Wednesday, September 26, 2012

Bersyukur Sebagai Suatu Sumber bagi Berbagai Karunia-Nya yang lain

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
‘’Jalsah Salanah UK adalah suatu perhelatan [ruhani] yang sangat ditunggu-tunggu. Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya, berkat keberadaan Khilafat, maka statusnya pun menjadi [Jalsah] Pusat [Internasional], yang dunia pun – disebabkan letak geografisnya mendapatkan beberapa faedahnya. Yakni, meskipun ‘negara Germany dan beberapa ‘negara Europa lainnya berdekatan dengan ‘Zona Waktu [GMT], namun masyarakat dunia lebih mengenal atau lebih akrab dengan [standar waktu] London Time [GMT]. Ini dikarenakan ‘negara Britania sudah sejak dahulu kala menguasai banyak ‘negara di dunia. [Keberadaan] London pun lebih mudah dicapai oleh masyarakat [dunia]. Oleh karena itulah lebih banyak delegasi internasional yang hadir di dalam Jalsah Salanah ini.
Sebagaimana kita saksikan, dengan karunia Allah, Jalsah UK telah dapat ditutup dengan sukses pada hari Minggu yang lalu. Dan Khutbah Jumah ba’da Jalsah biasa digunakan untuk menyampaikan dua ‘topik bahasan, yakni, Pertama, bersyukur kepada Allah Taala dan
juga kepada para pekerja waqaf [Jalsah]. Kedua, mengenali berbagai kelemahan atau kekurangan yang dicatat selama Jalsah Salanah berlangsung, demi untuk perbaikan penata-laksanaannya di masa-masa yang akan datang. Terkait dengan bersyukur kepada Allah, pada tahun ini, dengan karunia Allah, Dia memberi taufiq tabligh [Jamaat] Ahmadiyah yang adalah Islam haqiqi, telah sampai ke seluruh pelosok dunia. Hal ini termasuk di beberapa tempat yang sebelumnya diprakirakan akan tampak sulit. Hal ini dapat dirasakan selama perjalanan dinas saya, yang juga telah saya sampaikan Berbagai karunia dan rahmat Allah Swt tahun ini dirasakan adanya keagungan baru, baik di Europa, Afrika, Amerika maupun di Britania, yang setiap insan dapat menyaksikan dan merasakannya selama Jalsah Salanah UK berlangsung. Maka hal ini hendaknya dapat membuat diri kita menapaki lebih lanjut jalan tasyakur, dan semoga setiap keunggulan dan bantuan Ilahi dapat membawa kita ke tingkat maqom tasyakur yang baru lagi.
Adalah janji Allah Taala, bahwa sikap bersyukur dapat menambah berbagai karunia-Nya yang lain, sebagaimana dinyatakan:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
yakni, ‘…Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak kepadamu …’ (Q.S. 14 / Ibrahim : 8). Jadi, Allah Taala pasti akan memberikan sesuatu karunia-Nya. Akan tetapi manusia sendirilah yang tidak bersukur, sehingga kadangkala mereka pun ternafi’kan [dari kelanjutan karunia-Nya]. Allah Al-Ghani, tak memerlukan pertolongan siapapun; tak karunia maupun tasyakur manusia. Dia adalah Pemilik segala kekayaan dan kekuatan. Namun, manakala Dia memberikan berbagai karunia dan rahmat-Nya kepada manusia, Dia pun ingin melihat: apakah mereka itu bersyukur atau tidak.
Merujuk kepada Hadhrat Sulaiman a.s., Al Quran Karim menyatakan:
هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
yakni, ‘….supaya Dia mengujiku, apakah aku bersyukur atau tidak bersyukur. Dan barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Tuhan-ku Mahacukup, Mahamulia.’ (Q.S. 27 / Al Naml : 41). Jadi, sikap bersyukur adalah penampakkan akhlak yang mulia. Maka adalah kemalangan kaum duniawi yang suka melupakan sikap bersyukur kepada Allah di saat merka sedang sejahtera. Adapun pikiran dan prakiraan diri sendiri, bahwa semua keberhasilan ini berkat kerja keras dan perencanaan baik dari orang-orangnya, telah diingatkan oleh Allah Taala di dalam Al Quran Karim:
وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
yakni, ‘…..tetapi sedikit sekali di antara hamba-hamba-Ku yang bersyukur.’ (Q.S. 34 / Al Saba : 14). Sedangkan mukminin haqiqi senantiasa bersyukur kepada Allah Taala. Yakni, kaum Ahmadi yang telah menerima [kebenaran pendakwaan] seorang Imam Zaman, senantiasa bersyukur, Begitulah, seharusnya mereka bersyukur. Hujan berbagai karunia dan rahmat Allah Taala meyakinkan diri mereka, bahwa mereka telah dimasukkan ke dalam golongan mereka yang Allah telah memberi nikmat dan senantiasa mengaitkan keberhasilan mereka kepada-Nya.
Dan saya menyaksikan pihak Panitia maupun seluruh pekerja waqafnya menisbahkan dengan penuh linangan air mata, bahwa keberhasilan ini semata-mata berkat karunia Allah Swt. Yakni, selama kita menjadi hamba Allah yang bersyukur, maka kita pun akan merasakan berbagai karunia-Nya yang lain.
Pendek kata, semua orang, mulai dari Panitia, pekerja waqaf, peserta, bahkan mereka yang ikut menyaksikan via siaran MTA haruslah senantiasa mendendangkan tahmid [pujian] mereka kepada Allah Swt, dan bersujud-syukur kepada-Nya. Semakin ikhlas kita bersujud-syukur kepada Allah, akan semakin banyak pula hujan karunia dan rahmat-Nya dan juga mengalami berbagai sifat Allah, sehingga kelanjutan keagungan dan sikap syukur kepada-Nya yang baru pun dimulai lagi
Sekarang ini, kita dapat mengatakan, bahwa hanya Jamaat Ahmadiyah yang dapat merasakan adanya hujan berbagai karunia dan rahmat Ilahi. Sedangkan pihak penentang, dengan gunungan harta benda mereka berusaha menjegal kita, Beberapa pemerintahan pun berusaha memasung kita dan menyokong massa [pendukung] mereka untuk tujuan tersebut. Pendek kata, tak ‘ada batu yang tersisa untuk melempari kaum Ahmadi agar berhenti, yang apabila berbagai karunia dan rahmat Allah ini tidak senantiasa bersama kita, tentulah berbagai upaya duniawi mereka itu sudah menghabisi kita sejak dahulu kala.
Namun kaum yang ‘pandir itu tak dapat memahami, bahwa di zaman sekarang ini, satu-satunya Jamaah yang senantiasa bersyukur dan bersujud di hadapan Allah Taala, sehingga kepala mereka pun diangkat-Nya untuk menyaksikan berbagai karunia dan rahmat-Nya yang lain. Namun kemudian mereka pun bersujud lagi dengan penuh rasa syukur dan bertahmid kepada-Nya.
Inilah contoh ushwatun hasanah yang telah disajikan kepada kita oleh junjungan kita, Hadhrat Rasulullah Saw yang telah terbukti terus menerus berhasil menarik berbagai karunia dan rahmat Allah Taala, Pemilik khazanah yang tak terbatas. Berbagai karunia dan rahmat seperti itulah yang kini sedang dihujankan kepada Jamaah Ahmadiyah. Seandainya para penentang kita dapat memahami kenyataan ini dan menghentikan perseteruan mereka terhadap Allah Taala. Namun, yang manakah dari antara karunia dan rahmat yang dihujankan pada tahun ini tersebut, yang perlu dikemukakan; yang daripadanya lidah ini menjadi sibuk bersyukur dan bertahmid secara memadai ? Hal ini sebagaimana Hadhrat Imam Mahdi a.s. telah ekspresikan di dalam sebait syair beliau, sebagai berikut: ‘Dari segi manakah kiranya yang aku harus sampaikan dengan elok, sehingga mencukupi sikap bersyukur-ku.’ Namun, tentu saja kita dapat mengupayakan dan mengekspresikan sikap bersyukur kita, sehingga kita pun dapat senantiasa menjadi pewaris berbagai karunia dan rahmat Allah Swt tersebut.
Semoga Allah Taala mengabadikan perkara penting ini pada generasi demi generasi kita yang akan datang. Sebab, hanya melihat sekilas lintas saja berbagai karunia Allah Taala tersebut, maka kita pun harus menguraikannya dalam suatu daftar yang sangat panjang, sebagai ekspresi sikap bersyukur kita. Keberhasilan berbagai sekolah dan rumah sakit yang dikelola Jamaat di berbagai tempat mendorong kita untuk bersyukur kepada Allah Taala. Di berbagai tempat, wajah-wajah tenteram para pasien yang sembuh dirawat di berbagai rumah sakit Jama’at dan doa-doa mereka bagi Jama’at, menggugah kita untuk bersyukur. Di berbagai tempat, kesuka-citaan anak-anak kurang beruntung di fasilitas suplai air bersih yang kita persembahkan melalui Humanity First membuat kita bertasbih kepada Allah Taala. Sebelumnya, anak-anak [sekolah] berusia tujuh hingga delapan tahun itu harus berjalan himgga berkilo-kilo meter untuk mendapatkan air. Akan tetapi sekarang, suplai air bersih tersebut berada tak jauh dari rumah mereka, sehingga mereka pun sangat bersyukur kepada Jama’at, dan Jama’at pun bersyukur kepada Allah Taala.
Di berbagai tempat, manakala kita mendengar Jama’at berhasil mendapatkan rumah missi ataupun [bangunan untuk] masjid membuat kita bersyukur kepada Allah, bertasbih dan sujud di hadapan-Nya manakala kita mendengar berbagai peristiwa yang mengherankan dan meningkatkan keimanan. Di berbagai tempat, kita bersyukur kepada Allah Taala yang telah memberi kita berbagai khazanah yang istimewa di zaman sekarang ini sehingga dapat menyiar-luaskan tabligh Islam [ke seluruh dunia]; yang pada 20 atau 30 tahun yang lalu pun tak terbayangkan. Yakni, seringkali kita berdzikir dan bertahmid kepada Allah yang telah memberi taufiq untuk memperkenalkan [Islam] Ahmadiyah [di beberapa ‘negara baru] pada setiap tahunnya, sehingga kita pun menyaksikan penggenapan wahyu Ilahi [kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.]: ‘[Mein teriy tabligh kho zamin ke keinarou takh pha-kaunga], yakni, Aku akan sampaikan syiar tablighmu hingga ke seluruh pelosok dunia’. Di satu pihak para penentang kita melontarkan keonaran penentangan, namun di lain pihak ada di antara mereka yang fitratnya diisi kecintaan dan bershalawat kepada Hadhrat Rasulullah Saw dan juga kepada seorang hamba dan pecinta beliau yang haqiqi, ialah, Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Sehingga, tak ‘ada sikap permusuhan yang dapat menghalangi mereka untuk menerima kebenaran. Dikhawatirkan sebelumnya [oleh Panitia], bahwa jumlah peserta Jalsah Salanah UK pada tahun ini akan berkurang dibandingkan tahun lalu disebabkan para pelajar sudah kembali ke bersekolah. Namun ternyata Allah Taala menjadikan kekhawatiran kita ini sebagai sesuatu yang menyepelekan anggota Jama’at yang telah diberi karunia Ilahi dengan istimewa.
Kita pun bersyukur atas keberhasilan penyelenggaraan Jalsah Salanah tahun ini pada setiap seginya. Ini berdasarkan kenyataan banyaknya orang yang menyurat ataupun berkata kepada saya, bahwa Jalsah pada tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pada setiap aspeknya. Maka mengapa kita tidak menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur karenanya ? Kita pun bersyukur, bahwa secara keseluruhan, setiap peserta Jalsah Salanah ini tetap sehat walafiat dan dapat kembali ke rumahnya dengan selamat. Inilah yang hanya dari segi penyelenggaraan Jalsah; yang apabila diperinci, akan jauh lebih menggugah dan memerlukan lembaran-lembaran kertas yang banyak.
Ringkasnya, ini semua adalah kelanjutan berbagai karunia dan rahmat Allah Swt, yang mendorong kita untuk menyatakan sikap bersyukur kepada-Nya. Selama Jalsah Salanah, seluruh peserta bersyukur kepada segenap Panitia; termasuk kepada seluruh pekerja waqaf yang bekerja di berbagai macam Seksi; kepada mereka yang menyediakan fasilitas Akomodasi; Mesin Cuci, Konsumsi, baik yang sibuk di Langar Khanah maupun yang melayani peserta. Seksi Kebersihan; Keamanan, yang dalam hal ini Majlis Khuddam telah menunjukkan kewaspadaannya yang tinggi. Banyak para tamu baru termasuk para pejabat dan tokoh masyarakat serta mereka yang pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah ‘datang, mengatakan kepada saya, bahwa secara keseluruhan, penyelenggaraan Jalsah tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, kita pun bersyukur kepada Allah dan juga kepada seluruh pekerja waqaf.
Ada berbagai peningkatan di tiap-tiap Seksi, di tahun ini, yang sudah barang tentu menjadi tujuan utama kita. Usaha manusia tak pernah luput dari kelemahan, terkecuali hanya satu, ialah, Hadhrat Rasulullah Saw, insan kamil.. Namun, Hadhrat Rasulullah Saw bersabda: ‘Allah Taala telah menyempurnakan diriku dalam urusan ruhani. Bukan perkara duniawi, yang Dia tak memberiku petunjuk tentang itu.’ Maka disebabkan kelemahan manusiawi ini tentulah tugas pekerjaan kita pun akan ‘ada berbagai kelemahan dan kekurangannya, yang apabila kita dapat tanggulangi niscaya kita pun akan senantiasa dapat meningkatkan diri. Boleh jadi dunia telah melihat tugas kita sebagai berstandar tinggi, tetapi hendaknya kita senantiasa berusaha untuk meningkatkannya.
Seorang tamu yang adalah seorang Kepala Suku (Paramount) di Nigeria berkata: ‘Segenap Panitia yang telah berhasil membangun ‘kota kecil’ untuk penyelenggaraan Jalsah Salanah UK ini sudah luar biasa sempurna. Tak perlu ditingkatkan lagi.’ Namun, sambil mengucapkan terimakasih kepada beliau, kita pun bersyukur kepada Allah Taala. Dan tak boleh mengatakan bahwa prestasi tersebut yang paling top. Melainkan, senantiaa ingat untuk selalu meningkatkan dan memperbaikinya. Pada tahun ini, Akomodasi para tamu pejabat dan tokoh masyarakat ghair-Jama’at bertempat di kompleks gedung yang baru dibeli milik [Sekolah Tinggi] Jamiah Ahmadiyah, UK; yang berlokasi di tempat yang nyaman di atas ketinggian sebuah bukit, yang dikelilingi oleh hutan lindung..
Saya menyarankan para tamu yang ‘datang dari luar negeri untuk mengunjungi tempat tersebut, yang merupakan salah satu dari berbagai karunia dan rahmat Ilahi yang diperoleh Jama’at pada tahun ini, dengan harga yang sangat murah. Kompleks bangunan tersebut sbelumnya adalah hotel yang biasa digunakan untuk acara-acara konferensi. Oleh karena itu menyediakan fasilitas Akomodasi yang istimewa bagi para tamu terhormat Jalsah Salanah dari ghair-Jama’at. Begitupun segenap pekerja waqafnya, dari mulai anak-anak yang memberikan pelayanan air minum, hingga yang dewasa, semuanya bekerja dengan penuh ceria. Itulah kesan yang disampaikan oleh para tamu. Maka saya pun bersyukur kepada Allah Taala, Begitupun setiap orang Ahmadi, termasuk setiap peserta Jalsah, dan juga para pekerja waqaf. Saya pun berterima-kasih kepada segenap pekerja waqaf Jalsah Salanah.
Kemudian, pada umumnya para tamu pun memuji fasilitas air panas untuk mandi yang sudah tersedia pada tahun ini. Perhatian khusus telah diberikan di bidang ini. Yakni, Afser Jalsah Salanah telah membentuk Sub-Seksi Kebersihan Khusus MCK, dan berhasil dengan baik. Bidang ‘sound system’ pun telah mendapat pujian tahun ini. Jika ‘sound system’ tidak betul, tentulah tujuan utama menghadiri Jalsah pun ternafi’kan. Sebab, orang berdatangan ke Jalsah adalah untuk mendengarkan berbagai Pidato [dan Deras] mengenai Allah Taala dan Rasul-Nya, yang jika tak tercapai, tentulah Jalsah pun akan menjadi hiruk-pikuk sebagaimana suatu perhelatan duniawi..
Ada laporan yang baik mengenai hal ini di Bagian Kaum Pria. Di lain pihak, meskipun saya tidak menerima sesuatu keluhan dari Bagian Kaum Wanita, namun ketika saya berada di Jalsah Gah Kaum Wanita untuk berpidato, ‘output’ suara di Panggung sama sekali tidak bagus. Yakni, saya tidak mendapatkan suara yang memadai sewaktu Tilawatul-Quran dan Pembacaan Syair [yang mengawali Pidato saya]. Maka untuk tahun depan, pihak Panitia hendaknya memperhatikan hal ini. Satu-satunya keluhan yang diterima dari Jalsah Gah Kaum Pria adalah dari salah seorang peserta yang duduk di Panggung, mengatakan: ‘Sound system’ di dalam maupun di luar Tenda sangat bagus, tetapi yang duduk di Panggung justru tidak dapat mendengar dengan baik. Boleh jadi aku sendiri yang mengalami gangguan pendengaran.’
Tetapi menurut hemat saya, bukan masalah indera pendengaran pribadinya, melainkan di arena Panggung pun ‘sound-system’-nya harus dipersiapkan dengan baik, sebagaimana di dalam maupun di luar Tenda. Seandainya hal ini tak dapat dilakukan, maka para tamu delegasi [dari Pusat berbagai Negara] yang berjumlah 250 hingga 300 orang itu, jangan dipersilakan duduk di Panggung. Melainkan, tempatkanlah mereka di depan Panggung, sehingga dapat mendengarkan semua Pidato dengan sebaik-baiknya. Begitupun harus disediakan ‘sound system’ yang baik, paling kurang di satu Seksi ‘Tenda Ibu dan Anak’ bagi kaum ibu yang ingin mendengarkan [berbagai Pidato Jalsah]. Umumnya keluhan diterima disebabkan suara-suara bising [di Tenda Ibu dan Anak] sehingga ketika berbagai acara [Pidato] Jalsah Salanah yang sedang berlangsung, tidak terdengar. Jika diperlukan bantuan teknis dari orang yang professional, lakukanlah. Pelajarilah ‘sound system’ Jalsah Salanah Canada [yang baru lalu] yang dilaporkan telah membaik 90% hingga 95% sewaktu Salat Id mereka laksanakan di tempat yang sama.
Pihak Panitia memperhatikan hal ini disebabkan mereka peduli terhadap perkara ini. Seksi Audio [Video] adalah sangat penting, dan harus ditekankan pentingnya menjaga kwalitas suara. Gangguan ataupun kekurangan sekecil apapun haruslah segera dihilangkan. Jamaat Canada dikemukakan di sini disebabkan masalah [sound system]’ mereka pernah dikemukakan pada dua kali Khutbah Jumah, sehingga Panitia [Jalsah] mereka menjadi prihatin. Maka atas jerih payah mereka itu perlu dihargai. Adapun segi pelayanan makan [Seksi Konsumsi] pada Jalsah Salanah UK ini sudah baik. Hanya saja kadangkala peserta harus menunggu atau mengantri lama di antara dua waktu makan.
Afser Salanah hendaknya mendalami masalah ini. Yakni, para petugas yang melayani makan baru dapat melaksanakan tugasnya bila makanan sudah siap. Meskipun tidak ada keluhan serius di Tenda Makan, tetapi saya pribadi mengamati, pada saat sibuk [makan] ruangan menjadi penuh. Sehingga menimbulkan kekhawatiran makanan tersenggol lalu saling menumpahi pakaian para peserta satu sama lain, yang dapat menimbulkan ketidak-senangan. Maka di waktu yang akan ‘datang, Tenda Makan harus diperluas, dan celah di antara meja-meja harus diperlebar. Menghemat anggaran yang dapat menimbulkan ketidak-nyamanan para tamu dan juga berdampak kepada kita, hendaknya jangan dilakukan.
Kemudian, laporan secara umum yang sangat baik diterima dari Bagian Kaum Wanita. Namun, ada keluhan di suatu Sub-Seksi yang terkait dengan pelayanan tamu, khususnya yang di bawah koordinasi Bidang Tabshir (Penyiaran Luar Negeri) yang adalah wewenang Pengurus Pusat, bukan pengurus Lajnah Lokal, sehingga terjadi salah kaprah terhadap para tamu luar negeri, khususnya dari Negara-negara Arab. Hal ini pun terjadi pada pelayanan saat acara [Dinner] Santap Malam Bersama yang dikelola oleh Bidang Tabshir.
Seorang tamu wanita Singapore yang berjalan dengan wheeler [alat bantu jalan] mendapat perlakuan yang kurang baik. Yakni, seharusnya dijelaskan terlebih dahulu kepadanya dengan cara yang sopan, bahwa wheeler-nya itu tidak boleh dibawa masuk [ke ruangan resepsi] melainkan harus disimpan di luar [setelah beliau diantar ke mejanya]. Namun, dalam hal ini petugas dari Bidang Tabshir yang patut mendapat teguran alih-alih Panitia Jalsah. Mohon maaf-lah kepada orang-orang yang terkait, dan juga banyak-banyak beristighfar. Boleh jadi juga ada masalah komunikasi bahasa dengan para tamu dari berbagai Negara Arab, sebagaimana juga terjadi dengan para tamu dari Singapore dan Indonesia.
Jadi, manakala timbul masalah komunikasi bahasa, tingkatkanlah pelayanannya. Keluhan lainnya yang sudah biasa terjadi sejak dulu, namun sekarang ada keganjilannya, ialah, ketika beberapa orang ibu membawa anak-anaknya ke ruang utama Jalsah Gah Kaum Wanita, alih-alih menjelaskannya dengan baik-baik [bahwa ada ‘Tenda Khusus Untuk Ibu dan Anak’], anak-anak mereka itu malah ditarik keluar dari Tenda oleh ibu-ibu petugas Kedisiplinan. Tentu saja hal ini salah sekali, sebab, anak-anak dapat menjadi ketakutan dalam hidupnya, dan menjauhkan mereka dari acara Jalsah Salanah. Padahal, tak apa-apa jika anak-anak berusia 4 atau 5 tahun ke atas dibiarkan masuk ke Jalsah Gah, sebab seumur mereka itu biasanya tak membuat berisik, khususnya lagi anak-anak perempuan. Kalaupun ada larangannya, jelaskanlah terlebih dahulu kepada orang tua mereka. Jika pun mereka menjadi berisik, persilakan ibu dan anak-anaknya tersebut untuk meninggalkan Tenda. Jangan menerapkan kedisiplinan [kekerasan] fisik kepada anak-anak.
Pendek kata, dalam segala situasi dan kondisi, hendaknya kita dapat memperlihatkan sikap baik. Maka semua Seksi Panitia yang terkait hendaknya menyadari berbagai kelemahan mereka, lalu catatlah di dalam ‘Buku Merah’ (Red Book) kemudian pelajarilah kembali ketika membuat berbagai perencanaan Jalsah Salanah di tahun depan. Karena sesuatu keteledoran kecil dapat menutupi pekerjaan yang sudah baik. Jika kita ingin maju, maka kita perlu bersikap serius untuk mengamati berbagai kelemahan ini. Begitulah sesungguhnya, kita senantiasa ingin maju. Oleh karena itu, Panita perlu memperhatikan hal ini. Berbagai macam ucapan selamat dan terimakasih pun kita terima dari berbagai penjuru dunia. Mereka sangat bersyukur kepada seluruh crew MTA dan pekerja waqafnya yang telah berhasil menyiarkan liputan Jalsah Salanah. Mereka sangat menghargai standard tinggi dan topik perbincangan yang disajikan oleh MTA, sebagai tambahan dari tayangan utama berbagai acara Jalsah Salanah. Saya belum sempat menyaksikannya. Maka saya pun akan menonton rekamannya, yang mereka katakan diterima dengan baik.
Semoga Allah Taala memberikan ganjaran pahala bagi mereka yang merancang acara tersebut, dan juga mereka ikut berpartisipasi di dalamnya. Di samping itu, MTA Al-Arabia pun menyajikan liputan langsung, yang dikomentari para pemirsanya dapat diterima dengan baik. Sedangkan [internet] MTA-online pada tahun ini dilaporkan telah semakin luas diakses, yakni lebih dari 300,000 orang telah memirsa sajian Jalsah Salanah UK 2012. Semoga Allah Swt senantiasa meningkatkan berbagai karunia dan rahmat-Nya, dan mrmasukkan kita di antara mereka yang bertasyukur haqiqi kepada-Nya. Dan semoga pula berbagai karunia ini berlangsung selamanya, bahkan pada Jalsah tahun depan semakin bertambah lagi rahmat dan karunia-Nya itu.
Sekarang ini perlu banyak berdoa untuk dunia Islam. Senantiasalah banyak-banyak mengingat Negara-negara Muslim dan juga Kaum Muslimin di dalam doa-doa anda sekalian. Karena mereka itu tengah terjebak, dan senantiasa terjebak disebabkan ketamakan dan sikap mementingkan diri mereka sendiri, ditambah lagi dengan berbagai kekuatan anti-Islam. Inilah yang membuat Ummat Muslimin menjadi lumpuh di berbagai seginya. Dan mereka tidak menyadari apa yang tengah terjadi atas diri mereka. Adapun berbagai kesempatan pembebasan mereka justru diciptakan untuk menimbulkan kekacauan. Dan dengan memperlihatkan reaksi yang tidak benar, Kaum Muslimin pun terjerat oleh berbagai permasalahan diri mereka yang lebih parah.
Semoga Allah Taala senantiasa menjaga mereka di tiap seginya. Dan semoga Allah memberi mereka akal sehat untuk mengikuti petunjuk hidayah-Nya dan juga Rasul-Nya Saw sebagaimana yang telah diberikan kepada kita.