Monday, November 3, 2008

Laporan Kunjungan Kerja Ke Prancis, Holland, Germany &Belgium

Huzur menyampaikan berbagai karunia Allah Swt terkini kepada Jamaat pada Khutbah Jumah beliau hari ini.
Di dalam salah satu syair yang digubah sehubungan dengan tasyakur ‘Amiin’ (khatam tilawat Alquran Karim) anak-anak beliau, Hadhrat Masih Mau'ud a.s. melukiskan betapa besar ridha dan karunia Allah’s terhadap beliau. Setiap bait syair tersebut penuh dengan qalam yang melukiskan betapa besarnya ridha Ilahi yang beliau terima. Salah satu baris yang dapat diterjemahkan bebas, adalah sebagai berikut:
“Maha Suci Dia, Yang telah berkenan menghinakan para penentang-ku'. Sampaikanlah, aku telah memperoleh ridha Ilahi''...
Membacakan beberapa ikhtisar tulisan Hadhrat Masih Mau'ud a.s., Huzur menerangkan, ketika seorang rasul Allah wafat, kaum penentang bersuka cita dan memperolok-olokan missi beliau akan menemui kegagalan. Akan tetapi, Allah Swt segera memperlihatkan kekuasaan-Nya dengan Kudrat-Nya yang Kedua agar missi rasul-Nya itu akhirnya mencapai kemenangan...

Kunjungan kerja ke Prancis, dan Germany terkait dengan peresmian masjid. Ke Holland untuk menghadiri dan memberkati penyelenggaraan Jalsa Salana di sana. Dan ke Belgium dalam rangka menghadiri Ijtima Ansarullah.

Di Prancis, Jama’at di sana mendapat karunia untuk membangun masjid di Saint Prix, agak di luar kota Paris. Pada kunjungan kerja beliau ke UK dan Eropa Daratan pada tahun 1924, Hadhrat Muslih Mau'ud r.a. meletakan batu pertama pembangunan masjid Fazl, London. Kemudian menghadiri Konperensi Agama-agama di Wembley yang terkenal itu.

Beliau pun sempat mengunjungi Paris yang pada waktu itu belum ada Jama’atnya. Namun kebetulan ada sebuah masjid ghair yang baru selesai dibangun dengan bantuan dana pemerintah, seremoni Salat pertama di dalam masjid tersebut diimami oleh Hadhrat Muslih Mau'ud r.a.

Di Prancis itulah beliau r.a. menugaskan beberapa orang Ansarullah senior yang menyertai perjalanan beliau – salah satu di antaranya adalah almarhum Sahibzada Mirza Sharif Ahmad (kakek Huzur Masroor) – agar segera membuka missi pertablighan Islam [Ahmadiyah] di Prancis....

Pada masa Khalifah ke-4, Jamaat membeli sebuah bangunan di Prancis, berupa sebuah rumah tempat tinggal yang difungsikan sebagai masjid sekaligus rumah missi. Ketika di bagian halaman bangunan rumah tersebut dibangun sebuah masjid sementara, gelombang aksi protes dari masyarakat setempat pun segera timbul. Hal ini dikarenakan kesan umum terhadap citra kaum Muslimin di daerah tersebut buruk. Bahkan Walikota Saint Prix yang menyempatkan diri datang mengontrol masjid tersebut masuk dengan mengenakan sepatu, yang tentu saja membuat berang Jama’ah yang menyaksikannya, namun mereka hanya bisa bersabar dan berdoa.
Pada tahun 2003 sebuah bangunan yang berdekatan dengan masjid tersebut dibeli. Kemudian, pada tahun 2006 sebuah bangunan ketiga di dekatnya pun berhasil dibeli. Maka diputuskan sebuah masjid baru akan dibangun di atas lahan ketiga-buah rumah tersebut, sekaligus dengan Guest House, Rumah Missi, dlsb. Lihatlah, dengan karunia Allah Swt, betapa sang Walikota yang semula ikut bersyak-wasangka terhadap Jamaat, kini kalau berbicara selalu mendukung kita dan bernada penyesalan manakala teringat akan insiden tersebut...

Berbagai surat kabar memuat artikel yang memperkenalkan Jamaat Ahmadiyah selayang pandang. Media lain juga menyiarkan tentang Jamaat. Sebuah stasiun TV nasional Prancis menyiarkan berita tentang Islam Ahmadiyah untuk pertama kalinya. Sementara stasiun TV lainnya menyiarkan acara peresmian masjid.
Sedangkan TV-24, stasiun tv terpopuler di Prancis maupun di beberapa benua, juga menyiarkan berita-berita tentang Jamaat.

Berkat luasnya penyiaran oleh media pers utama ini, berita peresmian Masjid Mubarak ini pun dikutip dan dipublikasikan ulang oleh media pers berbagai negara ex-jajahan Prancis (Francophone countries), khususnya di Afrika dan Mauritius. Pada kesempatan resepsi malam, Huzur memberikan pidato mengenai keindahan ajaran Islam dan derita penganiayaan yang harus dihadapi oleh kaum Muslim awalin.
Selesai acara, beberapa tamu kehormatan datang menyalami Huzur untuk mengucapkan selamat seraya mengungkapkan penyesalan mereka atas ketidak tahuan mereka bahwa Islam di masa awal mengalami penganiayaan berat. Seorang diplomat German menyampaikan kepada Huzur, bahwa dia mendapati ada beberapa kalangan kaum muda German yang masuk Islam [umum] namun dia sangat berharap agar mereka baiat menjadi orang-orang Ahmadi Muslim supaya benar-benar dapat menyerap ajaran Islam damai yang haqiqi.

Dari Prancis lanjut ke Jalsa Salana Holland, yang prosesi acaranya dipublikasikan oleh berbagai surat kabar, sekaligus memperkenalkan Jamaat [Ahmadiyah] kepada suatu segmen masyarakat yang baik. Huzur bersabda, lihatlah, betapa besar karunia Allah Taala yang telah dilimpahkan kepada Jamaat ini, yang tak akan habis-habisnya bila kita mencoba menghitungnya.

Dari Holland perjalanan kerja berlanjut ke Berlin, Germany untuk meresmikan Masjid baru. Sebenarnya ada aksi-aksi penentangan yang serius dari masyarakat setempat terhadap rencana pembangunan Masjid Khadija itu. Bahkan tuan Amir Nasional Jamaat German beserta pengurusnya sempat khawatir: Pejabat pemerintahan setempat berusaha membatasi jumlah peserta acara peresmian Masjid hanya berdasarkan undangan...

Sudah sejak lama para mubaligh kita berusaha mengikis kesalah-fahaman masyarakat terhadap citra Islam dengan cara yang sebaik-baiknya, namun mereka belum juga merasa puas. Jika hal ini semua kini sudah berbalik menjadi positif, apalagi selain berkat karunia Allah Swt ? Huzur bersabda, sebaliknya, beberapa kelompok masyarakat yang baik di [Berlin] sana pun mengumumkan, bahwa mereka akan mengadakan aksi demo tandingan yang mendukung Jamaat. Semoga Allah Swt lebih membukakan qalbu kelompok masyarakat ini.

Selanjutnya Huzur menguraikan publikasi berbagai surat kabar mengenai Masjid [Khadija] Berlin yang sebagian besar bernada positive. Adapula seorang wanita separuh baya yang sengaja datang menemui Huzur pada kesempatan peresmian. Ia berkata, ia adalah penduduk lama di lingkungan Masjid tersebut, mendapat informasi tentang Masjid baru dan kedatangan Huzur dari media pers. Oleh karena itu ia menyempatkan diri untuk melihat langsung wujud ‘Khalifah’.

Huzur bersabda, resepsi sehubungan peresmian Masjid yang dilaksanakan pada hari Kamis petang, yakni sebelum acara peresmian yang sesungguhnya pada hari Jumat esok harinya itu dihadiri juga oleh Wakil Ketua Parlemen German, beberapa pejabat, dan tokoh masyarakat lainnya. Semua tamu kehormatan tersebut memberikan sambutan yang memuji Jamaat. Sangat boleh jadi hal ini dikarenakan pidato Huzur yang menyampaikan keindahan ajaran Islam dapat mereka terima dengan baik. Mereka bukan saja menyimak dengan baik, namun juga dengan penuh minat. Bahkan sebagian dari antara mereka mencatatnya. Mereka mengatakan kemudian, bahwa mereka banyak mendapatkan hal-hal yang baru dari pidato Huzur. Ringkas kata, acara peresmian Masjid tersebut diliput oleh media pers sedunia. Tak kurang dari 148 (seratus empat puluh delapan) surat kabar dan berbagai media dari seluruh dunia mempublikasikan peresmian Masjid Khadija itu, antara lain CNN, Reuteurs, BBC, The Guardian, Washington Post, The New York Times, dlsb. Sungguh demikian besarnya publikasi tersebut.

Selanjutnya Huzur membacakan beberapa ringkasan berita liputan oleh 4 (empat) surat kabar utama German. Stasiun TV nasional German pun memberitakannya. Amir sahib Jamaat Burkina Faso melaporkan, media pers di negaranya mempublikasikan sekaligus peresmian Masjid [Mubarak] Prancis dan Masjid Khadija, German.

Huzur menambahkan, adalah suatu hal yang tak sebelumnya mungkin untuk dapat menjamah stasiun tv terkenal, ‘EuroNews’ namun – dengan karuniai Allah Taala – mereka berkenan meliputnya. Begitupun beberapa stasiun tv Al-Arabia, namun sungguh malang, mereka menyembunyikan ciri khas aqidah Islamiyah kita.

Huzur bersabda, ketika cikal bakal masjid Berlin ini pertama kali dicanangkan pada tahun 1923, ada sebuah organisasi keagamaan asal Mesir yang mengecoh masyarakat German dengan mengatakan Jamaat Ahmadiyyah adalah sokongan Inggris. Maka Hadhrat Muslih Mau'ud r.a. mengirimkan sebuah artikel yang membantah semua tuduhan tersebut kepada Maulwi Mubarak Ali sahib untuk dimuat di dalam surat kabar. Akan tetapi sungguh malang, keberatan masih mereka ajukan hingga sekarang. Padahal artikel tersebut sudah menjawab tuntas, bahwa kita [kaum Ahmadi] senantiasa setia kepada negara dimanapun ia berada. Namun, kita pun berkewajiban untuk menyampaikan tabligh Islam [Ahmadiyah] kepada orang lain. Inilah mengapa sebabnya kita senantiasa melaksanakan kewajiban fardhu-ain ini....

Perwakilan Persekutuan Gereja-gereja Berlin berkenan mengirimkan surat ucapan selamat atas peresmian Masjid Khadija...

Hari berikutnya Huzur tiba di Belgium untuk memberkati Ijtima Ansarullah. Namun, seluruh anggota pria, wanita, dan anak-anak datang menyambut Huzur. aKemudian, masih pada malam yang sama, Huzur bertolak kembali ke Inggris. Mengapa harus kembali secepatnya, ialah dikarenakan sebuah resepsi yang diketuai oleh tuan Justine Greening, MP (Member of Parliament, Anggota Parlemen) telah disiapkan. Beliau ini mewakili daerah pemilihan dimana Masjid Fazl, London berlokasi. Resepsi yang diselenggarakan di Gedung Parlemen tersebut dalam rangka ikut merayakan Tasyakur Seabad Khilafat Ahmadiyah.

Banyak kalangan Anggota Parlemen yang hadir. Huzur memberikan pidato mengenai kedatangan Imam Mahdi a.s., Peranan Khilafat, Fitrat Agama Islam yang cinta damai terkait dengan merosotnya situasi ekonomi saat ini yang membawa dampak krisis keuangan dunia, Praktek Bunga Uang, Kewajiban Negara-negara Adidaya, dlsb. Selesai acara, Huzur banyak mendapatkan respons yang mengagumkan dari hadirin. Para anggota Parliament dan beberapa diplomat dari berbagai negara menyampaikan rasa penghargaan mereka. Hal ini bukan hanya sekedar basa-basi, karena beberapa di antara mereka bahkan meminta text pidato Huzur, yang menandakan bahwa mereka memang sangat berminat terhadap kiat solusi yang ditawarkan oleh Huzur....

Keselamatan umat Islam kini tergantung kepada mau mendengar dan menerima risalah kebenaran Imam Mahdi a.s..

Huzur kemudian membacakan beberapa ikhtisar tulisan Hadhrat Masih Mau'ud a.s. yang berkhasiat. Kemudian mendoakan, semoga Allah Swt memudahkan kita semua untuk menjadi orang-orang Ahmadi yang sejati, dan dapat menyaksikan sempurnanya berbagai janji Ilahi kepada beliau a.s.. Aamiin !

o o O o o
Please note: Department of Tarbiyyat Majlis Ansarullah USA and Jamaat BaKul takes full responsibility of anything that is not communicated properly in this message.
transltByMMA/LA072008