Tuesday, May 15, 2007

SHALAT, DOA dan BERSEDEKAH

KHUTBAH JUM’AT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V aba 26-11-2004
SHALAT & DO’A – Memenuhi permintaan Allah – dan BERSEDEKAH
Untuk menghilangkan kesulitan dan taqdir yang buruk
Nasihat, wejangan, instruksi dan peringatan dari Hudhur aba (injunctions & admonishment), yang antara lain beliau aba bersabda:
· Apakah kalian tidak tahu bahwa Allah menerima do’a/ shalat (prayers) dan sedekah dari orang-orang?
· Dua minggu yang lalu saya (Hudhur aba) mengumumkan hasil perjanjian Tahrik Jadid 2003-2004 dan dimulainya Perjanjian Tahrik Jadid tahun 2004-2005.
· Ada pasangan yang tidak mempunyai anak, dan mereka berkeinginan untuk mempunyai anak, kemudian memasukkan perjajian dari anak-anak-nya yang belum lahir (bahkan belum hamil), dengan memberikan sesuatu nama, dan akhirnya Allah Taala yang Maha Pemurah dan Pengasih memberikannya anak.

· Ada juga pasangan yang belum punya anak, dan untuk berkonsultansi dengan dokter genecology memerlukan biaya sebesar 1.000 £ (atau sekitar 17 juta rupiah), di mana mereka pikir amat mahal, oleh karena itu mereka memutuskan bahwa uang sebesar £ 1.000 itu disumbangkan saja untuk pembangunan mesjid. Setelah beberapa tahun kemudian, dengan pertolongan Allah Taala yang Maha Pemurah, pasangan ini memperoleh anak juga, dan bahkan isterinya hamil dengan anak kembar.
· Hudhur aba mengatakan: Dengarlah baik-baik dan perhatikan. Saya tidak mengatakannya dengan secara penuh kepastian, atau jangan merujuk pada perkataan saya; tetapi Allah Taala ber-Kuasa memberikan apa yang Dia kehendaki oleh-Nya.
· Dari surat-surat yang saya terima, bagaimana orang-orang Ahmadi memberikan sumbangan chandah-chandahnya atas nama anak dan untuk anak-anaknya; bukan hanya untuk Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid saja; Allah Taala memperlakukan tiap orang (Ahmadi) dengan secara berbeda, tergantung dari orang yang bersangkutan, dan tergantung dari apa yang Allah Taala Putuskan dan Kehendaki.
· Tuhan berfirman: Aku menerima do’a/ shalat orang-orang, Aku menerima sedekah dari orang-orang, Aku Dapat Melindungi kelemahan orang-orang, Aku Bisa menghindarkan orang dari kesesatan dan ketergelinciran, jika orang datang kepada Ku, kepada Tuhan, jika orang berdo’a dan bersujud secara serius. Tetapi jangan berkata bahwa Tuhan akan mengambulkan segala permintaan dan keinginan orang-orang.
· Adalah tugas dan kewajiban kita untuk shalat, berdo’a dan memberikan sedekah, serta melaksanakannya dengan tanpa kondisi persyaratan apa pun, tetapi hanyalah untuk mencari kedekatan kepada Allah, dan hanya untuk mencari ridha Ilahi.
· Janganlah berbangga diri karena banyak bersedekah, tetapi tetaplah merendahkan diri.
· Bekerjalah dengan tangan sendiri dan bersedekahlah; jika tidak punya untuk bersedekah, berdo’alah dan bekerjalah. Memberikan sedekah walaupun hanya dengan sebelah kurma, yang diberikan dengan keikhlasan.
· Ada yang ingin bersedekah dan dilaksanakannya di malam hari; ternyata uang untuk sedekah itu diberikan kepada perampok. Maka di pagi hari orang ramai-ramai membicarakannya. Malam berikutnya lagi, ketika ia membawa uang untuk sedekah, eh diberikannya kepada perempuan pelacur; maka di pagi harinya orang ramai membicarakannya. Malam kemudian ternyata ketika ia akan bersedekah, maka uang itu ternyata diberikannya kepada orang yang kaya. Maka di pagi harinya orang ramai lagi membicarakannya.
· Apakah ada hasil atau manfaatnya? Yang pertama perampok itu bisa menjadi orang yang baik, karena sudah ada cukup uang maka tidak perlu merampok lagi, yang kedua, perempuan itu tidak perlu melacurkan diri lagi, dan orang kaya itu pun bisa meniru untuk banyak memberikan sedekah.
· Sedekah mencari ridha Allah, berbelanja di jalan Allah dan bukannya untuk show atau riya.
· Bersedekah untuk memperoleh reformasi.
· Orang (pelacur) bersedekah walaupun hanya memberikan air dengan cara membasahi kaus kakinya di dalam sumur, kemudian diberikan pada anjing yang kehausan, ia mendapatkan pahala yang besar (syurga), dan sudah menjadi ceritera sejarah.
· Di riwayatkan bahwa di antara isteri-isteri Rasulullah saw, yang paling dekat kepada beliau saw adalah yang tangannya paling panjang. Maka ramai-ramailah mengukur tangannya masing-masing, tetapi yang dimaksudkan dengan tangan yang panjang adalah yang banyak bersedekah. Ternyata isteri beliau saw yang wafat duluan adalah yang tangannya paling panjang, jadi beliaulah yang paling dahulu bertemu dengan Rasulullah saw di alam akhirat.
· Allah mengabulkan do’a orang yang meminta kepada-Nya.
· Bilamana do’a ternyata belum dikabulkan, bisa jadi Tuhan masih menangguhkannya, atau menggantinya dengan yang lebih baik, dalam pandangn Tuhan.
· Banyak orang yang minta do’a atau minta di-do’akan oleh Khalifah. Dan banyak juga orang yang menghubungi orang-orang saleh untuk minta di-do’akan kepada Allah Taala.
· Tetapi ada kalanya bahwa orang itu menjadi bodoh dan menjadi penyembah berhala – idolator – jika kemudian menganggap bahwa orang saleh atau khalifah itu adalah agen dari Tuhan, yang harus dapat mengabulkan segala permintaannya.
· Saya – Khalifah – bukanlah agen dari Tuhan.
· Sebagaimana yang terjadi di zaman Khalifatul Masih I ra., ada orang-orang yang meminta atau menghendaki sesuatu dan menempatkan khalifah dan kami sebagai yang bertanggung-jawab untuk memenuhi keinginannya.
· Orang yang bodoh itu pergi juga ke kuburan untuk berdo’a meminta sesuatu.
· Yah, adalah tugas saya sebagai Khalifah untuk berdo’a, dan mendo’akan. Tetapi saya bukanlah agen dari Tuhan. Saya hanyalah hamba Allah yang rendah (humble servant) saja.
· Tergantung pada situasi, nasib buruk atau taqdir dapat dihindarkan dengan berdo’a / shalat bersujud kepada Tuhan dan ber-sedekah. Tetapi taqdir mutlak tidak dapat dirubah.
· Orang harus bersedia menerima taqdir Ilahi.
· Kadang-kadang Allah Taala mendengar do’a dan permintaan dari orang-orang; tetapi Allah pun minta agar manusia mendengar dan mematuhi permintaan dari Allah; serta manusia mau menerima taqdir atau keputusan dari Allah.
· Virtue atau kebajikan dapat memperpanjang hidup kalian.
· Sembahyang (berdo’a) dan banyak ber-istighfar minta ampunan, dapat menghindarkan atau menangguhkan hukuman dari Tuhan.
· Peringatan (berita buruk) kepada orang-orang yang diterima oleh Rasulullah saw secara langsung dari Allah Taala dapat dihindarkan dengan sembahyang dan ber-istighfar meminta ampunan serta bersedekah..
· Banyak orang yang mudah memberikan sedekah tetapi malas untuk shalat; maka haruslah kedua-duanya diamalkan dengan serius. Banyak sedekah tetapi shalatnya malas, tidak akan bisa memperoleh hasil.
· Tentu saja Allah Taala Berkuasa; Dia dapat melakukan apa yang Dia Kehendaki.
· Maka, sambutlah seruan dari Tuhan, berimanlah kepada Kami, dan jadikanlah Kami sebagai pentunjuk yang hakiki.
Semoga Allah Taala memberikan kemampuan kepada kita semua untuk dapat mentaati dan mengamalkan petunjuk ini, untuk dapat melaksanakan shalat dan ber-do’a, ber-istighfar meminta ampunan dan bersedekah, memnuhi keinginan dan kehendak Allah Taala, aamiin.
PSi / Meruya Selatan – Kembangan Jakarta Barat 11650 ; 27-11-2004 Ph. 587-0824 / HP. 0816 160 4707
Catatan dari Khutbah Jum’at minggu lalu, tanggal 19-11-2004, tentang peringatan Hudhur V aba kepada para Ahmadi untuk meng-amalkan moral yang baik, mencegah kerusakan di dalam masyarakat dikarenakan kebiasaan menikmati pembicaraan gossip.
· Dalam berbagai cara, Islam dalam KS Alquran memperingatkan manusia untuk menunjukkan moral yang baik, moral yang tinggi dan hidup berdamai satu sama lainnya.
· Janganlah melihat kelemahan orang lain, terus menceriterakannya kepada orang lain, (apalagi atau padahal belum yakin akan kebenarannya).
· Jika melihat adanya suatu kelemahan dari orang lain, berdo’alah dengan penuh simpati untuk kebaikan atau perbaikannya.
· Kemudian bisa juga memberikan nasihat secara langsung kepada yang bersangkutan, setelah mendo’akannya.
· Kalau menyangkut kepentingan organisasi atau institusi, sampaikanlah data dan faktanya kepada Pengurus Organisasi Jama’at.
· Maka, janganlah menggunakan kelemahan orang lain sebagai alat. Alat untuk menjadikan orang lain menjadi malu.
· Janganlah menikmati gossip dengan membicarakan kelemahan orang di dalam kumpulan orang-orang. Apalagi kalau hanya berburuk sangka dan tanpa fakta.
· Anda menceriterakan kelemahan orang sebagai masukan informasi? No way, Tidak! Karena pekerjaan yang demikian itu hanyalah membangkitkan keburukan / creating ill!.
· Perbuatan dan moral yang buruk ini, yaitu menceriterakan kelemahan orang kepada orang lain atau di kalangan khalayak ramai, akan membuat masyarakat itu semuanya menjadi busuk, membuat moral orang-orang menjadi hancur dan semuanya ikut menjadi buruk.
· Yang sebagai akibatnya adalah orang-orang akan kehilangan rasa malu dan tidak memiliki atau kehilangan wibawa, tidak punya dignity.
· Tutupilah kelemahan orang, maka Allah Taala akan menutupi kelemahan yang ada pada diri Anda sendiri. Allah itu Sattar.
· Berbicaralah dengan orang-orang apa-apa dan hal-hal yang baik, yang bermanfaat.
Hai, orang-orang yang beriman, hindarilah banyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan, janganlah kamu saling memata-matai, dan jangan pula sebagian kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah salah seorang kamu suka memakan daging saudaranya yang mati? Tentulah kamu merasa jijik untuk itu.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah berulang-ulang menerima taubat dan Maha Penyayang.
(Peringatan dalam KS Alquran Surat Al-Hujurat 49:13, bagi Orang Beriman).
Perlu diterjemahkan selengkapnya; mengingat pentingnya peringatan ini, untuk memperbaiki ahlak yang tidak baik, untuk meningkatkan moral yang baik, dengan menghindarkan diri dari kebiasaan dan kenikmatan berbuat gossip, menceriterakan keburukan orang – apalagi, berita yang belum tentu benar – dengan alasan memberikan informasi, dengan cara mempublikasikan-nya.
PSi / Meruya Selatan – Kembangan Jakarta Barat 11650 ; 28-11-2004 Ph. 587-0824 / HP. 0816 160 4707

No comments: