أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن
محمدًا عبده ورسوله. أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم* الْحَمْدُ لله
رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ
نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ*
Sebuah
karunia besar Allah yang telah menyatukan Jemaat Ahmadiyah sebagai salah satu
dan yang telah ada sejak wafatnya Hadhrat Masih Mau’ud 'alaihish shalaatu was salaam adalah lembaga Khilafat. Selama 106 tahun terakhir dari sejarah Jemaat menjadi saksi
kenyataan bahwa setelah Hadhrat Masih Mau'ud as. wafat, seperti yang beliau
nyatakan dalam buku beliau Al Wasiyyat anggota Jemaat telah menerima Khilafat
dengan ketaatan sempurna.
Setiap Ahmadi di seluruh dunia tidak peduli apa
latar belakang etnis atau kebangsaannya sangat paham bahwa ketaatan terhadap Khilafat ‘alaa minhajin nubuwwah yang
dimulai setelah kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud as adalah tugas terbesarnya.
Di sini saya (Hudhur) tidak
mengacu pada orang-orang yang memisahkan diri dari Jemaat pada tahun-tahun awal [berdirinya Jemaat] dan sekarang tidak memiliki pijakan, melainkan, saya merujuk pada mayoritas Jemaat Ahmadiyah yang memahami kedudukan Hadhrat
Masih Mau’ud as dan memiliki
pemahaman bahwa dalam ketaatan terhadap Khilafat terletak kesatuan, kemajuan
dan darinya datang kekuatan untuk menanggapi serangan penentang Ahmadiyah,
Islam. Hal ini karena pertolongan Ilahi sekarang terkait dengan Khilafat dari
era kedua Islam.
Namun,
perlu dipahami bahwa hanya secara lisan mengaku beriman, dia tidak meraih
rahmat Allah. Ayat Istikhlaf (ayat 56 Surah Al Nur) menjanjikan Khilafat kepada
orang mukmin sejati dan memberikan kabar suka mengubah ketakutan mereka menjadi
keamanan dan berjanji untuk meneguhkan mereka. Ini tentu dijanjikan kepada
mereka yang berdoa, beribadah kepada Allah dan berkorban untuk menegakkan
Keesaan Tuhan. Ada banyak yang mengatakan لا
الہ الا اللہ (tidak ada yang patut disembah kecuali Allah) tetapi dalam
kenyataannya hanya mereka yang menghargai لا
الہ الا اللہ , yaitu yang hanya
berpaling kepada Allah dalam setiap situasi dan yang tidak berpaling kepada
siapapun kecuali Allah. Pada setiap
Hari Khilafat yang kita peringati harus menarik kita menuju menyembah Allah,
doa, tetap teguh pada Tauhid (Keesaan
Tuhan) serta mengukur setinggi mana standar kita dalam menyebarkan
Keesaan Tuhan. Jika standar kita dalam hal ini tidak naik, maka mengadakan
konvensi
(jalsah, perkumpulan), memberikan pidato,
wacana akademis dan perayaan lainnya tidak berarti apa-apa. Yang
dibutuhkan adalah memahami ruh itu semua. Kita
akan memahami hakekat Keesaan Tuhan jika kita condong pada doa dan akan
dijadikan penerima karunia Allah yang dijanjikan kepada Hadhrat Masih Mau'ud
as..
Allah
telah menarik perhatian kita untuk berdoa dan beribadah kepada-Nya supaya tetap terhubung dengan Khilafat, untuk meraih berkah Ilahi,
untuk menyingkirkan kesulitan kita dan memiliki kedamaian batin, dan doa dan
ibadah memang adalah senjata kita yang sebenarnya yang bisa kita andalkan terus-menerus.
Cara
dan sarana sementara tidak membawa keberhasilan. Kita melihat bahwa dalam
catatan sejarah nabi Allah,
kesuksesan
hanya datang melalui doa, khususnya dalam sejarah Islam dan khususnya pada
zaman Hadhrat Muhammad Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan Khulafatur Rasyidin kemenangan datang
melalui doa dan tidak melalui kekuatan duniawi. Perlu diingat bagaimanapun,
bahwa meskipun adanya semua janji Ilahi, pengorbanan jiwa tetap diberikan dan standar
ibadah harus selalu
ditingkatkan.
Pada yang Jumat lalu saya (Hudhur) telah berbicara merujuk
kepada seorang Ahmadi yang temannya dari golongan Syiah telah mengatakan kepadanya bahwa para
Ahmadi tidak menanggapi hal-hal itu dengan tepat dan saya (Hudhur) telah mengatakan bahwa
ternyata teman Ahmadi itu juga memiliki pandangan yang sama. Meskipun saya (Hudhur) tidak menyebutkan nama
apapun, tampaknya orang itu mengerti dan menulis kepada saya (Hudhur) untuk mengatakan bahwa
itu hanya pandangan teman Syiah-nya dan ia tidak sependapat. Saya (Hudhur) mendapatkan informasi
dari berbagai sumber bahwa orang itu memiliki pandangan seperti itu. Kita harus
ingat bahwa semua berkat ada dalam doa, karena Allah telah menyatakan, فصلِّ لربك وانحر ‘fa-shalli
li Rabbika wanhar.’ -
"Jadi shalatlah bagi Tuhan engkau, dan berikan
pengorbanan." (108:3). Adalah ibadah kepada
Allah dan pengorbanan yang menjadikan kita penerima karunia Allah. Tidak ada
keraguan bahwa adalah sifat manusia menjadi gelisah ketika cobaan dan
kesengsaraan berlangsung lama. Seperti disebutkan dalam khotbah Jumat lalu,
dalam situasi seperti itu mukmin sejati mengucapkan suara cemas, "متى نصر الله" ‘mataa
nashrullahi.’ '... Kapan datang pertolongan
Allah? ... "(2:215).
Mereka mengatakan begitu bukan karena putus
asa, tapi untuk menarik belas kasihan Tuhan. Mereka melakukannya dengan
benar-benar menyerahkan diri kepada Allah, memanjatkan doa-doa mereka ke titik
tertinggi dan mematuhi standar tinggi pengorbanan. Dan kemudian, sebagai
jawaban, datang suara: "ألا إن نصر الله قريب" '...
Sungguh, pertolongan Allah sudah dekat. "(2:215).
Allah
mewahyukan hal ini kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. pada berbagai kesempatan dan
juga mewujudkan hal ini dalam praktek dan kita juga menjadi saksi untuk itu dan
Insya Allah akan terus menjadi saksi untuk itu. Pertolongan Tuhan datang dalam
lingkup tertentu dan tentu saja ada kemenangan agung pertolongan Ilahi yang
akan kita saksikan! Musuh merancang makar berbahaya. Dalam perspektif duniawi situasi di negara-negara
Muslim, khususnya di Pakistan sangat berbahaya. Namun, Allah memiliki
kekuasaan atas segala sesuatu dan Dia adalah sebaik-baik Perencana dan Dia akan
menghancurkan rencana musuh! Kita perlu berpaling kepada doa dan Istighfar
untuk menghilangkan kecemasan kita dan juga untuk dapat mengurus kemenangan
kita. Allah menyatakan:
فسبح بحمد ربك واستغفره ‘fasabbih
bihamdi Rabbika wastaghfirhu.’ - ‘Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan engkau,
dan mohonlah ampunan-Nya..."(110:4)
Kita semua perlu
memahami hal ini dan kita perlu menyampaikan doa-doa kita ke titik tertinggi. Saya (Hudhur) telah
menyebutkan sebelumnya bahwa kita memiliki pemahaman yang sangat
baik tentang ruh pengorbanan tapi kita perlu memahami hakekat doa. Untuk
menikmati buah dari pengorbanan kita, kita sangat perlu untuk meningkatkan
standar doa-doa kita dan perlu untuk menimbulkan kondisi itu dalam diri kita,
yang Tuhan inginkan. Allah menyatakan:
أمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ
السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأَرْضِ أَإلَهٌ مَعَ اللهِ قَلِيلا مَا
تَذَكَّرُونَ
'Atau,
Siapa yang menjawab orang tertekan ketika ia menyeru kepada-Nya, dan
melenyapkan keburukan, dan menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi? Apakah
ada Tuhan selain Allah? Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. "(27:63)
Hadhrat Masih Mau’ud as menulis:
“Ingat,
Tuhan Yang Maha Esa tidak peduli, kecuali
doa yang dipanjatkan terus-menerus dan dengan penuh kepedihan, Dia
tidak peduli. Seseorang yang istrinya atau anak kurang sehat atau ketika
seseorang menghadapi kesedihan mendalam, ia menjadi sangat tertekan. Kecuali
doa itu tulus, dan hati merasa dan dibuat dalam keadaan tertekan, itu tetap
tidak efektif dan sia-sia. Sangat penting bahwa
doa dipanjatkan dengan hati sedih supaya dikabulkan, seperti dinyatakan:
أمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ
السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأَرْضِ أَإلَهٌ مَعَ اللهِ قَلِيلا مَا
تَذَكَّرُونَ
Kita perlu fokus pada
doa dan ibadah kepada Tuhan lebih dari sebelumnya dan kita perlu memanjatkannya
dengan penuh kepedihan dan kita perlu menarik belas kasihan Tuhan. Berikutnya saya (Hudhur) menarik perhatian
kepada beberapa doa yang pertama kali dianjurkan oleh Hadhrat Khalifatul Masih
III rh. pada saat seratus tahun Jama'at dan saya juga mengingatkan mereka kemudian pada saat
seratus tahun Khilafat. Doa-doa ini hendaknya tidak dilupakan atau menurun;
melainkan mereka harus menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selain
itu kita perlu menghiasi Shalat kita. Doa-doa ini sering disebut-sebut di MTA
tapi saya
juga menyebutkannya
untuk mengingatkan.
Yang paling penting
adalah Surah Al Fatihah; itu harus dibaca banyak-banyak. Shalawat juga harus
dibaca berulang-ulang. Lalu ada doa yang
diwahyukan kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. dan harus dibaca banyak:
Subhanallaahi wa
bihamdihii subhanallaahil ‘adziim allhaahumma shalli alaa muhammadin wa aali
muhammad
Hadhrat Abu Huraira ra.
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw
bersabda: كَلِمَتَانِ
خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى
الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ 'Ada dua ucapan yang sangat ringan di
lidah untuk diucapkan tetapi sangat berat pada timbangan dan sangat disukai
Allah Yang Maha Pemurah
dan itu adalah:
Subhanallaahi wa bihamdihii dan subhanallaahil ‘adziim '
Karena kata-kata ini sangat disukai oleh Tuhan Yang
Maha Pemurah, kita perlu untuk membacanya untuk menarik rahmat-Nya. Lalu
ada doa:
رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
‘Rabbanaa laa tuzigh
quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmatan innaka antal
Wahhaab.’ -
"Ya Tuhan kami, janganlah biarkan hati kami sesat
setelah Engkau memberi petunjuk pada kami; dan berikan pada kami rahmat dari
sisi-Mu; pasti, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. "(3:9)
Hadhrat Nawab Begum
Sahiba ra. bermimpi setelah wafatnya Hadhrat Masih Mau’ud as di mana beliau as menasehatkan
agar dirinya banyak-banyak
membaca doa ini. Ketika dia menceritakan mimpinya kepada Hadhrat Khalifatul
Masih I ra. beliau mengatakan beliau tidak akan pernah berhenti membaca doa ini
dan akan banyak-banyak membacanya. Beliau mengatakan bahwa selain doa ini memohon
untuk kekuatan iman, itu juga doa yang bagus untuk tetap terhubung dengan
Khilafat.
Doa lain yang perlu
diperhatikan adalah:
رَبَّنَا
أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
‘Rabbanaa afrigh
‘alainaa shabraw wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.’ - “Wahai Tuhan kami,
mencurahkan kesabaran kepada kami, dan teguhkan langkah-langkah kami, dan
tolonglah kami melawan orang-orang kafir.” (2:251)
Dan doa:
اَللَّهُمَّ اِنَّا نَجْعَلُكَ فِىْ نُحُوْرِهِمْ
وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
‘Allahumma innaa
naj’aluka fii nuhuurihim wa na’uudzubika min syuruurihim.’ – “Ya Allah, kami
menjadikan-Mu perisai terhadap musuh dan kami berlindung kepada-Mu dari
kejahatan mereka.”
Riwayat Hadits menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw merasakan bahaya dari sekelompok
orang, beliau biasa membaca doa ini.
Kita juga harus sibuk
membaca Istighfar:
"أستغفر الله ربي من كل ذنب
وأتوب إليه"
AstaghfiruLlaaha rabbi min kulli
dzanbin wa atuubu ilaihi
Beberapa waktu lalu saya (Hudhur) telah mendorong untuk
membaca doa ini berdasarkan mimpi:
رَبِّ كُلُّ
شَيْءٍخَادِمُكَ رَبِّ فَاحْفَظْنا وَانْصُرْنا وَارْحَمْنا
‘Rabbi kullu syai-in
khaadimuka Rabbi fahfazhnii wanshurnii warhamnii.’ 'Ya
Tuhan semuanya tunduk kepada-Mu. Ya Tuhan, lindungilah kami, tolonglah kami dan
kasihanilah kami'
Doa yang dikutip dalam
khotbah Jumat lalu juga harus dimasukkan dalam doa-doa rutin.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي
أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
‘Rabbana ghfirlanaa dzunuubana wa israafana fii amrina
wa tsabbit aqdaamana wanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.’ – “Ya Tuhan kami, ampunilah kesalahan-kesalahan kami dan
tindakan kami yang berlebihan dalam urusan-urusan kami, dan teguhkanlah langkah
kami dan tolonglah kami melawan orang-orang kafir." (3:148)
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda: “Saat aku tengah berdoa untuk para
anggota Jama'atku dan kemudian untuk Qadian, turun wahyu kepadaku: زندگی کے فیشن دور
جا پڑے Zindegi ke fashion se dur ja pare he "Mereka telah
ditarik dari mode kehidupan 'Dan kemudian, "فسَحِّقْهم تسحيقًا." Fasahhiqhum tashiiqa – ‘Kemudian gilinglah mereka hingga hancur-luluh.’”
Hadhrat Masih Mau’ud as Bersabda, “Aku bertanya-tanya dalam diriku mengapa tindakan giling telah dikaitkan
denganku. Lalu aku melihat doa yang ditulis di dinding Baitud Dua yang adalah sebagai
berikut: يَارَبِّ فَاسْمَعْ دُعَاءِيْ وَمَزِّقْ أَعْدَاءَكَ وَاَعْدَاءِيْ
وَانْجِزْ وَعْدَكَ وَانْصُرْ عَبْدَكَ وَأَرِنَا اَيَّامَكَ وَشَهِّرْلَنَا
حُسَامَكَ وَلاَ تَذَرْمِنَ الْكَافِرِيْنَ شَرِيْرًا ‘Yaa
Rabbi fasma’ du’aa-ii wa mazziq a’daa-aka wa a’daa-ii wanjiz wa’daka wanshur
‘abdaka wa arinaa ayyaamaka syahhir lanaa husaamaka wa laa tadzar minal
kaafiriina syariiraa.’ –
“Ya Tuhan-ku, dengarlah doaku,
hancur-leburkanlah musuh Engkau dan musuhku, sempurnakanlah
janji-Mu, tolonglah hamba-Mu, perlihatkanlah hari-hari (pertolongan)-Mu, dan
hunuslah pedang-Mu untuk musuh-musuh kami dan janganlah Engkau lepaskan seorang
pun yang nakal dari orang-orang yang ingkar."[3]
Berikutnya, saya (Hudhur V atba) akan memberikan
penghormatan kepada orang yang sangat sayang, tulus, setia, paling berguna yang
juga memiliki banyak kualitas besar lainnya. Dia adalah Dr Mahdi Ali Qamar,
putra Chaudhry Farzand Ali Sahib. Dia disyahidkan di Rabwah pada tanggal 26 Mei
2014. Ia akan mengunjungi Bahisti Maqbarah di Rabwah dengan istrinya, seorang
putra dan seorang kerabat pada pukul 5 pagi ketika dua penyerang tak dikenal
datang dengan sepeda motor dan menembaknya. Dr Mahdi Ali adalah seorang ahli
jantung dari Amerika Serikat yang mengunjungi Rabwah bersama istri dan dua anak
untuk Waqf Arzi di Tahir Heart Institute. Dia tinggal di lembaga ini dan pada
hari itu akan mengunjungi pemakaman setelah Shalat Subuh. Saat ia mendekati
pintu gerbang pemakaman dua orang muncul dengan sepeda bermotor dan menembak ke
arahnya dan melarikan diri ke jalan utama. Dr Mahdi ditembak sebelas kali dan
syahid di tempat. Inna lillahi wa inna illaihi raji’uun.
Keluarga Dr Shaheed
adalah dari kabupaten Faisalabad. Ayahnya Chaudhry Farzand Ali Sahib Bai'at di
masa mudanya di tangan Hadhrat Khalifatul Masih II ra.. Setelah itu, kakaknya
juga Bai'at dan keluarganya pindah ke Rabwah. Kakek
dr. Shaheed, Master Ziaud Din Sahib Shaheed adalah syahid pertama di antara
para syahid dari Rabwah tahun 1974 ketika penembakan di stasiun Sargodha.
Dr Mahdi Ali lahir pada
tanggal 23 Desember 1963. Pada hari Mirza Bashir Ahmad Sahib, yang dikenal
sebagai 'Qamarul Anbiya' (bulan para nabi) wafat. Berdasarkan hal ini ayahnya
menambahkan nama 'Qamar' untuk nama Dr Mahdi dan kakek dari pihak ibu juga
menambahkan nama Hadhrat Muslih Mau’ud ra. pada nama Dr Mahdi itu. Nama
lengkapnya adalah Mahdi Ali Bashiruddin Qamar. Ia menerima pendidikan awal di Rabwah.
Dia adalah seorang mahasiswa yang sangat cerdas dan menjanjikan. Ketika ia
bergabung dengan fakultas kedokteran di Faisalabad ia menghadapi banyak
penentangan dan harus pergi. Namun, ia kembali untuk menyelesaikan studinya. Ia
berkhidmat di rumah sakit Fazl Umar, Rabwah 1989-1991.
Dia berimigrasi ke
Kanada dengan ibunya di mana ia lulus ujian medis dan mulai magang. Ia pergi ke
Brooklyn University di New York untuk mengambil spesialisasi di bidang
kardiologi dan mulai bekerja di Columbus, Ohio, dan menetap di sana. Ketika
Hudhur mendorong para dokter untuk berkhidmat di Tahir Heart Institute Dr Mahdi
adalah salah satu dokter yang berkhidmat secara sukarela di institut. Ini
adalah kunjungan seperti itu yang ketiga. Ia juga pernah berkhidmat di Jama'at di
berbagai tingkatan lainnya.
Dia
adalah seorang yang sangat lembut, penuh kasih, orang yang tidak pernah
berselisih dengan siapa pun. Istrinya mengatakan dia
sangat lembut dan penuh kasih dengan dia dan selalu mengabaikan kesalahan dan
sangat memperhatikan keluarganya. Dia sangat sayang kepada anak-anaknya, dan
memberikan waktu untuk pendidikan dan tarbiyat mereka dan memiliki temperamen
yang sangat taat. Istrinya mengatakan jika ia
(istri) jengkel pada sesuatu ia selalu mengatakan kepadanya untuk tidak marah. Dia
sangat rendah hati.
Perlakuan pada mertuanya sangat baik. Kakak iparnya
mengatakan bahwa ia pernah tinggal bersama mereka selama lima tahun dan dia
tidak pernah mendengar dia meninggikan suara dan dia selalu memperlakukannya
seperti ibunya. Dia sangat ramah dan para tamu yang tinggal di tempat mereka
selama acara Jama'at. Dia juga akan menjemput tamu dari bandara. Dia banyak
membantu mereka yang kurang beruntung.
Dr Mahdi juga memiliki
bakat artistik (bakat
seni) dan adalah seorang penyair yang sangat baik.
Koleksi puisi berjudul 'Barg e Khayal' dalam tahap cetak. Dia juga kaligrafis
yang terampil. Dia memiliki kecintaan yang besar dan kesetiaan pada Khilafat
dan selalu dengan semangat mengikuti ketika didorong kearah tujuan yang baik.
Dia sangat murah hati dalam memberi sumbangan dan gerakan-gerakan keuangan dan
menyumbangkan sejumlah besar untuk masjid di Columbus. Demikian juga, ia menyumbang dengan murah hati untuk masjid di
lingkungan leluhurnya di Rabwah. Dia juga di garis depan menyumbang ke
Tahir Heart Institute. Dia sangat giat menyeru orang kepada Allah dan sangat
banyak membaca dari segi materi keagamaan. Dr Mahdi biasa memberikan tanggapan
yang paling efektif terhadap tuduhan dan keberatan di YouTube.
Dr Mahdi Ali
meninggalkan seorang janda, Wajeeha Mahdi Sahiba dan tiga putra. Abdullah Ali,
15, Ali Hashim, 7 dan Asher Ali, 3, yang bersamanya pada saat penembakan.
Saya (Hudhur V atba) kutip beberapa bait puisi Dr Mahdi
Shaheed. Dia mengatakan dalam puisi terakhirnya, yang ditulis pada 28 Maret
2014:
Kita akan bertukar
berhadap-hadapan dengan kematian, berkata-kata tentang bagaimana kehidupan
dicapai
Tidak ada Yazid yang
akan dapat menghapus, karena benarlah
kata-kata putra al-Batool (julukan untuk Siti Fatimah, artinya wanita suci, putra beliau ialah
al-Hasan dan al-Husain.)
Semuanya akan binasa dan
yang akan tinggal hanya kata-kata Allah dan Rasul-Nya
Dalam puisi sebelumnya,
ia menulis:
Wahai Ilahi, inilah satu harapanku
Andai saja tertumpahnya
darahku
bermanfaat di jalan-Mu!
Ia juga menulis qashidah dengan judul ‘Nuurul Khilaafat’ (Cahaya Khilafat):
karunia Kebenaran telah
memberiku minuman kehidupan
sehingga ia telah
mengikat jalan kehidupanku dengan Khilafat
Sementara matahari dan
bulan mengagumi cahaya Istikhlaf
Kesuraman telah jatuh
pada para murid setan
Hadi Ali Sahib, yakni
mubaligh kita dan tinggal di sini (di Inggris) untuk waktu yang lama adalah
kakak Dr Mahdi Ali Shaheed. Dia mengatakan, bahwa saudaranya juga menyukai kaligrafi seperti
dirinya. Dia menulis,
saudara kami adalah orang yang luar biasa dan meskipun kehilangannya sangat
besar untuk seluruh keluarga kami, dengan karunia Allah semata, keluarga tunduk
kepada kehendak Allah dan tetap teguh. Signature email Dr Mahdi Ali adalah
dalam bahasa Arab,
"قُولوا
للناس حُسنًا" ‘Quuluu lin naasi husnaa.’ yang
artinya: 'Katakanlah kepada orang-orang apa yang baik'
Kakak perempuannya
menulis bahwa Dr Mahdi Ali memiliki kepribadian yang bijaksana dan seius dari
masa kanak-kanak dan tidak tertarik pada hal-hal yang tidak berguna. Sejak
kecil ia mengerjakan Shalat dengan tekun dan merupakan anggota aktif dari
badan-badan. Sebagai seorang anak ia biasa menjadi bagian dari kelompok
anak-anak yang membangunkan orang untuk Shalat Subuh di Rabwah dengan membaca
tilawat keras-keras. Dia mencintai membaca sejak usia dini dan sangat
berpengetahuan dalam karya-karya agama. Ia biasa mengambil manfaat dari
menemani para tetua di Rabwah. Dia memiliki kecintaan yang khusus pada Rabwah
dan akhirnya memberikan hidupnya di wilayah itu. Ia menjadi dokter mengikuti
keinginan orangtuanya dan memang menjadi dokter yang sangat ulung. Dia menerima
banyak penghargaan untuk profesinya. Dia tidak pernah menyia-nyiakan waktu dan
selalu mencari
ilmu pengetahuan. Meskipun jadwal sibuk, ia menyisihkan
waktu untuk menghabiskan waktu dengan istri dan anak-anaknya dan mengajari
anak-anaknya membaca Al-Qur'an. Dia memiliki sifat yang sangat pemaaf dan lebih
suka menempatkan dirinya dalam kesulitan daripada membiarkan orang lain
menderita.
Teman sekamar kuliahnya
Dr Mahmood menulis bahwa Dr Mahdi Ali dawam dalam shalat dan puasa sejak
hari-hari kuliah. Dia sedikit lebih senior dari Dr Mahmood, sehingga ia
membimbing dan membantunya dengan sangat lembut. Dia adalah bagian dari
kelompok dokter yang memelopori Bank Darah Rabwah dan masukannya paling
signifikan dalam memulai Bank Darah.
Dr Nasim Rehmatullah
Sahib menulis bahwa Dr Mahdi Ali Shaheed adalah orang yang sangat rendah hati
yang selalu memiliki senyum di wajahnya.
Hudhur bersabda Dr Mahdi
Shaheed bertemu Hudhur beberapa waktu lalu dan sejak mengetahui tentang
kesyahidannya, Hudhur melihat wajahnya tersenyum ceria di depan mata beliau.
Dia memiliki wajah yang sangat damai. Beberapa, yang telah melihat
foto-fotonya, telah menulis kepada Hudhur bahwa Dr Mahdi Ali Shaheed tampak
seolah-olah damai tertidur saat dadanya bersimbah darah.
Ketua Jama'at Columbus,
Abdul Salam Sahib menulis bahwa Dr Mahdi Ali Shaheed tiba di Columbus sepuluh
tahun yang lalu dan selalu menjadi anggota yang sangat aktif. Dia memiliki rasa
ketaatan pada Jemaat dan selalu menyambut yang lain dengan riang. Dia tidak
pernah menolak setiap tugas yang diberikan kepadanya dan memiliki ghairat
kecintaan kepada Khilafat.
Ketika saya (Hudhur V atba) mengunjungi Columbus
pada tahun 2012 Dr Mahdi Ali Shaheed telah terjaga sepanjang malam untuk
menghias masjid dan melakukan kaligrafi dengan Hadi Ali Sahib dan kemudian ia
pergi bekerja di pagi hari. Dia selalu membayar untuk apa pun dekorasi
pekerjaan masjid yang ia lakukan dari kantongnya sendiri. Ketika ia bekerja di
sekitar masjid tidak ada yang bisa membayangkan bahwa dia adalah seorang dokter
senior. Dia bekerja dengan sangat sederhana.
Seorang teman dokter
menulis bahwa ia memiliki kesempatan untuk bekerja dengannya. Kadang-kadang orang
merasa iri atas kesuksesan profesionalnya dan menciptakan kesulitan baginya.
Namun, ia selalu menghadapi situasi seperti itu dengan riang dan tidak pernah
terlihat menampakkan kemarahan dan selalu tenang dan tersenyum. Ia biasa
mengatakan mengapa kita harus terganggu, kita memiliki doa-doa Khalifah-e-waqt
dengan kita.
Ketika ia datang ke sini
(Inggris) ia bertemu saya
(Hudhur V atba) dan sangat senang dan sekembalinya dia
mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia telah bertemu saya dan berbicara tentang
pertemuan itu.
Emailnya biasa
menggunakan signature
(tanda
tangan), “Seseorang harus menimbulkan perubahan
dalam dirinya yang ingin dia lihat pada orang lain.” Ia adalah contoh hidup
dari hal ini.
Dr Noori Sahib Tahir
Heart Institute menulis bahwa Dr Mahdi Ali sangat populer di kalangan pasien.
Orang-orang miskin sangat semangat datang kepadanya untuk pengobatan. Dia
memperlakukan setiap pasien dengan perhatian pribadi. Dia memiliki sifat yang
sangat sederhana dan berpakaian secara sederhana sehingga sulit membedakannya
ketika diantara pasien. Dia berkhidmat secara sukarela Tahir Heart Institute.
Kunjungan rutinnya ke Tahir Heart Institute menunjukkan komitmen yang tulus
kepada profesinya. Dia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan memori yang
sangat baik. minatnya meliputi Al-Qur'an, buku-buku Hadhrat Masih Mau'ud as.,
puisi dan kaligrafi.
Mubarak Siddiqui Sahib,
yang ada di sini, adalah teman sekelas. Dia menulis, “Mahdi Ali memiliki
kualitas seorang mukmin sejati dari usia dini. Dia sangat cerdas dan seorang
hamba setia Jama'at yang mencintai Khilafat. Walaupun ada di depan kami dalam
performa akademik dan keuangan, ia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan
sabar. Kadang-kadang selama hari-hari sekolah saya tidak memiliki beberapa buku
pelajaran. Dia mengatakan kepada saya, saya telah membaca buku ini setengah
hari, sekarang anda membacanya untuk sisa hari itu. Sedemikian rupa sehingga,
kadang-kadang ia bahkan meminjamkan bukunya sehari sebelum ujian, meskipun
demikian kebanyakan waktu ia meraih posisi pertama di kelas. Ketika ia
baru-baru ini datang ke London saya berkata kepadanya Anda sekarang seorang
ahli bedah terkenal di Amerika Serikat, mari kita pergi ke sebuah restoran yang
sangat baik. Tapi dia menjawab saya orang yang rendah hati yang sama. Kita bisa
pergi makan di setiap restoran yang sederhana. Saya tidak pernah mendengar dia
mengatakan satupun kata tidak beradab dan dia memiliki rasa penghormatan untuk
Jama'at. Tidak ada yang berani mengatakan sesuatu yang negatif di hadapannya tentang
seorang pengurus kecil. Dia adalah seorang Ahmadi teladan dan membantu
teman-temannya secara finansial dengan sangat diam-diam.”
Teman lainnya menulis
bahwa Dr Mahdi Ali memiliki suara yang sangat merdu dan berpartisipasi dalam
Tilawat dan kompetisi pembacaan puisi sejak usia dini dan mencapai posisi yang
baik. Dia sering membacakan bait-bait syair
Hadhrat Muslih Mau’ud ra., yang temannya mengatakan menggema sejak
kewafatannya:
Selamanya mereka telah
membuat makar untuk menghancurkan taman Ahmad
Tapi rencana Tuhan
tersembunyi menunggu di jalan mereka
Mengapa seorang mukmin
sejati mencari pembunuh!
Matanya bercahaya dan
nafasnya seperti pedang!
Hai para penindas!
Dosa-dosa kalian akan
menjadi kejatuhan kalian
Mereka akan menjerat
kaki kalian seperti belenggu!
Dr Sultan Mubasher Sahib
menulis bahwa Dr Mahdi Ali adalah yang paling penuh kasih tentang orang miskin.
Dia membuka rekening bank pada kunjungan terakhirnya ke Rabwah dan meminta Dr
Mubasher untuk membantu orang miskin dengan dana yang ia simpan. Setelah dia
menelepon untuk mengatakan bahwa mantan pekerja Jama'at membutuhkan dana karena
ia sedang membangun rumah, dan jika bisa dia dibantu dengan Rupee 100.000. Dia
juga mengatakan bahwa ia akan membayar biaya kuliah setiap mahasiswa kedokteran.
Teman
Dr Mahdi Hafiz Abdul Qudoos mengatakan bahwa ketika Dr Mahdi bekerja di rumah
sakit Fazl Umar ia datang menemuinya dan mengatakan kepadanya bahwa pasien
tunawisma di rumah sakit membutuhkan darah. Ia mengatakan ia telah
memberikan satu botol darah dan ingin temannya untuk memberikan botol yang
lain.
Dr Mahdi Ali Shaheed
biasa mengirim bahan untuk Tahir Heart Institute termasuk stent dan biasa
mengatakan bahwa ia bangga mengkhidmati rumah sakit. Dia ingin membangun rumah
di Rabwah sehingga ia tidak menjadi beban pada akomodasi Jama'at. Dia puas
tentang perkembangan anak-anaknya meskipun tinggal di USA. Ini karena dia
secara pribadi menyediakan waktu untuk anak-anaknya.
Salah satu temannya
mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan persaudaraan yang penuh kasih. Dia
mengatakan ketika ia tiba di Rabwah kali ini pada hari Sabtu dia menelepon saya
dan meminta untuk datang. Waktu itu jam 10 malam dan saya memintanya untuk
beristirahat, tapi dia bersikeras supaya aku pergi menemuinya. Kami bertemu.
Dengan penuh kasih ia memberikan stetoskop terbaru sebagai hadiah, bertanya
kepada saya tentang arah kiblat dll. Dia mengatakan kami bertemu larut malam
dan berbicara sampai 11:15 ketika saya pergi. Beberapa jam kemudian, di pagi
hari ia pergi ke Bahisti Maqbarah dan menjadi syahid di sana.
Situs web koran Dawn
mengomentari kesyahidan Dr Mahdi Ali dengan memberikan latar belakang
penentangan terhadap Jama'at diikuti dengan kata-kata:
'Dr Qamar Ali Mahdi
bukan dokter biasa. Sementara ia memegang Young Investigator Award oleh
American College of Cardiology dan termasuk diantara Dokter Top Amerika untuk
tahun 2003-2004 dan Ahli jantung Top Amerika selama bertahun-tahun 2005, 2006,
2007, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Dia juga memegang Pyysicia Recognition Award
oleh American Medical Association. Wajah cerahnya yang berkacamata tersenyum di
samping profilnya yang berbunyi: "Saya percaya dalam memberikan perawatan
terbaik pada pasien, mempertahankan standar profesional tertinggi, memberikan
kontribusi bagi kemajuan lembaga yang saya tergaung didalamnya. Prioritas
pertama saya adalah melaksanakan tanggung jawab profesional saya dengan
kompetensi, kejujuran dan integritas. "
Dan dia memang
melaksanakannya dengan kompetensi, kejujuran dan integritas.
Sebagai kesimpulan,
penulis mengamati:
"Maafkan aku, Dr
Qamar Ali Mahdi, aku
gagal melindungi Anda tetapi saya mengangkat suara saya terhadap penganiayaan
ini. Aku
mengabaikan keselamatan saya supaya besok aku tidak mati tanpa terdengar."
Banyak surat kabar dari
Amerika Serikat, Kanada dan Inggris di seluruh dunia telah mengutuk pembunuhan
biadab dan tidak manusiawi Dr Mahdi Ali. Lebih dari tiga puluh surat kabar
telah memuat berita tersebut. Ini termasuk, National Post Canada,
The Star Canada, CBC News Canada, Global News, CNN, USA Today, New York Times,
Washington Post, Columbus Despatch, Wall Street Journal, The Express Tribune,
Washington Times, The Strategic Intelligence, Daily Mail, BBC Urdu, Al Jezeera,
Down dan lain-lain. Sementara semua koran tersebut
mengutuk pembunuhan barbar Dr Mahdi Ali, mereka juga memperkenalkan Jama'at dan
rincian yang diberikan tentang penganiayaan terhadap kita dari beberapa dekade
terakhir. Dengan cara pengenalan koran ini telah menyebutkan pendakwaan Hadhrat
Masih Mau’ud as dan menyebutkan nama
beliau, mereka juga menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah sebuah komunitas yang
damai dan mengutuk pembunuhan orang tak berdosa atas nama Jihad. Beberapa
makalah juga memuji kerja sosial Jama'at. Dr Mahdi Ali membuka jalan baru
pertablighan dengan memberikan hidupnya dan membuat Jama'at diperkenalkan.
Wall Street Journal,
yang merupakan surat kabar terkenal di dunia yang diterbitkan di Amerika
Serikat telah meliput berita kesyahidannya dengan memperkenalkan Jama'at dan
mengutip tentang penganiayaan terhadapnya dan kemudian mengutip Ketua Komisi
Hak Asasi Manusia Pakistan: "Setiap agama minoritas di Pakistan dianiaya,
namun komunitas Ahmadiyah menghadapi perlakuan terburuk. Beberapa surat kabar
berbahasa lokal mempublikasikan materi anti-Ahmadi tetapi tidak ada tindakan
terhadap mereka. Jika komunitas Kristen diserang, Anda akan melihat perdana
menteri mengeluarkan pernyataan kutukan, pejabat mengunjungi korban. Tapi itu
tidak terjadi dengan komunitas Ahmadiyah. Tidak ada satu pun yang berdiri
disisi mereka. '
Saya (Hudhur) menyatakan, Allah berdiri di sisi Ahmadiyah dan akan
terus berdiri di sisi
kita di masa depan.
Surat kabar itu juga
mengutip seorang rekan Dr Mahdi Ali, Shantani Sinha: "Dia adalah salah
seorang yang paling jujur, etis dan jenis orang yang tidak ada keburukan
sedikitpun padanya" kata Dr Sinha, dia menambahkan bahwa Dr . Qamar
kembali ke Pakistan untuk memberikan perawatan jantung gratis. '. Ia sangat
pemurah.’ Dr Sinha juga mengatakan: "Ada kemungkinan bahwa ini bisa terjadi,
dan ia tahu itu. Saya hanya berharap bahwa hal itu mungkin akan membantu
meningkatkan kesadaran tentang pembunuhan yang tidak masuk akal terhadap orang
yang sangat baik yang telah pergi untuk melakukan hal yang baik. "
Surat kabar itu juga
mengutip seorang pejabat polisi mengatakan: "Kita sering melihat pamflet
dan poster yang mengatakan untuk dirawat di rumah sakit ini adalah bertentangan
dengan Islam karena ini dijalankan oleh Ahmadiyah '
Al Jazeera melaporkan
seorang peneliti mengatakan,
laporan berkala yang diterima tentang amannya orang-orang yang
menyerang komunitas Ahmadiyah, karena tahu bahwa negara tidak akan melakukan
apa-apa untuk membawa mereka ke pengadilan.
Washington Post juga
melaporkan bahwa kejahatan ini terjadi karena semua orang tahu tidak ada
tindakan yang akan diambil.
Lancaster Gazette,
sebuah koran lokal dari daerah tempat tinggal Dr Mahdi telah meliput
kesyahidannya secara rinci dan dengan komentar dari rekan-rekannya. "Ini
menyedihkan," kata manajer pengembangan bisnis kardiovaskular Kelly
Marion. Ada banyak air mata, dan Dr Qamar tidak sangat dirindukan.'
Qamar adalah anggota
dokter pendiri Gordon B. Snider Cardiovascular Institute di FMC pada tahun 2011
dan dihormati sebagai Legendary Philanthropist oleh pusat medis pada tahun
2013. "Makalah ini juga mengatakan bahwa kematian Dr Mahdi tidak hanya
mempengaruhi komunitas Ahmadiyah tetapi juga telah dirasakan oleh masyarakat
luas.
Dalam liputan beritanya,
The Columbus Dispatch mewawancarai anak Dr Mahdi Ali dan melaporkan: 'Apakah
yang dirasakan sang anak ketika ayahnya dibunuh karena pelanggaran memberikan
perawatan medis gratis bagi masyarakat miskin di tanah kelahirannya? Abdullah
Ali mempertimbangkan pertanyaan itu. "Saya kecewa," kata anak 16
tahun itu dengan tenang. ‘Bukan marah atau dendam. '
Fox 28 Columbus juga
melakukan wawancara terhadap putra Dr Mahdi Ali Abdullah Ali di mana dia
mengatakan bahwa ayahnya adalah orang besar dan ia yakin bahwa seandainya si
pembunuh berhenti untuk bicara dengan dia, dia akan membawa beberapa perubahan
positif dalam hidup mereka. Dia mengatakan para pembunuh hanya melakukan ini
untuk menyakiti jemaat, yang ia yakin mereka tidak tahu apa-apa tentangnya.
Saya (Hudhur V atba) mengatakan bahwa memang,
ini adalah kenyataan. Para maulawi (ulama) telah meracuni orang melawan kita, yang
benar-benar tidak tahu tentang hal-hal itu.
BBC Urdu juga telah
meliput kesyahidan dan menyebutkan penganiayaan terhadap Ahmadiyah dan juga
menerbitkan gambar dari pamflet yang memberitahu orang-orang bahwa mendapatkan
perawatan dari Tahir Heart Institute adalah haram dan dosa besar. Pamflet itu
juga mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki hubungan dengan Ahmadiyah menjadi
kafir. Inna lillah!
Syahid ini memiliki
kehidupan yang sukses dan menggunakannya untuk melayani kemanusiaan dan
mendapatkan kematian yang memberinya hidup yang kekal dengan Allah.
Semoga Allah memberikan
saudara kita ini kedudukan tinggi di surga dan semoga kedudukannya terus
meningkat, semoga dia diberikan tempat di kaki para kekasih Allah.
Semoga Tuhan menjaga
istri dan anak-anaknya dalam perlindungan-Nya dan semoga semua keinginan dan
doa dari Dr Mahdi Ali untuk anak-anaknya terkabul.
Seperti yang saya
sebutkan sebelumnya, senjata terbesar untuk meraih kemajuan dan mengalahkan
musuh adalah doa. Namun, Tuhan juga menarik perhatian dengan cara-cara dan
sarana tertentu yang nampak yang juga harus digunakan sebanyak mungkin. Oleh
karena itu, berdasarkan kejadian ini, manajemen di Rabwah perlu waspada lebih
dari sebelumnya.
Manfaatkan sumber daya
kalian dan buat perencanaan secara maksimal dan kemudian serahkan masalah
tersebut dengan Allah. Setiap warga Rabwah perlu waspada.
Syahid ini telah
menumpahkan darahnya di tanah Rabwah dan menarik perhatian kita kepada doa dan
perencanaan. Dengan demikian, ada kebutuhan besar untuk memberi perhatian.
Ahmadi di seluruh dunia harus berdoa untuk Ahmadi Pakistan karena mereka
sekarang hidup dalam kondisi yang sangat tak tertahankan dan situasi memburuk!
Semoga Allah juga memberi taufik kepada kita untuk melakukannya! Seluruh negeri
telah menjadi tempat kekejaman dan penindasan. Beberapa hari yang lalu seorang
wanita dilempari batu sampai mati di luar Pengadilan Tinggi. Pembunuhan dan
kekacauan terjadi di sana setiap hari dan kita bahkan tidak bisa mengatakan
bahwa itu adalah karena mereka telah mensyahidkan seorang Ahmadi. Ketika
pernsyahidan ini, penindasan ini berlangsung, tentu aparat kepolisian hadir dan
itu terjadi di depan mereka.
Penindasan di Pakistan
ini berlangsung atas nama Allah dan Rasul-Nya. Atas nama Rasul itu yang
merupakan dermawan terhadap kemanusiaan, yang merupakan rahmat bagi semesta
alam. Hati kita berdarah atas hal ini. Jika mereka harus melakukan penindasan
setidaknya mereka mestinya tidak melakukannya atas nama Allah dan Rasul-Nya.
Mereka seharusnya tidak melakukan penganiayaan atas nama sang dermawan
kemanusiaan dan rahmat bagi seluruh alam dan memburukkan nama Islam! Tapi
mereka tidak mengerti dan mereka tidak tahu kemana mereka menuju! Ketika
keputusan Allah akan terjadi dan Insya Allah akan terjadi, orang-orang ini akan
dilenyapkan. Para penindas tidak akan tertinggal maupun para pendukung
penindasan. Jadi, kita perlu berdoa dan banyak berdoa. Semoga Tuhan menjauhkan
masyarakat dari jeratan para maulwi dan semoga mereka memahami kebenaran dan
menerima Imam Zaman.
Saya (Hudhur V atba) akan mengimami shalat
jenazah gaib untuk
almarhum syahid setelah shalat Jumat.
Penerjemahan oleh: Mln. Fadhal Ahmad Nuruddin
Editor oleh: Mln. Dildaar Ahmad Dartono