:
اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ o الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ oملِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
o اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُo
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَo صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ
عَمْتَ عَلَيْهِمْ,غَيْرِ
الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنo
Kira-kira tiga minggu yang sudah lampau Jema’at
Ahmadiyya UK
telah mengadakan conferensi untuk memperingati 100 tahun Jema’at Ahmadiyya di
Britania. Dimana para Ulama atau wakil-wakil dari berbagai Agama telah diundang
untuk menjelaskan pengertian tentang Tuhan dan Agama berdasarkan Kitab-kitab
mereka. Dan tema Conferensi itu adalah ‘Tuhan dalam Abad ke 21.’
Bagaimanapun,
untuk mewakili Islam akan dilakukan oleh Jema’at Muslim Ahmadiyya. Perwakilan
Agama-agama lainnya adalah dari Judaism, Hinduism, Buddhism, Druzes and Zoroastrianism.
Perwakilan dari Sikh dan Bahai juga hadir. Sebagai tambahan para politisi dan
para activists Hak Asasi Manusia juga diberi kesempatan untuk mengemukakan
pandangan mereka masing-masing. Conferensi ini telah diselenggarakan di gedung
tradisional yang disebut Guildhall sebuah gedung sangat tua sekali dibangun
sekitar tahun 1429 yang lalu atau mungkin lebih awal lagi dari tahun itu dan
dikenal salah satu dari dua gedung tertua di London. Conferensi itu diliput dan
telah disiarkan oleh MTA dan tentu banyak orang-orang telah menyaksikannya dan
diharapkan hasil liputannya yang mempunyai kepentingan sejarah bagi Jema’at
akan dimuat di dalam Al Fazle juga. Maksud dari menguraikan hal itu dalam
Khutbah ini bukan untuk menceritakan sejarah gedung itu namun untuk
memberikan beberapa ringkasan dari Conferensi itu.
Sudah saya katakan bahwa program ini sudah di tayangkan melalui MTA. Saya harap
pidato saya di sana
sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Urdu begitu juga pidato-pidato lainnya sudah
dikerjakan terjemahnya kedalam Bahasa Urdu. Sudah diterima permohonan dari
Pakistan, alangkah baiknya jika acara Conferensi itu diceritakan secara rinci
atau sebagian dari padanya di dalam Khutbha Jum’ah, sebagaimana menceritakan
kisah lawatan kesuatu Negara, agar para pendengar dapat memahami dengan baik
dan dapat mengambil faedah dari padanya serta dapat mengetahui kedudukannya
yang sangat penting itu. Banyak orang-orang tidak sempat menyaksikan program
itu di MTA bahkan mereka tidak tahu ada program seperti itu, sehingga kemarin
saya menerima sepucuk surat dari anggota Jema’at di sini mengtakan bahwa mereka
telah membaca berita tentang Conferensi itu di dalam sebuah Surat Kabar.
Orang-orang lebih banyak menaruh perhatian terhadap Khutbah Jum’ah disertai
rasa keinginan yang sangat dalam. Akan lebih baik sekali jika orang-orang
Jema’at menyaksikannya melalui Khutbah dalam MTA, peristiwa yang sangat besar dan
penting lagi bersejarah itu.
Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas apa-apa
yang telah disampaikan oleh para penceramah dan juga apa yang telah saya
sampaikan di dalam pidato saya. Selain dari itu kesan-kesan orang-orang Ghair
juga akan saya sampaikan agar dengan itu kita dapat menyatakan rasa syukur
kepada Allah Ta’ala atas pertolongan dan karunia-karunia-Nya itu dan agar dunia
mengetahui bahwa kemenangan Hadhrat Rasulullah saw sedang diperjuangkan oleh
seorang pencinta sejati beliau, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Mahdi, Masih Mau’ud
a.s.
Sehubungan dengan acara ini sebelumnya saya ingin
menjelaskan bahwa Jema’at UK telah menyelenggarakan acara yang sangat besar dan
bersejarah ini tidak mempromosikan sebelumnya sebagaimana seharusnya dilakukan,
namun mereka semua merasa puas dengan apa yang telah mereka lakukan itu dan
dengan apa yang telah mereka harapkan bahwa akan ramai orang yang hadir.
Padahal peristiwa itu sungguh satu kesempatan yang sangat baik sekali untuk
memperkenalkan Jema’at dalam sekala sangat besar dan luas untuk
memperkenalkan keindahan ajaran Islam lebih masyhur
dikalangan umat manusia dalam jumlah yang sangat besar. Jika semua media dihubungi
dengan sebaik-baiknya maka hasilnya mungkin akan jauh lebih baik dari pada
hasil yang diusahakan oleh Amir Sahib dan semua kerabat kerja beliau sekarang.
Zaman sekarang peranan Press sangat besar sekali untuk menyebarkan suatu
berita. Sehubungan dengan acara seperti ini sebagian besar Jema’at di seluruh
dunia, seharusnya melaksanakan perkara yang sangat diperlukan itu namun tidak
melakukannya disebabkan terdapat kelemahan. Sekarang di America sudah mulai maju
dalam hal itu sejak beberapa waktu yang lalu. Dengan karunia Allah Ta’ala
mereka sedang bekerja dengan baik sekali. Dan dalam hal ini Ghana dan Siera Leone juga sedang
bekerja sangat baik sekali. Negara-negara ‘francophone’ Africa
juga sudah mulai menaruh perhatian untuk merintis jalan kearah itu. Walhasil
rabtah kita dengan Press harus erat pada setiap level agar melalui perkenalan
Jema’at dunia mengetahui keindahan ajaran Islam. Hal itu merupakan sarana
tabligh yang sangat besar sekali dan semua Jema’at harus menaruh perhatian penuh
kearah itu.
Beberapa wakil Agama telah menyampaikan pidato mereka
dengan baik. Mudah-mudahan apa yang telah mereka sampaikan itu adalah
benar-benar suara hati nurani mereka dan mereka sendiri mengamalkannya juga.
Pertama, Chairman of the Hindu Council in Britain , Umesh Chander Sharma Sahib
berkata:” Tajuk hari ini sangat menarik sekali, pertama, kita semua sependapat
bahwa di dunia ini ada wujud Tuhan. Kedua, telah diketahui dengan jelas sekali
bahwa semua pemimpin politik dan perkumpulan dunia tidak berhasil menegakkan
keamanan dan keharmonian diantara bangsa-bangsa di dunia. Di setiap tempat
terjadi pemberontakan dan pertempuran dan masyarakat sudah tidak percaya lagi
kepada para pemimpin politik dunia. Oleh karena itu, menurut pendapat saya,
sudah tiba waktunya demi kebaikan insaniat kita harus kembali kepada ajaran
Agama masing-masing dan mengamalkannya. Yang tidak kurang pentingnya adalah,
kita bukan hanya terus-menerus memberi nasihat kepada orang lain melainkan kita
sendiri juga harus menunjukkan contoh amal baik kita masing-masing kepada
mereka.” Semoga Allah swt memberi taufik kepadanya untuk mengamalkannya sendiri
apa yang telah dikatakan-nya itu.
Amanat dari Dalai Lama, dibacakan oleh seorang dari perwakilan
Budhist di London. Katanya:” Semua Agama mengajarkan kepada para pengikutnya untuk saling
cinta-mencintai, toleransi dan kesabaran. Oleh sebab itu, walaupun mereka
berpegang kepada pandangan philosophy yang berbeda-beda, kita hrus menghormati
mereka semua. Setiap Agama pada waktunya masing-masing mengajarkan tradisi yang
luhur kepada manusia dan hal itu berjalan sampai berabad-abad lamanya. Dimasa
yang akan datang juga tradisi itulah yang akan membantu menegakkan keamanan
diatas dunia dan membawa keharmonian, toleransi serta kerjasama dengan para tetangga.
Wajib atas diri kita semua untuk menerapkan ajaran-ajaran Agama masing-masing
secara amaliah dengan niat yang tulus dan berusaha menerapkan akhlak-akhlak
luhur di dalam kehidupan kita sehari-hari, sesuai dengan yang diajarkan oleh
Agama kita masing-masing.” Walhasil, perkataan beliau ini sungguh tepat dan
benar. Katanya lagi; “Permusuhan atas nama Agama bisa terjadi apabila manusia tidak
mampu memahami ajaran utama Agama mereka. Sejak beberapaa waktu saya berpikir
bahwa kita harus bersama-sama mengambil langkah untuk menghimpun persaudaraan
antara pengikut berbagai Agama agar dapat diciptakan suasana kesepakatan dan
persatuan yang solid untuk membuka kemungkinan dapat ditegakkannnya keamanan
dunia. Saya menyatakan dukungan sepenuh hati atas dilaksanakannya Conferensi
Agama-agama Dunia ini yang sedang diselenggarakan dengan penuh semangat dan
keberanian di London pada tanggal 11 Februari
2014 oleh Jema’at Muslim Ahmadiyya UK . Saya yakin bahwa Conferensi
semacam ini akan memiliki kekuatan pengaruh dan kesan untuk merubah sikap yang
sangat jauh kedepan.” Kebanyakan pembicara menyampaikan seruan seperti itu yang
sangat diperlukan oleh dunia zaman sekarang.
Pemimpin Comunitas Druze di Israel, Sheikh Moafaq
Tarif berkata:” Kami dalah Kaum yang memiliki hubungan yang kuat dan dekat
dengan semua sekte Agama yang ada di Holy Land (Baitul Maqdis), yakni Comunitas
yang ada di kawasan Palestina dan Israel serta di Syam (Syria) juga. Ardhi
Muqaddas (Baitul Maqdis) adalah bumi tempat berdirinya banyak sekali sekte
Agama dan tempat dimulainya pesiar ruhani semua Nabi. Katanya, Allah Ta’ala
berfirman di dalam Al Qur’anul Karim sebagai berikut:




Yakni: Hai manusia sekalian! Sesungguhnya Kami
telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan; dan Kami telah menjadikan
kamu bangsa-bangsa dan suku-suku, supaya kamu dapat saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling
bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Maha Waspada. (Al
Hujarat: 14) Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Yang Mulia,
Imam Jema’at Ahmadiyya Seluruh Dunia dan semua para anggotanya yang telah
mengundang kami untuk hadir di dalam Conferensi ini. Dan saya mengucapkan Selamat
dan Mubarak atas diselenggarakannya Conferensi Agama-agama Dunia yang sangat
menarik dan mengesankan yang merupakan perayaan seabad Jema’at Muslim Ahmadiyya
UK .
Komunitas Druze kami menjalin hubungan persahabatan sangat erat dan kuat sekali
dengan Jema’at Muslim Ahmadiyya di Ardhi Muqaddas (Baitul Maqdis). Mari kita
bersama-sama mengutuk tindak kezaliman dan serangan-serangan dalam bentuk
apapun dan kita tanam bersama benih-benih kecintaan dan keamanan bukan hanya
dibelahan dunia bagian Timur dan Barat saja bahkan di seluruh dunia benih
kecintaan dan keamanan ini kita tanam agar tumbuh dan berkembang.”
Archbishop Kevin Mc Donald perwakilan dari Greja Catholic
berkata:” Saya merasa terhormat dan bersyukur sekali mendapat kesempatan untuk
berpidato mewakili Greja Katolik dalam Conferensi Agama-agama Dunia yang
diselenggakan oleh Jema’at Muslim Ahmadiyya sambil merayakan seabad Jema’at di
sini. Pada zaman ini Dunia sangat memerlukan diselenggarakannya Conferensi
semacam ini.” Kemudian beliau membacakan pesan dari Cardinal Peter Turkson,
presiden dari Pontifical Council for Peace and Justice katanya: “ Saya merasa
gembira sekali untuk menyampaikan selamat dan do’a terhadap diselenggarakannya
Conferensi Seabad Jema’at Ahmadiyya Muslim Jema’at UK. Keistimewaan Conferensi
ini adalah para wakil dari berbagai Agama sedunia telah berkumpul di
sini, sedang membahas sistim untuk menegakkan keamanan
dan kedamaian di atas dunia.”
Rabbi Professor Daniel Sperber, mewakili Chief Rabbi
of Israel
berkata:” Kami tinggal di dalam sebuah masyarakat dimana kemajuan duniawi
dianggap suatu kemajuan yang sangat luhur nilainya. Sedangkan jarak kehidupan antara
si kaya dengan si miskin semakin jauh dan semakin menakutkan setiap hari. Demi
nama kemajuan dan kesenangan sumber kekayaan alam Negara dibelanjakan dengan
boros dan sangat berlebihan. Aset air bersih dikenai polusi menjadi kotor. Aset
hutan dihancurkan. Di zaman mana kita hidup sekarang ini, sedang berlangsung
kericuhan Agama dan politik di setiap penjuru Dunia. Dan kerusuhan dan
permusuhan bergolak di mana-mana. Nama Tuhan dan ajaran yang telah diberikan-Nya
telah di injak-injak, dan semua tindakan keji itu dilakukan dengan penuh
kesadaran atas nama kebijaksanaan dan demi keamanan. Mari kita bekerja sama
untuk menentang pola kebijaksanaan mereka seperti itu.” Semoga pendapat mereka
itu dihargai oleh pemimpin bangsa mereka dan mereka juga harus berusaha untuk
menerangkannya demikian kepada Pemerintah mereka di Israel .
Amanat Kepala Negara Ghana
telah disampaikan oleh Duta Besarnya di UK . Katanya:” Peristiwa ini telah
mengingatkan kita bahwa Tuhan telah mengirim Utusan-Nya tercinta ke dunia yang
telah menyampaikan amanat kepada seluruh
ummat manusia di dunia tanpa diskriminasi. Bahwa manusia harus menjalani
kehidupan dengan aman-damai, terjamin, saling hormat-menghormati dan dengan penuh
harmoni serta toleransi. Di Gahana juga telah dibentuk Peace Council dan Negara
mempunyai toleransi keagamaan dimana setiap orang mempunyai hak untuk menjadi
wakil.”
Baroness Warsi Sahibah berkata: “ Bagi saya satu
kehormatan istimewa berbicara di hadapan para tamu yang mulia dan sangat
terhormat dalam sebuah suasana sangat bergengsi pada Conferensi Agama-agama Dunia
ini. Conferensi ini sebagai bukti semangat dan keberanian, lapang dada,
pandangan luas dan ketulusan nuansa tinggi Jema’at Muslim Ahmadiyya. Hari ini
tuan-tuan telah
menyelenggarakan sebuah event bertaraf International, bukan
untuk mengemukakan akidah Jema’at Ahmadiyya sendiri melainkan telah mengundang
wakil semua Agama-agama untuk mengemukakan titik pandang ajaran Agama mereka masing-masing.
Banyak contribusi Jema’at Muslim Ahmadiyya di berbagai aspek kehidupan
khususnya di bidang bantuan dan kesejahteraan masyarakat nampak jelas dibanyak
tempat. Dengan suksesnya Conferensi ini terbukti bahwa Agama-agama sedunia
duduk bersama, sambil mencetuskan solidaritas satu sama lain dan bersatu-padu siap
melangkah kearah kesepakatan dan persepaduan seluruh Agama Internasional. Saya
merasa sangat terhormat sekali ikut serta mengambil bagian di dalam Conferensi
ini.”
Dr Katrina Lantos Swett, vice-chair US Commission on
International Religious Freedom, yang sudah cukup lama kenal dengan Jema’at,
dari America
untuk menghadiri Conferensi ini. Berkata: “ Pada hari ini dengan mendapat
kesempatan untuk hadir bersama anda semua di dalam Conferensi di petang hari
ini saya merasa sangat gembira dan sangat terhormat sekali. Dan dalam
kesempatan memperingati seabad Jema’at Muslim Ahmadiyya UK ini saya telah datang langsung dari America
untuk ikut hadir. Conferensi hari ini telah diselenggarakan untuk consolidasi
usaha menegakkan toleransi dan kebebasan beragama yang merupakan sifat
perjuangan Jema’at Muslim Ahamdiyya dan para anggotanya. Tuan-tuan, dan Jema’at
Ahmadiyah adalah bukti yang hidup bahwa Agama dapat menjadi dasar pemahaman
bersama, kemerdekaan dan penegak keamanan. Jika kita meninjau keadaan abad dua
puluh yang lalu kita dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah dan
berharga sekali. Dimana bisa menjumpai pribadi-pribadi manusia yang berjuang keras
mengusir kegelapan melalui akhlak ajaran agama dan kesucian diri mereka.” Dalam
hal ini beliau memberikan beberapa contoh. “ Di dalam abad ke dua puluh kami
dapat menyaksikan perjuangan Jema’at Muslim Ahmadiyya mengangkat suara untuk
mencegah kezaliman di dunia, bukan hanya untuk kepentingan Ahmadiyya sendiri,
melainkan untuk kepentingan semua ummat manusia.” Sebetulnya beliau keliru,
Jema’at senantiasa mengangkat suara menentang kezaliman semenjak waktu kedatangan
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dan mulai dengan ajaran beliau a.s. Seharusnya Dr
Katrina Lantos Swett bukan menyebut abad ke 20
melainkan abad ke 19. Selanjutnya beliau berkata: “Kami mencintai anda semua, kami
seperti anda membela dunia, dimana bangsa dari semua background dan semua Agama
dapat duduk bersama belajar dari pengalaman satu sama lain, mendengar pendapat
satu sama lain dan kita tidak dapat mendengar pendapat orang lain selama kita
tidak memiliki rasa hormat terhadap orang lain. Saya sangat menghargai Jema’at
Ahmadiyya yang mengajarkan toleransi dan kebebasan sepenuhnya untuk mengamalkan
ajaran Agama masing-masing. Lagi pula apabila kita duduk bersama untuk bertukar
pikiran, harus mengutamakan nilai persamaan, keadilan dan menghormati martabat
insaniat. Saya menghendaki semoga kita dapat meningkatkan usaha untuk mencapai tujuan
itu semua.” Semoga Allah swt membuat Negara-negara adikuasa paham hal itu
semua.
Rt Hon. Dominic Grieve, the Attorney General,
membacakan pesan dari Perdana Menteri Inggeris. Namun sebelum membacakan pesan
itu beliau sendiri berkata:” Saya pikir mengambil tempat untuk menyelenggarakan Conferensi agama-agama
seperti ini sangat tepat sekali di Gedung ini. Inilah Gedung niaga yang sangat
agung dimana orang-orang Britain ,
England
menciptakan pemikiran luas kemudian berusaha melakukan survey untuk meninjau
situasi dunia seluruhnya. Pada hari ini semua peserta Conferensi dari berbagai
Agama telah berkumpul di tempat bersejarah ini merupakan suatu mu’jizat. Conferensi
hari ini adalah sebuah Conferensi yang sangat istimewa dan bersejarah. Sebagai
seorang penganut Agama Kristen, saya mempunyai pengalaman bahwa sangat mudah dan
baik sekali bagi seseorang penganut
Agama apapun untuk memahami kesan-kesan dan pengaruh serta ajaran agama orang
lain dari pada mereka yang sama sekali tidak beragama.” Semoga perkataan beliau
ini betul dan beliau sendiri faham inti-sarinya. Setelah itu beliau membacakan
pesan dari Perdana Menteri sebagai berikut:” Saya mengirimkan ucapan selamat
yang tulus kepada Ahmadiyya Muslim Jema’at yang telah mengundang dan menghimpun
para wakil Agama-agama Dunia duduk bersama diatas satu platform demi menegakkan
keamanan Dunia Internasional. Saya mengenal dan sangat menghargai Khidmat Khalq
(pengkhidmatan insaniat) Jema’at Ahmadiyya yang tidak ada duanya di Britain melalui
peristiwa-peristiwa keagamaan di seluruh
kawasan Negara untuk menolong comunitas terkena banjir
baru-baru ini, sedangkan pada hari ini juga Jema’at Ahmadiyya sedang
menyelenggarakan Conferensi untuk menjalin hubungan social dengan Agama-agama
International dan menegakkan keamanan di seluruh dunia.” Dengan karunia Allah
Khuddamul Ahmadiyya UK
telah melakukan pengkhidmatan yang sangat besar. Beliau berkata: “Dengan usaha
menyelenggarakan Conferensi Agama-agama Internasional pada hari ini,
membuktikan bahwa anda sangat serius menghimpun para wakil Agama-agama dunia
mengajak duduk bersama demi membahas keamanan dunia International secara
menyeluruh. Saya sangat gembira sekali bahwa wakil Pemerintah British juga
sedang ikut mengambil bagian di dalam Conferensi hari ini. Kami bersama Imam
Jema’at Ahmadiyya dan para pemimpin semua Agama serta perwakilan-perwakilan lainnya
dari seluruh dunia berkumpul untuk bekerja sama membahas bagaimana usaha yang
dapat dilakukan demi menegakkan keamanan diatas dunia.”
Pesan dari Her Majesty the Queen, sebagai Pimpinan
Tertinggi Greja di England melalui Private Sacretary berkata: “The Queen, Ratu
sangat gembira sekali menerima amanat dari Anda atas nama Ahmadiyya Muslim
Association UK dalam kesempatan Conferensi Agama-agama dunia yang sedang
diselenggarakan di gedung Guildhall sebagai bagian dari peringatan Seabad
Jema’at Ahmadiyya UK .
Yang Mulia Ratu sangat tertarik sekali mendengar maksud dan tujuan diadakannya
Conferensi ini dan sangat menghargai serta berterima kasih atas kiriman amanat
Anda. Yang Mulia Ratu mengharapkan semoga Conferensi ini berjalan dengan baik,
sukses dan sangat bersejarah.” Demikianlah kesan-kesan dari orang-orang
Ghair.
Apa yang saya sampaikan di dalam pidato saya
ringkasannya sebagai beriku: “ Allah Ta’ala menghendaki agar manusia mengadakan
reformasi diri. Mereka hendaknya menunaikan kewajiban terhadap hak-hak Allah
Ta’ala dan juga terhadap hak-hak sesama makhluk. Dan untuk maksud itulah Allah
Ta’ala mengutus para Nabi kedunia. Orang-orang yang menta’ati perintah Nabi,
mereka memperoleh kemajuan. Orang-orang
yang ingkar kepadanya, akhir kesudahan mereka sangat buruk. Setiap bangsa yang
menentang para Nabi,
menentang Utusan Tuhan dan menentang existensi Allah
Ta’ala dan berkata: Hal itu hanyalah dongeng belaka, tidak ada Tuhan dan tidak
ada suatu azab dan tidak pula ada hukuman. Bangsa yang berkata demikian pasti
akan lenyap. Banyak sekali ayat Alqur’anul Karim yang menerangkan keadaan
orang-orang semacam itu. Begitu juga di dalam kitab-kitab Agama lain terdapat
keterangan orang-orang semcam itu. Yakni kaum ingkar kepada utusan-utusan Allah
Ta’ala akhirnya hancur binasa. Perkara ini harus membuat diri kita terpaksa
untuk memikirkannya bahwa hal itu bukan cerita kosong. Melainkan tarikh setiap
Agama memberi kesaksian terhadap kejadian-kejadian seperti itu. Kemudian saya
katakan: Kitab yang saya percayai adalah Kitab Suci Al Qur’anul Karim dan Kitab
ini memberi tahu bahwa Allah Ta’ala mengutus para Anbiya kedunia untuk
mengajarkan manusia agar berusaha meraih standar ruhani yang tinggi menjalin
hubungan dengan Allah Ta’ala dan memenuhi hak-hak kewajiban terhadap-Nya. Begitu
juga dengan menegakkan standar akhlak yang tinggi hendaknya manusia menunaikan
hak-hak kewajiban terhadap Allah Ta’ala dan terhadap sesama makhluk-Nya. Ketika
Allah Ta’ala mengutus Hadhrat Rasulullah saw untuk mengadakan perbaikan ummat
manusia di seluruh dunia, maka untuk itu beliau sekuat tenaga melakukan Tabligh.
Dan bukan hanya melakukan Tabligh bahkan beliau memanjatkan do’a siang malam
untuk meraih hasilnya dan untuk ummat manusia juga agar kalbu-kalbu mereka
terbuka, sehingga tempat sujud beliau basah-kuyup dengan air mata beliau.
Perasaan perih di dalam hati beliau untuk perbaikan ummat manusia dan untuk
menyelamatkan mereka dari kehancuran tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Menyaksikan kegelisahan dan mendengar suara rintihan do’a-do’a beliau Allah
Ta’ala berfirman kepada beliau :


keburukan itu kemudian menjadikan mereka orang-orang beriman,
berakhlak dan menjalinkan hubungan mereka sangat erat dengan Allah Ta’ala. Tidak
ada suatu kekuatan dunia yang dapat merobah hati mereka itu. Hal itu murni
kinerja Tuhan Yang mendengar do’a-do’a dan menguasai hati manusia. Kemudian
saya beritahu bahwa berlaku baik terhadap musuh-musuh juga tidak terdapat seorangpun
sebagai contoh diatas dunia ini kecuali Hadhrat Muhammad Rasulullah saw.
Terhadap musuh-musuh yang telah melampaui batas dalam permusuhan dan dalam
kekejaman mereka, di waktu terjadi Fatah Mekkah beliau saw telah mema’afkan
mereka seolah-olah mereka tidak pernah berbuat kesalahan atau kekejaman. Setiap
orang kafir dima’afkan dan tinggal di Mekkah dengan aman dan damai dibawah
naungan persyaratan undang-undang. Dengan melihat perlakuan sangat baik ini
musuh-musuh besar dan berlebih-lebihan di dalam kekufuran, mereka terpaksaa
berkata: Sifat demikian dapat disandang hanyalah oleh seorang Nabi. Dan
sesungguhnya Islam adalah benar. Akhirnya mereka-pun beriman. Kemudian saya
beritahu lagi bahwa, di dalam Alquranul Karim Allah Ta’ala telah menyatakan
Hadhrat Rasululah saw sebagai Rahmatul lil ‘alamin. Dan beliau sungguh-sungguh telah
sampai ke maqam (martabat) Rahmat tertinggi. Dan terdapat ribuan contoh
peristiwa sebagai bukti benarnya firman Tuhan bahwa beliau adalah Rahmat bagi
sekalian alam. Sekalipun beliau sebagai Rahmat bagi sekalian alam, namun pihak
non Muslim tetap menuduh Hadhrat Rasulullah saw melakukan kekerasan dan
peperangan secara paksa. Dan sampai sekarang dunia menuduh beliau saw berlaku
demikian. Hal itu mereka lakukan sebagai natijah dari tuna pengetahuan yang
sebenarnya. Hadhrat Rasulullah saw tidak pernah memulai peperangan. Ketika
beliau saw tinggal di Mekkah dan kezaliman sudah tidak dapat dipertahankan
lagi, maka beliau saw bersama para Sahabah hijrah ke Madinah. Beliau tidak
pernah melakukan tindak pembalasan terhadap kezaliman orang-orang Mekkah. Akan
tetapi ketika orang-orang Mekkah menyerang Madinah untuk menghancurkan semua
orang-orang Islam, maka mereka menjawab serangan mereka itu atas perintah Allah
Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:








Artinya : Telah
diizinkan bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya.
Dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. Orang-orang yang telah diusir
dari rumah-rumah mereka tanpa hak, hanya karena mereka berkata: Tuhan kami
adalah Allah! Dan sekiranya tidak ada tangkisan Allah terhadap sebagian manusia
oleh sebagian yang lain, maka akan hancurlah biara-biara serta greja-greja
Nasrani dan rumah-rumah ibadah Yahudi serta masjid-masjid yang banyak disebut
nama Allah di dalamnya. Dan pasti Allah akan menolong siapa yang menolong-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa (Al Hajj:40-41).
Saya beritahu bahwa, berdasarkan ayat tersebut
orang-orang mazlum (teraniaya) di-izinkan oleh Allah Ta’ala berperang untuk
mempertahankan diri. Dengan izin ini semua Agama-agama lain juga dapat diselamatkan.
Dan juga Allah Ta’ala berjanji bahwa Dia adalah Maha Perkasa, Dia memberi
kekuatan kepada orang-orang Muslim untuk melawan orang-orang Kafir. Sekalipun
orang-orang Kuffar mengerahkan semua kekuatan dan menggunakan semua
perlengkapan senjata mereka namun akhirnya mereka dapat dikalahkan. Sambil
menunjukkan bukti existensi Wujud-Nya, Allah Ta’ala memberi kemenangan kepada
orang-orang Muslim yang lemah diatas orang-orang Kuffar. Mereka telah
mengalahkan musuh yang sangat kuat dengan persenjataan lengkap. Maka peperangan
yang dilakukan oleh Hadhrat Rasulullah saw bersama para Sahabah beliau adalah
semata-mata untuk mempertahankan diri dan menegakkan keamanan, bukan untuk
merampas pemerintahan. Untuk itu pertolongan Allah Ta’ala juga turun kepada
mereka, sesuai dengan janji-Nya. Selanjutnya saya beritahu bahwa Hadhrat
Rasulullah saw telah menubuatkan keadaan lemah orang-orang Muslim dan tentang kedaan
mereka sudah jauh dari Agama juga. Dan
jika di zaman sekarang terjadi kezaliman dilakukan
oleh orang-orang Muslim atau kita menyaksikan keadaan mereka sudah rusak, maka
semua itu terjadi sesuai betul dengan nubuatan tersebut. Lalu dibertiahukan
juga bahwa keadaan akhir orang-orang Muslim bukan seperti sekarang, sehingga
saudara-saudara menganggap sekarang orang-orang Muslim sudah berakhir dan akan
habis. Bahkan saya yakin bahwa sebagaimana nubuatan tentang kelemahan
orang-orang Muslim sudah sempurna maka nubuatan tentang kebaikan dan kemajuan
ruhani orang-orang Muslim juga akan sempurna, yang akan terpenuhi dengan
kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Saya dan Jema’at Ahmadiyya yakin bahwa
Hadhrat Masih Mau’ud sudah datang dalam personal Pendiri Jema’at Ahmadiyya,
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani. Dan beliau telah menyampaikan ajaran Islam
hakiki kepada para pengikut beliau. Beliau telah mendirikan sebuah Jema’at yang
berusaha mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya. Saya beritahukan juga bahwa
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang telah datang untuk menghidupkan kembali Islam,
pertolongan dan dukungan Tuhan selalu bersama beliau. Sebagai contoh tentang
kebenaran beliau a.s. bahwa beliau bersbda: “Pada zaman ini akan sering terjadi
bencana alam berupa gempa bumi sangat dahsyat, yang sudah terbukti
kebenarannya. Dan kita menyaksikan bahwa dibandingkan dengan abad yang lalu
maka di abad ini paling banyak terjadi bencana gempa dan musibah-musibah
lainnya. Nubuatan beliau lagi bahwa Pemerintahan Zar di Rusia akan digulingkan.
Nubuatan itu telah terbukti kebenarannya. Nubuatan ketiga mengenai perang
dunia, sampai sekarang sudah terjadi dua kali perang dunia, kemudian sekarang
dunia sedang berusha melibatkan diri lagi kedalam musibah seperti itu. Anggaran
pertahanan diseluruh dunia demikian meningkat sampai mengabaikan keperluan-keperluan
mendesak lainnya. Dan perhatian dunia tengah dipusatkan terhadap peningkatan
sistim persenjataan modern dan kekuatan serta kemampuan militer. Oleh sebab itu
dunia perlu merenungkan kembali. Suasana genting di mana-mana diatas dunia
bukan dipicu oleh Agama, sebaliknya dipicu oleh keserakahan dan politik. Saya
beritahu Conferensi juga bahwa pertolongan Tuhan turun bersama orang yang
diutus oleh Allah Ta’ala. Jika tidak, bagaimana mungkin seorang yang
menda’wakan diri tinggal jauh di sebuah kampung terpencil telah mampu menyebar luaskan
amanatnya keseluruh pelosok dunia. Kemudian setelah
Pendiri Jema’at Ahmadiyya wafat berdirilah lembaga Khilafat dan melalui
Missi-nya Jema’at Ahmadiyya terus-menerus mendapat kemajuan. Dan sehubungan
dengan bukti adanya wujud Allah Ta’ala di zaman ini, di sana terdapat bukti-bukti pertolongan dan
dukungan Allah Ta’ala juga terhadap Jema’at Ahmadiyya. Saya juga beritahu
bahwa, Pendiri Jema’at Ahmadiyya telah menjelaskan kepada kami bahwa Perkataan
Allah Ta’ala bukanlah kissah ajaib kuno. Melainkan Allah Ta’ala sekarang juga
hidup dan bercakap-cakap dengan hamba-Nya yang soleh dan memperlihatkan
Tanda-tanda-Nya. Maka hendaknya dunia menaruh perhatian penuh kearah ini dan
jangan menuduh kesalahan kita terhadap Allah Ta’ala dan terhadap Agama kita,
melainkan tengoklah keadaan diri sendiri.
Semoga Allah Ta’ala memberi taufiq kepada dunia untuk mengamalkan hal itu.
Sekarang saya hendak mengemukakan kesan-kesan beberapa
orang tentang pidato saya yang saya sampaikan kira-kira 30 menit lamanya.
Walhasil nampak dari air muka para hadirin, kemudian mereka menzahirkannya
juga, mereka memperoleh kesan baik dari ajaran Islam hakiki yang telah saya
sampaikan.
Stein Villumstad, Secretaris General European Council
of Religious Leaders berkata:” Duduk bersama seperti ini dan saling mendengar
dan mengetahui semangat para wakil Agama-agama dengan hati terbuka dan mengakui
bahwa kita semua menginginkan keamanan dunia adalah sebuah sukses yang besar
sekali.”
His Excellency Joslyn Whiteman, High Commissioner
Grenada untuk UK
berkata:” Conferensi ini luar biasa dahsyatnya. Ini sebuah sarana untuk
meningkatkan keimanan bahwa demikian banyaknya manusia, para wakil dari
berbagai Agama bisa berkumpul dibawah satu atap. Faedah lainnya adalah bahwa
kita dapat memperkirakan bagaimana caranya mengumpulkan manusia sedemikian
banyaknya untuk memecahkan problema dunia.”
Mak Chisty, Commander of London Metropolitan Police berkata:”
Saya senang dan terkesan sekali dengan Pidato hari ini dimana telah diterangkan
dengan jelas segala jenis kelebihan setiap Agama. Tidak
ada orang yang mengkritik suatu Agama lain. Dengan
cara inilah kita dapat menjalin persatuan dan persaudaraan antara sesama kita.”
Member of European Parlement Mr Charles Tannock berkata:”
Tidak ada cara lain untuk dimiliki bagi waktu mendatang keculi dengan cara
seperti ini. Kita semua percaya kepada Tuhan dan kita tidak percaya bahwa Tuhan
menghendaki agar kita saling menyerang satu sama lain atas nama Agama. Oleh
sebab itu saya sangat mendukung pesan perdamaian ini. Saya sangat menghargai
Jema’at Muslim Ahmadiyya yang memiliki motto ‘love for all hatred for none’
yang merupakan salah satu asas dari ajaran-ajarannya. Saya menganggap hal itu
sebuah amanat bersifat International. Lebih banyak Agama dapat duduk bersama
maka akan lebih baik lagi pengaruhnya.”
Mrs Baroness Berridge, Pimpinan All Parliamentary
Group on International Religious Freedom, UK berkata:” Saya sebagai Pemimpin
Grup Parlemen Kebebasan Beragama International sudah tahu Jema’at Ahmadiyya
senantiasa melakukan santunan bagi kesejahteraan masyarakat di mana-mana. Hal
itu telah dijelaskan juga oleh Imam Jema’at Ahmadiyya. Kami sangat gembira
sekali bekerja sama dengan Jema’at Muslim Ahmadiyya di dalam menjalankan
tugas-tugas kami dan juga sangat gembira sekali bahwa Jema’at Ahmadiyya
memperoleh kebebasan penuh di negeri ini.”
Seorang Anggota All-Parliamentary Group on
International Religious Freedom berkata:” Imam Jema’at Muslim Ahmadiya berkata
bahwa dasar ajaran semua Agama nampak sama yaitu, kecintaan, toleransi dan
aman-damai. Media telah mengemukakan bahwa Agama adalah penyebab timbulnya
conflict satu sama lain. Namun kami melihat kenyataan di dalam Conferensi hari
ini sungguh bertentangan dengan pernyataan itu.”
Sebuah amanat lain dari Chief Rabbi dari Israel
katanya:” Amanat Imam Jema’at Ahmadiyya adalah mengenai aman dan perdamaian
serta saling memaklumi satu sama lain. Dan lagi semua Agama dunia harus
mengadakan tukar pikiran satu sama lain, sebab kita semua adalah keturunan
Hadhrat Adam dan makhluk Allah Ta’ala. Kita harus menghargai pendapat orang
lain dan harus bergaul dengan
aman dan damai bukan menimbulkan peperangan. Sedapat
mungkin kita harus berusaha untuk menegakkan keamanan diatas dunia.” Hendaknya
beliau menyampaikan pesan ini kepada Pemerintah Israel juga.
Seorang Councillor berkata:” Saya merasa bahwa Imam
Jema’at Ahmadiyya sedang mengajar kita bahwa di dalam Agama-agama terdapat
ajaran yang serupa, semua Agama dunia mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan juga.
Kita harus berusaha untuk menciptakan kebaikan satu sama lain.”
Seorang anggota Partai Politik dari Norway berkata:” Imam Jema’at
Ahmadiyya di dalam akhir pidato beliau telah menyampaikan amanat sangat penting
sekali bahwa kita harus bekerja sama untuk menegakkan keamanan diatas dunia.
Saya pikir perkara inilah yang pada waktu ini sangat diperlukan sekali oleh
dunia. Dan amanat seperti ini sangat diperlukan di Norway juga.”
Father Aethelwine of Greek Orthodox Patriarchate of
Antioch berkata:” Saya telah menghadiri banyak acara-acara pertemuan yang
diselenggarakan oleh Jema’at Ahmadiyya. Dan dengan hati tulus saya sangat
menghargai amanat Imam Jema’at Ahmadiyya. Seperti biasa Khalifah Ahmadiyya
menyampaikan pidato di dalam Conferensi ini juga. Sungguh berani dan patut
dipuji langkah usaha ini, dapat mengumpulkan orang-orang dari berbagai Agama
untuk membicarakan masalah Agama. Hal ini sebuah sukses yang sangat besar
sekali.”
Seorang tamu dari Negara Ireland berkata:” Saya telah ikut
hadir di dalam Conferensi ini. Amanat yang telah saya dengar hari ini sungguh
telah menggoyahkan saya. Saya ingin berkata kepada Jema’at Ahmadiyya bahwa pada
zaman ini menyebarkan amanat seseorang tanpa publicity sangat sulit sekali.
Jema’at Ahmadiyya
dengan giat melakukan hal ini sehingga saya merasa
gembira jika anda semua dapat menyebarkan amanat dengan cara yang
sebaik-baiknya. Sebab baru sedikit manusia di seluruh dunia yang betul-betul
mengetahui kinerja Missi Jema’at anda.”
Jehangir Sarosh, European Council of Religious Leaders
berkata: “ Saya adalah pengikut Agama Zoroaster dan saya sangat terkesan oleh
acara-acara Conferensi. Semua pembicara telah menyampaikan makalah mereka
sangat baik namun pada akhir acara conferensi, pidato Imam Jema’at Ahmadiyya
sangat indah sekali.”
Seorang Guru Pendikan Agama berkata:” Saya tidak tahu
sampai dimana keruhanian akan disinggung di dalam Conferensi ini. Saya sudah
mendengar banyak sekali pesan-pesan Agama-agama dan saya berniat datang kesini
untuk mendengarkan pidato dengan penuh perhatian kemudian pulang kerumah dan
merenungkan kembali apa yang telah saya dengar. Saya harap mudah-mudahan naskah
pidato Imam Jema’at Ahmadiyya akan segera di cetak dan disebarkan.”
Doctor Cant seorang tamu dari Greja Catholic berkata:”
Beberapa waktu yang lalu orang-orang mulai menganggap, bahwa mereka tidak
memerlukan Agama. Sekarang saya pikir dengan tegas dan telah terbukti dengan
jelas bahwa anggapan mereka demikian tanpa dasar.
Dua orang tamu, seorang Proffessor dan seorang lagi
Doctor bernama Lydia Dari University Antwerp Belgium, mereka berdua berkata :”
Dengan mengutip Ajaran hakiki Islam dan sabda Hadhrat Rasulullah saw, Imam
Jema’at Ahmadiyya telah menyampaikan pidato yang sangat mengesankan kami
berdua. Setelah mendengar Pidato itu kami memutuskan untuk memberikan Al Qur’an
terjemah Bahasa Inggeris kepada para mahasiswa
University kami agar
dengan membaca Al Qur’an itu mereka mengetahui dengan pasti ajaran Islam yang
sejati.” Terjemah Qur’an Bahasa Inggeris sudah dikirim ke Belgia dan sedang
mereka bagi-bagikan juga di University. Dengan karunia Allah Ta’ala disana
jalan pertablighan semakin terbuka.
Mr Santiago, seorang proffessor University
dari Madrid Spanyol, author banyak buku-buku dan beliau telah mempunyai
hubungan erat dengan Jema’at juga hadir di dalam Conferensi ini. Pada tahun
2011 beliau hadir juga di dalam Peace Symposium yang diadakan di European
Parlement dan beliau berjumpa dengan saya juga di sana . Beliau berkata: “ Jika saya harus
menulis pendapat dan kesan-kesan saya tentang pentingnya Conferensi hari ini dan
pentingnya amanat Jema’at Ahmadiyya berkenaan dengan Conferensi ini tentu akan
memakan banyak sekali halaman. Katanya, berbagai macam Agama telah menjadi
sumber conflict di dalam sejarah dunia, sehingga di dalam zaman ini juga
terdapat conflict antara kebudayaan bangsa-bangsa Timur dan Barat, Islam dan
Kristen dan diantara Negara-negara maju dan Negara-negara sedang berkembang.
Conflict ini digunakan sebagai alasan untuk mengobarkan kebencian dan kezaliman.
Akan tetapi slogan Jema’at Muslim Ahmadiyya ‘love for all hatred for none’
yakni cinta kepada semua tidak benci kepada siapapun, merupakan inti sari semua
Agama. Motto ini menghimpun semua bangsa dan agama di dunia menjadi satu diatas
akidah, keadaan dan pandangan mereka semua. Pada suatu waktu ketika sebuah golongan
khas Muslim sedikit sekali yang mempertaruhkan jiwa mereka sendiri dan jiwa
orang lain dalam bahaya perkelahian, kebencian dan kezaliman, dan membantu melancarkan
kekejaman dan penganiayaan terhadap kaum mereka sendiri, peranan Jema’at Muslim
Ahmadiyya sangat penting sekali. Oleh sebab itu peranan prayaan seperti ini harus
didukung sepenuhnya dan dipromosikan sampai taraf International oleh golongan
peneliti dan Agama.
Mr Garcia from Pedro Abad, Spanyol ex Mayor (Wali
Kota) kota itu, dalam kedudukan beliau sebagai Wali Kota, sekalipun banyak
Greja yang menentang, pada tahun 1980 telah mengeluarkan surat izin pembangunan
Masjid Basharat di Pedro Abad. Beliau telah berjumpa dengan Hazrat Khalifatul
Masih IV r.h. di waktu peresmian Masjid itu dan telah menerima hadiah sebuah Bingkai
Copy Kalimah Toyyibah dan beliau telah menyimpannya sebagai hiasan di kantor
beliau. Beliau sangat terkesan oleh Jema’at. Katanya, Ahmadiyya Muslim Jema’at telah
mengundang para delegasi dari berbagai Agama, anggota Parlement, para politisi,
para cendekiawan (academics) dan wakil-wakil dari berbagai organisasi
kemanusiaan
dan mengumpulkan mereka semua di London untuk berdialog menegakkan persatuan
dan perdamaian dunia. Langkah yang diambil oleh Jema’at Ahmadiyya ini sangat
positive sekali. Saya mengucapkan selamat dan mubarak kepada Jema’at Ahmadiyya
atas terselenggaranya Conferensi ini. Dan saya menghendaki agar Ahmadiyya
Jema’at memperoleh sukses besar dalam maksud dan tujuan ini. Saya merasa sangat
terhormat sekali telah mendapat kesempatan berjumpa dengan Khalifatul Masih III
tahun 1981 pada waktu perayaan peletakan batu pertama Masjid Basharat dan juga
telah berjumpa dengan Khalifatul Masih lV pada tahun 1982 ketika peresmian Masjid
itu dan sekarang melalui Conferensi ini saya berjumpa dengan Khalifatul Masih V
Jema’at Ahmadiyya. Saya sangat memuji keindahan kata-kata Mr Mirza Masroor
Ahmad yang telah disampaikan di dalam pidato beliau dalam Conferensi hari ini
mengenai berdirinya masyarakat yang aman, bebas dari peperangan dan conflict,
dan mengecam pemerintah-pemerintah yang mendahulukan kepentingan perlengkapan
perang atas nama pertahanan diatas kepentingan insaniyat. Saya sangat gembira
sekali dengan kata-kata Mr Mirza Masroor Ahmad yang telah mengundang manusia
dari berbagai Agama untuk berhimpun dalam satu tempat demi menegakkan
masyarakat berasaskan keadilan dan toleransi dan saling hormat serta saling
menghargai satu sama lain. Kita tinggal di dalam dunia yang penuh dengan
contradiksi. Banyak Negara-negara yang sudah mencapai kemajuan ketingkat sangat
tinggi, sedangkan sejumlah besar manusia sedang mati kelaparan dan kemiskinan.
Di satu pihak ber-ratus-ratus ton makanan dibuang kelaut dan di pihak lain
berjuta-juta manusia menghadapi kesulitan untuk mendapatkan sesuap makanan. Di
satu pihak jumlah millioner semakin bertambah, di pihak lain banyak sekali
golongan masyarakat yang sangat miskin sekali. Sangat diperlukan sekali
menegakkan dunia yang dapat meninggalkan peperangan, dan kedamaian yang
bergerak bersama setiap orang sangat di dambakan dan mengutamakan keadilan
sejati serta mencegah keadilan yang timpang.”
Semoga dunia kembali kepada Penciptanya dan
mengenal-Nya, sebab dunia hanya bisa selamat dengan rujuk kepada Tuhan, dari
kehancuran yang tengah berlangsung dihadapan kita. Hadhrat Masih Mau’ud a.s.
telah berulang kali memperingatkan tentang bencana
kehancuran ini di dalam tulisan-tulisan beliau. Selain
dari itu saya ingin menganjurkan semua untuk mendo’akan situasi di Pakistan .
Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan Negara itu dari kejahatan tangan manusia dan
dari terrorist dan semoga Allah Ta’ala melindungi semua Ahmady di sana dan
semoga Dia melindungi orang-orang yang menghendaki perdamaian dan ingin selamat
dari kerusuhan dan pemberontakan. Begitu juga kita harus berdo’a bagi keadaan
genting di Syria .
Semoga Allah Ta’ala juga melindungi orang-orang Ahmady di sana . Seorang Ahmady di sana telah ditangkap tanpa sebab. Semoga
Allah Ta’ala melindungi dan memberi keselamatan kepada beliau. Dan berdo’alah
bagi dunia seumumnya juga, keadaan yang sedang berkembang, nampaknya dunia sangat
cepat sekali menuju kearah perang dan kebanyakan Pemerintah yang besar-besar
seolah-olah tidak faham, jika terjadi perang maka akan timbul keadaan yang
sangat mengerikan sekali. Dunia sudah berdiri di tepi jurang kehancuran. Telah
menjadi kewajiban kita semua untuk banyak-banyak memanjatkan do’a untuk mereka.
Alihbahasa oleh Hasan Basri