasaan mereka. Sungguh mengagumkan betapa Allah telah mengisi qalbu mereka yang telah menerima kebenaran dengan keikhlasan yang istimewa.

Sebagaimana pada tahun lalu, kemarin ini pun ada acara mulaqat dengan para tamu dari German. Pada mulaqat khusus dengan kaum wanita, ada seorang wanita muda berusia dua puluh tahunan yang menayakan cara bergabung masuk ke dalam Jamaat. Setelah diberi jawaban, ia pun spontan menyatakan segera ingin baiat karena hatinya sudah tertarik selama mengikuti acara Jalsa. Begitupun seorang pria Yunani yang sebelumnya sudah berhubungan dan membaca buku-buku Jama’at. Ketika Huzur bertanya buku apa saja yang sudah dibaca, ia menjawab antara lain buku ‘Filsafat Ajaran Islam’. Dan ia mengatakan sudah menemukan kebenaran, kemudian secara emosional menyatakan ingin segera baiat menjadi seorang Ahmadi. Demikian juga seorang pemuda belia berusia 16-17 tahun yang diperkenalkan kepada Jemaat oleh seorang temannya Ahmadi Pakistani. Menilik dari cara berpakaiannya Huzur menanyakan sekiranya ia seorang Ahmadi, ia menjawab, tidak. Ia seorang Kristen dan ingin segera menjadi orang Ahmadi. Huzur menasehati agar berpikir lagi karena ia masih belia, jangan-jangan nanti mendapat kesusahan dari keluarga. Namun ia menukas, ia sudah cukup dewasa untuk mencari kebenaran, dan ia sudah mempertimbangkannya dari segala aspek. Huzur bersabda, pendek kata, suasana baiat ketika itu sangat mengharukan. Pria Yunani itu mengikuti kalimat-kalimat bai’at dengan tersedu-sedu.

Demikianlah, jika syiar Islam sejati telah merasuk ke dunia Barat yang sudah tidak memiliki kedamaian rohani, maka mereka pun segera menemukan kesejukan rohani [di dalam Jamaat]. Untuk itu penting agar saudara-saudara memeriksa diri, tingkatkanlah kondisi rohani, dan ber-Tablighlah. Jika pesan tabligh saudara sampai kepada orang-orang yang berfitrat baik, atau mereka melihat contoh yang baik pada diri saudara, maka mereka pun akan tertarik kepada Islam. Pesan dawat Ilallah setiap orang Ahmadi demikian khas, jika tidak, tentulah mereka pun tidak tertarik. Itulah kesan yang dikemukan oleh para mubayyin baru.
Huzur bersabda, sebagaimana di berbagai negara lain, Jalsa Salana Germany ini pun sangat berbeda dan akbar. Jumlah pesertanya melimpah, berbagai persiapan dalam skala besar dan para pekerja waqaf dapat mengantisipasinya dengan sangat baik. Dengan karunia Allah, kini Jama’at di setiap negara telah terlatih dengan baik. Berbagai persiapan yang diperlukan untuk skala besar tidak menggentarkan mereka. Di dunia Barat, skala besar berarti mengundang kewaspadaan pihak instansi Pemerintah. Di Germany, masalah Kesehatan dan Keselamatan (Health and Safety) menjadi pertimbangan utama. Maka para pekerja waqaf pun berusaha sekuat tenaga agar instansi pemerintah jangan sampai mengajukan sesuatu berkeberatan. Semoga Allah senantiasa melindungi mereka, pun di masa yang akan datang.

Huzur bersabda, sebagaimana telah beliau sampaikan tahun lalu mengenai mesin pencuci panci besar ('daig’, huge cooking pot/cauldron) yang telah berhasil ditemukan oleh seorang Ahmadi Germany; tahun ini mereka berhasil membuatnya menjadi lebih automatis. Panci-panci besar kotor itu cukup ditempatkan di suatu ban berjalan (conveyor) yang akan membawanya ke ruang pencuci 'fully computerised', bahkan dilengkapi dengan alat penyiduk (scarping) yang mampu membersihkan gosongan di dasar panci. Dalam tempo dua menit saja, satu panci besar kotor itu sudah bersih seketika. Mesin pencuci alat dapur otomatis ini ditemukan oleh kerja sama tiga orang bersaudara, ialah Ataul Manan Haq, Wadood Haq dan satu saudaranya yang lain. Padahal tak satupun di antara mereka lulusan sekolah teknik, [latar belakang pendidikan mereka Master Biology], namun keikhlasan pengkhidmatan mereka itulah yang mengantarkan kesuksesan.

Sekarang mereka sedang berkonsentrasi membuat versi adaptasi untuk Jalsa Qadian karena ukuran panci masak di sana berbeda. Mereka sedang bekerja keras agar mesin tersebut dapat siap tepat pada waktunya (Desember tahun ini). Semoga Allah tetap menjaga keikhlasan mereka serta memudahkan mereka untuk terus berkhidmat dengan segala kerendahan hati. Karena sikap bangga atau tinggi hati seringkali dapat mencelakakan. Semoga Allah Taala senantiasa meningkatkan sikap kerendahan hati setiap Ahmadi.
Memuji kesungguhan penghidmatan seluruh pekerja waqaf Jalsa Germany, Huzur bersabda, mereka mendirikan semua Tenda-tenda raksasa oleh mereka sendiri. Namun, mereka yang tidak berpengalaman mengalami luka. Sebagian pewaqaf ini bahkan tidak sempat tidur selama 36 jam pengkhidmatan mereka. Setelah Jalsa usaipun membenahinya kembali menuntut tanggung jawab yang besar. Semoga Allah memberi ganjaran pahala kepada semua pewaqaf yang telah bekerja keras. Mereka berhak mendapat ucapan terimakasih dari kita semua. Setelah Jalsa selesai semua peserta meninggalkan lokasi, tidak menyadari betapa masih banyak diperlukan waktu dan tenaga sesudahnya. Para pewaqaf Jalsa ini memang laksana pasukan khas Imam Mahdi. Mereka itulah yang senantiasa menyambut labbaik pada setiap seruan dari Khilafat. Semoga Allah mengaruniai mereka dengan berlipat ganda. Sebagaimana di Jalsa UK dan juga di berbagai tempat lainnya, para tamu Jalsa Germany pun menyatakan kekaguman mereka terhadap pengkhidmatan para pewaqaf – baik muda maupun tua - yang selalu disertai dengan keceriaan di wajah mereka. Pun demikian terhadap nuansa saling mengasihi dan tali persaudaraan yang kental di antara sesama kaum Ahmadi. Nuansa khas ini hanya dimiliki oleh kaum Ahmadi yang merupakan salah satu tujuan diutusnya Hadhrat Masih Mau'ud a.s. menyelenggarakan Jalsa Salana.

Huzur bersabda, salah seorang tamu kehormatan menyatakan kekagumannya, betapa dalam suatu perhelatan akbar yang dihadiri puluhan ribu orang semacam ini tidak ada seorang polisi pun yang terlihat. Kita menjawab, ini semua berkat inqilabi haqiqi yang dibawakan oleh Hadhrat Masih Mau'ud a.s.. Kepada standar keluhuran akhlak rohaniah semacam inilah beliau a.s. senantiasa menghimbau Jamaah; dan para Khalifah beliau sesudahnya pun melakukan hal yang sama. Kemudian Huzur membacakan beberapa ikhtisar tulisan Hadhrat Masih Mau'ud a.s. yang menekankan pentingnya meningkatkan akhlak rohani.
Huzur bersabda, beliau pun menerima kabar baik dari Jalsa Gah Wanita. Mereka memperoleh banyak kesempatan untuk ber-Istighfar setelah ancaman sanksi pembatasan pada tahun lalu. Banyak yang menyurat dengan nada iba, yang kemudian terlihat bahwa ungkapan permohonan maaf dan janji akan memperbaiki diri memang terbukti ikhlas adanya. Hal ini sungguh 'masya Allah' dan 'Subhanallah', bahwa Dia telah memberi suatu Jamaah yang demikian baik, yang segera menyambut 'labbaik' terhadap seruan Khalifa. Tak ada sesuatu kekuatan lain selain Allah Al-Aziz yang dapat mengubah qalbu manusia.

Huzur bersabda, ungkapan emosi yang diperlihatkan oleh kaum pria maupun wanita pada hari terakhir Jalsa demikian menggema dan menggetarkan. Seorang Ahmadi berkata kepada Huzur Jalsa tahun ini demikian erat terkait dengan Khilafat. Huzur pun mengecek seorang Ahmadi German, apakah dirasakan ada sesuatu yang lain pada Jalsa tahun ini ? Ia menjawab, ya: Kesan, Pemahaman dan Ikatan batinnya terhadap keberadaan Khilafat sungguh lebih bermakna pada tahun ini.

Huzur bersabda, karena terkait dengan tasyakur Seabad Khilafat, jamaah menjadi lebih mudah untuk mendalami pemahaman mereka terhadap fungsi Khilafat. Mereka menjadi lebih tertarik perhatiannya terhadap perkara ini. Semoga Allah Taala senantiasa meningkatkan keadaan baik ini.
Huzur bersabda, secara umum Jalsa Salana German kali ini telah memperoleh karunia Allah yang khas. Semoga Allah Taala memberi ganjaran pahala kepada seluruh pewaqaf yang terlibat. Meningkatkan keikhlasan mereka, ketaqwaan mereka, sehingga mereka dapat menjunjung tinggi tujuan haqiqi diciptakannya manusia.

Selanjutnya Huzur menyampaikan beberapa hal yang memerlukan doa-doa khas dari seluruh Jamaat. Huzur bersabda, di Hyderabad [Dataran Tinggi Dekhan] India, berbagai gangguan terhadap Jamaat telah mereka ciptakan sehubungan dengan acara tasyakur Seabad Khilafat.

Baru-baru ini di Saharanpur India mereka menyerang orang-orang Ahmadi; dipukuli dan rumah-rumahnya pun dirusak. Padahal lokasi tersebut bukanlah mayoritas orang Hindu. Tindakan kriminal tersebut justru dilakukan oleh orang-orang yang mengaku dan mengatas-namakan Islam. Beberapa orang Ahmadi mubayyin baru tersebut mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit [Qadian]. Namun keimanan mereka kuat. Sebagian lagi telah dapat diungsikan ke tempat yang aman, namun harta benda milik mereka telah mengalami perusakan. Pihak penyerang beranggapan karena mereka mubayyin baru – karena ketakutan - boleh jadi mereka akan keluar lagi dari Jamaat. Akan tetapi justru sebaliknya yang terjadi, karena satu orang anggota keluarga mereka mengalami penganiayaan, keluarga besarnya yang lain menjadi tertarik masuk ke dalam Islam Ahmadiyah. Keteguhan keimanan mereka justru menjadi daya tarik keluarga lainnya. Ada beberapa tempat lainnya di India dimana kaum Muslimin mayoritas, orang-orang Ahmadi mengalami penganiayaan.

Berita serupa juga datang dari Pakistan. Namun, semua permusuhan dan penentangan massal mereka itu justru membuat Jamaat ini semakin maju.

Laporan dari Lahore, Pakistan mengatakan ketika Jamaat setempat sedang merencanakan perayaan tasyakur Seabad Khilafat, salah seorang pemimpin politik Partai Jama’at Islami berusaha keras menentangnya. Ia berkata, jika mereka [kaum Ahmadi] diijinkan untuk merayakan Khilafat Jubilee maka nasib kami niscaya akan menjadi seperti anjing liar. (‘galli ka kutta’, untuk terjemahan kata 'anjing gelandangan').

Huzur bersabda, ungkapan kalimat yang melecehkan tersebut sama sekali bukan dari kita, melainkan dari mereka sendiri. Hal ini menunjukkan, perbuatan mereka sungguh mencitrakan apa yang mereka ungkapkan. Atau, Allah mengetahui ungkapan apa yang cocok untuk disandangkan kepada diri mereka.
Kaum Ahmadi meyakini hal ini, dan kaum penentang pun mengetahuinya bahwa ketika Jamaat ini masih seperti tunas pohon yang tampak rapuh, Allah Taala melindunginya. Dan ketika Jamaat ini sudah tumbuh menjadi sebuah pohon besar yang kuat pun, Allah Swt tetap melindunginya.

InshaAllah, hal ini akan terus berlangsung di masa-masa yang akan datang. Jamaat ini telah berhasil melewati berbagai ujian dan rintangan – dan dengan karunia Allah Taala – akan terus demikian di masa datang. Oleh karena itu sadarilah, justru segala macam atributmu [kaum penentang] yang akan disirnakan oleh-Nya. Semoga Allah Taala menyadarkan mereka.

o o O o o

Please note: Department of Tarbiyyat Majlis Ansarullah USA and Jamaat BaKul takes full responsibility of anything that is not communicated properly in this message.
transltByMMA/LA090108