Wednesday, May 30, 2007

MENUJU KESHALEHAN

KHUTBAH JUM'AT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V aba 29-4-2005
Nairobi - Kenya.

Setelah mengucapkan Shahadat, mohon perlindungan dan membaca
Surat
Al-Fatihah, Hudhur aba membaca
Surat Al-Baqarah 2 : 149:

yang artinya:
Dan, bagi tiap orang ada suatu tujuan yang seluruh perhatian ia hadapkan
kepadanya; dan berlomba-lombalah dalam kebaikan. Di mana pun kamu
berada, Allah akan mengumpulkan kamu semua. Sesungguhnya Allah berkuasa
atas segala urusan.


Dalam pidato saya kemarin (pada Jalsah Jama'at Kenya di Nairobi) saya
telah mengingatkan kepada Anda semuanya bahwa tujuan dari semua
Nabi-nabi dan tujuan yang kepada Hadhrat Imam Mahdi Masih Mau'ud as
telah ditugaskan adalah agar orang-orang beriman atau percaya kepada
Tuhan dan untuk mengajarkan cara untuk menghindari dosa; serta untuk
menunjukkan jalan menuju pada kesalehan, kemukhlisan atau piety.

Orang jangan salah faham untuk mempunya pikiran bahwa kita dapat dengan
mudah saja untuk mencapai pada tujuan tersebut. Jika Anda sudah mulai
menjalani kehidupan yang saleh, dan mulai mengerjakan amal saleh,
pekerjaan yang baik, maka ini adalah hanya satu langkah atau beberapa
langkah saja yang kita jalani dalam mencapai tujuan itu. Ini bukanlah
climax atau puncaknya yang harus diraih oleh seorang Ahmadi; ini
bukanlah akhir dari pekerjaan ini, karena sekali Anda sampai pada satu
tingkatan tertentu, maka Anda akan melihat bahwa tingkatan berikutnya -
yang lebih tinggi - ada di hadapan mata kepala Anda. Dan untuk itu maka
Anda memerlukan seseorang yang akan membimbing Anda.

Itulah sebabnya mengapa Hadhrat Masih Mau'ud as melihat bahwa saya
akan membimbing Anda pada jalan di mana Anda dapat menghindarkan diri
dari dosa. Seseorang tidaklah mungkin mendapatkan tingkatan yang lebih
tinggi atau menemukan jalan dalam hal agama dan spiritual, kecuali jika
ada seseorang yang ditunjuk dan dipilih oleh Tuhan untuk menunjukkan
jalan-jalan tersebut. Dewasa ini, sebagaimana yang didakwakan oleh
Hadhrat Masih Mau'ud as bahwa beliau adalah orang yang dipilih oleh
Tuhan tersebut.
Jadi, bagaimana pun, sebagaimana yang telah saya katakan, seseorang itu
tidak akan meraih suatu standard yang tinggi dalam kedekatannya kepada
Tuhan dengan hanya melakukan beberapa ibadah, dan tidak akan seseorang
itu mencapai tingkatan tertinggi dalam ke-mukhlisan dengan hanya
melakukan beberapa amal baik saja. Karena hal ini adalah merupakan
usaha yang terus menerus dan ini adalah merupakan suatu perjalanan
panjang yang dengan mengikuti jalan ini, yaitu bilamana seseorang yang
beriman sudah sampai pada satu tujuannya, maka ia akan melihat, atau
tampak kepadanya satu tujuan lainnya yang lebih jauh dan lebih tinggi di
hadapan matanya.

Oleh karena itu, inilah tugas untuk tiap Ahmadi untuk mencari
tujuan-tujuan ini, yang termasuk beribadah kepada Tuhan dan melakukan
amal baik. Bilamana seorang Ahmadi harus senantiasa mengikuti jalan ini
dan mencari tujuan dalam kesalehan, maka di
sana ada terdapat moral yang
tinggi di mana setiap Ahmadi itu harus terus maju. Dalam memenuhi
hak-hak dari orang lain, seseorang itu harus merasa concern penuh
perhatian dan mencari jalan ke arah itu. Secara singkatnya terbuka
bidang yang sangat luas di hadapan seorang Ahmadi di mana ia harus
memberikan perhatian penuh dan melangkah maju serta terus melangkah maju
di bidang ini. Dengan hanya mengikuti satu amal saleh kemudian punya
pikiran bahwa Anda itu sudah meraih suatu tingkatan yang tinggi, maka
yang demikian itu adalah salah besar. Dalam semua kesalehan dan amal
baik yang telah dibentangkan di dalam Kitab Suci Alquran, bilamana Anda
itu sudah maju di dalam hal itu, maka barulah Anda itu menemukan jalan
yang benar, yang telah di-ingatkan oleh Allah kepada kita.

Ayat yang dibacakan pada permulaan khutbah ini terjemahannya ialah bahwa
tiap-tiap orang itu mempunyai tujuan atau goal yang mendominasinya. Oleh
karena itu Anda harus berlomba-lomba satu sama lain untuk maju dalam
pekerjaan amal saleh, dan di mana pun Anda berada Allah akan
mengumpulkannya semua dan sesungguhnya Allah berkuasa untuk melaksanakan
apa yang Dia inginkan.

Jadi, jelaslah bahwa tujuan dari hidup Anda, tujuan yang ada di hadapan
Anda itu adalah pada jalan agar Anda itu akan maju di dalam ke-mukhlisan
/ piety. Jika setiap orang beriman dan setiap Ahmadi dengan penuh
semangat dan dengan kecintaan yang tinggi akan memulai perjalanan ini,
dan bahwa ia akan terus maju di dalam kesalehan, maka bisa dibayangkan
betapa indahnya masyarakat yang bisa dibentuk sebagai hasil dari
kemukhlisan dan amal saleh atau pekerjaan yang baik ini.

Mereka telah menetapkan standard yang tinggi dalam beribadah kepada
Tuhan dan juga orang-orang ini sudah berusaha meraih standard yang
tinggi pada bidang lainnya yaitu kesalehan dan amal baik. Nanti orang
akan melihat kepada orang lainnya yang telah meraih standard yang
tinggi, sehingga mereka pun akan punya semangat dan perhatian bahwa kami
juga harus bisa meraih standard tertinggi dalam kedekatan kepada Allah,
sebagaimana yang dapat diraih oleh saudara kita tersebut. Dengan
memperhatikan peribadahan dan kemukhlisan orang lain, mereka itu tidak
seharusnya merasa iri hati atau cemburu, melainkan ia harus mempunyai
perasaan semangat untuk berlomba dan berusaha meraih tingkatan yang
tinggi tersebut. Dst. Dst.



PSI / 2 Mei 2005