Thursday, July 24, 2008

Tasyakur Seabad Khilafat

30 Mei 2008, di Masjid Agung Baitul Futuh, London, UK.


Huzur menyampaikan Khutbah Jumah bertajuk “Tasyakur”.
Huzur bersabda, pada tanggal 27 Mei yang baru lalu, atas karunia dan berkat AllahSwt kita merayakan Peringatan Seabad Khilafat. Sebagaimana telah beliau sampaikan pada kesempatan Pidato tersebut, Peringatan Hari Khilafat tahun ini sedemikian istimewanya karena hanya datang satu kali dalam seumur hidup setiap orang. Maka hanya semata karunia Allah Swt saja-lah kita diberkati untuk dapat ikut serta merayakan Peringatan Seabad Berdirinya Khilafat Ahmadiyah. Selama kurun waktu 120 (seratus dua puluh) tahun sejarah perkembangan Jamaat ini, Allah telah memberi kesempatan kepada kita untuk merayakan dua Jubelium Jamaat yang oleh karenanya setiap Ahmadi patut bersyukur kepada-Nya. Pada tahun 1989 kita telah merayakan Seabad Berdirinya Jemaat ini. Sedangkan pada tahun 2008 ini, dengan penuh rasa syukur, kita pun merayakan Seabad Berdirinya Khilafat. Mereka yang lahir sesudah tahun 1989, atau pada waktu itu belum cukup ingatan, atau masuk ke dalam Jemaat setelah tahun 1989 tentunya mengalami sesuatu yang khas pada kesempatan Peringatan Seabad Berdirinya Khilafat ini.


Huzur bersabda, Jamaat di berbagai penjuru dunia telah membuat berbagai persiapan untuk merayakan Peringatan Seabad yang khas ini, datang berkumpul untuk bersama-sama menyaksikan Acara Utama via siaran langsung MTA, ataupun bersekempatan datang ke Gedung Excel Centre, London. Jalsah Khilafat di Gedung Excel Center pada tanggal 27 Mei tersebut dihadiri oleh 18,000 orang lebih. Plus hubungan komunikasi langsung via satellite antara London, Qadian dan Rabwah yang merupakan suatu pengalaman luar biasa. Huzur bersabda, demikian banyaknya surat maupun fax yang dikirim oleh kaum pria maupun wanita sebagai ungkapan perasaan mereka. Surat dan fax tersebut berasal dari mereka yang sebetulnya ikut hadir merayakan langsung di Gedung Excel, maupun yang menyaksikannya via siaran langsung MTA di tiap-tiap masjid Jamaat mereka, ataupun di rumah masing-masing. Huzur bersabda, pengalaman unik ini membuat mereka yang menyaksikannya merasakan satu kesatuan dalam Jamaah. Nuansa ini merupakan penggenapan janji Allah Taala kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s.



Revitalisasi Iman Kepada Allah&Rasul-Nya.
Hari bersejarah itu memperlihatkan kepada kita maupun yang lain, adanya Tanda-tanda nyata bantuan dan pertolongan Ilahi. Mareka yang hadir di Gedung Excel menyampaikan kepada Huzur bahwa dengan perantaraan acara tersebut, mereka merasakan keimanan mereka menjadi segar kembali. Begitu pun yang lainnya, mereka menyampaikan kecintaan mereka yang bertambah-tambah kepada Khilafat. Ada pula yang menyurat, bahwa mereka kini merasa menjadi seorang Ahmadi sejati kembali. Demikian pun mereka yang boleh jadi telah menyatakan baiat kepada Khilafat Ahmadiyah yang Kelima, namun merasa belum mantap, menyampaikan bahwa qalbu mereka kini terasa terbersihkan dan tergosok kembali. Sehingga mereka menyatakan ikhlas dan siap memberikan segala pengorbanan untuk tetap berdirinya Khilafat Ahmadiyah. Ada lagi yang menulis dengan unik: Kalaulah ada suatu Acara Massal yang dapat menghidupkan kembali rohani hadirinnya yang telah mati, itulah dia Acara [Peringatan Khilafat] pada tanggal 27 Mei di Gedung Excel itu; khususnya lagi adalah Pidato Huzur, kata mereka. Semoga Allah Taala membantu proses inqilabi haqiqi ini selamanya, dikarenakan ungkapan tasyakur kita sebagai hamba-hamba-Nya yang sejati.
Huzur bersabda, bukan itu saja, bahkan masyarakat Inggris asli yang berkecimpung di sekitar Gedung Excel Center sempat terheran-heran, betapa mungkin orang Islam yang biasanya memberi kesan sangat tidak berdisiplin, kali ini sungguh berbeda. Acara kolosal yang dihadiri belasan ribu orang Ahmadi ini sangat berdisiplin dan tertata rapih. Laki-laki maupun wanita, serta anak-anak, dari segala bangsa, perhatian dan hati mereka hanya tertuju kepada satu hal. Hal ini terlihat dari wajah mereka. Seorang satpam wanita setempat berkomentar kepada kaum Lajnah, mengamati kegiatan anda sekalian ini, sungguh merupakan suatu pengalaman baru baginya, dan memperlihatkan citra Islam yang baik terhadap dirinya. Menyaksikan semua peristiwa ini, ia berniat untuk menjadi seorang Muslimah. Reaksi positif wanita tersebut sangat boleh jadi merupakan dampak positif dari doa Huzur, ialah semoga acara ini memberikan perubahan suci pada hati manusia pada umumnya.

Berpeganglah Teguh Pada Pegangan Yang Kuat.
Huzur bersabda, keagungan kesatuan umatan wahidah yang terlihat jelas oleh kita maupun pihak lain pada Jalsah Peringatan Seabad Khilafat itu merupakan suatu ruh yang hanya dianugerahkan kepada Jamaah Hadhrat Masih Mau'ud a.s. ini saja; sementara Jamaah lainnya terus menerus didera oleh perselisihan satu sama lain, terkecuali hingga mereka menerima kebenaran Imam Mahdi / Al-Masih a.s.
Huzur bersabda, manakala umat berbagai agama lain telah melupakan Allah, hanya Jamaah Hadhrat Masih Ma'ud a.s. ini sajalah yang senantiasa terfokus pikiran dan hatinya kepada hakekat tujuan diciptakan-Nya manusia. Oleh karena itu mereka pun berpegang teguh kepada Urwatil Wuthsqa, yakni suatu ‘pegangan yang kuat’ (2:257), pada mana Allah Taala telah memberikan jaminan-Nya tidak akan tercerai-berai. Huzur bersabda, pegangan kokoh ini berupa jalinan pembuluh yang Allah Taala telah isi dengan air kehidupan rohani yang senantiasa menyegarkan dari Al-Masih Muhammadi a.s.

Berpegang teguh pada jalinan pembuluh pertolongan-Nya ini berarti keimanan manusia akan senantiasa terjaga. Dan mereka yang ber-istiqamah di dalamnya akan terus meningkat derajat keimanannya. Mereka yang berpegang teguh kepadanya akan mengorbankan jiwa mereka di dalamnya, ini karena mereka tidak sudi menunjukkan kelemahan iman mereka. Banyak pemuda Ahmadi yang disyahidkan di muka ayah ibunya. Bapak disyahidkan di depan anak-anaknya. Pendek kata tak terbilang banyaknya orang Ahmadi yang telah disyahidkan ataupun dianiaya hanya dikarenakan mereka kaum Ahmadi. Semua peristiwa tersebut bukan hanya terjadi di waktu-waktu lampau, melainkan juga di tahun-tahun belakangan ini. Namun semua itu tidak berhasil menggoyahkan keteguhan iman kita.

Huzur bersabda, Perayaan Seabad Khilafat adalah kesuka-citaan atas karunia-Nya. Kegembiraan atas karunia yang dianugerahkan-Nya kepada para pengikut setia Khilafat. Maka kita pun hendaknya senantiasa ingat kepada para syuhada dan keluarga mereka yang telah berkorban untuk itu. Huzur bersabda, salah satu arti lainnya dari Urwa adalah suatu taman yang senantiasa hijau segar. Allah telah memberikan taman hijau lestari ini kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s.; Maka berpegang teguh kepada Urwatil Wuthqa ini akan membuat diri kita menjadi pewaris berbagai keberkatan Ilahi.

Menerangkan lebih lanjut tafsir ayat 257 Surah Al-Baqarah (2:257), Huzur bersabda, mereka yang berpegang teguh kepada 'pegangan yang kuat' ini adalah mereka yang qalbunya senantiasa ikhlas dan selalu berdoa. Hendaknya diingat, Allah senantiasa mendengar doa-doa permohonan hamba-Nya yang sejati; Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan keikhlasan doa-doa mereka. Kita akan terus berupaya agar menjadi pewaris keberkatan ini meskipun dengan berbagai kelemahan yang ada pada diri kita; karena dengan niat ikhlas kita senantiasa berupaya untuk memajukan keimanan kita dan juga bagi generasi yang akan datang; sehingga menjadikan kita sebagai pewaris karunia abadi yang senantiasa menyegarkan ini.

Hari ini, seiring dengan telah terbaharuinya keimanan kita, pihak lain terheran-heran atas semua ini. Kedengkian mereka terbakar lagi oleh api kecemburuan mereka, demikianlah sesuai dengan nubuatan Hadhrat Rasulullah Saw. Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda, berbagai mukjizat nubuatan Rasulullah Saw tersebut terus menerus mewujud di abad kita ini, dan akan terus berlangsung hingga Hari Kiamat. Pendek kata, apapun tanda yang muncul, adalah merupakan sebagai bukti dukungan beliau Saw.
Huzur bersabda, semoga Allah menjadikan kesatuan, keselarasan dan kecintaan kepada Khilafat yang telah menampak hari ini, kekal selamanya. Semoga kita semua senantiasa lekat dengan Allah Taala sebagai rasa syukur, sehingga karunia keberkatan-Nya pun senantiasa dianugerahkan kepada kita, dan berlanjut hingga ke generasi yang akan datang selamanya.

Haqiqat Tasyakur.
Membacakan ayat Alquran (14:8),
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِي
Huzur bersabda, manakala beliau melihat tugas beliau sehari-hari, sungguh mengejutkan dan betapa harus bersyukurnya kepada Allah Swt. Demikian melimpahnya karunia Allah Taala kepada Jamaat ini, sehingga bilapun kita harus bersyukur dengan setiap rambut yang ada pada kepala kita, tidaklah cukup. Huzur bersabda, beliau banyak menerima respons yang memperlihatkan rasa syukur mereka atas adanya karunia Khilafat ini, sehingga tak diragukan lagi untuk mengatakan, bahwa orang-orang yang demikian ikhlas ini tak akan dapat dijumpai di tempat lain selain di dalam Jamaat Hadhrat Imam Mahdi a.s. ini. Huzur menghimbau agar nuansa keberkatan ini tidaklah cepat lekang. Ini dikarenakan merupakan sumber untuk memperteguh keimanan manusia.

Pada saat ini dunia telah diliputi oleh berbagai hal yang sia-sia, kosong dan tiada petunjuk. Hanya di dalam Jamaat Al-Masih / Al-Mahdi ini sajalah dapat ditemui kedisiplinan dan keteraturan dibawah bimbingan Khilafat. Huzur bersabda, ucapan syukur di mulut saja tidaklah cukup; yang diperlukan adalah perubahan amal yang dapat menarik karunia Allah Swt. Huzur bersabda, untuk itu kita hendaknya mendoakan mereka; saling mendoakan satu sama lain, sehingga nuansa tasyakur ini tiada berkesudahan. Huzur bersabda, beliau banyak menerima surat maupun fax ucapan selamat dari kaum pria maupun wanita. Meskipun diikhtiarkan untuk dapat menjawabnya satu persatu, namun dikarenakan akan meminta waktu lama dan bertambahnya kesibukan kerja, maka dengan ini saya merespons semuanya dan mendoakan semoga Allah meningkatkan derajat keimanan kita semua. Berbagai ungkapan ucapan selamat tersebut sedemikian indah dan menyentuh hati, hingga beliau sendiri tak sanggup menyampaikannya dalam kata-kata.

Salah satu di antara karunia dan berkat Allah Taala kepada kita adalah adanya fasilitas siaran televisi via technology satellite dalam bentuk MTA yang dioperasikan sebagian besar oleh para pekerja sukarela. Hanya sebagian kecil saja di antara mereka yang dibayar. Mereka ini semua melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menyiarkan karunia Jamaat ini ke seluruh dunia. Yakni, menyebar-luaskan syiar risalah Allah dan Rasulullah Saw ke seantero jagad. Hal ini sesuai dengan khabar ghaib Allah Taala kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s., bahwa Dia akan memberikan kesuksesan, ialah: كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي
yang artinya, ‘Bagaimanapun juga, Aku dan rasulKu-lah yang akan menang'…; yakni, khabar gaib yang merupakan firman Tuhan di dalam Alquran (58:22).

Tontonlah MTA Salah Satu Karunia Allah Swt.
Huzur bersabda, takdir kemenangan Ilahi ini telah mewujud. Pada waktu kehidupan beliau, Hadhrat Masih Mau'ud a.s. banyak menulis berbagai macam buku yang menjadi sumber khazanah petunjuk yang tiada tara. Namun, di abad kemajuan teknologi ini, melalui MTA, khazanah petunjuk tersebut terus menerus disiarkan ke seluruh dunia. Untuk kemajuan Jamaat, karunia keberadaan Khilafat pun disiarkan via MTA. Menyiarkan syiar tabligh Hadhrat Masih Ma'ud a.s. ke seluruh dunia. MTA telah menjadi sumber syiar keunggulan Jamaat. Sehingga, hal ini menunjukkan, kemenangan yang menghasilkan berbagai kemenangan yang lain. Syiar tabligh junjungan beliau Rasulullah Muhammad Saw yang di Akhir Zaman ini diamanahkan kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s. telah dilaksanakan. Hal ini termasuk menunjukkan berbagai mukjizat beliau, mensucikan qalbu manusia, menyebar-luaskan ajaran Alqur’an Karim dan khazanah mutiara nasehat bagi umat manusia.

Huzur bersabda, kini, hanya MTA ini sajalah yang melaksanakan berbagai macam tugas syiar Islam tersebut. Stasiun tv Muslim lain tidak mampu menyiarkan ke-empat aspek tersebut; dan mereka pun tak mampu beroperasi tanpa adanya bantuan dana dari promosi iklan. Dan lebih absurd lagi bila siaran mereka mengatas-namakan hiburan. Oleh karenanya, hanya MTA ini sajalah yang telah memenuhi tujuan kedatangan kembali Rasulullah Saw.

Oleh karena itu, setiap Ahmadi hendaknya sering-sering menonton MTA untuk Tarbiyyat mereka. Senyatanya, syiar Khilafat pun dipancar-luaskan oleh MTA. Tanpa Khilafat, betapapun bagus perencanaan, tata laksana maupun pengurusnya, tak akan dapat berjalan sebagaimana sekarang. Tak pelak lagi, MTA adalah merupakan salah satu karunia dari berbagai macam keberkatan adanya Khilafat; yakni tak akan dapat berjalan tanpa adanya Khilafat. Huzur bersabda, hal ini telah beliau sampaikan secara khusus agar semua orang menyadari, semua system yang Allah Taala telah tetapkan untuk menzahirkan semua janji-Nya kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s. adalah terkait erat dengan adanya system Khilafat.

Janji Setia Pada Khilafat &Missi Islam Ahmadiyah di Italy.
Huzur bersabda, beliau berharap semoga perasaan suka cita yang ditimbulkan oleh perayaan seabad ini tidaklah bersifat sementara. Sebagian besar Jemaat merasakan keharuan yang sangat ketika mengikrarkan janji setia mereka kepada Khilafat pada tanggal 27th Mei itu. Maka hendaknya janji setia tersebut dapat dijaga kesegarannya di dalam tiap-tiap qalbu dan pikiran serta dapat dijadikan sebagai sumber kekuatan kita di masa datang. Segala sesuatu di dunia ini tak akan ada yang dapat dicapai tanpa adanya karunia Allah Taala. Untuk itu hendaknya kita tingkatkan standard peribadatan kita, tingkatkan ketakwaan dan amal shalih. Huzur bersabda, keitaatan Nizam Jama’at adalah bagian penting dari ketakwaan. Senantiasa lekat kepada system yang telah didirikan oleh Khilafat adalah penting. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk itu.
Satu kabar suka yang kita terima pada tanggal 27th Mei tersebut adalah upaya keras Jama’at Italy untuk memiliki sebuah Rumah Missi telah membuahkan hasil. Dan kesepakatan telah dapat dicapai dengan Dewan Kota setempat. Sehingga bertepatan dengan Perayaan Tasyakur Khilafat Ahmadiyah ini, kita pun berhasil mendirikan Pusat Pertablighan Islam di pusat kegiatan Kristen [Katolik Roma] Sedunia itu.

The Blessed Connection of London, Rabwah &Qadian.
Huzur bersabda, meskipun diwarnai cacian kaum mullah, Jamaat kita di Pakistan
tetap dapat ikut serta merayakan Tasyakur Seabad Khilafat bersamaan dengan yang di Gedung Excel Centre, London, melalui hubungan langsung satellite komunikasi. Namun, berbagai pembatasan terhadap Jamaat telah mereka berlakukan. Memang tidak ada perlakuan sebagaimana terjadi pada Tasyakur Perayaan Seabad Jamaat, tahun 1989, ketika pemerintah [Pakistan] pada waktu itu menerbitkan Undang-undang yang melarang kaum Ahmadi untuk merayakan sesuatu yang berhubungan dengan organisasinya. Namun, kekhawatiran tentang hal ini sempat timbul, jangan-jangan pemerintah lokal Punjab pun akan memperlakukan demikian. Tetapi, syukur alhamdulillah, berbagai penganan dan gula-gula dapat dibagikan kepada anak-anak. Hal ini dapat berlangsung karena dilakukan secara tidak menyolok, sehingga mereka tidak mengetahuinya dan tidak memberikan pernyataan pelarangan. Karena menurut mereka, pemerintah dinilai berhasil apabila dapat menyelamatkan kaum Muslimin dari kerusakan dengan cara melarang ‘Qadiani’ menyelenggarakan acara mereka. Huzur mengingatkan, betapa rancunya pikiran mereka dengan mengatakan kaum Muslimin menjadi rusak hanya dikarenakan Jamaat Ahmadiyah membagikan permen kepada anak-anak !

Huzur menghimbau agar mendoakan Pakistan, semoga Allah membimbing bangsa ini ke jalan yang lurus, dan para politikusnya dapat menjunjung tinggi kewajiban utama pemerintah mereka [untuk menegakkan keadilan]. Huzur bersabda, keadaan negara tersebut sebetulnya sudah sangat mencemaskan. Kas negara kosong, namun tak ada pihak yang peduli. Semakin banyak massa rakyat yang menjadi lapar.
Sementara itu,, kita merayakan tasyakur seabad Khilafat. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa ingat untuk mendoakan Pakistan dalam doa-doa kita. Semoga Allah menghilangkan segala kesulitan kaum miskin dan dhuafa di sana. Doa-doa khusus perlu dipanjatkan untuk berbagai negara Muslim, semoga Allah memudahkan mereka untuk mengenali dan menerima Al-Masih / Al-Mahdi yang sejati. Doakan juga untuk seluruh dunia pada umumnya yang tengah menuju ke jurang kehancuran; semoga Allah menyelamatkan mereka dari segala siksaan; semoga Allah Taala memudahkan mereka untuk menerima kebenaran, sehingga bendera Rasulullah Saw pun dapat berkibar di mana-mana.

transltByMMA/LA060208
Please note: Department of Tarbiyyat, Majlis Ansarullah USA takes full responsibility of anything that is not communicated properly in this message.