KHUTBAH JUM'AT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V aba 27-05-2005
Janji Tuhan dalam Mendirikan Khilafat
Setelah mengucapkan Syahadat, mohon perlindungan dan membaca Surah
Al-Fatihah, Hudhur aba membaca ayat dari Surat An-Nur 24:56,
yang artinya:
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu
dan berbuat amal saleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu
khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang
yang sebelum mereka dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka
yang telah Dia ridhai bagi mereka; dan niscaya Dia akan menggantikan
mereka sesudah ketakutannya dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku,
dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan
barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang fasik -
durhaka.
Janji Tuhan dalam Mendirikan Khilafat
Setelah mengucapkan Syahadat, mohon perlindungan dan membaca Surah
Al-Fatihah, Hudhur aba membaca ayat dari Surat An-Nur 24:56,
yang artinya:
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu
dan berbuat amal saleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu
khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang
yang sebelum mereka dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka
yang telah Dia ridhai bagi mereka; dan niscaya Dia akan menggantikan
mereka sesudah ketakutannya dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku,
dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan
barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang fasik -
durhaka.
Hari ini, dengan karunia Allah Taala dalam sejarah Jama'at Ahmadiyya
adalah hari ketika Allah dengan karunia besar daripada-Nya yaitu setelah
wafatnya YM Hadhrat Masih Mau'ud merubah rasa takut menjadi kedamaian
dan ketenangan serta kesentausaan kepada para pengikutnya, memberikan
perlindungan serta menjaga kekuatan dan solidaritas dalam Jama'at. Allah
Taala dengan tindakan dukungan daripada-Nya telah menetapkan Hadhrat
Masih Mau'ud sebagai seorang manusia yang dipilih oleh Tuhan, sebagai
seoarang nabi dan Khalifatullah yang ditugaskan untuk menegakkan kembali
undang-undang shariat yang telah diturunkan kepada YM Nabi Muhammad
Rasulullah . Sesuai nubuatan dari YM. Rasulullah Khalifah Masih
Mau'ud ini akan terus berlangsung sampai hari akhir dari dunia. Jadi,
pada hari ini 97 tahun sudah berlalu dan setiap anggota Jama'at, muda -
tua, anak-anak, perempuan dan laki-laki semuanya menjadi saksi bahwa
saya telah menyaksikan testimony dukungan dari Tuhan dengan tindakan
-Nya untuk selama 97 tahun terakhir. Bukan saja orang-orang Ahmadi,
tetapi bahkan orang-orang non Ahmadi pun menerima kenyataan ini.
Kemudian, setelah wafatnya Hadhrat Masih Mau'ud , kemudiannya lagi
setelah wafatnya Hadhrat Khalifatul Masih awwal dan setelah wafatnya
Hadhrat Khalifatul Masih Tsani maka hal ini selalu saja terjadi.
Pemilihan Khalifah yang baru, sebagaimana yang diperlihatkan di dalam
MTA, para penentang Ahmadiyah mengakui dan mengetahui serta berkata,
walaupun kami tidak tahu secara pasti bahwa kamu Ahmadi itu adalah
benar, tetapi kami menyaksikan bahwa testimony Allah tentang sunnah-Nya
dan perbuatan-Nya adalah ada bersama-sama kalian.
Adalah karunia Allah yang besar kepada Jama'at Ahmadiyyah dengan lebih
banyak kita bersyukur atas karunia ini, dan dengan rasa syukur ini maka
karunia tersebut akan terus berlangsung dan akan terus maju. Sebagaimana
difirmankan Allah di berbagai tempat di dalam KS Al-Qur'an bahwa jika
kamu bersyukur Aku akan perbanyak karunia dan hadiah berkat dari-Ku
berlipat ganda. Jadi, inilah pentingnya hari ini, tanggal 25 Mei itu.
Hal kedua yang menyebabkan khutbah saya sekarang mengambil article ini
yang ada dalam tulisan Hadhrat Mirza Bashir Ahmad Sahib, di mana ada
orang yang mendistribusikannya. Hadhrat Mirza Bashir Ahmad Sahib
menerangkan dalam articlenya tentang kedudukan Khalifah dan juga
menyebutkan sampai kapan Khilafat ini akan terus berlangsung dan dalam
bentuk bagaimana. Tetapi tidak diragukan lagi bahwa Hadhrat Sahibzada
Mirza Bashir Ahmad Sahib r.a. tidak pernah menyebarkan tulisan tentang
adanya perpecahan atau kericuhan yang terjadi di dalam Jama'at. Namun
ada yang mengirimkan article ini kepada beberapa orang dengan
mengemukakan bahwa memang Khalifah itu diangkat oleh Tuhan dan ia tidak
mengingkarinya namun ia menggaris-bawahi aspek dari tulisan article
Hadhrat Mirza Bashir Ahmad Sahib ini bahwa pada suatu saat Khilafat ini
akan diganti dengan Kerajaan. Ini adalah pendapatnya pribadi, dan
Hadhrat Khalifatul Masih the 2nd r.a. setelah mengetahui hal itu, beliau
pun membuat satu tulisan untuk membatalkan pendapat itu. Tetapi orang
tersebut karena sifat dan perilakunya itu mengatakan bahwa 4 Khalifah
yang pertama itu (dulu) telah mendapat bimbingan Tuhan, tetapi sekarang
tidak ada lagi Khalifah. Tetapai sekarang saya akan mengatakan kepada
kalian semuanya dari article Hadhrat Mirza Bashir Ahmad Sahib yang sama,
bahwa karena ketidakfahaman dan kurang kepinteran intelligentnya dari
orang ini yang menyebar-luaskan artikel tersebut yang menimbulkan rasa
keraguan atau memang ia berkeinginan untuk menciptakan semacam keraguan
tentang khilafat ini.
Namun dari ayat yang saya bacakan tadi, yang akan saya jelaskan nanti,
terjemahannya adalah bahwa Dia - Tuhan - telah berjanji kepada
orang-orang di antara kamu yang beriman dan melakukan amal baik atau
amal saleh, bahwa Dia pasti akan membuat mereka Khalifah di bumi
sebagaimana Dia telah membuat khalifah-khalifah orang-orang yang sebelum
mereka. Bahwa Dia pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang
telah Dia pilih untuk mereka. Bahwa Dia pasti akan memberikan kepada
mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti dari ketakutannya.
Mereka itu akan beribadah kepada-Ku dan mereka tidak akan mepersekutukan
sesuatu dengan Aku. Maka barang siapa yang tidak bersyukur setelahnya
itu, mereka itu adalah orang-orang yang pemberontak dan orang-orang yang
tidak taat; ini berarti bahwa janji pengangkatan Khalifah adalah bagi
mereka yang bersabar dan berbuat amal saleh serta mereka percaya pada
Khalifah ini. Jadi, menurut janji dari Tuhan maka Dia akan memulai
kantor dari Khilafat ini. Setelah wafatnya YM. Rasulullah saw dan juga
setelah wafatnya Khlifah, maka ketakutan akan terus berubah menjadi
keadaan keamanan dan kita telah menyaksikannya untuk selama 100 terakhir
ini. Bahwa kami menyembah Allah, mereka tidak boleh menyekutukan
keterkaitan mereka di dunia ini selain dengan Allah. Bilamana mereka
tidak bersyukur dan mereka lebih tertarik kepada kebendaan daripada
kepada Tuhan, maka dikarenakan pembangkangannya ini mereka akan
mendapatkan kehinaan dari Tuhan. Jadi, oleh karenanya orang-orang ini
harus merasa khawatir, mereka yang tidak mengerti akan pentingnya hadiah
dalam Khilafat ini dan karunia-karunia dari Tuhan melalui Khilafat.
Inilah, yaitu orang-orang yang tidak memahami kedudukan dan status dari
Khilafat itu, mereka akan terhitung sebagai orang yang tidak ta'at, yang
disobedient, mereka yang memperolokkannya, yang tidak mengerti akan
kedudukan dari Khalifah.
Ini adalah merupakan peringatan bagi mereka yang menamakan dirinya
Muslim, dan juga peringatan kepada orang-orang Ahmadi yang lemah, yang
bukannya berdo'a untuk keteguhan berdirinya dan konsolidasi Khilafat
Ahmadiyyah, tetapi meeka terus mencari-cari alasan dan tuduhan.
Dst.
PSI / Juni 2005-06-02