Tuesday, May 15, 2007

JANGAN MENGIKUTI JEJAK-JEJAK SYETAN

KHUTBAH JUM'AT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V a.t.b.a

12-12-2003



Surah Al-Nur (24:22):

Hai orang-orang yang beriman. Janganlah mengikuti jejak-jejak syaitan
dan barang siapa yang mengikuti jejak-jejak syaitan, hendaklah ia
mengetahui, bahwa sesungguhnya ia menyuruh berbuat kekejian dan
kejahatan yang nyata. Dan, sekiranya tidak ada karunia Allah dan
rahmat-Nya atasmu (grace of Allah and His mercy upon you), niscaya tiada
seorang pun di antara kamu tetap suci. Tetapi Allah mensucikan siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.



Di 4 - 5 tempat dalam Kitab Suci Alquran, Allah telah berfirman jangan
mengikuti jejak-jejak syaitan dan lindungilah dirimu terhadap syaitan.
Peringatan ini kadang-kala ditujukan kepada orang-orang Mukminin dan
kadang-kala atau pada umumnya ditujukan kepada orang-orang, manusia
secara umum. Peringatan diberikan kepada orang mukminin, agar sebagai
orang mukmin jangan sampai merasa bahwa karena sudah menjadi orang
mukmin lalu tidak usah punya rasa khawatir.



Tidaklah demikian halnya. Saudara-saudara harus memiliki rasa khawatir,
karena jika saudara kurang hati-hati dan perhatian saudara menjauh dari
Tuhan, maka haruslah saudara merasa takut, karena saudara bisa dikecoh
atau di-pencundangi oleh syaitan. Syaitan senantiasa duduk mengawasi
atau memperhatikan saudara.



Sejak dari zaman Nabi Adam a.s., syaitan akan senantiasa berjaga-jaga di
jalannya orang-orang dan mengawasi di mana terdapat kelengahan pada
saudara untuk menyesatkan atau menyelewengkan saudara. Syaitan berkata
apa pun jalan lurus yang ditetapkan oleh Allah, kata syaitan, aku akan
berusaha menyesatkan dan menyelewengkan manusia dari jalan Allah ini;
syaitan juga berkata, saya akan bisikkan di dalam hati orang-orang agar
ada keraguan dalam hatinya, sehingga orang-orang ini dapat terus
disesatkan dan diselewengkannya dari jalan yang lurus atau jalan Tuhan.

Bahkan jikalau orang-orang ini dapat menghindarkan diri dari
cengkeraman ku kata syaitan, aku akan terus menyerang orang-orang ini.
Aku, kata syaitan bukanlah seperti orang-orang yang akan merasa bosan
dan terus duduk berdiam diri saja.



Aku, kata syaitan, akan menyerang dari sebelah kanan, dari sebelah
kiri, dari belakang dan juga akan menyerang dari sebelah depan; dan aku
akan menyerang manusia sedemikian rupa, sehingga ia akan berhadapan
melawan Tuhan dengan cara yang sedemikian, sehingga saudara-saudara
tidak akan mendapatkan banyak dari mereka itu, orang-orang yang
bersyukur kepada Allah. Jelaslah bahwa mereka itu adalah contoh
orang-orang yang mengikuti jejak-jejak syaitan.



Jika diperintahkan oleh Tuhan agar saudara tidak mengikuti jejak
syaitan, apakah artinya? Yaitu janganlah saudara mengikuti jalan
syaitan. Janganlah saudara bertindak atau mengerjakan pekerjaan yang
membawa saudara ke jalan syaitan. Janganlah saudara mengambil ajaran
syaitan sebagai jalan untuk saudara. Jika seseorang tahu bahwa ia
adalah seorang mukmin, dan tahu mana yang jalan syaitan itu, serta
mereka juga tahu bahwa jalan syaitan itu adalah jalan yang amat
mengerikan dan bisa membawa kita ke jurang kehancuran. Maka, bagaimana
mungkin bagi seorang mukmin yang benar-banr mukmin untuk mengikuti jejak
syaitan, yang akan membuat kehancuran bagi dirinya?



Jadi, bilamana kepada orang mukmin dikatakan jangan mengikuti
jejak-jejak syatan, maka saudara-saudara harus menjaga diri saudara.
Jelaslah bahwa peringatan ini diberikan dengan alasan seperti yang sudah
saya katakana sebelumnya, bahwa syaitan itu telah melemparkan tantangan
terhadap Adam dan anak-keturunannya, bahwa aku kata syaitan, akan terus
menyesatkan engkau, akan terus membisikkan kepada saudara-saudara, dan
akan terus menyerang saudara-saudara, sehingga saudara-saudara tidak
akan

menyadari apa yang terjadi. Serangan-serangan ini demikian terencananya
dan dengan cara sedikit demi sedikit, sehingga saudara tidak akan
merasakannya, bahwa saudara terus mengikuti jejak aku, jejak syaitan dan
mengikuti rencana ku, kata syaitan.



Di tempat lainnya Allah Taala berfirman:

Surah Al-An'aam ( 6 : 143) ... janganlah mengikuti langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya ia, syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.



Hadhrat Muslih Mau'ud r.a. meng-komentari ayat ini dan mengatakan bahwa
kata yang ada di dalam ayat ini : "khutuwaat" menunjukkan pada kenyataan
bahwa syaitan itu pada tiap langkahnya akan selalu berusaha untuk
menarik manusia pada jalan yang tidak benar, menunjukkan pada jalan yang
salah. Syaitan itu tidak meminta saudara untuk melakukan perbuatan dosa
yang besar, tetapi ia akan membisikkan pada saudara hanya satu langkah
saja pada tujuan yang buruk, jadi hanya satu langkah saja. Bilamana
orang sudah mengambil satu langkah, maka ia akan membisikkan lagi supaya
mengambil satu langkah tambahan lagi, dan selangkah demi selangkah,
sedikit demi sedikit, syaitan itu akan terus membujuk, selangkah demi
selangkah, yang akhirnya akan membuat orang ini terlibat pada dosa yang
besar.



Maka, Allah Taala berfirman: Kami memperingatkan kalian, bahwa kalian
janganlah sudah merasa puas dengan melaksanakan beberapa perintah Allah,
dan mengabaikan perintah yang lainnya. Beranggapan bahwa saudara sudah
menjadi seorang mukmin yang kuat, hanyalah merupakan bisikan dari
syaitan dan hal yang meragukan. Apa pun yang saudara-saudara kerjakan
sekarang, bahkan saudara tidak akan secara setia dan melekat untuk
mengerjakannya, jika saudara tetap mengikuti syaitan. Oleh karena itu
saudara-saudara harus twerus menerus mengadakan analisa sendiri, self
analysis dan berusaha untuk melindungi diri sendiri dari bisikan
syaitan.



Hadhrat Muslih Mau'ud r.a. bersabda: Allah berfirman: Hai orang yang
beriman, kalian tidak boleh mengikuti jejak-jejak syaitan, karena
siapa-siapa yang mengikuti jejak syaitan, ia akan terlibat pada
perbuatan immoral dan pekerjaan buruk; karena syaitan berbisik kepada
saudara untuk berbuat fahsha dan munkar.



Seperti yang diperlihatkan olehnya, pada awalnya yang dikerjakan itu
tidaklah mengerikan; bukanlah cara atau metoda syaitan bahwa dia pada
langkah pertama itu ia akan meminta dengan segera pada langkah pertama
untuk melakukan keburukan, karena ada di dalam sifat manusia perasaan
malu untuk mengerjakan pekerjaan yang buruk. Apa yang orang pikir
sebagai pekerjaan buruk, maka orang ini tidak siap untuk melakukannya.
Karena jika pada awalnya orang melakukan pekerjaan buruk yang kecil,
yang menampak kepadanya sebagai bukan yang buruk. Itulah sebabnya, jika
syaitan berbisik kepada saudara, kemudian membawa saudara pada pekerjaan
buruk yang mengerikan, syaitan tidaklah akan mengatakan lompatlah ke
dalam jurang atau parit tersebut. Tetapi syaitan akan membawa orang itu
secara perlahan-lahan, step by step , dan syaitan tidak akan meryerang
orang di rumahnya.



Orang jahat yang membunuh anak-anak, tidak akan membunuh anak ini di
dekat rumahnya, tetapi akan membujuknya untuk jauh dari rumahnya; dan
mengatakan nanti akan saya beri permen. Baru ketika mereka berada di
luar desa, tidak ada orang yang melihatnya, maka mereka mencekik anak
itu dan membunuhnya. Insiden semacam ini banyak kali terjadi, kita bisa
membaca di media masa. Ini adalah persis bagaimana caranya syaitan
bekerja. Pertama-tama syaitan akan membawanya keluar dari benteng
benteng, di mana Allah Taala melindunginya di dalam benteng itu;
kemudian syaitan berusaha membawanya ke luar, menyesatkannya, (umpamanya
dengan membuat orang ini malas shalat). Jika orang ini sudah berada di
luar benteng, dan syaitan mengatakan tidak apa-apa dan kemudian dibawa
lebih jauh lagi dari benteng, sehingga tidak mudah bagi orang ini untuk
bisa kembali ke dalam, kemudian dikatakan oleh syaitan kepada nya tidak
apa-apa, tidak apa-apa ........ Kalau orang ini sudah ada dalam
cengkeraman syaitan, maka mudahlah bagi syaitan untuk menghancurkan
orang ini.



Bilamana seseorang suda ada di dalam cengkeraman syaitan, maka orang ini
akan dihancurkan. Allah Taala telah memperingatkan kepada kita, bahwa
saudara-saudara jangan menganggapnya sebagai hal kecil, bilamana
seseorang telah menuduh kita melakukan perzinahan, atau kita telah
menuduh seseorang telah melakukan perzinahan, karena seseorang sudah
menyampaikan ceritera semacam itu kepada kita, dan kita telah
menyebar-luaskannya. Inilah cara kerja syaitan, ia akan membisikkan
kepada kalian untuk menyebarkan berita yang kalian dengar itu, dan
mengatakan hal itu tidak apa-apa. Jika kalaian akan melakukan yang
demikian, dan membuat kalian mengatakan yang sedemikian untuk diri
sendiri, syaitan bilang tidak apa-apa.



Jadi saudara-saudara jangan mengambil langkah-langkah di belakang
syaitan, tetapi saudara harus menolak dengan segera pada langkah yang
pertama, sehingga saudara diselamatkan dari kehancuran. Untuk dapat
menolak ajakan syaitan ini saudara memerlukan pertolongan Allah Taala,
dan kurnia Allah. Jadi, kita bisa memperoleh pertolongan Allah Taala ini
dengan shalat dan do'a, serta minta ampunan dari Allah Taala. So, we
attain this through salat prayer and through begging Allah's
forgiveness. Allah Taala telah memberikan perintah untuk melakukan
shalat lima waktu sehari, inilah caranya untuk melindungi diri dari
syaitan, datanglah ke Singgasana-Ku, mintalah karunia dari Ku, maka
insya Allah kalian akan dapat perlindungan dan tidak akan melakukan
banyak hal yang buruk.



Syaitan selalu berada di antara orang-orang pada setiap saat,
sebagaimana diriwayatkan oleh Hadhrat Zabir bahwa YM. Rasulullah s.a.w.
bersabda, janganlah berkunjung kepada perempuan yang suaminya sedang
tidak di rumah, karena syaitan mengalir di dalam urat nadinya
sebagaimana darah mengalir. Ini bukannya kalian dilarang untuk
berkunjung ke rumah orang yang suaminya tidak ada, tetapi ini adalah
berupa petunjuk dasar bahwa kata mahrum itu adalah siapa-siapa yang
tidak diperbolehkan mengadakan perjumpaan dan jangan mengadakan hubungan
asosiasi sehingga syaitan tidak memperoleh kesempatan untuk menyerang
kalian.


Ada banyak hadits-hadits berkenaan dengan hal ini, di mana kita sudah
diberikan peringatan. Pria dan wanita tidak diperbolehkan mengadakan
asosiasi secara bebas; seringkali pemuda dan pemudi memulai apa yang
dikatakan persahabatan, mereka mengatakan cuman berteman, mereka sudah
menjadi mahasiswa dan mereka mengatakan jangan menafsirkan yang
bukan-bukan. Siapa pun yang menghalangi hubungan mereka, maka mereka
mengatakannya cerewet, banyak ngomel. Sedikit demi sedikit, hubungan
secara teman ini menjurus pada satu tahap di mana tidak ada jalan untuk
dapat menghindarkan diri. Inilah sebagai akibat tidak di-jalankannya
atau berlaku tidak sesuai dengan petunjuk Islam. Di sinilah syaitan
yang bekerja secara perlahan-lahan tetapi menunjukkan keberhasilannya.



Hudhur atba selanjutnya menerangkan bagaimana syaitan mempengaruhi
keluarga-keluarga orang di dalam masyarakat untuk melakukan kesenangan
dengan free association, sehingga banyak keluarga yang hidupnya hancur
dan berantakan; demikian juga anak dan keturunannya pun ada dalam
kehancuran / destruction.



Tambahan:

Hanya sebagai ilustrasi atau tindakan berjaga-jaga, mengandai-andai,
bagaimana kira-kiranya syaitan itu bekerja? Ini hanya andai-andai:



* Yang pertama adalah syaitan membisikkan (pada hari Jum'at),
mengapa anda perlu pergi ke mesjid untuk shalat Jum'at? Shalat Jum'at
kan boleh diganti dengan zhuhur saja; sayang kalau bisnis / pekerjaan
ditinggalkan, nanti peluang mendapatkan uang jadi hilang.

Padahal dari hadits (Khutbah), setiap Jum'at, malaikat menunggu di pintu
mesjid, mencatat orang yang masuk untuk shalat, dengan hadiah dari unta
sampai telor (atau beras), juga mencatat orang-orang yang menyimak apa
yang dikatakan oleh Imam (khatib; untuk terus mengamalkannya). Baru,
setelah Imam / khatib selesai berkhutbah, malaikat menutup buku
registernya.

* Jika pada awal bulan Nopember dan nanti pada awal Januari, Imam
mengumumkan tentang kinerja Perjanjian Tahrik Jadid / Waqfi Jadid yang
lalu, serta mengumumkan tentang dimulainya tahun perjanjian yang baru,
maka syaitan akan membisikkan: Apa tuh jadid-jadid?
Kan tidak ada dalam
Alquran dan haditsnya? Bayar zakat dan sedekah juga sudah cukup lah.

* Lagi pula mengapa harus berjanji segala (demikian bisikan
syaitan),
kan janji itu hutang, kalau tidak bisa melunasinya kan bisa
menjadi dosa? Kalau mau juga nanti bayar saja apa adanya .......

* Kalau ada anggota yang mendaftarkan perjanjiannya, maka
dibisikkan lah oleh syaitan kepada pengurus cabang yang bersangkutan,
simpan sajalah, kumpulkan sajalah, nanti saja kalau sudah banyak baru
kirimkan ke Kemang/
Bogor. Lagi pula waktunya masih lama ..... masih
setahun. Lambat juga tidak apa lah.

* Walaupun ada permintaan agar anak-anak juga memberikan
perjanjiannya (Waqfi Jadid), tetapi syaitan akan membisikkan, untuk apa
lah anak-anak disuruh berjanji, punya penghasilan juga belum, dahulu pun
tidak diminta untuk berjanji.



Maka demikianlah kiranya pekerjaan syaitan itu, yang senantiasa
mempengaruhi orang-orang mukmin juga, agar supaya menolak atau menentang
apa saja yang dikatakan oleh Imam ......; atau membuat orang menjadi
ragu, selalu mempertanyakannya, membuatnya selalu bertanya dan bertanya
selalu, mana yang paling benar, mana yang paling baik, mengapa di sana
dikatakan begini, mengapa di sini di katakan begitu oleh pengurus, oleh
muballigh, kok berbeda (padahal sikon nya yang berbeda; ada jawaban yang
secara umum, tetapi ada jawaban yang secara khas, yang berkaitan dengan
seseorang - umpamanya kondisi seorang anak wakaf nou, yang memang
berbakat insinyur / S.T. umpamanya).



Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:
Ada dua (2) tingkatan dalam
ketakwaan:

1. Untuk menjaga dan melindungi saudara dari keburukan/ perbuatan
buruk

2. Untuk melakukan perbuatan yang baik.



Tanpa tingkatan ketakwan yang kedua, Allah belum merasa senang kalau
hanya sampai pada tingkatan pertama saja.

Tingkatan ketakwaan ini tidak dapat diraih dengan tanpa karunia Allah
Taala.

Bilamana seseorang menghindarkan diri dari keburukan, kemudian hatinya
berkeinginan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, serta ia bersujud
dan berdo'a kepada Tuhan, maka dengan jalan ini, Allah yang dengan
karunia-Nya akan mengabulkan keinginannya, serta akan memelihara orang
ini pada tangan-Nya dan membawanya pada suatu tempat yang ada dalam
kedamaian dan dalam perlindungan/penjagaan.



Semoga Allah Taala senantiasa menolong kita dan melindungi kita dari
serangan syaitan, serta menjadikan kita untuk tetap mengikuti
kehendak-NYA, kehendak Allah Taala, mengikuti keridhaan-Nya dan
menjadikan kita ini sebagai hamba-Nya yang senantiasa menyembah
kepada-Nya; semoga Dia senantiasa menempatkan kita pada tempat
tinggal-Nya yang damai. Insya Allah Taala, Aamiiin



PS/ 20 - 12- 2003

SAL
Allen-Texas USA, December 16, 2003

No comments: