Wednesday, August 6, 2008

Jalsah Tasyakur Seabad Khilafat, UK

Huzur membacakan ayat 153 Surah Al Baqarah,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ

yang terjemahannya sebagai berikut: “Oleh karena itu, senantiasalah ingat kepada-Ku, dan Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaku. Janganlah menjadi orang yang tak tahu bersyukur kepada-Ku.”
Huzur bersabda, Alhamdolillah, dengan karunia Allah Taala, Jalsa Salana Britania telah dapat diakhiri dengan baik pada hari Ahad (27 Juli 2008) yang lalu. Sebagaimana telah saya sampaikan, Jalsa Salana ini memilki kedudukan yang khas, dan ditunggu-tunggu oleh kaum Ahmadi di seluruh dunia. Mereka yang
berkemampuan, langsung terbang dari berbagai penjuru dunia untuk menghadiri Jalsa. Sedangkan mereka yang kurang, rajin menabung agar dapat datang khusus untuk menghadiri Jalsa saja, dan segera kembali setelah Acara Penutupan. Ada pula yang leluasa menunggu hingga datangnya Salat Jumat, baru kemudian pulang. Huzur mengetahui persis mereka yang sebetulnya tidak memiliki cukup uang – khususnya yang dari Pakistan – tetapi berikhtiar dengan segala cara agar bisa datang, demi memperoleh berkat doa khusus Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bagi para peserta Jalsah Salanah, dan juga bermulaqat dengan Khalifah Waqt.
Huzur bersabda, tahun ini demikian banyak yang mengajukan permohonan visa [ke Kedutaan Inggris], namun yang dikabulkan sedikit saja. Sehingga mereka yang ditolak mengirim surat untuk mengungkapkan kesedihan mereka. Namun, yang membuat Huzur lebih sedih adalah surat dari mereka yang menulis tidak punya biaya untuk berangkat. Juga untuk tahun yang akan datang. Ungkapan mereka yang demikian dalam sungguh sukar untuk diutarakan, terlebih lagi membacanya. Huzur mendoakan semoga Allah menghilangkan jarak pemisah di antara kita.

Huzur bersabda, di Pakistan Jalsa Salanah sudah biasa dihadiri oleh ratusan ribu orang, sehingga menjadi saat yang sangat menggugah. Jalsa-jalsa di [Eropa] sini mengingatkan kita kepada Jalsa di Rabwah. InshaAllah saatnya akan tiba, Jalsah Rabwah yang menggetarkan rohani akan datang kembali. Kaum Ahmadi Pakistani akan memperlihatkan rasa syukur mereka dengan penuh keagungan. Contoh gambaran kewibawaan Fatah Mekkah senantiasa tertanam di dalam ingatan mereka: Rasulullah Saw menunggang unta kemenangan beliau yang nyata dengan kepala tertunduk, nyaris menyentuh punduk sang unta sebagai sikap rasa syukur beliau yang mendalam kepada Allah Swt. Akan tetapi, untuk mendapatkan sujud syukur dan rasa terimakasih yang penuh dengan keagungan tersebut menuntut hari-hari saudara yang dipenuhi dengan isak dan doa kepada Allah Taala. Huzur bersabda, meskipun dipisahkan oleh jarak dan berbagai kekangan, melalui siaran MTA yang berberkat, kerinduan Jamaat Pakistan maupun di negara-negara lainnya sedikit banyak dapat terobati.

Kaum Ahmadi Pakistan yang terkekang dapat ikut menyaksikan Jalsa melalui layar TV [MTA]. Bahkan sebagian dari antara mereka ada yang sengaja berkumpul dan memasak ala Langar Khana layaknya. Kerinduan mereka memang sedikit terobati, namun hasrat Huzur untuk juga dapat melihat mereka, tidak dapat terpenuhi. Akan tetapi, Huzur dapat melihat dengan pandangan batin beliau. Adalah sungguh karunia Allah Taala melalui MTA, kaum Ahmadi di seluruh dunia dapat mengikuti Jalsa [Britania]. Maka kaum Ahmadi Pakistan hendaknya tetap bersyukur atas karunia ini. Huzur membahas perkara Jalsah namun banyak menyebutkan Ahmadi Pakistan disebabkan dapat ikut merasakan kekecewaan mereka.
Huzur bersabda, alhamdulillah Jalsa yang baru lalu telah dapat diselenggarakan dengan sukses. Berbagai macam surat dan fax dari Ahmadi seluruh dunia berdatangan mengucapkan selamat. Jalsa kali ini memang sangat khas momentumnya. Dan berbagai macam surat ucapan selamat, ‘Mubarak’ yang tak terhingga banyaknya itu berdatangan sejak bulan April, setelah menghadiri Jalsa Khilafat yang pertama di Ghana. Khususnya berbagai surat dari Pakistan, pada mana Huzur menyatakan tak bisa datang ke sana, mereka pun sangat bersedih hati. Huzur bersabda, sebagaimana telah beliau sampaikan pada Acara Penutupan Jalsa Britania kali ini dengan karunia Allah Taala telah dihadiri oleh lebih dari 40,000 orang. Meskipun dari segi jumlah – berbagai Jalsa yang bertemakan Tasyakur Seabad Khilafat ini - Jalsa di Ghana yang dihadiri oleh 100.000 orang adalah yang terbesar, namun dari segi jumlah perwakilan negara-negara yang datang, Jalsa Britania 2008 dihadiri oleh 85 negara. Hal ini tentu merupakan suatu pukulan telak bagi para penentang Jamaat, namun membuat kita bersyukur. Banyak pula tamu terhormat ghair-Ahmadi baik dari dalam maupun luar negeri yang datang dan berkenan memberikan sambutan. Hampir setiap orang yang hadir memberikan kesan yang baik terhadap penyelenggaraan Jalsa ini dan juga terhadap Jamaat. Jalsa memang bertujuan untuk memenuhi dahaga rohani manusia, dan juga untuk pertablighan. Mereka pun memuji berbagai Pidato yang disampaikan, sungguh mencerahi, kata mereka. Seorang ulama besar dari Nigeria berkomentar, ia sudah banyak mendengar tentang Jamaat Ahmadiyah namun masih menyimpan sesuatu keraguan. Barulah setelah ikut menghadiri Jalsa, tak ada lagi yang dapat ia katakan bahwa kaum Ahmadi memang sungguh melaksanakan ajaran Islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan perwakilan dari Bulgaria – satu-satunya negara Europa pada mana Jama’at mendapat penentangan – menyampaikan, semua yang mereka saksikan dan dengar di dalam Jalsa tiada lain adalah sungguh Islam yang sejati. Namun ada pula beberapa tamu terhormat dari berbagai negara Muslim mengeluhkan tak ada kesempatan untuk menyampaikan sambutan mereka. Huzur bersabda, untuk yang akan datang Panitia harap memastikan, apabila waktu yang tersedia tak cukup untuk mempersilakan setiap perwakilan resmi negara untuk menyampaikan sambutan mereka, rancanglah sedemikian rupa berdasarkan perwilayah bagian dunia.

Huzur bersabda, ada dua hal yang dikeluhkan oleh para tamu terhormat. Pertama ialah tak adanya kesempatan untuk menyampaikan sambutan mereka. Dan kedua, adalah masalah ketepatan waktu. Namun, sejauh yang Huzur ketahui, acara Jalsa pada umumnya dapat dimulai tepat pada waktunya. Akan tetapi Huzur memang sudah mengingatkan Panitia, pada suatu perhelatan besar seperti itu, meskipun alokasi waktu sudah direncanakan dengan baik, namun bila ada beberapa menit saja yang memperlambat, maka akan berpengaruh besar terhadap keseluruhan acara. Contohnya adalah acara makan. Karena porsi yang harus disiapkan demikian besar, atau peserta yang lambat berdatangan, kadangkala memang terjadi keterlambatan. Ada juga beberapa pembicara yang menyampaikan pidatonya melebihi waktu yang disediakan. Dan diakrenakan status mereka adalah tamu terhormat, maka kita pun tak kuasa untuk menyetopnya seketika. Ini pun menyebabkan beberapa keterlambatan acara. Untuk itu Huzur sudah menyampaikan permohonan maaf. Namun ada satu orang tamu yang tetap mengeluh, katanya ia sudah menghadiri berbagai acara besar semacam ini namun mereka selalu tepat waktu. Huzur menjawab, memang tak dapat dipungkiri, bahwa rangkaian acara harus dimulai tepat waktu, Tetapi acara yang ia hadiri itu segalanya sudah disiapkan oleh pihak lain (organizer khusus), dan pesertanya hanya sebatas orang-orang akademis. Tidak demikian heterogen seperti Jalsa ini. Namun satu hal yang mereka akui adalah kedisiplinan Jamaat, keitaatan yang tinggi dan kecintaan satu sama lain. Baiklah mereka mengatakan acara yang mereka hadiri selalu tepat waktu, dan pembicaraannya juga sesuai dengan ajaran Islam. Namun, sekurang-kurangnya mereka mengakui bahwa keunggulan kita adalah keitaatan yang sempurna, dan nuansa rohaniah yang kental. Faktor ini saja sudah cukup bagi mereka dan pimpinan firqah mereka, bahwa Imamat [Khilafat] Jamaat ini menuntun manusia ke jalan yang lurus. Pesan utama inilah yang seharusnya mereka bawa ke hadapan pimpinan mereka. Tak ada pilihan lain selain mengakui bahwa Jamaat [Ahmadiyah] ini memang memiliki Khilafat yang mereka nafikan. Oleh karena itu selamanya mereka tidak dapat bersatu, betapapun mereka sudah usahakan. Huzur bersabda, seandainya pun mereka tidak mengkritik Huzur secara langsung, ini bukan dikarenakan keagungan pribadi beliau, melainkan Allah Taala sendirilah yang menjanjikan akan menegakkan Khilafat. Huzur menyampaikan kritikan tajam mereka ini agar menjadi pelajaran kepada kita untuk menyiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Namun pada umumnya orang memuji Jalsa ini.

Satu delegasi resmi dari negara Uganda sangat berterimakasih atas Pidato Huzur yang bertajuk “Hak-hak Kaum Wanita Di Dalam Islam” yang disampaikan di Jalsah Gah Kaum Perempuan. Ibu itu menyampaikan, baru pertama kalinya ia mendengar pemaparan yang jelas dan mudah difahami tentang hal tersebut. Sangat boleh jadi ia orang Kristen. Seorang ibu tamu kehormatan dari Kazakstan, pemimpin sebuah partai politik juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas Pidato Huzur tersebut. Ia ikut mendoakan dan berharap semoga seluruh dunia berada di bawah Bendera Kebenaran Jamaat Ahmadiyah. Huzur bersabda, sesungguhnya Bendera yang dikibarkan oleh kaum Ahmadi ini tak lain adalah Bendera yang sama, yang pernah dikibarkan oleh Rasulullah Saw. Itulah tugas yang sebenar-benarnya diemban oleh kaum Ahmadi ke seluruh dunia. Sedangkan seorang Ahmadi menulis lain lagi, ia melihat wajah anak-anak penjaja air minum begitu gembira bila ada yang meminta. Dan sebaliknya bila tidak yang meminta, begitu kata seorang tamu dari Ivory Coast. Anak-anak yang tergabung dalam Panitia itu menyajikan air minum dingin maupun hangat. Huzur bersabda ini dikarenakan anak-anak Ahmadi tersebut melayani tamunya dengan sepenuh hati, dan mereka bersuka cita melakukan tugasnya. Begitulah sikap semua kaum Ahmadi yang berkhidmat di dalam Jalsa. Setiap diri mereka menemukan kebahagiaan ketika melayani tamu Hadhrat Masih Mau'ud a.s.. Hal ini dikarenakan perintah Allah dan Rasulullah Saw. Maka kaum ibu yang telah berhasil mentarbiyati anak-anak mereka sehingga bersuka hati ketika mengkhidmati tetamu, patut diberi ucapan selamat [Barakallahu lakum]. Sedangkan rombongan tamu lainnya menungkapkan ketakjuban mereka: Demikian banyaknya slogan [narree takbir] dikumandangkan para peserta Jalsa sehingga menggelegarkan suasana, namun ketika Huzur memerintahkan berhenti, seketika itu juga suasana menjadi hening kembali; sungguh suatu pemandangan yang menakjubkan, yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. Huzur bersabda, memang benar, pemandangan seperti itu tak akan dapat anda saksikan di manapun juga selain di dalam Jamaat Hadhrat Imam Mahdi a.s. ini. Hal ini dikarenakan Allah Taala sendiri yang berkenan mengubah hati manusia, dan Dia sendirilah yang membuat diri manusia bersikap ikhlas terhadap Hadhrat Masih Mau'ud a.s. dan para Khalifahnya.

Huzur bersabda, aspek lainnya yang berhasil menarik perhatian media-massa terhadap Jalsa ini adalah kedatangan rombongan ratusan orang bersepeda dari Jerman khusus untuk ikut menghadiri Tasyakur Seabad Khilafat. Memang yang pertama kali melakukan atraksi ini adalah Jamaat di Africa, namun pengorbanan yang sama, yang diperlihatkan di Europa ini juga mengagumkan. Namun hal ini perlu diklarifikasi, karena Huzur sempat melihat suatu perbincangan di dalam MTA yang mengatakan hal ini baru pertama kalinya terjadi rombongan besar bersepeda datang ke Jalsa Salanah [di Ghana]. Karena di Pakistan, Hadhrat Khalifatul Masih III r.a pernah memotivasi berbagai Jamaat untuk datang ke Jalsa dengan bersepeda. Huzur bersabda, hal ini tentu jaiz apabila Khuddam dapat mentradisikannya. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan masalah kenaikan harga BBM; dan juga sebagai sarana latihan kebugaran fisik yang baik. Huzur pun punya kenangan manis mengenai hal ini. Ketika masih menjadi mahasiswa di Faisalabad [Pakistan], sehari setelah penutupan Jalsa Salana di Rabwah beliau pun pergi ke Terminal Bus yang menuju ke Faisalabad. Bagi mereka yang pernah menghadiri Jalsa di Rabwah tentu memaklumi betapa ramainya orang hilir mudik di Terminal Bus pasca Jalsa dan lalu lintas menjadi lambat. Maka ketika beliau ikut berdesakan menunggu bus, setelah setengah jam berlalu tanpa hasil, beliau pun mengubah pikiran. Segera pulang ke rumah dan memutuskan untuk bersepeda ke Faisalabad alih-alih menunggu bus berjam-jam lamanya tanpa kepastian.

Huzur bersabda, di Jalsa Ghana yang baru lalu, 300 orang datang bersepeda dari Burkina Faso yang jauh. Jika Amir sahib Jamaat Germany mewanti-wanti puluhan anggota Jamaatnya yang datang ke Jalsa ini dengan bersepeda dikarenakan harus melalui jalan-jalan yang sangat ramai, saudara mereka yang di Burkina Faso pun menghadapi tantangan beratnya kondisi jalan dan bututnya sepeda yang mereka kendarai. Ditambah panasnya cuaca dan minimnya perbekalan makanan. Jadi, dalam skala dunia, Jamaat Burkina Faso yang telah berhasil menghadiri Jalsa dengan bersepeda menduduki peringkat yang pertama. Semoga langkah baik ini dapat terus dilanggengkan. Hal sederhana ini membuka peluang pertablighan, karena media massa ramai mempublikasikannya, sehingga Jamaat ini pun lebih dikenal lagi. Huzur mendoakan, semoga Allah Swt meningkatkan hasrat Jamaat German untuk datang ke Jalsa Salana dengan bersepeda.

Ada lagi sebagian tamu terhormat yang menyampaikan, andaikan loyalitas dan kejujuran kaum Ahmadi yang tampak jelas ini dapat diterapkan dalam skala nasional di berbagai negara, tentulah akan membawa revolusi akhlak yang baik di mana-mana. Huzur menyampaikan, beliaupun berharap dan mendoakan hal yang sama. Oleh karena itu, kita harus senantiasa beristighfar, memohon perlindungan Allah Swt.

Huzur bersabda, Jalsa Salana ini dilaksanakan oleh sejumlah besar tenaga wakifin sukarela yang tergabung ke dalam 40 Bidang. Di antara mereka adalah para Afsar (officer / KaBid), kemudian para nazim (KaSie), para naib nazim (WaKaSie) dan akhirnya para Muawin (KaUnit). Sejumlah besar pekerjaan dilaksanakan oleh para Muawin inilah, yang terdiri dari para pemuda dan pemudi, anak-anak lelaki serta pemuda [di bawah usia 40 tahun] lainnya. Berbagai Bidang telah terbukti efektif membantu kelancaran Jalsa Salana, antara lain adalah Bidang Penterjemahan. Seksi Pelayanan Penterjemahan mereka dapat melayani 2,500 orang dari berbagai bahasa. Yang juga ikut berperan sebagai Penterjemahnya adalah para Waqfin Nau muda, khususnya para Waqfin-Nou wanita. Keperluan tenaga waqaf penterjemah ini akan meningkat terus di masa-masa yang akan datang. Sedangkan di Bagian Kaum Pria, melibatkan 3,500 orang tenaga sukarela. Dan Kaum Wanita 1,800 orang. Semuanya melaksanakan tugas mereka dengan baik dan suka hati. Maka para tamu hendaknya mendoakan mereka semua. Bidang penyiaran MTA melibatkan 110 orang tenaga pengkhidmat. Sebagai rasa syukur atas jerih payah mereka, kaum Ahmadi di seluruh dunia hendaknya mendoakan mereka. Semoga Allah memberi ganjaran pahala kepada mereka yang telah berhasil memfasilitasi acara Jalsa tersiar ke seluruh dunia.

Huzur bersabda, para pewaqaf pun hendaknya tidak lupa bersyukur kepada Allah yang telah memberi kesempatan kepada mereka untuk mengkhidmati tamu Hadhrat Masih Mau'ud a.s.. Pun demikian para peserta Jalsa hendaknya juga bersyukur kepada Allah Taala yang telah memudahkan mereka dapat berkumpul semata-mata lillahi-Taala. Dan tentunya para Afsar pun perlu bersyukur kepada Allah yang telah memberi karunia untuk berkhidmat semata-mata karena-Nya. Para peserta Jalsa hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan segala hal ma'ruf yang mereka peroleh. Para pewakaf senantiasa berdoa semoga Allah memudahkan mereka untuk menumbuhkan keshalihan mereka. Karena semua hal ini terkait dengan ayat Alquran yang telah dibacakan di awal Khutbah.

Huzur bersabda, pada zaman serba materialistis seperti sekarang ini, Syaitan senantiasa berusaha mengecoh manusia di mana-mana. Sedangkan Jalsa ini menyediakan sarana pemeliharaan rohani. Dan semua Ahmadi – tidak hanya mereka yang hadir – memperoleh pengaruh yang baik dari perhelatan rohaniah ini. Maka mustahilah apabila banyak kaum ghair-Ahmadi yang menarik manfaat dari Jalsa Salana, sedangkan saudara sebagai pengikut Hadhrat Masih Mau'ud a.s. tidak. Hal ini sungguh terlihat dari pernyataan mereka via fax maupun surat yang demikian banyak. Semuanya mengatakan, bahwa Jalsa ini telah memberikan suatu nuansa yang khas kepada diri rohani mereka. Maka hal ini hendaknya membuat diri kita lebih bersyukur lagi.
Karena, hanya dengan cara inilah hakikat tujuan diselenggarakannya Jalsa Salana dapat tercapai.

Huzur bersabda, sebagai ungkapan rasa syukur kita, kita pun sekaligus terus menerus beristighfar (..fasabbih bihamdika wa'staghfir...), memohon ampun, mohon perlindungan Allah dari segala pengaruh buruk Syaithani. Setiap Ahmadi hendaknya senantiasa ingat, sebagai abdi sejati Rasulullah Saw, kita harus memperlihatkan perubahan suci dan shalih dalam praktek kehidupan sehari-hari, dan membawa bendera syiar Islam ke seluruh dunia. Dan tidak lupa untuk selalu memanjatkan doa Rasulullah Saw, ...., yang artinya, “Ya Allah, Ya Tuhan kami, jadikanlah kami sebagai orang yang selalu bersyukur kepada-Mu, senantiasa ingat kepada-Mu. Senantiasa takut dan mentaati perintah-Mu dengan sebaik-baiknya, dan selalu merendahkan diri di hadapan-Mu.

Huzur bersabda, semoga Allah memudahkan kita semua untuk menjadikan doa ini sebagai bagian yang khas dari berrbagai doa yang kita panjatkan. Dan kita pun dapat menyaksikan kesempurnaannya.

o o O o o
Please note: Department of Tarbiyyat Majlis Ansarullah USA and Jamaat BaKul takes full responsibility of anything that is not communicated properly in this message.
transltByMMA/LA080508