28-07-2006 di Mesjid Baitul Futuh, United Kingdom
Setelah mengucapkan Syahadat, memohon perlindungan dan menilawatkan
Al-Fatihah, Hudhur aba. bersabda:
Bahwa dimulainya Jalsah Salanah itu sudah nampak dan orang-orang sudah merasa
bahwa akan ada Jalsah di sini di mana kita sedang bersiap-siap untuk
menyelenggarakannya. Kemudian dengan berdatangannya para tetamu maka sudah
terasa bahwa Jalsah akan segera dimulai. Kali ini para tetamu itu banyak yang
datang lebih awal, oleh karenanya kalian dapat melihat bahwa kegiatan Jalsah itu
sudah berjalan lebih cepat. Saya sudah sampaikan di dalam khutbah saya bahwa
kali ini ada banyak tamu-tamu yang datang dari Pakistan, dan banyak dari mereka
yang baru pergi ke luar negeri untuk pertama kalinya. Banyak orang-orang yang
sederhanya saja, orang-orang yang datang dari kampung; tetapi kalian janganlah
membeda-bedakannya di dalam melayani hospitality terhadap mereka karena mereka
itu orang yang sederhana saja. Saya juga ingin mengatakan bahwa tamu-tamu yang
datang untuk menghadiri Jalsah ini adalah mempunyai tujuan yang khusus. Oleh
karena itu, hal ini harus dilekatkan di dalam pikiran
kalian dan harus selalu dijadikan pandangan bahwa kedatangan kalian ke Jalsah
ini bukanlah untuk menghadiri satu kegiatan pekan-raya duniawi, tetapi kalian
itu datang ke sini adalah untuk meningkatkan aspek spiritual saudara-saudara.
Jumlah tamu yang banyak datang adalah orang-orang Ahmadi yang tinggal di
Inggris ini, dalam jumlah yang cukup banyak juga yang datang dari Jerman dan
dari Negara-negara Eropa lainnya. Setelahnya itu adalah Ahmadi-ahmadi dari
Pakistan dan India yang seperti telah saya katakan, banyak yang baru datang
pertama kali ke sini; mereka itu tidak begitu mengerti akan keadaan di sini dan
juga kebiasaan dan praktek-praktek di Negara ini. Ada juga tamu yang mempunyai
familinya di sini. Kemudian banyak yang datang dari Negara-negara seperti
Russia, yang termasuk di dalam negara-negara Eropa. Jadi para Ahmadi dan
tamu-tamunya itu mereka juga datang untuk menghadiri pertemuan jalsah ini.
Adapun berkenaan dengan para tamu-tamu yang bukan Ahmadi, maka bukan saja
menjadi tugas dan pekerjaan dari orang-orang dalam panitia yang ditunjuk dan
telah diberi tugas untuk melayani mereka, tetapi juga mereka yang membawa
tamu-tamu itu ke sini harus setiap saat memperhatikan keperluan mereka itu,
karena ini sudah menjadi tanggung-jawabnya mereka. Kepada tamu-tamu Ahmadi
lainnya saya ingin mengingatkan kepada mereka tentang beberapa kewajibannya.
Orang-orang Ahmadi yang tinggal di Inggris sini dan orang-orang Ahmadi yang
tinggal di Negara-negara ini serta keluarga mereka yang tinggal di UK sudah
diberikan berbagai tugas di bermacam-macam bagian dan departemen.
Jadi, jika saudara-saudara itu telah datang dengan tujuan ini, maka
saudara-saudara itu harus mengambil manfaat dari lingkungan spiritual ini dan
memenuhi diri kalian dengan berkah-berkah dari Jalsah ini. Oleh karenanya, tugas
kalian itu adalah bahwa kalian harus memastikan perhatian kalian akan tujuan
yang benar-benar ini dan mem-fokuskan perhatian pada tujuan yang khusus ini.
Janganlah hendaknya saudara-saudara itu menaruh harapan-harapan yang tak perlu
dari pihak tuan rumah di sini, dan janganlah mengharap bahwa mereka itu akan
memberikan pelayanan yang istimewa kepada saudara-saudara atau memaksanya kepada
para pekerja ini. Kadang-kadang nampak bahwa mereka itu mempunyai harapan yang
keliru sehubungan dengan tuan rumah mereka, dan jika ternyata pihak tuan rumah
itu tidak dapat memenuhi apa yang diharapkannya maka mereka mulai menyampaikan
keluhannya, bahwa keluarga dan famili-ku si anu-si anu itu tidak melayani dan
memperlakukan kami dengan baik.
Jadi, di mana para tamu itu menyuruhnya beberapa tugas, maka tuan rumah harus
menghormati dan memuliakan tamu, dan janganlah hendaknya membuat tamu itu
menderita dengan hal-hal yang tidak enak, tetapi jumpailah mereka itu dengan
senyuman. Kalian yang tamu pun janganlah hendaknya memberikan beban dengan
permintaan-permintaan yang bukan-bukan kepada tuan rumah di mana saudara
tinggal, janganlah kalian mengaitkannya dengan pengharapan-pengharapan keliru.
Pengurus Jama’at sudah menetapkan batas-batas tertentu dalam pelayanan terhadap
para tamu. Daripada mengajukan permintaan-permintaan yang melewati batas untuk
melayani kalian dengan cara yang keliru, seharusnya kalian itu berterima
kasihlah kepada para pekerja-pekerja dan buatlah mereka itu bergembira dengan
senyuman, dengan rasa kebahagiaan dan muka yang penuh ceria. Demikian juga
hendaknya mereka yang datang dari berbagai kota-kota dari Inggris dan yang
tinggal beserta famili mereka itu harus berterima kasih kepada tuan
rumahnya dan harus memiliki rasa syukur atas pelayanan mereka itu. Kegembiraan
ini dan perasaan rasa terima kasihnya kepada mereka yang tuan rumah itu, jika
hal ini dilakukan oleh para tamu, maka akan terbentuklah masyarakat yang bekerja
demi untuk Tuhan dan yang mempunyai hubungan dengan Tuhan serta yang juga
bekerja sesuai dengan perintah dari Allah dan dari Rasul-Nya. Itulah masyarakat
yang bekerja mengikuti ajaran-ajaran-Nya ini.
Kalian dapat mengatakan bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah memberikan
sebuah contoh yang besar dan melayani para tamu sedemikian hebatnya dengan
perasaan bahwa kadang-kadang kami lihat jika ada seorang tamu yang merasa kesal
dan pulang, maka beliau berlari dan mengejarnya untuk membantu menolongnya. Pada
keadaan dinginnya udara atau karena buruknya udara di malam hari, beliau
kadang-kadang membawakan susu kepada tamu dan kadang-kdang juga membawakan
makanan lainnya untuk tamu itu serta membawa kain selimut tidur bagi mereka
seraya mengatakannya kepada tamu bahwa saudara-saudara itu jangan terlalu resmi
dan tidak usah segan-segan untuk memberitahukannya kepada kami apa yang Tuan
perlukan. Beliau mengatakan kepada para pekerja di dapur langgar khanah bahwa
lain orang kadang-kadang punya kesukaan makanannya sendiri dan kadang-kadang
mereka itu punya kebiasaan yang lain, jadi hal ini harus kalian pikirkan serta
menanyakannya kepada mereka. Supaya kalian berikan makanan
yang sesuai keadaan sifatnya dan selera kesukaannya. Beliau juga mengatakan
bahwa saya itu merasa senang jika kedatangan tamu, oleh karena itu janganlah
kalian menganggap bahwa tamu itu adalah beban.
Jadi, semua contoh-contoh ini memperlihatkan perilaku yang mengikuti contoh
dari Y.M. Rasulullah s.a.w.. Dewasa ini, dengan karunia dan kemurahan Allah
Taala, pengurus dan organisasi Jama’at Ahmadiyah mengusahakan hal ini bahwa
mereka itu harus menegakkan contoh yang tinggi di dalam hospitality atau
pelayanan tamu ini. Untuk yang sendiri-sendiri, di mana ada yang tinggal di
rumah-rumah anggota, mereka juga harus memperlihatkan perasaan yang persis sama
dan mereka berusaha sepenuhnya dengan cara yang sama. Saya ingin mengatakannya
kepada kalian karena selama waktu Jalsah itu keadaan adalah sedemikian rush atau
sibuknya, di mana pada hari-hari ini berdatangan orang-orang dari dunia
Ahmadiyyah, orang-orang yang datang dari setiap Negara, dari setiap dan berbagai
kelompok masyarakat dan dari berbagai cabang-cabang organisasi Jama’at yang
dengan kemurahan dari Allah, bahwa orang-orang di sini itu bekerja sebagai tuan
rumah bagi mereka dan mereka ini berusaha untuk melayaninya;
ada juga beberapa anggota-anggota yang terkemuka yang berusaha sekuat tenaga
untuk menyediakan akomodasi dan makanan untuk mereka serta berusaha untuk
membuat mereka yang tamu-tamu itu merasa lebih senang.
Juga diperintahkan bahwa jika datang orang-orang terkemuka dari suatu Negara
maka saudara-saudara harus menghormati dan memuliakannya. Tetapi selain dari
itu, kalian juga harus memperlakukan orang-orang Ahmadi sesuai dengan sifat
mereka dan apa kesukaannya untuk melakukan pelayanan hospitality ini. Di bawah
organisasi Jama’at ini dengan karunia kemurahan dari Allah, dapur langgar khanah
dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sudah diperluas sedemikian rupa sehingga
orang-orang yang mempunyai kesukaan tersendiri dan yang datang dari daerah yang
berbeda, kita berusaha untuk menyediakan makanan yang sesuai. Walaupun demikian,
jika ada kekurangan dalam panitianya; jika kalian itu tidak dapat menyediakan
makanan sesuai dengan keinginannya maka tidaklah seharusnya ada seorang tamu
yang merasa tidak senang. Walaupun tidak sesuai dengan apa yang saudara-saudara
inginkan, tetapi dengan memperlihatkan kesabaran serta dengan perasaan berterima
kasih, maka saudara-saudara itu tidaklah
seharusnya mengeluh kepada Tuan rumah, tetapi kalian makanlah makanan yang ada,
atau pergi dengan tanpa mengeluh atau mengatakan apa-apa, yaitu jangan sampai
para pekerja itu merasa bahwa makanan mereka itu tidak sesuai dengan kesukaan-ku
sehingga saya jadi tidak makan. Selama waktu Jalsah, di sini ada disediakan
bazaar yang menyediakan berbagai macam makanan yang dapat memuaskan keinginan
selera masing-masing orang.
Y.M. Rasulullah s.a.w. bersabda bahwa apa saja yang disediakan oleh tuan rumah
kepada tamu maka ia harus memakannya dengan rasa gembira. Sebagaimana yang baru
saja saya katakan, betapa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. memperhatikan tamu beliau.
Tetapi dalam hari-hari Jalsah ini di mana terjadi kesibukan dan orang-orang
berdatangan dengan sifat-sifatnya yang khusus di mana beliau biasa mengatakan
bahwa kalian itu harus memperlakukan seluruh tamu-tamu dengan cara yang sama.
Jika ada orang yang memerlukan suatu hal yang khusus maka kalian harus
memenuhinya.
Ada satu kejadian bahwa Maulvi Ghulam Ahmad Psaweri dan sahabat Hadhrat Masih
Mau’ud a.s. sedang menyediakan makanan. Beliau mengatakan bahwa semua
orang-orang ini dalam padangan saya adalah sama sehingga kalian itu tidak boleh
membeda-bedakannya dan makanannya harus sama. Kita tidak punya kelas bawah dan
tidak punya kelas atas untuk pengaturannya karena bagi Maulvi Sahib mereka
semuanya itu adalah tamu saya. Mereka semuanya sama dengan tamu yang lainnya
oleh karena itu kalian harus menyiapkan makanan satu macam yang sama dan
janganlah hendaknya membeda-bedakan makanan bagi berbagai-bagai macam orang.
Jika ada tamu-tamu yang mengira atau merasakan adanya kekurangan, atau menemukan
kesalahan dalam hal akomodasi, kemudian mengatakan bahwa kami itu tinggal secara
private, dan karenanya agar kalian itu membuat pengaturan secara private untuk
kami.
Jika saudara-saudara datang dengan organisasi Jama’at maka kalian itu harus
menerimanya dengan senang hati apa saja yang disediakan oleh Jama’at. Tidaklah
mungkin untuk mengadakan akomodasi khusus secara private bagi setiap orang.
Tidak ada orang yang lebih rendah atau lebih tinggi dan Hadhrat Masih Mau’ud
a.s. sudah mengatakan agar jangan membeda-bedakannya, oleh karena itu para tamu
harus menyadari hal ini. Kadang-kadang panitia pun tidak dapat berbuat apa-apa.
Tujuan hakiki dari Jalsah ini adalah mendapatkan makanan spiritual, yang untuk
itulah saudara-saudara itu telah datang ke sini dan kalian harus menaruh
perhatian terhadap hal ini. Dengan karunia kemurahan Allah Taala, organisasi dan
panitia Jama’at adalah begitu aktipnya mencari bermacam jalan dan berusaha untuk
memenuhi segala kekurangannya. Para pengurus senantiasa memperhatikan semua
keperluan-keperluan ini, jika timbul sesuatu kejadian masalah janganlah
membuatnya kalian merasa tidak senang. Sebagaimana yang saya baru saja katakan
bahwa kalian itu harus tetap memperlihatkan keceriaan; kepada setiap orang
Ahmadi dan pada setiap saat kalian itu harus terus memperlihatkan keceriaan.
Pokoknya pada setiap saat kalian itu harus memperlihatkan keceriaan. Di dalam
Kitab Suci Alquran Allah Taala berfirman:
Surah Al-Baqarah ayat 84:
…………., dan ucapkanlah kata-kata baik kepada manusia …………
adalah merupakan perintah di dalam khutbah saya yang lalu. Saya telah
mengingatkan kepada para pekerja dan juga menyampaikannya kepada semua mereka
yang ikut di dalam acara pertemuan ini, dan tidak menyampaikannya secara khusus
sendiri-sendiri. Karena, jika nilai ahlak itu menurun dalam hal ini, maka bisa
terjadi kemungkinan lingkungan di sekitar ini akan menjadi sangat buruk, akan
mengganggu, merusak dan merugikan kita. Jadi, dikarenakan ada orang yang marah
atau yang berkata kasar dan yang menjadi penyebab sakit hatinya pekerja, hal ini
juga akan memberikan efek bagi nilai-nilai ahlak mereka sendiri, di mana mereka
itu akan membuat kesusahan bagi panitia dan organisasi. Karena setiap orang itu
tidak memiliki sifat-sifat yang sama.
Betapa pun panitia sudah berusaha dan mereka ini sudah selalu mencoba, serta
saya pun sudah mengingatkannya kepada mereka yang bertugas, pria dan wanitanya,
atau anak-anak dan kaum ibunya, agar mereka itu jangan sampai memperlihatkan
perilaku yang tidak baik sebagai respon terhadap kelakuan yang tidak baik dari
pihak tamu. Tetapi bahkan jika keadaan seperti itu muncul, bahwa kadang-kadang
tamu ada yang merasa kurang diperhatikan kemudian mereka tidak dapat
mengendalikan perasaannya dan tidak bisa bersabar, maka hal ini akan merusak
suasana jalsah. Jika ada orang yang memperlihatkan perilaku tidak baik,
kadang-kadang ada orang yang mulai mendukungnya, mereka memperbesar-besarkannya
kejadian kecil ini. Dengan cara ini juga ada orang yang kadang-kadang mendukung
orang yang bertugas dan kemudian mereka mulai membentuk kelompok-kelompok.
Kemudian kadang-kadang mereka membuat insiden-insiden di sana dan di sini,
dikarenakan oleh ketidak senangannya di waktu yang lalu, mereka
membuatnya suasana menjadi bertambah lebih buruk. Jadi, orang-orang inilah yang
merusakkan keadaan ini, apakah mereka itu dari satu atau dua keluarga, tetapi
mereka memberikan efek pada seluruh suasana lingkungan.
Oleh karena itu kalian harus selalu ingat di dalam pikiran bahwa selama
pertemuan ini kalian itu janganlah membiarkan timbulnya perasaan yang tidak enak
pada seseorang sehingga memberikan efek amat buruk pada keadaan lingkungan.
Jika kesabaran kalian itu mudah tersinggung dan kalian tidak dapat
mengendalikannya, maka akan lebih baik bagi kalian untuk tidak usah ikut di
dalam pertemuan ini. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah menyatakannya bahwa jalsah
ini adalah satu pertemuan yang demi untuk Tuhan, jadi setiap orang itu harus
datang dengan tujuan ini, bahwa mereka akan mendengarkan pada kata-kata dari
Allah dan Utusan-Nya serta membuatnya menjadi bagian dan paket dari kehidupan
kalian. Sesuai keinginan dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. kalian itu harus
membimbing kehidupan kalian, untuk hal-hal yang kecil itu janganlah kita mulai
memandangnya dengan perasaan yang tidak enak, tetapi tingkatkanlah rasa
toleransi tenggang diri.
Y.M. Rasulullah s.a.w. bersabda bahwa satu perintah di dalam Islam ialah bahwa
orang itu harus menghindarkan diri dari hal-hal yang mubadzir dan dari hal-hal
yang tak ada gunanya. Oleh karena itu kalian itu haruslah ingat bahwa kita itu
telah datang ke sini untuk belajar Islam dan membuat ajaran Islam ini menjadi
bagian dan paket dari kehidupan kita serta untuk menyegarkan ikrar janji bai’at
kita. Kemudian Y.M. Rasulullah s.a.w. bersabda untuk menghilangkan keburukan itu
maka kalian harus berlaku riang gembira dan ceria satu sama lainnya, serta
berbuat baik satu kepada yang lainnya adalah juga merupakan jalan yang bagus
untuk meraih hal tersebut. Oleh karena itu selama hari-hari ini jika kalian
melihat sesuatu yang tidak benar dan dengan mengingat perintah serta nasihat
dari Y.M. Rasulullah s.a.w., maka kalian itu harus mengendalikan kesabaran
kalian, harus memperlihatkan kesabaran dan harus selalu bersifat ceria jika
berjumpa satu dengan yang lainnya. Ini juga akan
dapat menghilangkan keburukan, ini juga akan memperbaiki dan meningkatkan
karakter kalian. Kadang-kadang terjadi sesuatu yang menyakitkan hati, apalagi
jika terjadi di tempat di mana banyak orang berkumpul, maka kemudian dikarenakan
rasa malunya orang akan memperlihatkan kemarahannya yang besar. Untuk menjaga
agar suasana lingkungan ini tetap damai maka setiap orang itu harus
memperlihatkan keteguhan hati dan menahan dirinya. Dengan ketidak sabaran maka
situasi lingkungan akan lebih bertambah parah lagi.
Marilah saya sampaikan sebuah lelucon tentang hal ini yang memperlihatkan
bagaimana Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bisa menenangkan kemarahan atau upsetnya
dari seseorang. Satu kali di Qadian ada anjing-anjing liar walaupun tidak
banyak. Peer Sarajul Haq banyak membunuh anjing-anjing yang liar ini, oleh
karena itu orang menjuluki beliau sebagai orang tukang bunuh anjing, begitulah
julukan yang diberikan oleh anak-anak. Maka Peer Sahib mengadukannya kepada
Hadhrat Masih Mau’ud a.s., bahwa orang-orang menjulukinya sebagai orang tukang
bunuh anjing. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tersenyum saja, apa ruginya? Tentang
beliau sendiri Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda dalam hadits dikatakan bahwa
saya itu adalah tukang bunuh babi, yaitu yaktulul ghinziir. Jadi Peer Sahib
merasa senang dengan penjelasan itu dan kemarahannya pun menjadi reda. Jadi
kalian dapat melihat betapa indahnya cara Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menenangkan
beliau itu. Jadi, di dalam lingkungan ini, yang dianggap sebagai
semata-mata lingkungan spiritual, maka jika saudara mendengar sesuatu kata yang
dapat membuat saudara menjadi marah, maka usahakanlah untuk menghindar dari sana
dan jangan biarkan hal itu mengganggu saudara.
Di tempat ini, Haqiqatul Mahdi kami menyelenggarakan jalsah di sini untuk
pertama kalinya dan baru saja dimulai, semoga Allah Taala membuatnya sukses
dalam segala halnya. Tetapi dengan para pesertanya yang akan memperlihatkan
nilai-nilai ahlaknya yang tinggi serta yang mengikuti semua ketentuan-ketentuan
dan peraturan, maka hal itu akan membuat kita lebih sukses lagi dan akan
mendapatkan fasilitas yang lebih banyak lagi untuk penyelenggaraan pertemuan
kami selanjutnya nanti di sini. Oleh karena itu di mana ada tanggung-jawab
pribadi dari seorang Muslim bahwa ia itu harus menjaga saudara Muslim lainnya,
maka hal ini juga akan menjadi tanggung-jawab dari Jama’at, bahwa jika ada
sedikit perilaku buruk saudara, yang apakah terjadi di sebuah sudut kecil, atau
di dalam pertemuan sendiri, atau di jalan di luar sana, hal itu tidak akan
mencerminkan dari nilai ahlak saudara yang benar. Hal tersebut akan memberikan
gambaran dari Jama’at di daerah ini. Jadi, itulah tugas kalian
bahwa dalam keadaan bagaimana pun janganlah kalian membuat sesuatu kesempatan
muncul yang dapat menimbulkan suatu kesalah-fahaman atau misconception mengenai
Jama’at di wilayah ini, tidak dalam hubungan satu sama lainnya di sini dan juga
tidak dalam hubungannya dengan pihak masyarakat di sekitar kalian. Kadang-kadang
dikarenakan keadaan lalu lintas kendaraan, timbul perasaan buruk karena tidak
diberikan kesempatan untuk lewat, bahwa karena tergesa-gesanya itu maka
lalu-lintas kendaraan jadi terganggu atau kalian melanggar ketentuan dan
peraturan lalu-lintas. Bahkan jika kesalahan itu dilanggar oleh orang lain, maka
kalian itu harus memaafkannya dan meng-abaikannya saja. Inilah yang dapat
memberikan kesan yang bagus dari karakter kalian di dalam lingkungan masyarakat
di sini. Tahun ini ada banyak mata yang memandang dan melihat kepada
saudara-saudara, oleh karena itu kualitas ahlak yang tinggi kalian itu harus
diciptakan di dalam diri kalian, dan untuk Jama’at serta untuk
Islam maka di dalam hati dari orang-orang ini haruslah diciptakan perasaan
cinta dan rasa kasih sayang.
Saya juga ingin mengingatkan kepada saudara-saudara perihal yang lainnya,
bahwa para anggota yang datang dari Pakistan dan dari negara-negara Timur
lainnya tanpa kecuali mereka yang tinggal bersama keluarga dekatnya, maka
tamu-tamu lainnya harus segera pulang kembali secepatnya ke Negara-negara
mereka. Sesuai dengan pengurusan Jama’at kepada mereka itu diberikan pelayanan,
tetapi kepada para tamu pun diperintahkan agar jangan memberikan beban yang
tidak seperlunya. Kadang-kadang orang itu tinggal di sini lebih lama karena
Jama’at sudah memberikan akomodasi, oleh karena itu kami akan tinggal di sini
dan melakukan sedikit kerja sehingga dapat memperoleh penghasilan untuk biaya
perjalanan kami. Yang demikian itu tidak boleh ada di dalam pikiran orang yang
datang dengan tujuan untuk mengikuti jalsah, walaupun ada orang-orang yang
menyelenggarakan pengaturannya sendiri-sendiri, tetapi, walaupun mereka itu
menguruskannya sendiri, yang katanya asal mereka itu segera kembali jauh
sebelum visanya habis, maka pemikiran yang seperti ini adalah sama sekali
salah. Kebanyakan dari saudara-saudara sudah diberikan visa, di mana mereka
datang dengan komitmen bahwa mereka ini datang dengan tujuan untuk menghadiri
penyelenggaraan Jalsah. Orang-orang Kedutaan telah menaruh kepercayaan kepada
saudara dan kepercayaan ini diberikan hanya karena saudara itu datang di bawah
organisasi dari Jama’at. Oleh karena itu saudara harus camkan hal ini di dalam
pikiran saudara jangan sampai melakukan perbuatan yang tidak diizinkan oleh
ketentuan hukum dan janganlah hendaknya saudara-saudara itu memberikan nama
buruk kepada Jama’at. Oleh karena itu kalian harus berusaha sekuat tenaga bahwa
apa pun yang menjadikan tujuan Ilahi dan yang untuk itu kalian sudah mengadakan
perjalanan ini, peganglah itu dan hanya itulah yang kalian pegang. Semoga Allah
Taala memberikan kemampuan untuk melaksanakannya.
Sebagaimana Y.M. Rasulullah s.a.w. telah mengajarkan kepada kita agar berdo’a
“Ya Allah kami mencari kebaikan dan ketakwaan dari perjalanan ini, tolonglah
agar kami dapat mengerjakannya apa yang dapat menyenangkan Engkau”. Jika
saudara-saudara akan mengisi perjalanan dengan do’a-do’a ini, maka Allah Taala
akan mengisi kantung-kantung saudara dengan Karunia Kemurahan daripada-Nya dan
mereka yang menghadiri Jalsah Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ini juga memanjatkan
banyak-banyak do’a. Semoga Allah Taala menjadikan kami-kami ini sebagai pewaris
dan penerima kemakbulan do’a dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Jika kalian dapat
memegang tujuan yang bagus ini dalam hati dan pandangan saudara serta akan
senantiasa bersujud kepada Tuhan, maka tidak akan ada tarikan duniawi yang akan
membuat kalian itu serakah di dalam pikiran kalian; di mana kalian juga akan
berdo’a untuk diri sendiri, untuk anak-anak kalian, untuk keluarga yang
ditinggalkan, dengan mengucapkan do’a dari Y.M. Rasulullah
s.a.w.: ”Saya memohon perlindungan Engkau dari segala kesulitan perjalanan ini
dan akibat buruk dari hartaku dan orang-orang-ku”.
Oleh karena itu dengan do’a yang dipanjatkan dengan tulus ikhlas ini yang
senantiasa akan membuat perjalanan kalian itu mudah dan mendapatkan fasilitas
kemudahan serta akan mengisi rumah kalian dengan kegembiraan. Hal ini pun akan
membuat senang di mata anggota keluarga dan orang-orang yang ada di rumah yang
tidak bisa diperoleh dengan keinginan duniawi. Oleh karena itu selama hari-hari
ini pada setiap saatnya kalian itu harus menyibukkan diri dalam shalat dan do’a
serta dengan keinginan yang baik kalian itu harus mendengarkan pada
pidato-pidato ini dengan penuh perhatian serta harus semuanya hadir 100% dalam
shalat berjama’ah, yang dikarenakan oleh lingkungan di sini maka etiket
memintanya demikian. Sebagaimana yang saya katakan sebelum ini, bolehlah saya
ulangi sekali lagi bahwa buatlah hari-hari ini khususnya dipenuhi dengan
mengingat kepada Allah dan membaca do’a-do’a shalawat. Karena pada hari ini umat
Islam itu sedang mendapatkan tekanan dari lawan-lawan Islam dan
do’a-do’a saudara semoga dapat memecahkannya. Oleh karena itu kalian harus
berdo’alah dengan pandangan ini dan ada banyak petunjuk-petunjuk lainnya yang
harus saudara-saudara harus ingat.
Tentang slogan yang tidak seharusnya setiap orang harus meneriakkannya, jika
slogan ini timbul dari perasaan di dalam lubuk hati maka saudara boleh
melakukannya, tetapi jangan hanya karena meniru pada yang lainnya sehingga dari
tiap sudut lalu mulai beramai-ramai meneriakkan slogan. Jika kalian memiliki
perasaan yang benar yang timbul dengan sendirinya untuk mengekspresikannya maka
tidak ada buruknya untuk meneriakkan slogan ini, tetapi janganlah hanya karena
meniru-niru yang lainnya. Akan ada pengaturannya dari pusat, dari podium yang
akan meneriakkan slogan ini.
Sebagaimana yang saya katakan bahwa kalian itu harus menaruh perhatian agar
dawwam dalam melakukan sembahyang berjama’ah. Bukan saja kepada orang-orang yang
sedang duduk mendengarkan langsung di sini, tetapi saya juga mengingatkan kepada
para pekerja yang sedang melakukan tugas di sini agar mereka mengatur
penyelenggaraan shalat berjama’ah di tempat mereka. Jadi, mereka itu harus
selalu ingat akan hal ini dan departemen tarbiyat dan pembinaan pun harus
senantiasa ingat dan mengingatkan akan hal ini.
Kemudian ada sebuah tenda marquee tersendiri untuk anak-anak di mana para
ibunya dapat duduk bersama mereka, di sana ada kotak mainan anak-anak di mana
ibu-ibu ini dapat ikut duduk bersama anak-anaknya di dalam tenda ini. Di dalam
tenda utama tidak diperbolehkan kaum bapak atau kaum ibu duduk dengan membawa
anak-anak kecil mereka. Karena karena kadang-kadang mereka mulai berbicara satu
sama lain, berteriak-teriak atau mereka mulai menangis. Hal itu akan membuat
orang-orang lainnya tidak dapat ber-konsentrasi di dalam shalat mereka dan
mereka tidak dapat mendengarkan acara jalsah dengan tenteramnya. Oleh karena itu
kalian harus selalu memperhatikan hal ini. Kami juga kadang-kadang melihat bahwa
jika ada anak yang berteriak atau melakukan kenakalan, maka bilamana ada orang
yang mencegahnya, kemudian orang tuanya menjadi marah. Jadi untuk menghindarkan
semua hal-hal yang tidak diingini seperti ini akan lebih baik bagi mereka itu
untuk duduk di tempat di mana yang sudah
dialokasikan untuk anak-anak
Yang ikut Jalsah ini banyak di antaranya yang pendatang baru, mereka itu harus
tahu dan orang-orang yang di bazaar pun harus ingat serta departemen tarbiyat
pun harus selalu mengingatkannya bahwa warung dan bazaar ini harus ditutup
selama acara jalsah sedang berlangsung, tidak ada orang yang berkeliaran di sini
mencari-cari sesuatu dan berbelanja. Mereka itu harus mendengarkan pada pidato
Jalsah dengan penuh perhatian dan juga seperti yang saya katakan untuk
menghindarkan diri dari berbicara yang sia-sia. Kalian harus berbicara satu sama
lainnya dengan baik dan pakai etiket.
Kadang-kadang ada kelompok anak-anak muda yang duduk berkelompok dan mereka
mulai berbicara keras-keras dan tertawa terbahak-bahak. Apalagi jika berada di
tempat di mana ada orang-orang duduk di dekatnya dan mereka itu tidak mengerti
bahasa kalian maka mereka mulai merasa hal yang buruk tentang hal itu.
Kemudian kalian harus ingat-ingat jika hendak memparkir kendaraan saudara,
karena banyak mobil-mobil yang datang dari Eropa sehingga akan banyak
mobil-mobil ini, sehingga kalian harus hati-hati benar ketika akan memarkir
mobil. Janganlah kalian memarkir mobil bukan ditempat parkir dan yang tidak
dibolehkan. Kalian harus ikuti peraturan lalu-lintas dan bekerja sama dengan
pihak panitia serta mentaati semua ketentuan dan peraturan mengadakan
perjalanan.
Kalian juga harus menjaga kebersihan di toilet dan tempat lainnya, karena
kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Di tempat ini hanyalah merupakan
tempat pengaturan sementara oleh karenanya khususnya di sini kalian itu harus
selalu ingat dan tetap menjadi perhatian. Karena dengan kebersihan ini akan
menciptakan fasilitas bagi kita di hari kemudian nanti. Perlu lebih banyak
perhatian, karena dengan lebih banyaknya kotoran yang tersebar di mana-mana hal
itu akan membuat kesulitan bagi organisasi kita untuk di kemudian hari nanti.
Kemudian mengenai kaum ibu, mereka ini senang berjalan keluyuran ke mana-mana,
mereka harus menjaga dirinya bukan saja di dalam halaman kita ini atau di luaran
sana. Jika mereka itu ingin melihat tempat-tempat yang baru atau ingin
berjalan-jalan di kota maka kerjakanlah setelah selesai acara jalsah dan
bukannya waktu acara jalsah sedang berlangsung. Tetapi kalian harus ingat bahwa
walaupun dalam waktu yang demikian atau di sini, kalian itu harus menjaga
persyaratan menggunakan penutup kepala jika kalian akan pergi ke luar. Kecuali
mereka yang bukan Ahmadi, yang bersama-sama dengan orang-orang Ahmadi, tetapi
kaum ibu Ahmadinya harus tetap mengikuti persyaratan tutup kepala. Saya juga
melihat orang lainnya bahwa jika kita katakan kepada mereka itu tentang tradisi
kita maka mereka pun ikut memperhatikannya. Saya sudah dilah di dalam banyak
acara function di mana mereka itu datang dengan menggunakan kerudung atau scarf;
jadi ini juga merupakan karakter baiknya mereka, yang
perlu dikatakan kepada mereka ialah tentang tradisi kita dan mereka pun akan
mengikutinya. Tetapi seperti yang saya sudah katakan, kaum wanita Ahmadi jika
mereka ini akan pergi ke luar harus menggunakan penutup kepala. Jika ada sesuatu
hal yang menyebabkan tidak bisa menggunakan pardah, maka janganlah menggunakan
make-up juga, setidaknya pakailah kerudung di kepala. Dikarenakan lingkungan
yang spiritual ini, kalian itu harus berusaha keras, bekerja dan melakukan
hal-hal yang diminta oleh agama.
Bolehlah saya ingatkan lagi kepada para pekerja dalam hal menghormati para
tamu. Mereka melayani tamu-tamu ini dan membuatnya menjadi kebiasaan serta harus
memperlihatkan perasaan kecintaan dan kasih sayang serta dengan mengurbankan
perasaan mereka sendiri. Para tamu juga harus memperhatikan dan mengikuti
ketentuan dan peraturan dari panitia dan jangan sampai membiarkan para pekerja
itu menyampaikan keluhan atau keberatannya.
Kalian jangan membuang-buang makanan, karena selama Jalsah itu biasanya banyak
yang terbuang sehingga tidak bisa dimasukkan di dalam keranjang sampah. Jadi
para tamu harus selalu memperhatikan hal ini. Mereka yang sedang bertugas
menyediakan makanan harus mengatakannya dengan baik-baik kepada para tamu agar
jangan membuang-buang makanan. Kalian harus berusaha agar setelah selesainya
makan itu, buanglah piring plastiknya dalam tong sampah yang sudah disediakan,
sehingga kebersihan akan terus terjaga dan tidak menambah beban bagi yang akan
membersihkannya nanti. Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa menghadiri
acara Jama’at ini jangan dilakukan sebagai suatu pesta pertemuan agar bisa
berjumpa satu dengan yang lainnya. Terutama bagi kaum ibu yang suka mengobrol ke
sana ke mari haruslah memperhatikan hal ini dan panitia pun harus
memperhatikannya. Janganlah membuat convention ini menjadi sebuah pesta duniawi.
Ingatlah tujuan dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s., di mana
beliau sangat menekankan pada hal ini.
Juga kadang-kadang yang datang dari luar negeri mereka meminjam uang dari
teman atau dari kenalannya, kalian harus menghindari hal ini, karena yang
demikian itu dapat mengakhiri kepuasan hati kalian. Orang tidak menyadari bahwa
mereka itu harus mengembalikan uang yang dipinjamnya dan bagaimana bisa
membayarnya kembali. Sebagaimana yang baru saya katakan ialah bahwa tujuan dari
kedatangan kalian ke sini adalah berusaha untuk meraih apa yang diharapkan oleh
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dari saudara-saudara itu.
Sejauh mengenai keamanan security adalah harus tetap memasang mata pada
keadaan di sekeliling saudara yang menjadai tanggung-jawab bagi setiap orang
dari saudara-saudara. Jika kalian melihat seorang yang asing atu melihat hal
yang meragukan maka saudara harus terus mengawasinya, tetapi jangan
mengganggunya. Jika ada waktu beritahukanlah kepada panitia, atau awasi sendiri
dahulu. Jika ada orang lainnya beritahukanlah kepadanya, agar ia dapat
merasakannya bahwa ia itu diperhatikan. Itulah sebabnya perlu ketatnya
pemeriksaan kartu pas masuk dan tindakan security lainnya dan janganlah sampai
orang mengeluhkan hal ini. Mereka harus dengan cerianya membiarkan panitia
melakukan pemeriksaan. Lebih-lebih lagi pada saat memasuki tempat Jalsah ada
pemeriksaan di mana kalian harus bekerja sama sepenuhnya dengan para pekerja
ini. Pekerja yang melakukan pemeriksaaan pun harus melakukannya dengan secara
baik-baik.
Jika kalian memiliki barang-barang berharga maka kalian harus tetap menjaganya
dan ini bukannya menjadi tanggung-jawab dari panitia. Yang paling esensial
adalah sebagaimana yang sudah saya ingatkan satu dua kali bahwa pertemuan ini
bukanlah seperti sebuah pertemuan duniawi. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda
bahwa bukanlah sebuah Jalsah jika dikerjakan secara duniawi. Tujuannya hanyalah
untuk maksud yang baik, ini bukanlah merupakan satu pesta duniawi.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga berdo’a bagi saudara-saudara dan mengatakan
bahwa di akhirnya saya akan mendo’akan bahwa kepada semua orang yang mengadakan
perjalanan ini semoga Allah Taala ada berserta mereka dan semoga Allah
memperlihatkan kepada mereka kemurahan-Nya dan menaruh belas kasihan kepada-Nya
serta agar mereka dapat melewati kesulitan-kesulitan yang dihadapi mereka itu
dengan mudahnya dan menghilangkan rasa ketakutan dan ke-khawatirannya serta
menghilangkan segala kesukaran-kesukaran mereka dan semoga Allah Taala memenuhi
semua keinginan mereka dan membangkitnya di Hari Kemudian bersama orang-orang
yang bertakwa. Sehingga: “Ya Tuhan, Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, Pemilik segala
Kemuliaan, terimalah dan kabulkan semua do’a-do’aku ini. Dan dengan tanda-tanda
yang nyata berikanlah kepada kami keunggulan terhadap semua musuh-musuh, karena
semua Kekuatan itu adalah Milik-Mu. Aamiiin!!!” Oleh karena itu dengan
do-a-do’anya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ini kalian harus
menyiapkan diri kalian selama hari-hari ini dan berusaha mengadakan perubahan
spiritual di dalam diri saudara-saudara. Semoga Allah menolong saudara-saudara.
Semoga Allah Taala menakdirkannya bahwa pada setiap orang itu dapat
menciptakan perubahan yang sedemikian rupa yang sesuai dengan nama tempat ini
Hadiqatul Mahdi yang harus dapat menciptakan ruh dan semangat di dalam diri kita
masing-masing bahwa pada kenyataannya kebun yang cantik dari Al-Masih dan Mahdi
ini dipenuhi dengan keharuman yang menjadikan bunga dan buah dengan warna yang
indah dan harum semerbak dari kebun buahnya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ini.
Aamiiin.
SAL, July 31, 2006 / PPSi, 3-8-2006