Thursday, June 5, 2014

Khilafat




أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله. أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
 بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم* الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ*

Sebuah karunia besar Allah yang telah menyatukan Jemaat Ahmadiyah sebagai salah satu dan yang telah ada sejak wafatnya Hadhrat Masih Mau’ud 'alaihish shalaatu was salaam adalah lembaga Khilafat. Selama 106 tahun terakhir dari sejarah Jemaat menjadi saksi kenyataan bahwa setelah Hadhrat Masih Mau'ud as. wafat, seperti yang beliau nyatakan dalam buku beliau Al Wasiyyat anggota Jemaat telah menerima Khilafat dengan ketaatan sempurna. Setiap Ahmadi di seluruh dunia tidak peduli apa latar belakang etnis atau kebangsaannya sangat paham bahwa ketaatan terhadap Khilafat ‘alaa minhajin nubuwwah yang dimulai setelah kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud as adalah tugas terbesarnya.

Di sini saya (Hudhur) tidak mengacu pada orang-orang yang memisahkan diri dari Jemaat pada tahun-tahun awal [berdirinya Jemaat] dan sekarang tidak memiliki pijakan, melainkan, saya merujuk pada mayoritas Jemaat Ahmadiyah yang memahami kedudukan Hadhrat Masih Mau’ud as dan memiliki pemahaman bahwa dalam ketaatan terhadap Khilafat terletak kesatuan, kemajuan dan darinya datang kekuatan untuk menanggapi serangan penentang Ahmadiyah, Islam. Hal ini karena pertolongan Ilahi sekarang terkait dengan Khilafat dari era kedua Islam.
Namun, perlu dipahami bahwa hanya secara lisan mengaku beriman, dia tidak meraih rahmat Allah. Ayat Istikhlaf (ayat 56 Surah Al Nur) menjanjikan Khilafat kepada orang mukmin sejati dan memberikan kabar suka mengubah ketakutan mereka menjadi keamanan dan berjanji untuk meneguhkan mereka. Ini tentu dijanjikan kepada mereka yang berdoa, beribadah kepada Allah dan berkorban untuk menegakkan Keesaan Tuhan. Ada banyak yang mengatakan لا الہ الا اللہ (tidak ada yang patut disembah kecuali Allah) tetapi dalam kenyataannya hanya mereka yang menghargai لا الہ الا اللہ , yaitu yang hanya berpaling kepada Allah dalam setiap situasi dan yang tidak berpaling kepada siapapun kecuali Allah. Pada setiap Hari Khilafat yang kita peringati harus menarik kita menuju menyembah Allah, doa, tetap teguh pada Tauhid (Keesaan Tuhan) serta mengukur setinggi mana standar kita dalam menyebarkan Keesaan Tuhan. Jika standar kita dalam hal ini tidak naik, maka mengadakan konvensi (jalsah, perkumpulan), memberikan pidato, wacana akademis dan perayaan lainnya tidak berarti apa-apa. Yang dibutuhkan adalah memahami ruh itu semua. Kita akan memahami hakekat Keesaan Tuhan jika kita condong pada doa dan akan dijadikan penerima karunia Allah yang dijanjikan kepada Hadhrat Masih Mau'ud as..
Allah telah menarik perhatian kita untuk berdoa dan beribadah kepada-Nya supaya tetap terhubung dengan Khilafat, untuk meraih berkah Ilahi, untuk menyingkirkan kesulitan kita dan memiliki kedamaian batin, dan doa dan ibadah memang adalah senjata kita yang sebenarnya yang bisa kita andalkan terus-menerus. Cara dan sarana sementara tidak membawa keberhasilan. Kita melihat bahwa dalam catatan sejarah nabi Allah, kesuksesan hanya datang melalui doa, khususnya dalam sejarah Islam dan khususnya pada zaman Hadhrat Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khulafatur Rasyidin kemenangan datang melalui doa dan tidak melalui kekuatan duniawi. Perlu diingat bagaimanapun, bahwa meskipun adanya semua janji Ilahi, pengorbanan jiwa tetap diberikan dan standar ibadah harus selalu ditingkatkan.
Pada yang Jumat lalu saya (Hudhur) telah berbicara merujuk kepada seorang Ahmadi yang temannya dari golongan Syiah telah mengatakan kepadanya bahwa para Ahmadi tidak menanggapi hal-hal itu dengan tepat dan saya (Hudhur) telah mengatakan bahwa ternyata teman Ahmadi itu juga memiliki pandangan yang sama. Meskipun saya (Hudhur) tidak menyebutkan nama apapun, tampaknya orang itu mengerti dan menulis kepada saya (Hudhur) untuk mengatakan bahwa itu hanya pandangan teman Syiah-nya dan ia tidak sependapat. Saya (Hudhur) mendapatkan informasi dari berbagai sumber bahwa orang itu memiliki pandangan seperti itu. Kita harus ingat bahwa semua berkat ada dalam doa, karena Allah telah menyatakan, فصلِّ لربك وانحر ‘fa-shalli li Rabbika wanhar.’ - "Jadi shalatlah bagi Tuhan engkau, dan berikan pengorbanan." (108:3). Adalah ibadah kepada Allah dan pengorbanan yang menjadikan kita penerima karunia Allah. Tidak ada keraguan bahwa adalah sifat manusia menjadi gelisah ketika cobaan dan kesengsaraan berlangsung lama. Seperti disebutkan dalam khotbah Jumat lalu, dalam situasi seperti itu mukmin sejati mengucapkan suara cemas, "متى نصر الله" ‘mataa nashrullahi.’ '... Kapan datang pertolongan Allah? ... "(2:215).
 Mereka mengatakan begitu bukan karena putus asa, tapi untuk menarik belas kasihan Tuhan. Mereka melakukannya dengan benar-benar menyerahkan diri kepada Allah, memanjatkan doa-doa mereka ke titik tertinggi dan mematuhi standar tinggi pengorbanan. Dan kemudian, sebagai jawaban, datang suara: "ألا إن نصر الله قريب" '... Sungguh, pertolongan Allah sudah dekat. "(2:215).
Allah mewahyukan hal ini kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. pada berbagai kesempatan dan juga mewujudkan hal ini dalam praktek dan kita juga menjadi saksi untuk itu dan Insya Allah akan terus menjadi saksi untuk itu. Pertolongan Tuhan datang dalam lingkup tertentu dan tentu saja ada kemenangan agung pertolongan Ilahi yang akan kita saksikan! Musuh merancang makar berbahaya. Dalam perspektif duniawi situasi di negara-negara Muslim, khususnya di Pakistan sangat berbahaya. Namun, Allah memiliki kekuasaan atas segala sesuatu dan Dia adalah sebaik-baik Perencana dan Dia akan menghancurkan rencana musuh! Kita perlu berpaling kepada doa dan Istighfar untuk menghilangkan kecemasan kita dan juga untuk dapat mengurus kemenangan kita. Allah menyatakan: فسبح بحمد ربك واستغفره ‘fasabbih bihamdi Rabbika wastaghfirhu.’ - ‘Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan engkau, dan mohonlah ampunan-Nya..."(110:4)
Kita semua perlu memahami hal ini dan kita perlu menyampaikan doa-doa kita ke titik tertinggi. Saya (Hudhur) telah menyebutkan sebelumnya bahwa kita memiliki pemahaman yang sangat baik tentang ruh pengorbanan tapi kita perlu memahami hakekat doa. Untuk menikmati buah dari pengorbanan kita, kita sangat perlu untuk meningkatkan standar doa-doa kita dan perlu untuk menimbulkan kondisi itu dalam diri kita, yang Tuhan inginkan. Allah menyatakan:
أمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأَرْضِ أَإلَهٌ مَعَ اللهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
'Atau, Siapa yang menjawab orang tertekan ketika ia menyeru kepada-Nya, dan melenyapkan keburukan, dan menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi? Apakah ada Tuhan selain Allah? Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. "(27:63)
Hadhrat Masih Mau’ud as menulis:
Ingat, Tuhan Yang Maha Esa tidak peduli, kecuali doa yang dipanjatkan terus-menerus dan dengan penuh kepedihan, Dia tidak peduli. Seseorang yang istrinya atau anak kurang sehat atau ketika seseorang menghadapi kesedihan mendalam, ia menjadi sangat tertekan. Kecuali doa itu tulus, dan hati merasa dan dibuat dalam keadaan tertekan, itu tetap tidak efektif dan sia-sia. Sangat penting bahwa doa dipanjatkan dengan hati sedih supaya dikabulkan, seperti dinyatakan:
أمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأَرْضِ أَإلَهٌ مَعَ اللهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
"Atau, siapa yang menjawab orang tertekan ketika ia menyeru kepada-Nya ..." (27:63). [2]
Kita perlu fokus pada doa dan ibadah kepada Tuhan lebih dari sebelumnya dan kita perlu memanjatkannya dengan penuh kepedihan dan kita perlu menarik belas kasihan Tuhan. Berikutnya saya (Hudhur) menarik perhatian kepada beberapa doa yang pertama kali dianjurkan oleh Hadhrat Khalifatul Masih III rh. pada saat seratus tahun Jama'at dan saya juga mengingatkan mereka kemudian pada saat seratus tahun Khilafat. Doa-doa ini hendaknya tidak dilupakan atau menurun; melainkan mereka harus menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selain itu kita perlu menghiasi Shalat kita. Doa-doa ini sering disebut-sebut di MTA tapi saya juga menyebutkannya untuk mengingatkan.
Yang paling penting adalah Surah Al Fatihah; itu harus dibaca banyak-banyak. Shalawat juga harus dibaca berulang-ulang. Lalu ada doa yang diwahyukan kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. dan harus dibaca banyak:
Subhanallaahi wa bihamdihii subhanallaahil ‘adziim allhaahumma shalli alaa muhammadin wa aali muhammad
Hadhrat Abu Huraira ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ 'Ada dua ucapan yang sangat ringan di lidah untuk diucapkan tetapi sangat berat pada timbangan dan sangat disukai Allah Yang Maha Pemurah dan itu adalah: Subhanallaahi wa bihamdihii dan subhanallaahil ‘adziim '
Karena kata-kata ini sangat disukai oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, kita perlu untuk membacanya untuk menarik rahmat-Nya.  Lalu ada doa:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
‘Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmatan innaka antal Wahhaab.’ - "Ya Tuhan kami, janganlah biarkan hati kami sesat setelah Engkau memberi petunjuk pada kami; dan berikan pada kami rahmat dari sisi-Mu; pasti, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. "(3:9)
Hadhrat Nawab Begum Sahiba ra. bermimpi setelah wafatnya Hadhrat Masih Mau’ud as di mana beliau as menasehatkan agar dirinya banyak-banyak membaca doa ini. Ketika dia menceritakan mimpinya kepada Hadhrat Khalifatul Masih I ra. beliau mengatakan beliau tidak akan pernah berhenti membaca doa ini dan akan banyak-banyak membacanya. Beliau mengatakan bahwa selain doa ini memohon untuk kekuatan iman, itu juga doa yang bagus untuk tetap terhubung dengan Khilafat.
Doa lain yang perlu diperhatikan adalah:
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
‘Rabbanaa afrigh ‘alainaa shabraw wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.’ - “Wahai Tuhan kami, mencurahkan kesabaran kepada kami, dan teguhkan langkah-langkah kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang kafir.” (2:251)
Dan doa:
اَللَّهُمَّ اِنَّا نَجْعَلُكَ فِىْ نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
‘Allahumma innaa naj’aluka fii nuhuurihim wa na’uudzubika min syuruurihim.’ – “Ya Allah, kami menjadikan-Mu perisai terhadap musuh dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka.”
Riwayat Hadits menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw merasakan bahaya dari sekelompok orang, beliau biasa membaca doa ini.
Kita juga harus sibuk membaca Istighfar:
"أستغفر الله ربي من كل ذنب وأتوب إليه"
AstaghfiruLlaaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaihi
Beberapa waktu lalu saya (Hudhur) telah mendorong untuk membaca doa ini berdasarkan mimpi:
رَبِّ كُلُّ شَيْءٍخَادِمُكَ رَبِّ فَاحْفَظْنا وَانْصُرْنا وَارْحَمْنا
‘Rabbi kullu syai-in khaadimuka Rabbi fahfazhnii wanshurnii warhamnii.’ 'Ya Tuhan semuanya tunduk kepada-Mu. Ya Tuhan, lindungilah kami, tolonglah kami dan kasihanilah kami'
Doa yang dikutip dalam khotbah Jumat lalu juga harus dimasukkan dalam doa-doa rutin.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
‘Rabbana ghfirlanaa dzunuubana wa israafana fii amrina wa tsabbit aqdaamana wanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.’ – Ya Tuhan kami, ampunilah kesalahan-kesalahan kami dan tindakan kami yang berlebihan dalam urusan-urusan kami, dan teguhkanlah langkah kami dan tolonglah kami melawan orang-orang kafir." (3:148)
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda: “Saat aku tengah berdoa untuk para anggota Jama'atku dan kemudian untuk Qadian, turun wahyu kepadaku: زندگی کے فیشن دور جا پڑے Zindegi ke fashion se dur ja pare he "Mereka telah ditarik dari mode kehidupan 'Dan kemudian, "فسَحِّقْهم تسحيقًا." Fasahhiqhum tashiiqa – ‘Kemudian gilinglah mereka hingga hancur-luluh.’”
Hadhrat Masih Mau’ud as Bersabda, “Aku bertanya-tanya dalam diriku mengapa tindakan giling telah dikaitkan denganku. Lalu aku melihat doa yang ditulis di dinding Baitud Dua yang adalah sebagai berikut: يَارَبِّ فَاسْمَعْ دُعَاءِيْ وَمَزِّقْ أَعْدَاءَكَ وَاَعْدَاءِيْ وَانْجِزْ وَعْدَكَ وَانْصُرْ عَبْدَكَ وَأَرِنَا اَيَّامَكَ وَشَهِّرْلَنَا حُسَامَكَ وَلاَ تَذَرْمِنَ الْكَافِرِيْنَ شَرِيْرًا ‘Yaa Rabbi fasma’ du’aa-ii wa mazziq a’daa-aka wa a’daa-ii wanjiz wa’daka wanshur ‘abdaka wa arinaa ayyaamaka syahhir lanaa husaamaka wa laa tadzar minal kaafiriina syariiraa.’ – “Ya Tuhan-ku, dengarlah doaku, hancur-leburkanlah musuh Engkau dan musuhku, sempurnakanlah janji-Mu, tolonglah hamba-Mu, perlihatkanlah hari-hari (pertolongan)-Mu, dan hunuslah pedang-Mu untuk musuh-musuh kami dan janganlah Engkau lepaskan seorang pun yang nakal dari orang-orang yang ingkar."[3]
Berikutnya, saya (Hudhur V atba) akan memberikan penghormatan kepada orang yang sangat sayang, tulus, setia, paling berguna yang juga memiliki banyak kualitas besar lainnya. Dia adalah Dr Mahdi Ali Qamar, putra Chaudhry Farzand Ali Sahib. Dia disyahidkan di Rabwah pada tanggal 26 Mei 2014. Ia akan mengunjungi Bahisti Maqbarah di Rabwah dengan istrinya, seorang putra dan seorang kerabat pada pukul 5 pagi ketika dua penyerang tak dikenal datang dengan sepeda motor dan menembaknya. Dr Mahdi Ali adalah seorang ahli jantung dari Amerika Serikat yang mengunjungi Rabwah bersama istri dan dua anak untuk Waqf Arzi di Tahir Heart Institute. Dia tinggal di lembaga ini dan pada hari itu akan mengunjungi pemakaman setelah Shalat Subuh. Saat ia mendekati pintu gerbang pemakaman dua orang muncul dengan sepeda bermotor dan menembak ke arahnya dan melarikan diri ke jalan utama. Dr Mahdi ditembak sebelas kali dan syahid di tempat. Inna lillahi wa inna illaihi raji’uun.
Keluarga Dr Shaheed adalah dari kabupaten Faisalabad. Ayahnya Chaudhry Farzand Ali Sahib Bai'at di masa mudanya di tangan Hadhrat Khalifatul Masih II ra.. Setelah itu, kakaknya juga Bai'at dan keluarganya pindah ke Rabwah. Kakek dr. Shaheed, Master Ziaud Din Sahib Shaheed adalah syahid pertama di antara para syahid dari Rabwah tahun 1974 ketika penembakan di stasiun Sargodha.
Dr Mahdi Ali lahir pada tanggal 23 Desember 1963. Pada hari Mirza Bashir Ahmad Sahib, yang dikenal sebagai 'Qamarul Anbiya' (bulan para nabi) wafat. Berdasarkan hal ini ayahnya menambahkan nama 'Qamar' untuk nama Dr Mahdi dan kakek dari pihak ibu juga menambahkan nama Hadhrat Muslih Mau’ud ra. pada nama Dr Mahdi itu. Nama lengkapnya adalah Mahdi Ali Bashiruddin Qamar. Ia menerima pendidikan awal di Rabwah. Dia adalah seorang mahasiswa yang sangat cerdas dan menjanjikan. Ketika ia bergabung dengan fakultas kedokteran di Faisalabad ia menghadapi banyak penentangan dan harus pergi. Namun, ia kembali untuk menyelesaikan studinya. Ia berkhidmat di rumah sakit Fazl Umar, Rabwah 1989-1991.
Dia berimigrasi ke Kanada dengan ibunya di mana ia lulus ujian medis dan mulai magang. Ia pergi ke Brooklyn University di New York untuk mengambil spesialisasi di bidang kardiologi dan mulai bekerja di Columbus, Ohio, dan menetap di sana. Ketika Hudhur mendorong para dokter untuk berkhidmat di Tahir Heart Institute Dr Mahdi adalah salah satu dokter yang berkhidmat secara sukarela di institut. Ini adalah kunjungan seperti itu yang ketiga. Ia juga pernah berkhidmat di Jama'at di berbagai tingkatan lainnya.
Dia adalah seorang yang sangat lembut, penuh kasih, orang yang tidak pernah berselisih dengan siapa pun. Istrinya mengatakan dia sangat lembut dan penuh kasih dengan dia dan selalu mengabaikan kesalahan dan sangat memperhatikan keluarganya. Dia sangat sayang kepada anak-anaknya, dan memberikan waktu untuk pendidikan dan tarbiyat mereka dan memiliki temperamen yang sangat taat. Istrinya mengatakan jika ia (istri) jengkel pada sesuatu ia selalu mengatakan kepadanya untuk tidak marah. Dia sangat rendah hati. Perlakuan pada mertuanya sangat baik. Kakak iparnya mengatakan bahwa ia pernah tinggal bersama mereka selama lima tahun dan dia tidak pernah mendengar dia meninggikan suara dan dia selalu memperlakukannya seperti ibunya. Dia sangat ramah dan para tamu yang tinggal di tempat mereka selama acara Jama'at. Dia juga akan menjemput tamu dari bandara. Dia banyak membantu mereka yang kurang beruntung.
Dr Mahdi juga memiliki bakat artistik (bakat seni) dan adalah seorang penyair yang sangat baik. Koleksi puisi berjudul 'Barg e Khayal' dalam tahap cetak. Dia juga kaligrafis yang terampil. Dia memiliki kecintaan yang besar dan kesetiaan pada Khilafat dan selalu dengan semangat mengikuti ketika didorong kearah tujuan yang baik. Dia sangat murah hati dalam memberi sumbangan dan gerakan-gerakan keuangan dan menyumbangkan sejumlah besar untuk masjid di Columbus. Demikian juga, ia menyumbang dengan murah hati untuk masjid di lingkungan leluhurnya di Rabwah. Dia juga di garis depan menyumbang ke Tahir Heart Institute. Dia sangat giat menyeru orang kepada Allah dan sangat banyak membaca dari segi materi keagamaan. Dr Mahdi biasa memberikan tanggapan yang paling efektif terhadap tuduhan dan keberatan di YouTube.
Dr Mahdi Ali meninggalkan seorang janda, Wajeeha Mahdi Sahiba dan tiga putra. Abdullah Ali, 15, Ali Hashim, 7 dan Asher Ali, 3, yang bersamanya pada saat penembakan.
Saya (Hudhur V atba) kutip beberapa bait puisi Dr Mahdi Shaheed. Dia mengatakan dalam puisi terakhirnya, yang ditulis pada 28 Maret 2014:
Kita akan bertukar berhadap-hadapan dengan kematian, berkata-kata tentang bagaimana kehidupan dicapai
Tidak ada Yazid yang akan dapat menghapus, karena benarlah kata-kata putra al-Batool (julukan untuk Siti Fatimah, artinya wanita suci, putra beliau ialah al-Hasan dan al-Husain.)
Semuanya akan binasa dan yang akan tinggal hanya kata-kata Allah dan Rasul-Nya
Dalam puisi sebelumnya, ia menulis:
Wahai Ilahi, inilah satu harapanku
 Andai saja tertumpahnya darahku bermanfaat di jalan-Mu!
Ia juga menulis qashidah dengan judul ‘Nuurul Khilaafat’ (Cahaya Khilafat):
karunia Kebenaran telah memberiku minuman kehidupan
sehingga ia telah mengikat jalan kehidupanku dengan Khilafat
Sementara matahari dan bulan mengagumi cahaya Istikhlaf
Kesuraman telah jatuh pada para murid setan
Hadi Ali Sahib, yakni mubaligh kita dan tinggal di sini (di Inggris) untuk waktu yang lama adalah kakak Dr Mahdi Ali Shaheed. Dia mengatakan, bahwa saudaranya juga menyukai kaligrafi seperti dirinya. Dia menulis, saudara kami adalah orang yang luar biasa dan meskipun kehilangannya sangat besar untuk seluruh keluarga kami, dengan karunia Allah semata, keluarga tunduk kepada kehendak Allah dan tetap teguh. Signature email Dr Mahdi Ali adalah dalam bahasa Arab, "قُولوا للناس حُسنًا" ‘Quuluu lin naasi husnaa.’ yang artinya: 'Katakanlah kepada orang-orang apa yang baik'
Kakak perempuannya menulis bahwa Dr Mahdi Ali memiliki kepribadian yang bijaksana dan seius dari masa kanak-kanak dan tidak tertarik pada hal-hal yang tidak berguna. Sejak kecil ia mengerjakan Shalat dengan tekun dan merupakan anggota aktif dari badan-badan. Sebagai seorang anak ia biasa menjadi bagian dari kelompok anak-anak yang membangunkan orang untuk Shalat Subuh di Rabwah dengan membaca tilawat keras-keras. Dia mencintai membaca sejak usia dini dan sangat berpengetahuan dalam karya-karya agama. Ia biasa mengambil manfaat dari menemani para tetua di Rabwah. Dia memiliki kecintaan yang khusus pada Rabwah dan akhirnya memberikan hidupnya di wilayah itu. Ia menjadi dokter mengikuti keinginan orangtuanya dan memang menjadi dokter yang sangat ulung. Dia menerima banyak penghargaan untuk profesinya. Dia tidak pernah menyia-nyiakan waktu dan selalu mencari ilmu pengetahuan. Meskipun jadwal sibuk, ia menyisihkan waktu untuk menghabiskan waktu dengan istri dan anak-anaknya dan mengajari anak-anaknya membaca Al-Qur'an. Dia memiliki sifat yang sangat pemaaf dan lebih suka menempatkan dirinya dalam kesulitan daripada membiarkan orang lain menderita.
Teman sekamar kuliahnya Dr Mahmood menulis bahwa Dr Mahdi Ali dawam dalam shalat dan puasa sejak hari-hari kuliah. Dia sedikit lebih senior dari Dr Mahmood, sehingga ia membimbing dan membantunya dengan sangat lembut. Dia adalah bagian dari kelompok dokter yang memelopori Bank Darah Rabwah dan masukannya paling signifikan dalam memulai Bank Darah.
Dr Nasim Rehmatullah Sahib menulis bahwa Dr Mahdi Ali Shaheed adalah orang yang sangat rendah hati yang selalu memiliki senyum di wajahnya.
Hudhur bersabda Dr Mahdi Shaheed bertemu Hudhur beberapa waktu lalu dan sejak mengetahui tentang kesyahidannya, Hudhur melihat wajahnya tersenyum ceria di depan mata beliau. Dia memiliki wajah yang sangat damai. Beberapa, yang telah melihat foto-fotonya, telah menulis kepada Hudhur bahwa Dr Mahdi Ali Shaheed tampak seolah-olah damai tertidur saat dadanya bersimbah darah.
Ketua Jama'at Columbus, Abdul Salam Sahib menulis bahwa Dr Mahdi Ali Shaheed tiba di Columbus sepuluh tahun yang lalu dan selalu menjadi anggota yang sangat aktif. Dia memiliki rasa ketaatan pada Jemaat dan selalu menyambut yang lain dengan riang. Dia tidak pernah menolak setiap tugas yang diberikan kepadanya dan memiliki ghairat kecintaan kepada Khilafat.
Ketika saya (Hudhur V atba) mengunjungi Columbus pada tahun 2012 Dr Mahdi Ali Shaheed telah terjaga sepanjang malam untuk menghias masjid dan melakukan kaligrafi dengan Hadi Ali Sahib dan kemudian ia pergi bekerja di pagi hari. Dia selalu membayar untuk apa pun dekorasi pekerjaan masjid yang ia lakukan dari kantongnya sendiri. Ketika ia bekerja di sekitar masjid tidak ada yang bisa membayangkan bahwa dia adalah seorang dokter senior. Dia bekerja dengan sangat sederhana.
Seorang teman dokter menulis bahwa ia memiliki kesempatan untuk bekerja dengannya. Kadang-kadang orang merasa iri atas kesuksesan profesionalnya dan menciptakan kesulitan baginya. Namun, ia selalu menghadapi situasi seperti itu dengan riang dan tidak pernah terlihat menampakkan kemarahan dan selalu tenang dan tersenyum. Ia biasa mengatakan mengapa kita harus terganggu, kita memiliki doa-doa Khalifah-e-waqt dengan kita.
Ketika ia datang ke sini (Inggris) ia bertemu saya (Hudhur V atba) dan sangat senang dan sekembalinya dia mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia telah bertemu saya dan berbicara tentang pertemuan itu.
Emailnya biasa menggunakan signature (tanda tangan), “Seseorang harus menimbulkan perubahan dalam dirinya yang ingin dia lihat pada orang lain.” Ia adalah contoh hidup dari hal ini.
Dr Noori Sahib Tahir Heart Institute menulis bahwa Dr Mahdi Ali sangat populer di kalangan pasien. Orang-orang miskin sangat semangat datang kepadanya untuk pengobatan. Dia memperlakukan setiap pasien dengan perhatian pribadi. Dia memiliki sifat yang sangat sederhana dan berpakaian secara sederhana sehingga sulit membedakannya ketika diantara pasien. Dia berkhidmat secara sukarela Tahir Heart Institute. Kunjungan rutinnya ke Tahir Heart Institute menunjukkan komitmen yang tulus kepada profesinya. Dia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan memori yang sangat baik. minatnya meliputi Al-Qur'an, buku-buku Hadhrat Masih Mau'ud as., puisi dan kaligrafi.
Mubarak Siddiqui Sahib, yang ada di sini, adalah teman sekelas. Dia menulis, “Mahdi Ali memiliki kualitas seorang mukmin sejati dari usia dini. Dia sangat cerdas dan seorang hamba setia Jama'at yang mencintai Khilafat. Walaupun ada di depan kami dalam performa akademik dan keuangan, ia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan sabar. Kadang-kadang selama hari-hari sekolah saya tidak memiliki beberapa buku pelajaran. Dia mengatakan kepada saya, saya telah membaca buku ini setengah hari, sekarang anda membacanya untuk sisa hari itu. Sedemikian rupa sehingga, kadang-kadang ia bahkan meminjamkan bukunya sehari sebelum ujian, meskipun demikian kebanyakan waktu ia meraih posisi pertama di kelas. Ketika ia baru-baru ini datang ke London saya berkata kepadanya Anda sekarang seorang ahli bedah terkenal di Amerika Serikat, mari kita pergi ke sebuah restoran yang sangat baik. Tapi dia menjawab saya orang yang rendah hati yang sama. Kita bisa pergi makan di setiap restoran yang sederhana. Saya tidak pernah mendengar dia mengatakan satupun kata tidak beradab dan dia memiliki rasa penghormatan untuk Jama'at. Tidak ada yang berani mengatakan sesuatu yang negatif di hadapannya tentang seorang pengurus kecil. Dia adalah seorang Ahmadi teladan dan membantu teman-temannya secara finansial dengan sangat diam-diam.
Teman lainnya menulis bahwa Dr Mahdi Ali memiliki suara yang sangat merdu dan berpartisipasi dalam Tilawat dan kompetisi pembacaan puisi sejak usia dini dan mencapai posisi yang baik. Dia sering membacakan bait-bait syair Hadhrat Muslih Mau’ud ra., yang temannya mengatakan menggema sejak kewafatannya:
Selamanya mereka telah membuat makar untuk menghancurkan taman Ahmad
Tapi rencana Tuhan tersembunyi menunggu di jalan mereka
Mengapa seorang mukmin sejati mencari pembunuh!
Matanya bercahaya dan nafasnya seperti pedang!
Hai para penindas!
Dosa-dosa kalian akan menjadi kejatuhan kalian
Mereka akan menjerat kaki kalian seperti belenggu!
Dr Sultan Mubasher Sahib menulis bahwa Dr Mahdi Ali adalah yang paling penuh kasih tentang orang miskin. Dia membuka rekening bank pada kunjungan terakhirnya ke Rabwah dan meminta Dr Mubasher untuk membantu orang miskin dengan dana yang ia simpan. Setelah dia menelepon untuk mengatakan bahwa mantan pekerja Jama'at membutuhkan dana karena ia sedang membangun rumah, dan jika bisa dia dibantu dengan Rupee 100.000. Dia juga mengatakan bahwa ia akan membayar biaya kuliah setiap mahasiswa kedokteran.
Teman Dr Mahdi Hafiz Abdul Qudoos mengatakan bahwa ketika Dr Mahdi bekerja di rumah sakit Fazl Umar ia datang menemuinya dan mengatakan kepadanya bahwa pasien tunawisma di rumah sakit membutuhkan darah. Ia mengatakan ia telah memberikan satu botol darah dan ingin temannya untuk memberikan botol yang lain.
Dr Mahdi Ali Shaheed biasa mengirim bahan untuk Tahir Heart Institute termasuk stent dan biasa mengatakan bahwa ia bangga mengkhidmati rumah sakit. Dia ingin membangun rumah di Rabwah sehingga ia tidak menjadi beban pada akomodasi Jama'at. Dia puas tentang perkembangan anak-anaknya meskipun tinggal di USA. Ini karena dia secara pribadi menyediakan waktu untuk anak-anaknya.
Salah satu temannya mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan persaudaraan yang penuh kasih. Dia mengatakan ketika ia tiba di Rabwah kali ini pada hari Sabtu dia menelepon saya dan meminta untuk datang. Waktu itu jam 10 malam dan saya memintanya untuk beristirahat, tapi dia bersikeras supaya aku pergi menemuinya. Kami bertemu. Dengan penuh kasih ia memberikan stetoskop terbaru sebagai hadiah, bertanya kepada saya tentang arah kiblat dll. Dia mengatakan kami bertemu larut malam dan berbicara sampai 11:15 ketika saya pergi. Beberapa jam kemudian, di pagi hari ia pergi ke Bahisti Maqbarah dan menjadi syahid di sana.
Situs web koran Dawn mengomentari kesyahidan Dr Mahdi Ali dengan memberikan latar belakang penentangan terhadap Jama'at diikuti dengan kata-kata:
'Dr Qamar Ali Mahdi bukan dokter biasa. Sementara ia memegang Young Investigator Award oleh American College of Cardiology dan termasuk diantara Dokter Top Amerika untuk tahun 2003-2004 dan Ahli jantung Top Amerika selama bertahun-tahun 2005, 2006, 2007, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Dia juga memegang Pyysicia Recognition Award oleh American Medical Association. Wajah cerahnya yang berkacamata tersenyum di samping profilnya yang berbunyi: "Saya percaya dalam memberikan perawatan terbaik pada pasien, mempertahankan standar profesional tertinggi, memberikan kontribusi bagi kemajuan lembaga yang saya tergaung didalamnya. Prioritas pertama saya adalah melaksanakan tanggung jawab profesional saya dengan kompetensi, kejujuran dan integritas. "
Dan dia memang melaksanakannya dengan kompetensi, kejujuran dan integritas.
Sebagai kesimpulan, penulis mengamati:
"Maafkan aku, Dr Qamar Ali Mahdi, aku gagal melindungi Anda tetapi saya mengangkat suara saya terhadap penganiayaan ini. Aku mengabaikan keselamatan saya supaya besok aku tidak mati tanpa terdengar."
Banyak surat kabar dari Amerika Serikat, Kanada dan Inggris di seluruh dunia telah mengutuk pembunuhan biadab dan tidak manusiawi Dr Mahdi Ali. Lebih dari tiga puluh surat kabar telah memuat berita tersebut. Ini termasuk, National Post Canada, The Star Canada, CBC News Canada, Global News, CNN, USA Today, New York Times, Washington Post, Columbus Despatch, Wall Street Journal, The Express Tribune, Washington Times, The Strategic Intelligence, Daily Mail, BBC Urdu, Al Jezeera, Down dan lain-lain. Sementara semua koran tersebut mengutuk pembunuhan barbar Dr Mahdi Ali, mereka juga memperkenalkan Jama'at dan rincian yang diberikan tentang penganiayaan terhadap kita dari beberapa dekade terakhir. Dengan cara pengenalan koran ini telah menyebutkan pendakwaan Hadhrat Masih Mau’ud as dan menyebutkan nama beliau, mereka juga menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah sebuah komunitas yang damai dan mengutuk pembunuhan orang tak berdosa atas nama Jihad. Beberapa makalah juga memuji kerja sosial Jama'at. Dr Mahdi Ali membuka jalan baru pertablighan dengan memberikan hidupnya dan membuat Jama'at diperkenalkan.
Wall Street Journal, yang merupakan surat kabar terkenal di dunia yang diterbitkan di Amerika Serikat telah meliput berita kesyahidannya dengan memperkenalkan Jama'at dan mengutip tentang penganiayaan terhadapnya dan kemudian mengutip Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan: "Setiap agama minoritas di Pakistan dianiaya, namun komunitas Ahmadiyah menghadapi perlakuan terburuk. Beberapa surat kabar berbahasa lokal mempublikasikan materi anti-Ahmadi tetapi tidak ada tindakan terhadap mereka. Jika komunitas Kristen diserang, Anda akan melihat perdana menteri mengeluarkan pernyataan kutukan, pejabat mengunjungi korban. Tapi itu tidak terjadi dengan komunitas Ahmadiyah. Tidak ada satu pun yang berdiri disisi mereka. '
Saya (Hudhur) menyatakan, Allah berdiri di sisi Ahmadiyah dan akan terus berdiri di sisi kita di masa depan.
Surat kabar itu juga mengutip seorang rekan Dr Mahdi Ali, Shantani Sinha: "Dia adalah salah seorang yang paling jujur, etis dan jenis orang yang tidak ada keburukan sedikitpun padanya" kata Dr Sinha, dia menambahkan bahwa Dr . Qamar kembali ke Pakistan untuk memberikan perawatan jantung gratis. '. Ia sangat pemurah.’ Dr Sinha juga mengatakan: "Ada kemungkinan bahwa ini bisa terjadi, dan ia tahu itu. Saya hanya berharap bahwa hal itu mungkin akan membantu meningkatkan kesadaran tentang pembunuhan yang tidak masuk akal terhadap orang yang sangat baik yang telah pergi untuk melakukan hal yang baik. "
Surat kabar itu juga mengutip seorang pejabat polisi mengatakan: "Kita sering melihat pamflet dan poster yang mengatakan untuk dirawat di rumah sakit ini adalah bertentangan dengan Islam karena ini dijalankan oleh Ahmadiyah '
Al Jazeera melaporkan seorang peneliti mengatakan, laporan berkala yang diterima tentang amannya orang-orang yang menyerang komunitas Ahmadiyah, karena tahu bahwa negara tidak akan melakukan apa-apa untuk membawa mereka ke pengadilan.
Washington Post juga melaporkan bahwa kejahatan ini terjadi karena semua orang tahu tidak ada tindakan yang akan diambil.
Lancaster Gazette, sebuah koran lokal dari daerah tempat tinggal Dr Mahdi telah meliput kesyahidannya secara rinci dan dengan komentar dari rekan-rekannya. "Ini menyedihkan," kata manajer pengembangan bisnis kardiovaskular Kelly Marion. Ada banyak air mata, dan Dr Qamar tidak sangat dirindukan.'
Qamar adalah anggota dokter pendiri Gordon B. Snider Cardiovascular Institute di FMC pada tahun 2011 dan dihormati sebagai Legendary Philanthropist oleh pusat medis pada tahun 2013. "Makalah ini juga mengatakan bahwa kematian Dr Mahdi tidak hanya mempengaruhi komunitas Ahmadiyah tetapi juga telah dirasakan oleh masyarakat luas.
Dalam liputan beritanya, The Columbus Dispatch mewawancarai anak Dr Mahdi Ali dan melaporkan: 'Apakah yang dirasakan sang anak ketika ayahnya dibunuh karena pelanggaran memberikan perawatan medis gratis bagi masyarakat miskin di tanah kelahirannya? Abdullah Ali mempertimbangkan pertanyaan itu. "Saya kecewa," kata anak 16 tahun itu dengan tenang. ‘Bukan marah atau dendam. '
Fox 28 Columbus juga melakukan wawancara terhadap putra Dr Mahdi Ali Abdullah Ali di mana dia mengatakan bahwa ayahnya adalah orang besar dan ia yakin bahwa seandainya si pembunuh berhenti untuk bicara dengan dia, dia akan membawa beberapa perubahan positif dalam hidup mereka. Dia mengatakan para pembunuh hanya melakukan ini untuk menyakiti jemaat, yang ia yakin mereka tidak tahu apa-apa tentangnya.
Saya (Hudhur V atba) mengatakan bahwa memang, ini adalah kenyataan. Para maulawi (ulama) telah meracuni orang melawan kita, yang benar-benar tidak tahu tentang hal-hal itu.
BBC Urdu juga telah meliput kesyahidan dan menyebutkan penganiayaan terhadap Ahmadiyah dan juga menerbitkan gambar dari pamflet yang memberitahu orang-orang bahwa mendapatkan perawatan dari Tahir Heart Institute adalah haram dan dosa besar. Pamflet itu juga mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki hubungan dengan Ahmadiyah menjadi kafir. Inna lillah!
Syahid ini memiliki kehidupan yang sukses dan menggunakannya untuk melayani kemanusiaan dan mendapatkan kematian yang memberinya hidup yang kekal dengan Allah.
Semoga Allah memberikan saudara kita ini kedudukan tinggi di surga dan semoga kedudukannya terus meningkat, semoga dia diberikan tempat di kaki para kekasih Allah.
Semoga Tuhan menjaga istri dan anak-anaknya dalam perlindungan-Nya dan semoga semua keinginan dan doa dari Dr Mahdi Ali untuk anak-anaknya terkabul.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, senjata terbesar untuk meraih kemajuan dan mengalahkan musuh adalah doa. Namun, Tuhan juga menarik perhatian dengan cara-cara dan sarana tertentu yang nampak yang juga harus digunakan sebanyak mungkin. Oleh karena itu, berdasarkan kejadian ini, manajemen di Rabwah perlu waspada lebih dari sebelumnya.
Manfaatkan sumber daya kalian dan buat perencanaan secara maksimal dan kemudian serahkan masalah tersebut dengan Allah. Setiap warga Rabwah perlu waspada.
Syahid ini telah menumpahkan darahnya di tanah Rabwah dan menarik perhatian kita kepada doa dan perencanaan. Dengan demikian, ada kebutuhan besar untuk memberi perhatian. Ahmadi di seluruh dunia harus berdoa untuk Ahmadi Pakistan karena mereka sekarang hidup dalam kondisi yang sangat tak tertahankan dan situasi memburuk! Semoga Allah juga memberi taufik kepada kita untuk melakukannya! Seluruh negeri telah menjadi tempat kekejaman dan penindasan. Beberapa hari yang lalu seorang wanita dilempari batu sampai mati di luar Pengadilan Tinggi. Pembunuhan dan kekacauan terjadi di sana setiap hari dan kita bahkan tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah karena mereka telah mensyahidkan seorang Ahmadi. Ketika pernsyahidan ini, penindasan ini berlangsung, tentu aparat kepolisian hadir dan itu terjadi di depan mereka.
Penindasan di Pakistan ini berlangsung atas nama Allah dan Rasul-Nya. Atas nama Rasul itu yang merupakan dermawan terhadap kemanusiaan, yang merupakan rahmat bagi semesta alam. Hati kita berdarah atas hal ini. Jika mereka harus melakukan penindasan setidaknya mereka mestinya tidak melakukannya atas nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka seharusnya tidak melakukan penganiayaan atas nama sang dermawan kemanusiaan dan rahmat bagi seluruh alam dan memburukkan nama Islam! Tapi mereka tidak mengerti dan mereka tidak tahu kemana mereka menuju! Ketika keputusan Allah akan terjadi dan Insya Allah akan terjadi, orang-orang ini akan dilenyapkan. Para penindas tidak akan tertinggal maupun para pendukung penindasan. Jadi, kita perlu berdoa dan banyak berdoa. Semoga Tuhan menjauhkan masyarakat dari jeratan para maulwi dan semoga mereka memahami kebenaran dan menerima Imam Zaman.
Saya (Hudhur V atba) akan mengimami shalat jenazah gaib untuk almarhum syahid setelah shalat Jumat.
Penerjemahan oleh: Mln. Fadhal Ahmad Nuruddin
Editor oleh: Mln. Dildaar Ahmad Dartono