Thursday, June 5, 2014

Conferensi Agama-agama Dunia & 100 Tahun Jema’at UK



اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ o الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ  oملِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ  o اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُo
 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَo  صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ عَمْتَ عَلَيْهِمْ,غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ  عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنo
Kira-kira tiga minggu yang sudah lampau Jema’at Ahmadiyya UK telah mengadakan conferensi untuk memperingati 100 tahun Jema’at Ahmadiyya di Britania. Dimana para Ulama atau wakil-wakil dari berbagai Agama telah diundang untuk menjelaskan pengertian tentang Tuhan dan Agama berdasarkan Kitab-kitab mereka. Dan tema Conferensi itu adalah ‘Tuhan dalam Abad ke 21.’
Bagaimanapun, untuk mewakili Islam akan dilakukan oleh Jema’at Muslim Ahmadiyya. Perwakilan Agama-agama lainnya adalah dari Judaism, Hinduism, Buddhism, Druzes and Zoroastrianism. Perwakilan dari Sikh dan Bahai juga hadir. Sebagai tambahan para politisi dan para activists Hak Asasi Manusia juga diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan mereka masing-masing. Conferensi ini telah diselenggarakan di gedung tradisional yang disebut Guildhall sebuah gedung sangat tua sekali dibangun sekitar tahun 1429 yang lalu atau mungkin lebih awal lagi dari tahun itu dan dikenal salah satu dari dua gedung tertua di London. Conferensi itu diliput dan telah disiarkan oleh MTA dan tentu banyak orang-orang telah menyaksikannya dan diharapkan hasil liputannya yang mempunyai kepentingan sejarah bagi Jema’at akan dimuat di dalam Al Fazle juga. Maksud dari menguraikan hal itu dalam Khutbah ini bukan untuk menceritakan sejarah gedung itu namun untuk

memberikan beberapa ringkasan dari Conferensi itu. Sudah saya katakan bahwa program ini sudah di tayangkan melalui MTA. Saya harap pidato saya di sana sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Urdu begitu juga pidato-pidato lainnya sudah dikerjakan terjemahnya kedalam Bahasa Urdu. Sudah diterima permohonan dari Pakistan, alangkah baiknya jika acara Conferensi itu diceritakan secara rinci atau sebagian dari padanya di dalam Khutbha Jum’ah, sebagaimana menceritakan kisah lawatan kesuatu Negara, agar para pendengar dapat memahami dengan baik dan dapat mengambil faedah dari padanya serta dapat mengetahui kedudukannya yang sangat penting itu. Banyak orang-orang tidak sempat menyaksikan program itu di MTA bahkan mereka tidak tahu ada program seperti itu, sehingga kemarin saya menerima sepucuk surat dari anggota Jema’at di sini mengtakan bahwa mereka telah membaca berita tentang Conferensi itu di dalam sebuah Surat Kabar. Orang-orang lebih banyak menaruh perhatian terhadap Khutbah Jum’ah disertai rasa keinginan yang sangat dalam. Akan lebih baik sekali jika orang-orang Jema’at menyaksikannya melalui Khutbah dalam MTA, peristiwa yang sangat besar dan penting lagi bersejarah itu.
Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas apa-apa yang telah disampaikan oleh para penceramah dan juga apa yang telah saya sampaikan di dalam pidato saya. Selain dari itu kesan-kesan orang-orang Ghair juga akan saya sampaikan agar dengan itu kita dapat menyatakan rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas pertolongan dan karunia-karunia-Nya itu dan agar dunia mengetahui bahwa kemenangan Hadhrat Rasulullah saw sedang diperjuangkan oleh seorang pencinta sejati beliau, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Mahdi, Masih Mau’ud a.s.
Sehubungan dengan acara ini sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa Jema’at UK telah menyelenggarakan acara yang sangat besar dan bersejarah ini tidak mempromosikan sebelumnya sebagaimana seharusnya dilakukan, namun mereka semua merasa puas dengan apa yang telah mereka lakukan itu dan dengan apa yang telah mereka harapkan bahwa akan ramai orang yang hadir. Padahal peristiwa itu sungguh satu kesempatan yang sangat baik sekali untuk memperkenalkan Jema’at dalam sekala sangat besar dan luas untuk

memperkenalkan keindahan ajaran Islam lebih masyhur dikalangan umat manusia dalam jumlah yang sangat besar. Jika semua media dihubungi dengan sebaik-baiknya maka hasilnya mungkin akan jauh lebih baik dari pada hasil yang diusahakan oleh Amir Sahib dan semua kerabat kerja beliau sekarang. Zaman sekarang peranan Press sangat besar sekali untuk menyebarkan suatu berita. Sehubungan dengan acara seperti ini sebagian besar Jema’at di seluruh dunia, seharusnya melaksanakan perkara yang sangat diperlukan itu namun tidak melakukannya disebabkan terdapat kelemahan. Sekarang di America sudah mulai maju dalam hal itu sejak beberapa waktu yang lalu. Dengan karunia Allah Ta’ala mereka sedang bekerja dengan baik sekali. Dan dalam hal ini Ghana dan Siera Leone juga sedang bekerja sangat baik sekali. Negara-negara ‘francophone’ Africa juga sudah mulai menaruh perhatian untuk merintis jalan kearah itu. Walhasil rabtah kita dengan Press harus erat pada setiap level agar melalui perkenalan Jema’at dunia mengetahui keindahan ajaran Islam. Hal itu merupakan sarana tabligh yang sangat besar sekali dan semua Jema’at harus menaruh perhatian penuh kearah itu. 
Beberapa wakil Agama telah menyampaikan pidato mereka dengan baik. Mudah-mudahan apa yang telah mereka sampaikan itu adalah benar-benar suara hati nurani mereka dan mereka sendiri mengamalkannya juga. Pertama, Chairman of the Hindu Council in Britain, Umesh Chander Sharma Sahib berkata:” Tajuk hari ini sangat menarik sekali, pertama, kita semua sependapat bahwa di dunia ini ada wujud Tuhan. Kedua, telah diketahui dengan jelas sekali bahwa semua pemimpin politik dan perkumpulan dunia tidak berhasil menegakkan keamanan dan keharmonian diantara bangsa-bangsa di dunia. Di setiap tempat terjadi pemberontakan dan pertempuran dan masyarakat sudah tidak percaya lagi kepada para pemimpin politik dunia. Oleh karena itu, menurut pendapat saya, sudah tiba waktunya demi kebaikan insaniat kita harus kembali kepada ajaran Agama masing-masing dan mengamalkannya. Yang tidak kurang pentingnya adalah, kita bukan hanya terus-menerus memberi nasihat kepada orang lain melainkan kita sendiri juga harus menunjukkan contoh amal baik kita masing-masing kepada mereka.” Semoga Allah swt memberi taufik kepadanya untuk mengamalkannya sendiri apa yang telah dikatakan-nya itu.

Amanat dari Dalai Lama, dibacakan oleh seorang dari perwakilan Budhist di London. Katanya:” Semua Agama mengajarkan  kepada para pengikutnya untuk saling cinta-mencintai, toleransi dan kesabaran. Oleh sebab itu, walaupun mereka berpegang kepada pandangan philosophy yang berbeda-beda, kita hrus menghormati mereka semua. Setiap Agama pada waktunya masing-masing mengajarkan tradisi yang luhur kepada manusia dan hal itu berjalan sampai berabad-abad lamanya. Dimasa yang akan datang juga tradisi itulah yang akan membantu menegakkan keamanan diatas dunia dan membawa keharmonian, toleransi serta kerjasama dengan para tetangga. Wajib atas diri kita semua untuk menerapkan ajaran-ajaran Agama masing-masing secara amaliah dengan niat yang tulus dan berusaha menerapkan akhlak-akhlak luhur di dalam kehidupan kita sehari-hari, sesuai dengan yang diajarkan oleh Agama kita masing-masing.” Walhasil, perkataan beliau ini sungguh tepat dan benar. Katanya lagi; “Permusuhan atas nama Agama bisa terjadi apabila manusia tidak mampu memahami ajaran utama Agama mereka. Sejak beberapaa waktu saya berpikir bahwa kita harus bersama-sama mengambil langkah untuk menghimpun persaudaraan antara pengikut berbagai Agama agar dapat diciptakan suasana kesepakatan dan persatuan yang solid untuk membuka kemungkinan dapat ditegakkannnya keamanan dunia. Saya menyatakan dukungan sepenuh hati atas dilaksanakannya Conferensi Agama-agama Dunia ini yang sedang diselenggarakan dengan penuh semangat dan keberanian di London pada tanggal 11 Februari 2014 oleh Jema’at Muslim Ahmadiyya UK. Saya yakin bahwa Conferensi semacam ini akan memiliki kekuatan pengaruh dan kesan untuk merubah sikap yang sangat jauh kedepan.” Kebanyakan pembicara menyampaikan seruan seperti itu yang sangat diperlukan oleh dunia zaman sekarang.
Pemimpin Comunitas Druze di Israel, Sheikh Moafaq Tarif berkata:” Kami dalah Kaum yang memiliki hubungan yang kuat dan dekat dengan semua sekte Agama yang ada di Holy Land (Baitul Maqdis), yakni Comunitas yang ada di kawasan Palestina dan Israel serta di Syam (Syria) juga. Ardhi Muqaddas (Baitul Maqdis) adalah bumi tempat berdirinya banyak sekali sekte Agama dan tempat dimulainya pesiar ruhani semua Nabi. Katanya, Allah Ta’ala berfirman di dalam Al Qur’anul Karim sebagai berikut:
 
Yakni: Hai manusia sekalian! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan; dan Kami telah menjadikan kamu bangsa-bangsa dan suku-suku, supaya kamu dapat saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Maha Waspada. (Al Hujarat: 14) Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Yang Mulia, Imam Jema’at Ahmadiyya Seluruh Dunia dan semua para anggotanya yang telah mengundang kami untuk hadir di dalam Conferensi ini. Dan saya mengucapkan Selamat dan Mubarak atas diselenggarakannya Conferensi Agama-agama Dunia yang sangat menarik dan mengesankan yang merupakan perayaan seabad Jema’at Muslim Ahmadiyya UK. Komunitas Druze kami menjalin hubungan persahabatan sangat erat dan kuat sekali dengan Jema’at Muslim Ahmadiyya di Ardhi Muqaddas (Baitul Maqdis). Mari kita bersama-sama mengutuk tindak kezaliman dan serangan-serangan dalam bentuk apapun dan kita tanam bersama benih-benih kecintaan dan keamanan bukan hanya dibelahan dunia bagian Timur dan Barat saja bahkan di seluruh dunia benih kecintaan dan keamanan ini kita tanam agar tumbuh dan berkembang.”
Archbishop Kevin Mc Donald perwakilan dari Greja Catholic berkata:” Saya merasa terhormat dan bersyukur sekali mendapat kesempatan untuk berpidato mewakili Greja Katolik dalam Conferensi Agama-agama Dunia yang diselenggakan oleh Jema’at Muslim Ahmadiyya sambil merayakan seabad Jema’at di sini. Pada zaman ini Dunia sangat memerlukan diselenggarakannya Conferensi semacam ini.” Kemudian beliau membacakan pesan dari Cardinal Peter Turkson, presiden dari Pontifical Council for Peace and Justice katanya: “ Saya merasa gembira sekali untuk menyampaikan selamat dan do’a terhadap diselenggarakannya Conferensi Seabad Jema’at Ahmadiyya Muslim Jema’at UK. Keistimewaan Conferensi ini adalah para wakil dari berbagai Agama sedunia telah berkumpul di

sini, sedang membahas sistim untuk menegakkan keamanan dan kedamaian di atas dunia.”
Rabbi Professor Daniel Sperber, mewakili Chief Rabbi of Israel berkata:” Kami tinggal di dalam sebuah masyarakat dimana kemajuan duniawi dianggap suatu kemajuan yang sangat luhur nilainya. Sedangkan jarak kehidupan antara si kaya dengan si miskin semakin jauh dan semakin menakutkan setiap hari. Demi nama kemajuan dan kesenangan sumber kekayaan alam Negara dibelanjakan dengan boros dan sangat berlebihan. Aset air bersih dikenai polusi menjadi kotor. Aset hutan dihancurkan. Di zaman mana kita hidup sekarang ini, sedang berlangsung kericuhan Agama dan politik di setiap penjuru Dunia. Dan kerusuhan dan permusuhan bergolak di mana-mana. Nama Tuhan dan ajaran yang telah diberikan-Nya telah di injak-injak, dan semua tindakan keji itu dilakukan dengan penuh kesadaran atas nama kebijaksanaan dan demi keamanan. Mari kita bekerja sama untuk menentang pola kebijaksanaan mereka seperti itu.” Semoga pendapat mereka itu dihargai oleh pemimpin bangsa mereka dan mereka juga harus berusaha untuk menerangkannya demikian kepada Pemerintah mereka di Israel.
Amanat Kepala Negara Ghana telah disampaikan oleh Duta Besarnya di UK. Katanya:” Peristiwa ini telah mengingatkan kita bahwa Tuhan telah mengirim Utusan-Nya tercinta ke dunia yang telah  menyampaikan amanat kepada seluruh ummat manusia di dunia tanpa diskriminasi. Bahwa manusia harus menjalani kehidupan dengan aman-damai, terjamin, saling hormat-menghormati dan dengan penuh harmoni serta toleransi. Di Gahana juga telah dibentuk Peace Council dan Negara mempunyai toleransi keagamaan dimana setiap orang mempunyai hak untuk menjadi wakil.”
Baroness Warsi Sahibah berkata: “ Bagi saya satu kehormatan istimewa berbicara di hadapan para tamu yang mulia dan sangat terhormat dalam sebuah suasana sangat bergengsi pada Conferensi Agama-agama Dunia ini. Conferensi ini sebagai bukti semangat dan keberanian, lapang dada, pandangan luas dan ketulusan nuansa tinggi Jema’at Muslim Ahmadiyya. Hari ini tuan-tuan telah

menyelenggarakan sebuah event bertaraf International, bukan untuk mengemukakan akidah Jema’at Ahmadiyya sendiri melainkan telah mengundang wakil semua Agama-agama untuk mengemukakan titik pandang ajaran Agama mereka masing-masing. Banyak contribusi Jema’at Muslim Ahmadiyya di berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang bantuan dan kesejahteraan masyarakat nampak jelas dibanyak tempat. Dengan suksesnya Conferensi ini terbukti bahwa Agama-agama sedunia duduk bersama, sambil mencetuskan solidaritas satu sama lain dan bersatu-padu siap melangkah kearah kesepakatan dan persepaduan seluruh Agama Internasional. Saya merasa sangat terhormat sekali ikut serta mengambil bagian di dalam Conferensi ini.” 
Dr Katrina Lantos Swett, vice-chair US Commission on International Religious Freedom, yang sudah cukup lama kenal dengan Jema’at, dari America untuk menghadiri Conferensi ini. Berkata: “ Pada hari ini dengan mendapat kesempatan untuk hadir bersama anda semua di dalam Conferensi di petang hari ini saya merasa sangat gembira dan sangat terhormat sekali. Dan dalam kesempatan memperingati seabad Jema’at Muslim Ahmadiyya UK ini saya telah datang langsung dari America untuk ikut hadir. Conferensi hari ini telah diselenggarakan untuk consolidasi usaha menegakkan toleransi dan kebebasan beragama yang merupakan sifat perjuangan Jema’at Muslim Ahamdiyya dan para anggotanya. Tuan-tuan, dan Jema’at Ahmadiyah adalah bukti yang hidup bahwa Agama dapat menjadi dasar pemahaman bersama, kemerdekaan dan penegak keamanan. Jika kita meninjau keadaan abad dua puluh yang lalu kita dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah dan berharga sekali. Dimana bisa menjumpai pribadi-pribadi manusia yang berjuang keras mengusir kegelapan melalui akhlak ajaran agama dan kesucian diri mereka.” Dalam hal ini beliau memberikan beberapa contoh. “ Di dalam abad ke dua puluh kami dapat menyaksikan perjuangan Jema’at Muslim Ahmadiyya mengangkat suara untuk mencegah kezaliman di dunia, bukan hanya untuk kepentingan Ahmadiyya sendiri, melainkan untuk kepentingan semua ummat manusia.” Sebetulnya beliau keliru, Jema’at senantiasa mengangkat suara menentang kezaliman semenjak waktu kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dan mulai dengan ajaran beliau a.s. Seharusnya Dr

Katrina Lantos Swett bukan menyebut abad ke 20 melainkan abad ke 19. Selanjutnya beliau berkata: “Kami mencintai anda semua, kami seperti anda membela dunia, dimana bangsa dari semua background dan semua Agama dapat duduk bersama belajar dari pengalaman satu sama lain, mendengar pendapat satu sama lain dan kita tidak dapat mendengar pendapat orang lain selama kita tidak memiliki rasa hormat terhadap orang lain. Saya sangat menghargai Jema’at Ahmadiyya yang mengajarkan toleransi dan kebebasan sepenuhnya untuk mengamalkan ajaran Agama masing-masing. Lagi pula apabila kita duduk bersama untuk bertukar pikiran, harus mengutamakan nilai persamaan, keadilan dan menghormati martabat insaniat. Saya menghendaki semoga kita dapat meningkatkan usaha untuk mencapai tujuan itu semua.” Semoga Allah swt membuat Negara-negara adikuasa paham hal itu semua.
Rt Hon. Dominic Grieve, the Attorney General, membacakan pesan dari Perdana Menteri Inggeris. Namun sebelum membacakan pesan itu beliau sendiri berkata:” Saya pikir mengambil tempat untuk  menyelenggarakan Conferensi agama-agama seperti ini sangat tepat sekali di Gedung ini. Inilah Gedung niaga yang sangat agung dimana orang-orang Britain, England menciptakan pemikiran luas kemudian berusaha melakukan survey untuk meninjau situasi dunia seluruhnya. Pada hari ini semua peserta Conferensi dari berbagai Agama telah berkumpul di tempat bersejarah ini merupakan suatu mu’jizat. Conferensi hari ini adalah sebuah Conferensi yang sangat istimewa dan bersejarah. Sebagai seorang penganut Agama Kristen, saya mempunyai pengalaman bahwa sangat mudah dan baik sekali  bagi seseorang penganut Agama apapun untuk memahami kesan-kesan dan pengaruh serta ajaran agama orang lain dari pada mereka yang sama sekali tidak beragama.” Semoga perkataan beliau ini betul dan beliau sendiri faham inti-sarinya. Setelah itu beliau membacakan pesan dari Perdana Menteri sebagai berikut:” Saya mengirimkan ucapan selamat yang tulus kepada Ahmadiyya Muslim Jema’at yang telah mengundang dan menghimpun para wakil Agama-agama Dunia duduk bersama diatas satu platform demi menegakkan keamanan Dunia Internasional. Saya mengenal dan sangat menghargai Khidmat Khalq (pengkhidmatan insaniat) Jema’at Ahmadiyya yang tidak ada duanya di Britain melalui peristiwa-peristiwa keagamaan di seluruh

kawasan Negara untuk menolong comunitas terkena banjir baru-baru ini, sedangkan pada hari ini juga Jema’at Ahmadiyya sedang menyelenggarakan Conferensi untuk menjalin hubungan social dengan Agama-agama International dan menegakkan keamanan di seluruh dunia.” Dengan karunia Allah Khuddamul Ahmadiyya UK telah melakukan pengkhidmatan yang sangat besar. Beliau berkata: “Dengan usaha menyelenggarakan Conferensi Agama-agama Internasional pada hari ini, membuktikan bahwa anda sangat serius menghimpun para wakil Agama-agama dunia mengajak duduk bersama demi membahas keamanan dunia International secara menyeluruh. Saya sangat gembira sekali bahwa wakil Pemerintah British juga sedang ikut mengambil bagian di dalam Conferensi hari ini. Kami bersama Imam Jema’at Ahmadiyya dan para pemimpin semua Agama serta perwakilan-perwakilan lainnya dari seluruh dunia berkumpul untuk bekerja sama membahas bagaimana usaha yang dapat dilakukan demi menegakkan keamanan diatas dunia.” 
Pesan dari Her Majesty the Queen, sebagai Pimpinan Tertinggi Greja di England melalui Private Sacretary berkata: “The Queen, Ratu sangat gembira sekali menerima amanat dari Anda atas nama Ahmadiyya Muslim Association UK dalam kesempatan Conferensi Agama-agama dunia yang sedang diselenggarakan di gedung Guildhall sebagai bagian dari peringatan Seabad Jema’at Ahmadiyya UK. Yang Mulia Ratu sangat tertarik sekali mendengar maksud dan tujuan diadakannya Conferensi ini dan sangat menghargai serta berterima kasih atas kiriman amanat Anda. Yang Mulia Ratu mengharapkan semoga Conferensi ini berjalan dengan baik, sukses dan sangat bersejarah.” Demikianlah kesan-kesan dari orang-orang Ghair. 
Apa yang saya sampaikan di dalam pidato saya ringkasannya sebagai beriku: “ Allah Ta’ala menghendaki agar manusia mengadakan reformasi diri. Mereka hendaknya menunaikan kewajiban terhadap hak-hak Allah Ta’ala dan juga terhadap hak-hak sesama makhluk. Dan untuk maksud itulah Allah Ta’ala mengutus para Nabi kedunia. Orang-orang yang menta’ati perintah Nabi, mereka  memperoleh kemajuan. Orang-orang yang ingkar kepadanya, akhir kesudahan mereka sangat buruk. Setiap bangsa yang menentang para Nabi,

menentang Utusan Tuhan dan menentang existensi Allah Ta’ala dan berkata: Hal itu hanyalah dongeng belaka, tidak ada Tuhan dan tidak ada suatu azab dan tidak pula ada hukuman. Bangsa yang berkata demikian pasti akan lenyap. Banyak sekali ayat Alqur’anul Karim yang menerangkan keadaan orang-orang semacam itu. Begitu juga di dalam kitab-kitab Agama lain terdapat keterangan orang-orang semcam itu. Yakni kaum ingkar kepada utusan-utusan Allah Ta’ala akhirnya hancur binasa. Perkara ini harus membuat diri kita terpaksa untuk memikirkannya bahwa hal itu bukan cerita kosong. Melainkan tarikh setiap Agama memberi kesaksian terhadap kejadian-kejadian seperti itu. Kemudian saya katakan: Kitab yang saya percayai adalah Kitab Suci Al Qur’anul Karim dan Kitab ini memberi tahu bahwa Allah Ta’ala mengutus para Anbiya kedunia untuk mengajarkan manusia agar berusaha meraih standar ruhani yang tinggi menjalin hubungan dengan Allah Ta’ala dan memenuhi hak-hak kewajiban terhadap-Nya. Begitu juga dengan menegakkan standar akhlak yang tinggi hendaknya manusia menunaikan hak-hak kewajiban terhadap Allah Ta’ala dan terhadap sesama makhluk-Nya. Ketika Allah Ta’ala mengutus Hadhrat Rasulullah saw untuk mengadakan perbaikan ummat manusia di seluruh dunia, maka untuk itu beliau sekuat tenaga melakukan Tabligh. Dan bukan hanya melakukan Tabligh bahkan beliau memanjatkan do’a siang malam untuk meraih hasilnya dan untuk ummat manusia juga agar kalbu-kalbu mereka terbuka, sehingga tempat sujud beliau basah-kuyup dengan air mata beliau. Perasaan perih di dalam hati beliau untuk perbaikan ummat manusia dan untuk menyelamatkan mereka dari kehancuran tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Menyaksikan kegelisahan dan mendengar suara rintihan do’a-do’a beliau Allah Ta’ala berfirman kepada beliau :
 Yakni: Mungkin engkau akan membinasakan diri engkau sendiri, karena sangat sedih memikirkan mereka tidak mau beriman terhadap keterangan ini. (Al Kahfi:7) Allah Ta’ala telah mendengar dan mengabulkan do’a beliau. Dan Allah Ta’ala menyediakan sarana untuk meredakan perasaan perih dan pilu hati beliau. Orang-orang yang sudah terbenam di dalam berbagai jenis keburukan, telah diselamatkan dari keburukan-

keburukan itu kemudian menjadikan mereka orang-orang beriman, berakhlak dan menjalinkan hubungan mereka sangat erat dengan Allah Ta’ala. Tidak ada suatu kekuatan dunia yang dapat merobah hati mereka itu. Hal itu murni kinerja Tuhan Yang mendengar do’a-do’a dan menguasai hati manusia. Kemudian saya beritahu bahwa berlaku baik terhadap musuh-musuh juga tidak terdapat seorangpun sebagai contoh diatas dunia ini kecuali Hadhrat Muhammad Rasulullah saw. Terhadap musuh-musuh yang telah melampaui batas dalam permusuhan dan dalam kekejaman mereka, di waktu terjadi Fatah Mekkah beliau saw telah mema’afkan mereka seolah-olah mereka tidak pernah berbuat kesalahan atau kekejaman. Setiap orang kafir dima’afkan dan tinggal di Mekkah dengan aman dan damai dibawah naungan persyaratan undang-undang. Dengan melihat perlakuan sangat baik ini musuh-musuh besar dan berlebih-lebihan di dalam kekufuran, mereka terpaksaa berkata: Sifat demikian dapat disandang hanyalah oleh seorang Nabi. Dan sesungguhnya Islam adalah benar. Akhirnya mereka-pun beriman. Kemudian saya beritahu lagi bahwa, di dalam Alquranul Karim Allah Ta’ala telah menyatakan Hadhrat Rasululah saw sebagai Rahmatul lil ‘alamin. Dan beliau sungguh-sungguh telah sampai ke maqam (martabat) Rahmat tertinggi. Dan terdapat ribuan contoh peristiwa sebagai bukti benarnya firman Tuhan bahwa beliau adalah Rahmat bagi sekalian alam. Sekalipun beliau sebagai Rahmat bagi sekalian alam, namun pihak non Muslim tetap menuduh Hadhrat Rasulullah saw melakukan kekerasan dan peperangan secara paksa. Dan sampai sekarang dunia menuduh beliau saw berlaku demikian. Hal itu mereka lakukan sebagai natijah dari tuna pengetahuan yang sebenarnya. Hadhrat Rasulullah saw tidak pernah memulai peperangan. Ketika beliau saw tinggal di Mekkah dan kezaliman sudah tidak dapat dipertahankan lagi, maka beliau saw bersama para Sahabah hijrah ke Madinah. Beliau tidak pernah melakukan tindak pembalasan terhadap kezaliman orang-orang Mekkah. Akan tetapi ketika orang-orang Mekkah menyerang Madinah untuk menghancurkan semua orang-orang Islam, maka mereka menjawab serangan mereka itu atas perintah Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:

  
 
Artinya :  Telah diizinkan bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. Orang-orang yang telah diusir dari rumah-rumah mereka tanpa hak, hanya karena mereka berkata: Tuhan kami adalah Allah! Dan sekiranya tidak ada tangkisan Allah terhadap sebagian manusia oleh sebagian yang lain, maka akan hancurlah biara-biara serta greja-greja Nasrani dan rumah-rumah ibadah Yahudi serta masjid-masjid yang banyak disebut nama Allah di dalamnya. Dan pasti Allah akan menolong siapa yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa (Al Hajj:40-41).
Saya beritahu bahwa, berdasarkan ayat tersebut orang-orang mazlum (teraniaya) di-izinkan oleh Allah Ta’ala berperang untuk mempertahankan diri. Dengan izin ini semua Agama-agama lain juga dapat diselamatkan. Dan juga Allah Ta’ala berjanji bahwa Dia adalah Maha Perkasa, Dia memberi kekuatan kepada orang-orang Muslim untuk melawan orang-orang Kafir. Sekalipun orang-orang Kuffar mengerahkan semua kekuatan dan menggunakan semua perlengkapan senjata mereka namun akhirnya mereka dapat dikalahkan. Sambil menunjukkan bukti existensi Wujud-Nya, Allah Ta’ala memberi kemenangan kepada orang-orang Muslim yang lemah diatas orang-orang Kuffar. Mereka telah mengalahkan musuh yang sangat kuat dengan persenjataan lengkap. Maka peperangan yang dilakukan oleh Hadhrat Rasulullah saw bersama para Sahabah beliau adalah semata-mata untuk mempertahankan diri dan menegakkan keamanan, bukan untuk merampas pemerintahan. Untuk itu pertolongan Allah Ta’ala juga turun kepada mereka, sesuai dengan janji-Nya. Selanjutnya saya beritahu bahwa Hadhrat Rasulullah saw telah menubuatkan keadaan lemah orang-orang Muslim dan tentang kedaan mereka sudah jauh dari Agama juga. Dan

jika di zaman sekarang terjadi kezaliman dilakukan oleh orang-orang Muslim atau kita menyaksikan keadaan mereka sudah rusak, maka semua itu terjadi sesuai betul dengan nubuatan tersebut. Lalu dibertiahukan juga bahwa keadaan akhir orang-orang Muslim bukan seperti sekarang, sehingga saudara-saudara menganggap sekarang orang-orang Muslim sudah berakhir dan akan habis. Bahkan saya yakin bahwa sebagaimana nubuatan tentang kelemahan orang-orang Muslim sudah sempurna maka nubuatan tentang kebaikan dan kemajuan ruhani orang-orang Muslim juga akan sempurna, yang akan terpenuhi dengan kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Saya dan Jema’at Ahmadiyya yakin bahwa Hadhrat Masih Mau’ud sudah datang dalam personal Pendiri Jema’at Ahmadiyya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani. Dan beliau telah menyampaikan ajaran Islam hakiki kepada para pengikut beliau. Beliau telah mendirikan sebuah Jema’at yang berusaha mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya. Saya beritahukan juga bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang telah datang untuk menghidupkan kembali Islam, pertolongan dan dukungan Tuhan selalu bersama beliau. Sebagai contoh tentang kebenaran beliau a.s. bahwa beliau bersbda: “Pada zaman ini akan sering terjadi bencana alam berupa gempa bumi sangat dahsyat, yang sudah terbukti kebenarannya. Dan kita menyaksikan bahwa dibandingkan dengan abad yang lalu maka di abad ini paling banyak terjadi bencana gempa dan musibah-musibah lainnya. Nubuatan beliau lagi bahwa Pemerintahan Zar di Rusia akan digulingkan. Nubuatan itu telah terbukti kebenarannya. Nubuatan ketiga mengenai perang dunia, sampai sekarang sudah terjadi dua kali perang dunia, kemudian sekarang dunia sedang berusha melibatkan diri lagi kedalam musibah seperti itu. Anggaran pertahanan diseluruh dunia demikian meningkat sampai mengabaikan keperluan-keperluan mendesak lainnya. Dan perhatian dunia tengah dipusatkan terhadap peningkatan sistim persenjataan modern dan kekuatan serta kemampuan militer. Oleh sebab itu dunia perlu merenungkan kembali. Suasana genting di mana-mana diatas dunia bukan dipicu oleh Agama, sebaliknya dipicu oleh keserakahan dan politik. Saya beritahu Conferensi juga bahwa pertolongan Tuhan turun bersama orang yang diutus oleh Allah Ta’ala. Jika tidak, bagaimana mungkin seorang yang menda’wakan diri tinggal jauh di sebuah kampung terpencil telah mampu menyebar luaskan

amanatnya keseluruh pelosok dunia. Kemudian setelah Pendiri Jema’at Ahmadiyya wafat berdirilah lembaga Khilafat dan melalui Missi-nya Jema’at Ahmadiyya terus-menerus mendapat kemajuan. Dan sehubungan dengan bukti adanya wujud Allah Ta’ala di zaman ini, di sana terdapat bukti-bukti pertolongan dan dukungan Allah Ta’ala juga terhadap Jema’at Ahmadiyya. Saya juga beritahu bahwa, Pendiri Jema’at Ahmadiyya telah menjelaskan kepada kami bahwa Perkataan Allah Ta’ala bukanlah kissah ajaib kuno. Melainkan Allah Ta’ala sekarang juga hidup dan bercakap-cakap dengan hamba-Nya yang soleh dan memperlihatkan Tanda-tanda-Nya. Maka hendaknya dunia menaruh perhatian penuh kearah ini dan jangan menuduh kesalahan kita terhadap Allah Ta’ala dan terhadap Agama kita, melainkan tengoklah keadaan  diri sendiri. Semoga Allah Ta’ala memberi taufiq kepada dunia untuk mengamalkan hal itu.
Sekarang saya hendak mengemukakan kesan-kesan beberapa orang tentang pidato saya yang saya sampaikan kira-kira 30 menit lamanya. Walhasil nampak dari air muka para hadirin, kemudian mereka menzahirkannya juga, mereka memperoleh kesan baik dari ajaran Islam hakiki yang telah saya sampaikan.
Stein Villumstad, Secretaris General European Council of Religious Leaders berkata:” Duduk bersama seperti ini dan saling mendengar dan mengetahui semangat para wakil Agama-agama dengan hati terbuka dan mengakui bahwa kita semua menginginkan keamanan dunia adalah sebuah sukses yang besar sekali.”
His Excellency Joslyn Whiteman, High Commissioner Grenada untuk UK berkata:” Conferensi ini luar biasa dahsyatnya. Ini sebuah sarana untuk meningkatkan keimanan bahwa demikian banyaknya manusia, para wakil dari berbagai Agama bisa berkumpul dibawah satu atap. Faedah lainnya adalah bahwa kita dapat memperkirakan bagaimana caranya mengumpulkan manusia sedemikian banyaknya untuk memecahkan problema dunia.” 
Mak Chisty, Commander of London Metropolitan Police berkata:” Saya senang dan terkesan sekali dengan Pidato hari ini dimana telah diterangkan dengan jelas segala jenis kelebihan setiap Agama. Tidak

ada orang yang mengkritik suatu Agama lain. Dengan cara inilah kita dapat menjalin persatuan dan persaudaraan antara sesama kita.”
Member of European Parlement Mr Charles Tannock berkata:” Tidak ada cara lain untuk dimiliki bagi waktu mendatang keculi dengan cara seperti ini. Kita semua percaya kepada Tuhan dan kita tidak percaya bahwa Tuhan menghendaki agar kita saling menyerang satu sama lain atas nama Agama. Oleh sebab itu saya sangat mendukung pesan perdamaian ini. Saya sangat menghargai Jema’at Muslim Ahmadiyya yang memiliki motto ‘love for all hatred for none’ yang merupakan salah satu asas dari ajaran-ajarannya. Saya menganggap hal itu sebuah amanat bersifat International. Lebih banyak Agama dapat duduk bersama maka akan lebih baik lagi pengaruhnya.”
Mrs Baroness Berridge, Pimpinan All Parliamentary Group on International Religious Freedom, UK berkata:” Saya sebagai Pemimpin Grup Parlemen Kebebasan Beragama International sudah tahu Jema’at Ahmadiyya senantiasa melakukan santunan bagi kesejahteraan masyarakat di mana-mana. Hal itu telah dijelaskan juga oleh Imam Jema’at Ahmadiyya. Kami sangat gembira sekali bekerja sama dengan Jema’at Muslim Ahmadiyya di dalam menjalankan tugas-tugas kami dan juga sangat gembira sekali bahwa Jema’at Ahmadiyya memperoleh kebebasan penuh di negeri ini.”
Seorang Anggota All-Parliamentary Group on International Religious Freedom berkata:” Imam Jema’at Muslim Ahmadiya berkata bahwa dasar ajaran semua Agama nampak sama yaitu, kecintaan, toleransi dan aman-damai. Media telah mengemukakan bahwa Agama adalah penyebab timbulnya conflict satu sama lain. Namun kami melihat kenyataan di dalam Conferensi hari ini sungguh bertentangan dengan pernyataan itu.”
Sebuah amanat lain dari Chief Rabbi dari Israel katanya:” Amanat Imam Jema’at Ahmadiyya adalah mengenai aman dan perdamaian serta saling memaklumi satu sama lain. Dan lagi semua Agama dunia harus mengadakan tukar pikiran satu sama lain, sebab kita semua adalah keturunan Hadhrat Adam dan makhluk Allah Ta’ala. Kita harus menghargai pendapat orang lain dan harus bergaul dengan

aman dan damai bukan menimbulkan peperangan. Sedapat mungkin kita harus berusaha untuk menegakkan keamanan diatas dunia.” Hendaknya beliau menyampaikan pesan ini kepada Pemerintah Israel juga.  
Seorang Councillor berkata:” Saya merasa bahwa Imam Jema’at Ahmadiyya sedang mengajar kita bahwa di dalam Agama-agama terdapat ajaran yang serupa, semua Agama dunia mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan juga. Kita harus berusaha untuk menciptakan kebaikan satu sama lain.”
Seorang anggota Partai Politik dari Norway berkata:” Imam Jema’at Ahmadiyya di dalam akhir pidato beliau telah menyampaikan amanat sangat penting sekali bahwa kita harus bekerja sama untuk menegakkan keamanan diatas dunia. Saya pikir perkara inilah yang pada waktu ini sangat diperlukan sekali oleh dunia. Dan amanat seperti ini sangat diperlukan di Norway juga.”
 Seorang Professor dari University of Amsterdam berkata:” Imam Jema’at Ahmadiyya dengan kata-kata sangat jelas telah membuktikan bahwa ajaran-ajaran Islam dan Al Qur’an menekankan untuk menegakkan perdamaian bukan mengajarkan pemberontakan.”
Father Aethelwine of Greek Orthodox Patriarchate of Antioch berkata:” Saya telah menghadiri banyak acara-acara pertemuan yang diselenggarakan oleh Jema’at Ahmadiyya. Dan dengan hati tulus saya sangat menghargai amanat Imam Jema’at Ahmadiyya. Seperti biasa Khalifah Ahmadiyya menyampaikan pidato di dalam Conferensi ini juga. Sungguh berani dan patut dipuji langkah usaha ini, dapat mengumpulkan orang-orang dari berbagai Agama untuk membicarakan masalah Agama. Hal ini sebuah sukses yang sangat besar sekali.”
Seorang tamu dari Negara Ireland berkata:” Saya telah ikut hadir di dalam Conferensi ini. Amanat yang telah saya dengar hari ini sungguh telah menggoyahkan saya. Saya ingin berkata kepada Jema’at Ahmadiyya bahwa pada zaman ini menyebarkan amanat seseorang tanpa publicity sangat sulit sekali. Jema’at Ahmadiyya

dengan giat melakukan hal ini sehingga saya merasa gembira jika anda semua dapat menyebarkan amanat dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebab baru sedikit manusia di seluruh dunia yang betul-betul mengetahui kinerja Missi Jema’at anda.”
Jehangir Sarosh, European Council of Religious Leaders berkata: “ Saya adalah pengikut Agama Zoroaster dan saya sangat terkesan oleh acara-acara Conferensi. Semua pembicara telah menyampaikan makalah mereka sangat baik namun pada akhir acara conferensi, pidato Imam Jema’at Ahmadiyya sangat indah sekali.”
Seorang Guru Pendikan Agama berkata:” Saya tidak tahu sampai dimana keruhanian akan disinggung di dalam Conferensi ini. Saya sudah mendengar banyak sekali pesan-pesan Agama-agama dan saya berniat datang kesini untuk mendengarkan pidato dengan penuh perhatian kemudian pulang kerumah dan merenungkan kembali apa yang telah saya dengar. Saya harap mudah-mudahan naskah pidato Imam Jema’at Ahmadiyya akan segera di cetak dan disebarkan.”
Doctor Cant seorang tamu dari Greja Catholic berkata:” Beberapa waktu yang lalu orang-orang mulai menganggap, bahwa mereka tidak memerlukan Agama. Sekarang saya pikir dengan tegas dan telah terbukti dengan jelas bahwa anggapan mereka demikian tanpa dasar.
Dua orang tamu, seorang Proffessor dan seorang lagi Doctor bernama Lydia Dari University Antwerp Belgium, mereka berdua berkata :” Dengan mengutip Ajaran hakiki Islam dan sabda Hadhrat Rasulullah saw, Imam Jema’at Ahmadiyya telah menyampaikan pidato yang sangat mengesankan kami berdua. Setelah mendengar Pidato itu kami memutuskan untuk memberikan Al Qur’an terjemah Bahasa Inggeris kepada para mahasiswa University kami agar dengan membaca Al Qur’an itu mereka mengetahui dengan pasti ajaran Islam yang sejati.” Terjemah Qur’an Bahasa Inggeris sudah dikirim ke Belgia dan sedang mereka bagi-bagikan juga di University. Dengan karunia Allah Ta’ala disana jalan pertablighan semakin terbuka.

Mr Santiago, seorang proffessor University dari Madrid Spanyol, author banyak buku-buku dan beliau telah mempunyai hubungan erat dengan Jema’at juga hadir di dalam Conferensi ini. Pada tahun 2011 beliau hadir juga di dalam Peace Symposium yang diadakan di European Parlement dan beliau berjumpa dengan saya juga di sana. Beliau berkata: “ Jika saya harus menulis pendapat dan kesan-kesan saya tentang pentingnya Conferensi hari ini dan pentingnya amanat Jema’at Ahmadiyya berkenaan dengan Conferensi ini tentu akan memakan banyak sekali halaman. Katanya, berbagai macam Agama telah menjadi sumber conflict di dalam sejarah dunia, sehingga di dalam zaman ini juga terdapat conflict antara kebudayaan bangsa-bangsa Timur dan Barat, Islam dan Kristen dan diantara Negara-negara maju dan Negara-negara sedang berkembang. Conflict ini digunakan sebagai alasan untuk mengobarkan kebencian dan kezaliman. Akan tetapi slogan Jema’at Muslim Ahmadiyya ‘love for all hatred for none’ yakni cinta kepada semua tidak benci kepada siapapun, merupakan inti sari semua Agama. Motto ini menghimpun semua bangsa dan agama di dunia menjadi satu diatas akidah, keadaan dan pandangan mereka semua. Pada suatu waktu ketika sebuah golongan khas Muslim sedikit sekali yang mempertaruhkan jiwa mereka sendiri dan jiwa orang lain dalam bahaya perkelahian, kebencian dan kezaliman, dan membantu melancarkan kekejaman dan penganiayaan terhadap kaum mereka sendiri, peranan Jema’at Muslim Ahmadiyya sangat penting sekali. Oleh sebab itu peranan prayaan seperti ini harus didukung sepenuhnya dan dipromosikan sampai taraf International oleh golongan peneliti dan Agama.
Mr Garcia from Pedro Abad, Spanyol ex Mayor (Wali Kota) kota itu, dalam kedudukan beliau sebagai Wali Kota, sekalipun banyak Greja yang menentang, pada tahun 1980 telah mengeluarkan surat izin pembangunan Masjid Basharat di Pedro Abad. Beliau telah berjumpa dengan Hazrat Khalifatul Masih IV r.h. di waktu peresmian Masjid itu dan telah menerima hadiah sebuah Bingkai Copy Kalimah Toyyibah dan beliau telah menyimpannya sebagai hiasan di kantor beliau. Beliau sangat terkesan oleh Jema’at. Katanya, Ahmadiyya Muslim Jema’at telah mengundang para delegasi dari berbagai Agama, anggota Parlement, para politisi, para cendekiawan (academics) dan wakil-wakil dari berbagai organisasi kemanusiaan

dan mengumpulkan mereka semua di London untuk berdialog menegakkan persatuan dan perdamaian dunia. Langkah yang diambil oleh Jema’at Ahmadiyya ini sangat positive sekali. Saya mengucapkan selamat dan mubarak kepada Jema’at Ahmadiyya atas terselenggaranya Conferensi ini. Dan saya menghendaki agar Ahmadiyya Jema’at memperoleh sukses besar dalam maksud dan tujuan ini. Saya merasa sangat terhormat sekali telah mendapat kesempatan berjumpa dengan Khalifatul Masih III tahun 1981 pada waktu perayaan peletakan batu pertama Masjid Basharat dan juga telah berjumpa dengan Khalifatul Masih lV pada tahun 1982 ketika peresmian Masjid itu dan sekarang melalui Conferensi ini saya berjumpa dengan Khalifatul Masih V Jema’at Ahmadiyya. Saya sangat memuji keindahan kata-kata Mr Mirza Masroor Ahmad yang telah disampaikan di dalam pidato beliau dalam Conferensi hari ini mengenai berdirinya masyarakat yang aman, bebas dari peperangan dan conflict, dan mengecam pemerintah-pemerintah yang mendahulukan kepentingan perlengkapan perang atas nama pertahanan diatas kepentingan insaniyat. Saya sangat gembira sekali dengan kata-kata Mr Mirza Masroor Ahmad yang telah mengundang manusia dari berbagai Agama untuk berhimpun dalam satu tempat demi menegakkan masyarakat berasaskan keadilan dan toleransi dan saling hormat serta saling menghargai satu sama lain. Kita tinggal di dalam dunia yang penuh dengan contradiksi. Banyak Negara-negara yang sudah mencapai kemajuan ketingkat sangat tinggi, sedangkan sejumlah besar manusia sedang mati kelaparan dan kemiskinan. Di satu pihak ber-ratus-ratus ton makanan dibuang kelaut dan di pihak lain berjuta-juta manusia menghadapi kesulitan untuk mendapatkan sesuap makanan. Di satu pihak jumlah millioner semakin bertambah, di pihak lain banyak sekali golongan masyarakat yang sangat miskin sekali. Sangat diperlukan sekali menegakkan dunia yang dapat meninggalkan peperangan, dan kedamaian yang bergerak bersama setiap orang sangat di dambakan dan mengutamakan keadilan sejati serta mencegah keadilan yang timpang.” 
Semoga dunia kembali kepada Penciptanya dan mengenal-Nya, sebab dunia hanya bisa selamat dengan rujuk kepada Tuhan, dari kehancuran yang tengah berlangsung dihadapan kita. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah berulang kali memperingatkan tentang bencana

kehancuran ini di dalam tulisan-tulisan beliau. Selain dari itu saya ingin menganjurkan semua untuk mendo’akan situasi di Pakistan. Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan Negara itu dari kejahatan tangan manusia dan dari terrorist dan semoga Allah Ta’ala melindungi semua Ahmady di sana dan semoga Dia melindungi orang-orang yang menghendaki perdamaian dan ingin selamat dari kerusuhan dan pemberontakan. Begitu juga kita harus berdo’a bagi keadaan genting di Syria. Semoga Allah Ta’ala juga melindungi orang-orang Ahmady di sana. Seorang Ahmady di sana telah ditangkap tanpa sebab. Semoga Allah Ta’ala melindungi dan memberi keselamatan kepada beliau. Dan berdo’alah bagi dunia seumumnya juga, keadaan yang sedang berkembang, nampaknya dunia sangat cepat sekali menuju kearah perang dan kebanyakan Pemerintah yang besar-besar seolah-olah tidak faham, jika terjadi perang maka akan timbul keadaan yang sangat mengerikan sekali. Dunia sudah berdiri di tepi jurang kehancuran. Telah menjadi kewajiban kita semua untuk banyak-banyak memanjatkan do’a untuk mereka.
Alihbahasa oleh Hasan Basri