Wednesday, May 30, 2007

PENGURBANAN - KETAKWAAN

Khutbah Jum’at Hadhrat Khalifatul Masih V aba 21-1-2005
Tentang Pengurbanan – Ketakwaan-nya yang diterima Allah
Hari Ied’ul Adha / Iedul Qurban 1425 H
Lan-y-yanaalallaha luhuumuhaa wa laadi maa’uhaa wa laakin-y-yanaaluhut-taqwaa minkum. Kadzaalikaa sakh-kharahaa lakum litukabirrullaaha ‘alaa maa hadaakum. Wa basy-syiriil mukhsiniin. (QS Alquran Surat Al-Hajj 22 : 38)
Yang artinya:
Sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah dagingnya, dan tidak pula darahnya, akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan darimu. Demikianlah Dia menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu meng-agungkan Allah sesuai petunjuk kepadamu. Dan berikan khabar suka kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
.
· Hari ini adalah Hari Raya Iedul Qurban; mereka yang memiliki kemampuan menyembelih hewan qurban, yaitu kambing atau ternak yang lain-lainnya.

· Dunia Barat tidak memiliki konsep pengurbanan secara ini; tetapi orang-orang di Afrika, di Asia, mereka menyembelih kambing, sapi, atau unta dalam memperingati hari Iedul Qurban ini.
· Pada hari ini orang-orang berlomba-lomba membeli kambing, atau sapi yang memenuhi standard dan yang terbagus untuk disembelih dan dijadikan kurban; mereka membeli dengan harga yang termahal, agar diketahui oleh orang banyak. Jika tujuannya untuk dunia, maka di sini ada unsur ria atau show dan pretensi berpura-pura agar dianggap sebagai orang yang saleh.
· Ada juga yang membeli kambing yang tidak memenuhi standar, yang dikarenakan kemampuannya atau dikarenakan hal lain. Tetapi Allah Tahu, apa yang ada di dalam hati orang-orang ini, dan apa yang ada di dalam niat dari orang-orang ini.
· Oleh karena itu, apa pun dalih dan apa pun alasan yang dikemukakan orang atau yang ada dalam hati orang-orang, tentang hal itu Allah Maha Tahu.
· Rasulullah saw bersabda: Pilihlah hewan ternak yang terbaik (Hadits). Ada yang membeli hewan yang mahal, ada yang membeli yang murah, tetapi yang benar adalah yang mengerjakannya demi untuk Allah. Dan Allah Tahu tentang kemampuan Anda.
· Tetapi ingatlah selalu, bahwa Allah Taala berfirman: Tidak akan sampai kepada Allah dagingnya dan tidak pula darahnya. Dan berikan khabar suka kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
· Dengan memberikan hewan ternak yang mahal, maka bagi orang berada tidak menjadi masalah. Tetapi Allah tidak akan perduli atas pengeluaran Anda, atas hewan yang sehat dan memenuhi persyaratan pisiknya, jika tidak memenuhi persyaratan yang dikehendaki Allah Taala, yaitu adanya ketakwaan di dalam dirimu dan hatimu.
· Allah tidak akan memperdulikannya, jika dalam memberikan pengurbanan ini Anda memiliki rasa atau keinginan yang selfish, yang mementingkan diri sendiri, yang bertujuan show agar dunia mengenalinya.
· Allah tidak akan peduli atas daging dan darah dari hewan yang disembelih, jika bukan karena untuk Allah, bukan dikarenakan rasa takwa kepada Allah. Allah Taala tidak peduli berapa banyak uang yang Anda keluarkan untuk itu.
· Allah Tahu benar apa yang ada di dalam lubuk hati yang dalam di dalam diri Anda.
· Pengurbanan yang tidak disertai perasaan kesalehan dan ketakwaan akan luput dari pahala dari Tuhan.
· Allah Taala menghendaki, agar Anda membangkitkan semangat pengurbanan di dalam diri Anda sendiri; pengurbanan yang memenuhi kehendak, keinginan dan permintaan dari Allah Taala.
· Allah Taala yang memberikan kemampuan agar dapat mengikuti pengurbanan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., dan Nabi Muhammad saw.
· Agar mengikuti jejak orang-orang yang saleh dan ber-takwa di dalam memberikan pengurbanan.
· Hadhrat Masih Mau’ud a.s. memberikan contoh dan mengajarkan untuk memiliki semangat dalam mempersembahkan pengurbanan untuk Allah:
· Yang pertama adalah mengurbankan “selfishness” atau berusaha untuk menghilangkan dan membuang perasaan yang mementingkan pribadi.
· Berkurban untuk memenuhi kehendak Allah dan meraih ridha dan kesenangan Allah.
· Kami siap untuk mengurbankan jiwa saya dan jiwa kami pribadi sendiri. Demikianlah kesediaan dari Nabi Ibrahim a.s. untuk mengurbankan putera beliau dan kesediaan dari Nabi Ismail untuk mengurbankan jiwanya sendiri, memenuhi keinginan Allah seperti yang disampaikan oleh ayah-nya, nabi Ibrahim a.s. kepada beliau.
· Perasaan sebagai demikianlah yang harus dijadikan standard dalam pengurbanan.
· Dengan perasaan takwa memenuhi permintaan Allah Taala, bersiap sedia untuk bertindak segera dan cari usaha atau berusaha keras untuk mengikuti perintah Allah.
· Ikutilah model atau contoh yang ada di dalam sejarah agama, karena satu hari, dunia ini akan kita lewati. Jangan sampai hidup ini menjadi tanpa guna atau tanpa manfaat dengan menghilangkan kesempatan yang ada dalam memberikan pengurbanan.
· Dan, ketika keduanya telah rela berserah diri (QS 37:104) dan Nabi Ibrahim telah menelungkupkan anaknya, Ismail, pada dahinya, maka Tuhan berkata: Stop! Yang saya inginkanlah ialah untuk menguji pengurbanan kalian, untuk menguji standard pengurbanan dari kalian.
· Standard pengurbanan yang akan terus dikenang sampai hari akhir dari dunia ini.
· Ketika anak itu (Ismail) telah berusia cukup, Ibrahim a.s. berkata: Aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu (QS 37:103) dan Ismail menjawab: Hai bapak-ku kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepada engkau. Dan, ketika ia telah menelungkupkan pada dahinya, Tuhan berseru: Hai Ibrahim Sungguh engkau telah menyempurnakan mimpi itu. Dan dengan ujian ini, maka Tuhan telah meninggalkan nama baik mereka pada bangsa-bangsa yang datang berikutnya.
· Sedangkan yang benar disembelih hanyalah kambing sebagai pengganti kurban itu.
· Apa, pengurbanan sebenarnya yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya?
· Mengikuti perintah dari Tuhan, Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan Ismail dan ibunya di satu padang pasir yang tandus dan ter-isolasi jauh ke mana-mana. (QS 14:38); tetapi mereka berkeyakinan bahwa, karena ini adalah perintah dari Tuhan, maka Dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kami di tempat yang tandus ini.
· Maka di sinilah nabi-nabi utusan Allah dibangkitkan, Khataman Nabiyyin Nabi Muhammad Rasulullah saw., Nabi pembawa syari’at yang terakhir. Tuhan berfirman, tidaklah akan Aku dirikan bumi dan langit ini jika tidak Aku bangkitkan engkau, ya Muhammad.
· Maka lihatlah bagaimana pengurbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s., Ismail a.s., Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya pada setiap hari. Lihatlah apa yang dapat dicapai oleh mereka semua itu?
· Ismail dengan kesediaannya menjadi contoh semangat memberikan pengurbanan dan semangat untuk berkurban sampai untuk masa-masa mendatang di seluruh dunia. Inilah yang sekarang diajarkan kembali oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. kepada kita.
· Hari-hari sudah berlalu, dan bulan Dzulhijjah (Iedul Qurban) adalah bulan terakhir di dalam kalender Hijriah (Qomariah).
· Di masa yang akhir ini kita dituntut untuk memberikan pengurbanan di jalan Allah, mengikuti orang-orang saleh dan bertakwa yang dimuliakan oleh Allah.
· Alhamdulillah bahwa kita telah dapat mempelajari dan mengenal bagaimana pengurbanan-pengurbanan yang dilakukan oleh para nabi dan sahabatnya, dalam mencari ridha Allah.
· Alhamdulillah bahwa kita telah masuk dan ikut di dalam Jama’at Al-Masih Mau’ud a.s. di akhir zaman ini, yang telah memberikan jalan dan cara bagaimana untuk dapat berkurban di jalan Allah dan untuk mencari ridha Allah.
Dengan ini saya sampaikan Ied Mubarak, saya ucapkan selamat dan memberikan do’a banyak-banyak Mubarak untuk semuanya. Aamiin.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
PSi / 22-1-2005
Meruya Selatan; Kavl. DKI Blok 156/6, Kembangan Jak-Bar 11650 Tlp. / Faxs. No. 5870824 - HP 08161604703