Thursday, July 26, 2012

Suksesnya Perjalanan Dinas Ke Holland dan Germany


أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُوَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
‘…..Adalah tidak hanya setiap orang Ahmadi saja, melainkan juga para penentang dapat menyaksikan penzahiran berbagai janji Allah Taala kepada Hadhrat Imam Mahdi a.s.. Beliau menjelaskan di dalam kitab ‘Barahin Ahmadiyah’: ‘Adapun ayat Al Quran Karim: yakni, ‘….dan akan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas orang-orang yang ingkar hingga Hari Qiamat.…’ (Q.S. 3 / Al Imran : 56). Ini adalah janji Ilahi yang terkait pula dengan Jama’at-ku.’ Hadhrat Imam Mahdi a.s. menulis pada bulan October 1902, bahwa: ‘Berbagai janji Allah Taala adalah sejati, namun memerlukan saatnya yang tepat untuk menyemaikan benihnya. Dan pula, jika tidak ada pihak penentang, tentulah Jama’at pun tak dapat menyaksikan berbagai kemajuan mukjizatnya. Sebab, mukjizat muncul disebabkan adanya penentangan. Allah Taala senantiasa meningkatkan perbesaran Jama’at ini dengan skala yang mencengangkan. Mungkinkah hal ini merupakan hasil usaha-ku atau Jama’at-ku belaka ? Tentulah tidak, melainkan karya Allah Taala semata. Kita menyaksikan penzahiran ini pada setiap harinya. Yakni, orang-orang yang befitrat suci berbondong-bondong masuk ke dalam Jama’at, Dan berbagai khazanah maupun jamaahnya senantiasa diberkati.
Sementara itu, pihak lawan terbakar oleh kedengkian mereka sendiri. Inilah mengapa sebabnya setiap hari kita mendapat kabar [duka] dan semacamnya dari Pakistan. Seperti misalnya baru-baru ini diberitakan: Ada sebuah toko yang buruk menggeletakkan karpet [kesed] bergambar foto Hadhrat Imam Mahdi a.s. di lantai depan pintu agar terinjak-injak [oleh orang keluar-masuk]. Untungnya ada seorang pejabat penguasa setempat yang waras memerintahkan si pemilik toko tersebut agar mengangkat karpet itu. Maka orang=orang semacam itu hendaknya ingat akan ghairat Allah Taala yang niscaya akan menuntut balas atas perbuatan mereka terhadap insan-insan yang dikasihi-Nya. Orang-orang itu dan juga para sekutu dekatnya akan menjadi tanda yang mencekam manakala saatnya tiba, ketika bukan citra mereka saja yang terpuruk, bahkan diri mereka pun tersungkur.

Kita tetap bersabar dan istiqamah, yakni, betapapun keaniayaan yang mereka lakukan, kita tidak akan pernah main hakim sendiri. Perbanyaklah doa, karena hanya inilah senjata andalan kita. Tak ada lainnya lagi. Ada setengah orang yang menyarankan agar kita mengambil sesuatu tindakan lain [fisik]. Maka mereka itu hendaknya tingkatkanlah terlebuh dahulu doa-doa peribadatan mereka sedemikian rupa. Nusrat pertolongan dan dukungan Ilahi ada beserta Jama’at ini. Orang-orang yang berfitrat suci dicondongkan-Nya kepada Hadhrat Imam Mahdi a.s., yakni masuk ke dalam Jama’at. Bahkan mereka orang yang tak meyakini keberadaan Allah Taala pun akhirnya mengakui, bahwa Jamaat ini memperoleh kemajuan setiap harinya. Ajarannya akan memperoleh kemenangan.
Hadhrat Imam Mahdi a.s. bersabda: Hal ini semata-mata karya Allah Taalal yang melaluinya berbagai Tanda-Nya yang mengherankan pun bermunculan. Para anggota Jamaat seumpama hanya menyentuh tugas kewajibannya saja. Selebihnya, Allah Taala sendirilah yang menjadikan hasilnya ribuan kali lipat. Sehingga hal ini pun menimbulkan sikap dengki di kalangan pihak penentang. Maka nasehat bagi mereka adalah: Yang kalian tentang tiada lain adalah Allah Taala; dan sesungguhnya tak ada seorang pun yang mampu berseteru dengan-Nya. Oleh karena itu, takutlah kepada Allah. Karena barangsiapa yang berseteru dengan-Nya, mereka pun binasa [yang bahkan debu mayatnya tak dapat ditemukan].
Sebaliknya, kita terus menerus menyaksikan hujan berbagai rahmat dan berkat Allah Taala setiap harinya, yang bagi mereka itu, meskipun menyebut dirinya sebagai Muslimin tak mau merenung dan berpikir barang sejenak, bahwa apapun yang diusahakan oleh Jamaat Ahmadiyah, menghasilkan kesan yang sangat baik di pihak ghair-Muslim. Yakni, kemanapun saya berperjalanan dinas, saya mendapati: Kebenaran dan kemuliaan Hadhrat Imam Mahdi a.s. semakin dibukakan kepada pihak ghair tersebut. Seperti ketika baru-baru ini saya bermuhibah ke Holland dan German, saya banyak bertemu dengan Jamaat maupun pihak ghair. Yakni, berdasarkan pengamatan yang mendalam, para tamu ghair-Ahmadi yang menghadiri Jalsah Salanah mendapatkan pengaruh yang sangat positif. Meskipun saya berkesempatan menghadiri Jalsah Salanah Holland tersebut setelah sekian lama.
Jamaat Holland merencanakan suatu acara dengan mengundang pihak ghair, yang semula saya tak setuju berhubung Jama’at Holland tak memiliki jaringan networks [pertemanan] yang handal dengan kaum intelektual berpengaruh. Namun kemudian terbersit dalam pikiran saya: Pusat Jama’at Holland berada di lokasi seorang politikus Belanda yang dhoif, penentang keras Islam dan Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw. Maka afdhal juga untuk menyelenggarakan suatu perhelatan tabligh di situ. Namun, dikarenakan Jamaat Holland ini kecil, maka diprakirakan hanya akan hadir sekitar 20 orang saja. Akan tetapi, dengan karunia Allah Taala, ternyata ada 125 orang tamu undangan yang berkenan hadir, termasuk sejumlah tokoh masyarakat. Dan yang mengherankan, sejumlah perwakilan media tingkat nasional maupun lokal pun ikut meliput perhelatan tabligh akbar tersebut.
Saya berkesempatan menyampaikan pidato bertopik keindahan ajaran Islam dan uswatun hasanah Hadhrat Rasulullah Saw di dalam acara tersebut. Sedangkan Bapak Walikota setempat [Nunspeet] dan Anggota Parlemen yang ikut memberikan Kata Sambutan menyampaikan mengenai pentingnya sikap toleransi dalam beragama.
Setelah itu, Bapak Anggota Parlemen berkata kepada saya: ‘Kini aku sangat terkesan dengan keindahan ajaran Islam.’ Kemudian beliau pun menyadari kalau Jamaat Holland tak memiliki jaringan networks yang mmadai ketika saya mengatakan: Pihak Jama’at seharusnya dapat membangun suatu jaringan kerja sama dengan para patron pendidikan dan politisi, sehingga berbagai macam kesalah-fahaman mereka mengenai Islam dapat dihilangkan. Dan kebencian yang ditebarkan orang itu [dengan tanpa menyebut namanya] pun juga dapat dilenyapkan.
Begitulah cara kerja Allah Taala yang sangat mencengangkan. Justru di [Holland] itu ada seorang Kristen yang menganjurkan berbagai kiat untuk menyebarkan ajaran Islam yang haqiqi kepada bangsanya. Yakni, politisi terhormat ini berkata kepada saya: Aku akan posting berbagai pandangan tuan di dalam website-ku, lengkap dengan foto-fotonya.’ Dan beliau melaksanakan niat baiknya itu dengan sungguh-sungguh. Kemudian pihak media-pers pun menyajikan berita perhelatan tabligh akbar tersebut dengan sikap yang positif.
Bahkan salah satu surat kabar peringkat nasional menyajikan pula wawancara singkat saya dengan para insan pers tersebut di penghujung acara Tanya Jawab, padamana saya pun mengajukan pertanyaan kepada mereka, yakni: ‘Sebagaimana tuan-tuan maklumi, daerah [Nunspeet] ini dikenal sebagai Penyangga Bible di Holland, yang penduduknya sangat religious, dan sudah sekian lama menunggu-nunggu Kedatangan Jesus Kristus Yang Kedua Kali, yang berdasarkan kondisi tanda-tanda zaman, disadari sudah cocok, tetapi berlalu dengan hampa. Yakni, Jesus Kristus yang dahulu itu tidak datang-datang juga. Maka mengapa tuan-tuan tak mempertimbangkan wujud [Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani a.s.] yang telah datang [dan mendakwakan diri sebagai Al Masih Yang Dijanjikan] ?’
Para insan pers itu pun terdiam tersipu-sipu dengan wajah memerah, namun kemudian tersenyum-senyum malu, tak berkomentar. Maka kami pun berpikir, tentu mereka tak akan mewartakan episode tersebut. Atau, kalaupun dimunculkan, boleh jadi tak akan selengkapnya. Namun, ternyata keesokan paginya, surat kabar nasional yang bertiras besar itu bukan saja memberitakannya sebagai tajuk utama di halam muka secara lengkap, tetapi juga dengan foto diri saya [sebagai Khalifatul Masih Al Khamis]. Sebuah surat kabar nasional lainnya pun memunculkan berita yang sama.
Ringkasnya, pihak media telah meliput acara tersebut dengan sangat baik dan positif mengenai topik Pidato saya, termasuk mengenai aqidah kita tentang Kedatangan Kembali Hadhrat Isa a.s.. Inilah karya Allah Taala. Yakni, di satu pihak ada Geert Wilders yang menebar buku anti-Islam dan Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw, di pihak lain – bukan hanya di negaranya, bahkan di daerah pemilihannya sendiri – kesalah-fahaman terhadap Islam telah dapat dihilangkan melalui Jamaat Ahmadiyah.
Jamaat Holland yang semula tidak berharap banyak terhadap liputan media pers, ternyata kemudian mereka membantu menghilangkan kesalah-fahaman masyarakat terhadap Islam, sekaligus membukakan kedustaan dan kedegilan tuan Geert Wilders terhadap bangsanya. Sebab para tamu undangan yang menghadiri perhelatan tabligh akbar tersebut terbukti memberikan kesan yang sangat baik. Semoga Allah Taala pun memberikan hasilnya yang baik pula di masa datang. Semoga bangsa ini dapat cepat bergabung di bawah bendera Hadhrat Rasulullah Saw; yang oleh karena itu Jamaat Holland perlu membuat suatu usaha yang besar dalam hal ini. Kemudian, penyelenggaraan Jalsah Salanah Germany pun sangat baik. Yakni, setiap kali Jalsah Salanah dilaksanakan di German, sekaligus pula diresmikan sejumlah Masjid, yang pada tahun ini ada tiga buah Masjid yang diresmikan, dan satu peletakan batu pertama.
Jamaat German mengundang sejumlah tokoh masyarakat dan patron pendidikan di dalam acara tersebut, sehingga sangat bermakna dalam memperkenalkan Jama’at, yang tiada lain adalah penyebar-luasan ajaran Islam. Tujuan utama kita adalah untuk menyajikan ajaran Islam yang haqiqi. Karena itu dengan cara memperkenalkan Jama’at dan kegiatan Tabligh ini, tanggung jawab para anggota pun semakin meningkat. Yakni, harus dapat menunjukkan contoh citra Islam yang baik.
Di German, saya berkesempatan pula untuk memberikan Kuliah Umum di suatu Institusi Militer, yang terkait pula dengan para Pejabat Tinggi Sipil-nya (LemHanNas).. Mereka biasa mengundang beberapa pakar dari berbagai bidang keahlian untuk memberikan kuliah dan seminar. Saya memberikan Kuliah bertajuk ‘Ajaran Islam Mengenai Kesetiaan Kepada Negara’. Disusul kemudian dengan Tanya Jawab singkat. Acara tersebut dihadiri juga oleh para pemuka masyarakat, termasuk dari kalangan agama Kristen dan Yahudi, serta para perwira tinggi militer, yang semuanya merespons dengan baik. Antara lain, ada seorang hadirin yang terekam mengatakan: ‘Aku takjub, ada seorang pembicara (Hudhur Aqdas) yang memberikan solusi berbagai macam permasalahan pelik dunia sekarang ini, dengan mudah saja.’
Itulah berkat ajaran Islam, Maka adalah kewajiban anda sekalian sebagai pengikut [Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s.) yang adalah seorang pecinta dan hamba sejati Hadhrat Rasulullah Saw untuk menyampaikan ajaran Islam yang haqiqi ini ke seluruh dunia. Banyak hadirin tersebut yang meminta copy naskah Kuliah saya itu, yang kini sedang diterjemahkan ke dalam Bahasa German. Kekhasan yang dawam pada Jalsah Salanah German ini, Jamaat selalu mengundang pihak ghair yang biasa dihadiri 500 hingga 600 orang tamu [dari keseluruhan peserta kl. 30.000 orang].
Adapun pada Jalsah tahun ini saya menyampaikan topik: Ajaran Islam, Tujuan Utama Kedatangan Hadhrat Imam Mahdi a.s., dan Berbagai Permasalahan Yang Tengah Terjadi Di Dunia; dan Pentingnya Mawas Diri Bahwa Dengan Melupakan Allah Taala, dunia kini tengah menuju kepada kebinasaannya. Dan kesemuanya itu disambut baik oleh para hadirin.
Jalsah Salanah German ini pun senantiasa dihadiri oleh delegasi Ahmadi maupun ghair-Ahmadi dari berbagai negara, yang terbesar untuk tahun ini adalah dari Bulgaria, yang sangat terkesan oleh keseluruhan penyelenggaraan Jalsah ini.. Setiap tahun selalu ada orang baru yang datang dan terkesan oleh Jalsah Salanah, dan terbukti dapat membukakan qalbu mereka.
Seorang pemuda dari rombongan Bulgaria itu bertanya kepada saya: ‘Adakah bukti bahwa apa yang dilakukan kaum Ahmadi ini sungguh-sungguh Lillaahi Taala ? Saya menjawab: Dengan mengesampingkan berbagai pertimbangan lain, kami berkhidmat hingga ke pedalaman Benua Africa, tak pandang apapun agama mereka. Dan kami tak memperoleh pamrih apapun. Namun, tentu saja ikhtiar kami pula untuk memastikan agar manusia menyembah Allah Yang Maha Tunggal.’
Ada pembatasan kegiatan terhadap Jama’at di Bulgaria selama beberapa tahun terakhir ini. Yakni, Pemerintahan yang terpengaruh oleh kaum Mullah – meskipun tak secara terang-terangan – mengatakan: ‘Demi untuk mencegah kekacauan di kalangan kaum Muslimin, hanya diperkenankan satu Khutbah dlsb, Bulgaria banyak menerima sokongan dana dari beberapa negara Arab yang tidak berkenan kaum Ahmadi diberi kesempatan. [Kembali ke laporan Jalsah Germany]: Mulaqat pun diadakan bagi para tamu Ahmadi maupun ghair-Ahmadi dari Malta, Spanyol, Turkey dan Bosnia yang mereka sambut dengan baik.
Pada Jalsah tahun ini, Bai’at Massal diadakan di tempat yang besar, sehingga siapapun dapat menghadirinya. Seorang tamu simpatisan yang telah lama bergaul dan hadir dalam beberapa kegiatan Jama’at juga ikut hadir dalam acara Bai’at tersebut. Ia berkata: ‘Sebetulnya aku belum berniat untuk Bai’at, akan tetapi ketika prosesi Baiat dimulai, aku merasakan seolah ada suatu kekuatan ghaib yang menggerakkan tanganku untuk ikut ber-Bai’at. Maka mulai sekarang aku menyatakan diri sebagai orang Ahmadi yang sesungguhnya. Ringkasnya, Jalsah Salanah German telah terselenggara dengan baik. Semoga dapat mendatangkan berbagai macam keberkatan Ilahi, dan menjadikan mereka lebih berghairah lagi.
Pada tahun ini pula [ratusan Ahmadi] pemohon status asylum dari Pakistan yang berkhidmat di dalam Jalsah dengan penuh semangat Semoga ghairah semangat mereka ini tetap bertahan meskipun permohonan asylum mereka telah dikabulkan. Saat ini, boleh jadi mereka merasa tercampakkan disebabkan situasi yang terjadi di Pakistan. Namun, jika permohonan asylum mereka dikabulkan, sikap tasyakur haqiqi mereka pun tak lekang. Yakni, tidak menafi’kan Jama’at hanya karena pertimbangan duniawi. Panitia Jalsah German telah bekerja dengan baik. Namun, sebagaimana biasa terjadi pada penyelenggaraan suatu perhelatan besar, berbagai macam keluhan pun muncul.
Pada beberapa Seksi, sedemikian besarnya jumlah orang yang harus mereka khidmati, Seperti misalnya Bidang Ziafat, yang dilaporkan adanya kekurangan suplai makanan, atau harus menunggu lama. Khususnya di Bagian Wanita. Sehingga mereka pun berinisiatif untuk menyediakannya sendiri. Maka bila timbul suatu keluhan, adalah tugas Afsar Jalsah Salanah untuk segera mengetahui apa sebab masalah tersebut muncul. Sangat boleh jadi kiat ini telah dilakukan, namun belum menunjukkan hasilnya. Segenap anggota Panitia harus senantiasa mengetahui, bahwa pada setiap malam, Afsar Jalsah Salanah mengadakan Rapat Evaluasi bersama para Kepala Bidang, sehingga jika ada laporan suatu kekurangan dapat segera ditanggulangi pada keesokan harinya.
Adalah kewajiban Bidang Zjiafat untuk melaporkan kepada Afsar Jalsah seberapa banyak peserta yang dapat dicukupi makannya, dan seberapa banyak pula yang boleh jadi tak terlayani. Harus ada catatan yang baik tentang hal ini. Jika Rapat Evaluasi Harian sudah dijalankan, tentulah tindakan penanggulangannya pun dapat dilakukan keesokan paginya. Ditambah lagi dengan adanya Bidang Pengawasan Pelaksanaan yakni sebagai team kerja tambahan bagi Afsar Jalsah yang tugasnya berkeliling kompleks Jalsah untuk mengawasi segala sesuatunya, apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana. Sehingga, jika ada hal yang sangat penting untuk dilaksanakan, sesegera itu pola segala sesuatunya dapat disiapkan. Seperti misalnya dilaporkan kekurangan Ruang Cuci (washroom), yang karena suatu dan lain hal, memang tidak disediakan. Padahal, kompleks bangunan tersebut memiliki banyak fasilitas untuk itu. Maka para pengkhidmat Jalsah hendaknya jangan kaku menerapkan Kebijakan Peraturan Jalsah.. Yakni, kalaupun Panitia tidak memasukkan fasilitas washroom tersebut untuk dapat dipegunakan [dalam perjanjian sewa menyewa], namun menilik dari segi kebutuhannya yang mendesak ajukanlah permohonan untuk menggunakan fasilitas tersebut dengan segera.
Menghemat biaya memang baik. Akan tetapi tak perlu dilakukan bila harus mempertaruhkan kurangnya pelayanan. Sejumlah tamu yang datang dari luar negeri pun mengeluhkan tak adanya pihak yang memperhatikan para mubayin baru mereka. Namun, hal ini adalah tanggung jawab Mubaligh atau Raisutabligh Jamaat negara yang bersangkutan, Dan Bidang Ziafat serta Akomodasi pun perlu memperhatikan hal ini Yakni, dilaporkan pula tak adanya fasilitas transportasi bagi para mubayin baru tersebut. Meskipun hanya beberapa orang saja yang mengeluhkan sesuatu, tetap perlu ditangani dengan sebaik-baiknya.
Kita mengetahui suatu peristiwa pada kehidupan Hadhrat Imam Mahdi a.s.: Suatu kali ada beberapa orang tamu tiba di depan Langar Khanah [Qadian]. Namun para pengkhidmat tidak sempat mempedulikannya untuk membantu mengangkati barang bawaan mereka. Sehingga membuat tamu itu tersinggung, lalu hengkang. Ketika Hadhrat Imam Mahdi a.s. diberi tahu mengenai insiden ini, beliau a.s. pun segera mengejar tamu tersebut, lalu membujuk mereka agar kembali lagi. Kemudian beliau a.s. langsung turun tangan ikut membantu membawakan barang-barang bawaan mereka. Begitulah contoh pelayanan tamu yang beliau tunjukkan kepada kita. Maka setiap orang Ahmadi hendaknya senantiasa mengingat hal ini. Yakni, kita semua perlu meningkatkan standar pelayanan terhadap tamu.
Sesungguhnya, perhatian akan hal ini telah saya sampaikan pada Khutbah Jumah di Jalsah Germany itu, yang jika dilaksanakan, tentulah berbagai keluhan tersebut tak akan muncul. Sehingga persoalan tersebut berdampak kepada berbagai pelaksanaan yang sudah dikerjakan dengan baik oleh Panitia. Maka para Panitia Jalsah di berbagai negara lain pun hendaknya menganalisa masalah ini dengan mendalam.. Jangan menganggapnya sebagai insiden di negara [German] itu belaka.
Kemudian, meskipun tidak bising lagi di Jalsah Gah Wanita, tetapi kaum ibu di Ruang Ibu dan Anak masih memunculkan suara-suara berisik. Maka di masa-masa yang akan datang hal ini hendaknya diperbaiki lagi, meskipun secara keseluruhan penyelenggaraan Jalsah Salanah Germany ini telah berlangsung dengan baik.
Semoga Allah Taala menjadikan berbagai keberkatan Jalsah Salanah tersebut berlangsung selamanya. Semua yang hadir hendaknya berterima-kasih terhadap segenap pengkhidmat. Dan semoga pula Allah Taala memberikan ganjaran pahala-Nya kepada mereka semua. Demikian pula para pengkhidmat hendaknya bersyukur kepada Allah Taala yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengkhidmati para tamu Hadhrat Imam Mahdi a.s..
Semoga Allah Taala senantiasa menerapkan sikap sympathy terhadap satu sama lain. Aamiin !